Anda di halaman 1dari 8

Bagian 4

Nilai Uang

1. Pengertian.

Uang adalah salah satu benda, setiap benda mempunyai nilai, meskipun nilai
antara benda yang satu dengan nilai benda yang lain tidak sama. Suatu benda
mempunyai nilai karena benda itu dapat memberi faedah kepada orang yang
membutuhkannya.

Mengapa uang mempunyai nilai ;

a. Karena masyarakat mengajukan permintaan terhadapnya.


b. Karena uang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya dalam berbagai hal.
Yang sesungguhnya uang itu hanya sebagai alat perantara saja akan tetapi karena
uang itu memberi faedah sebagai alat perantara maka uang itu mempunyai nilai.
Bilamana permintaan terhadap uang meningkat, maka nilai uang naik, jika permintaan
terhadap uang kurang, maka nilai uang turun, naik turunnya permintaan terhadap uang
disebut ‖velocyti of circulation.‖
Uang adalah sejenis benda, maka apa yang dimaksudkan dengan nilai tukar
sesuatu benda sama halnya dengan nilai tukar sesuatu kesatuan barang atau uang.

Nilai uang adalah :

Jumlah barang atau jasa yang diberikan oleh orang lain kepada kita sebagai
pengganti satu kesatuan uang yang kita berikan kepadanya. Macam-macam nilai uang
antara lain ;
a. Nilai intrinsik adalah nilai bahan uang.
b. Nilai nominal adalah nilai yang tertulis pada setiap mata uang.
c. Nilai tukar adalah sejumlah barang atau jasa yang dapat di takar dengan sejumlah
uang.

Harga uang ;

Perbandingan antara mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain.
Harga uang suatu negara ; adalah jumlah kesatuan mata uang negara lain yang diberikan
orang kepada kita sebagai pengganti satu kesatuan uang negara yang pertama.
Teori nilai uang dan teori kwantitas ;

Uang itu bernilai dan dapat diterima oleh umum sebagai alat bayar, sebagaimana
teori dari nilai uang yakni :
a. Teori metalisme : bahwa uang yang diterima umum sebagai alat tukar karena uang
itu sendiri memiliki nilai yang sewajarnya dimana nilai yang sewajarnya itu
ditentukan oleh bahan uang. Pelopornya adalah Prof Knapp.
b. Teori nominalisme : bahwa uang itu diterima oleh umum sebagai alat tukar tidak
karena uang itu dibuat dari emas/perak, melainkan dari tenaga belinya. Pelopornya
adalah Schumpeter, Verija Stuart, Fiyada dan Lieftinek.

Teori kwantitas ;

Teori yang membahas perubahan nilai mata uang.


1. Oleh David Ricardo
‖Harga barang berbanding lurus menurut banyaknya uang yang beredar.‖
Menurutnya, kalau jumlah uang yang beredar ditambah dua kali lipat dari semula,
sedang jumlah barang tetap maka harga akan naik.
Apabila jumlah uang yang beredar tetap dan barang yang beredar bertambah 2 kali
lipat, maka harga akan turun.
2. Oleh Irfing Fisher
‖The Purchasing Power of Money‖ yang mempergunakan pendapat David.
menurutnya adalah :

M.V = P.T

M = Volume of Money in Circulation / jumlah uang yang beredar


V = Velocity of Monetary Circulation / kecepatan peredaran uang
P = General Price / tingkat harga
T = Trade (perdagangan). Jumlah barang yang di jual masyarakat
Keterangan
o Jika M bertambah 2 x lipat sedangkan V dan T tetap, maka P akan cendrung naik
2 x dari semula
o Jika V bertambah 2 x sedangkan M dan T tetap,maka harga akan cendrung naik
2 x naik semula
o Jika persediaan barang dalam perdagangan (T) bertambah 2 x dari semula
sedangkan faktor M dan V tetap, maka harga akan cendrung turun menjadi
setengah dari semula
Apabila jumlah uang yang berkembang lebih cepat dari pada perkembangan
jumlah produksi maka terjadi inflasi. Apabila kenaikan harga-harga barang itu secara
keseluruhan disebut inflasi terbuka. Apabila kenaikan harga hanya untuk beberapa jenis
barang tertentu disebut inflasi terbatas. Apabila jumlah uang berkurang atau tidak
bertambah sesuai dengan perkembangan produksi maka harga akan turun disebut
deflasi.
2. Teori penerimaan uang.

Masyarakat menerima uang dengan mengemukakan beberapa alasan, teori yang


membahas tentang hal ini disebut teori penerimaan. Pada dasarnya teori penerimaan
dibagi atas dua bagian yaitu :
a. Teori barang / nilai barang
Mengemukakan bahwa uang itu dianggap sebagai barang, artinya bahwa masyarakat
menerima suatu benda sebagai uang karena di dalamnya terdapat nilai intransitif
(nilai benda). Teori ini dibagi dua yaitu :
 Teori logam
Dalam hal ini uang diterima oleh umum karena di dalamnya terkandung nilai
intrinsif oleh karena itu menurut teori ini bahan uang harus dibuat dari bahan
logam mulia ataupun kalau uang itu terbuat dari kertas menurut teori ini uang
kertas tersebut dijamin 100% oleh emas.
 Teori nilai batas
Bahwa orang mau menerima uang karena uang itu berguna dengan perkataan
lain nilai uang bagi seseorang di tentukan oleh nilai batas uang tersebut.
b. Teori nominalisme
Bahwa nilai uang tidak di tentukan oleh benda yang dipergunakan sebagai uang
akan tetapi ditentukan beberapa hal, teori nominalisme mengatakan bahwa: uang itu
bukan barang, bukan benda, melainkan sesuatu yang diberi fungsi tertentu yaitu
sebagai alat penengah dalam pertukaran. Teori Nominalisme dibagi dua yaitu :
 Teori nominalisme formil, meliputi :
1. Teori perjanjian.
Masyarakat mau menerima benda sebagai uang karena perjanjian untuk
mempergunakan benda tersebut sebagai alat penengah dalam proses
pertukaran.
2. Teori kebiasaan
Masyarakat menerima suatu benda sebagai uang karena kebiasaan dalam
masyarakat itu untuk mempergunakan benda tersebut sebagai alat perantara
dalam proses pertukaran sehingga kebiasaan itu akhirnya menjadi sebuah
keharusan.
3. Teori kenegaraan
Masyarakat mau menerima suatu benda sebagai alat / uang karena benda itu
telah diberi tugas atau fungsi hukum yang bersifat resmi dari pemerintah
untuk di pergunakan sebagai uang dalam proses pertukaran.
 Teori nominalisme ekonomi, meliputi :
Bahwa uang adalah suatu benda yang mempunyai fungsi penting yaitu sebagai
alat penengah dalam proses pertukaran.
1. Teori penunjukan
Bahwa dengan memegang sejumlah uang tertentu kita dapat menuntut
sejumlah barang tertentu pula. Semakin banyak seseorang memegang uang
semakin banyak pula barang yang dituntut.
2. Teori realisme
Ditinjau dari sudut mikro ekonomi maka uang itu berguna, karena dengan
adanya uang yang disimpan atau dimiliki oleh anggota masyarakat maka
orang yang memilikinya akan merasa tentram dan juga mungkin memperoleh
keuntungan dari padanya.
3. Teori modern
Ditinjau dari sudut masyarakat sebagai keseluruhan masyarakat mau
menerima uang karena uang itu mempunyai fungsi penting yaitu dapat
mempermudah lalu lintas barang-barang dalam proses pertukaran.

3. Teori-teori yang menentukan permintaan akan uang ;


1) Pendapat Friedman.
 Jumlah kekayaan yakni besarnya kekayaan masyarakat menentukan
banyak/jumlah uang yang diperlukan masyarakat.
 Tingkat tabungan, surat-surat pinjaman dan saham-saham. Besarnya tingkat
pendapatan dari penyimpan uang tunai/tabungan di bank juga mempengaruhi
besar permintaan uang oleh masyarakat. Dalam masa inflasi orang lebih sedikit
menyimpan uang di bank, tapi bila keadaan ekonomi stabil tabungan dan uang
tunai yang dipegang masyarakat akan menjadi besar. Juga tingkat pendapatan
dari surat-surat pinjaman dan saham dapat mempengaruhi permintaan akan uang.
 Perubahan yang diramalkan atas harga-harga di masa depan, masa akan datang,
akan lebih sedikit uang yang ditahan masyarakat. Jika dalam keadaan inflasi
masyarakat lebih suka menyimpan kekayaan dalam bentuk harta tetap (rumah,
tanah, emas).
 Cita rasa Ini memegang peranan penting dalam menentukan besarnya
permintaan atas uang. Sifat keinginan masyarakat untuk memegang uang dapat
mengalami perubahan dari masa ke masa. Misalnya perubahan dalam distribusi
pendapatan akan di terima oleh orang-orang yang tidak mempuyai keinginan
untuk memegang banyak uang akan mempengaruhi permintaan ke atas uang.
2) Menurut John Meynard Keynes
 Motif transaksi. Jika kita memegang sejumlah uang tunai dan telah kita ketahui
transaksinya dan kegunaannya disebut motif transaksi. Misalnya biaya-biaya
transport, biaya-biaya keluarga, biaya-biaya listrik, air, telepon, dll. Ciri-ciri kas
dari motif ini bahwa jumlahnya sudah diketahui sebelumnya walau bersifat tidak
mutlak.
 Motif Precautionary/ motif berjaga-jaga yaitu kejadian yang tak dapat diduga
sebelumnya yang bisa timbul dan memerlukan biaya. Misalnya datangnya famili
dari jauh, adanya sakit mendadak, terjadi kerusakan di luar perhitungan semula
bila pada perusahaan.
 Motif spekulasi ialah seseorang yang menyimpan uang untuk tujuan spekulasi
(coba-coba), biasa yang dilakukan oleh orang atau spekulator, dan harus
mengetahui, mempelajari keadaan pasar serta pengalaman dari kebijaksanaan
pemerintah. Berikut mekanisme uang dalam perekonomian.
Gambar : mekanisme arus uang.

Pendapatan

Konsumsi

J Pengecer
A
S
A
Perdagangan Pertanian
besar Pertambangan
Dll.

Industri

Penjelasan :
1) Para konsumen memberikan jasa-jasa
2) Terhadap jasa ini dia menerima pendapatan.
3) Uang pendapatan tersebut digunakan untuk membeli barang-barang konsumsi
dari pengecer.
4) Sebagian dari penjualan hasil barang-barang konsumsi digunakan oleh retailer
(pengecer) untuk membeli persediaan barang-barang dari pedagang besar.
5) Uang yang diterima dari pedagang besar dari pengecer digunakan untuk
pembelian barang industri.
6) Sebagian barang persediaan (stock) ataupun barang-barang industri.
7) Para industriawan membeli barang-barang, pertanian, pertambangan,
perkebunan, dan lainnya.

Kekayaan atau uang mudah tunai.

Harta-harta yang bersifat uang adalah berbagai jenis kekayaan yang dapat
ditukarkan dengan barang atau uang dalam waktu cepat dan tanpa kerugian nilai. Misal,
Uang ialah merupakan kekayaan mudah tunai yang paling sempurna karena ditempat
manapun uang dapat digunakan. Kekayaan yang bersifat uang tapi tidak dapat
ditukarkan dengan mudah atau begitu saja, yaitu ; tabungan, deposito berjangka, surat
pinjaman jangka pendek pemerintah. Jadi uang yang beredar ditambah uang kuasi
disebut ‖likuiditas perekonomian‖.
4. Faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah uang beredar.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perubahan jumlah uang yang beredar


dalam arti sempit dibagi dalam 5 golongan yaitu :
1) Tagihan luar negeri bersih yang mencerminkan selisih perubahan antara jumlah
tagihan dan jumlah kewajiban moneter kepada bukan penduduk.
2) Tagihan bersih kepada pemerintah pusat, yang mencerminkan selisih perubahan
antara jumlah tagihan dan jumlah kewajiban bank indonesia dan bank-bank pencipta
uang giral kepada pemerintah pusat.
3) Tagihan kepada sektor swasta domestik yang mencerminkan tagihan BI dan bank-
bank pencipta uang giral kepada lembaga-lembaga perusahaan pemerintah dan
perusahaan-perusahaan swasta serta perorangan.
4) Uang kuasi, yang mencerminkan perubahan saldo-saldo simpanan berjangka,
tabungan, dan rekening-rekening penduduk dalam valuta asing pada BI dan bank-
bank pencipta uang giral.
5) Lainnya bersih yang menampung selisih antara perubahan berbagai tagihan dan
kewajiban lainnya dari sistem moneter.
Penambahan jumlah uang hanya dapat dilakukan dengan penciptaan uang
baru/kehendak dari pada sistem moneter, dalam hal ini bank sentral dan bank-bank
pencipta uang giral. Bank hanya bisa menciptakan uang giral atas dasar jumlah uang
chartal yang ada pada bank-bank tersebut. Tanpa ada uang chartal tidak akan ada uang
giral. Tiap rupiah uang chartal yang diciptakan merupakan benih bagi terciptanya uang
giral, karena uang chartal ciptaan pemerintah disebut dengan uang inti atau hight power
money atau base money.
Termasuk uang inti juga hutang-hutang moneter dari bank sentral pada
masyarakat dan bank-bank. Misalnya saldo rekening bank-bank pada bank sentral. Uang
chartal yang berada pada bank-bank ditambah saldo rekening koran bank-bank umum
yang berada pada bank-bank sentral adalah merupakan ‖Reserve Money‖ yang
merupakan benih bagi uang yang diciptakan bank-bank.
Rumus I : B = C + R

Keterangan :
B = Base money/uang inti ialah uang chartal ciptaan pemerintah/bank sentral.
C = Currency/uang chartal yang dipegang oleh masyarakat yang berada diluar bank.
R = Reserve money/uang chartal yang ada pada bank, dan saldo rekening koran
bank umum yang berada pada bank sentral.
Atas dasar reserve yang dipegang bank-bank. Maka bank akan menciptakan
uang giral yang berupa saldo rekening koran yang dimiliki masyarakat dan disimpan
pada bank-bank = D. Sehingga jumlah uang yang beredar dimasyarakat terdiri dari uang
chaartal yang berada ditangan masyarakat diluar bank = C dan uang giral yang
diciptakan oleh bank-bank umum.
D = D1 + D2

Yakni : Deposito = Deposito Berjangka + Demand Deposito.

Dengan demikian jumlah uang yang beredar dapat diketahui yakni :

M = C + D

M = Jumlah uang yang beredar.


C = Uang chartal yang dipegang masyarakat.
D = Rekening koran yang ada pada bank.

Dengan uang inti dapat diketahui berapa perlipat gandaan jumlah uang yang
beredar dengan menghitung koefisien multiplier uang dengan memakai rumus :

M = 1
c + r (1 - c) M = m (B)

Keterangan :
m = Koefisien.
r = Ratio antara reserve money dengan demand deposite.
c = Tingkah laku masyarakat yang memegang uang konstan atau ratio uang chartal
dengan deman deposit.
Multiplier uang tergantung pada tingkah laku masyarakat (c) dan ratio antara
reserve money dengan demand deposite (r). Yang keduanya pencerminan tingkah laku
masyarakat dan perbankan. Berapakah besarnya jumlah uang yang beredar yang
dikehendaki oleh masyarakat dalam bentuk uang chartal (C) adalah hasil prilaku atau
keputusan yang diambil oleh masyarakat itu sendiri. Sedangkan berapa besarnya saldo
rekening koran bank yang dijamin oleh bank dengan reserve moneynya (r) adalah hasil
prilaku atau keputusan yang diambil oleh perbankkan atau bank-bank umum.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemegang uang dalam keputusannya
mengenai berapakah uang chartal dan berapa uang giral yang di kehendaki atau dengan
perkataan lain faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ‖cash deposito ratio‖ = CDR,
adalah :
1. Pendapatan/ income yang dihasilkan dari pemegang uang dalam bentuk uang chartal
dan uang giral (rekening giro). Kalau penerimaan lebih besar dalam bentuk uang
chartal berarti CDRnya besar atau sebaliknya.
2. Kekayaan dari seseorang menentukan c nya. Seorang yang kaya cenderung
menggunakan fasilitas perbankan. Jadi faktor c disini adalah kecil dan uang lebih
besar dalam bentuk rekening giro.
3. Ada tidaknya alat pembayaran pengganti dalam masyarakat. Banyaknya pemakaian
= credit card, charge account sebagai pengganti pembayaran akan mengakibatkan c
nya menjadi kecil.
4. Dalam jangka pendek c dipengaruhi juga oleh musim. Dalam musim panen c akan
menjadi lebih tinggi karena aliran uang tunai akan mengalir ke daerah pedesaan
(petani panen akan menerima pembayaran dalam bentuk uang tunai).
Faktor-faktor yang mempengaruhi ‖reserve deposito ratio‖ (r) yang merupakan
faktor yang mempengaruhi bank-bank dalam keputusannya, berapakah reserve yang
dipegangnya sebagai jaminan penciptaan uang giralnya, faktor tersebut ialah :
1. Besarnya cash ratio/reserve requirment yang ditetapkan bank sentral untuk bank-
bank umum.
2. Biasanya bank-bank memegang cash ratio lebih besar dari ketetapan bank sentral
yanag disebut ‖exces reserve‖. Exces reserve digunakan biasanya untuk jaga-jaga
(cadangan).
Keterangan tentang uang inti, uang chartal dan lainnya dalam perekonomian ;
B = Base money/ uang inti.
C = Currency/ uang kartal.
R = Reserve money/ cadangan uang
D = Demand deposite/ uang giral
M = Stock of money/ jual uang beredar.
m = Koefisien
c = Tingkah laku masyarakat/ cash deposite ratio
r = Ratio/ persentase reserve deposite
CC = Commercial Credit/ credit yang di salurkan.

Anda mungkin juga menyukai