Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 Ekonomi Moneter

Nama : Andito Dwi Setyo


NIM : 042504063
Mata kuliah : Ekonomi Moneter
1. Proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang!
Terdapat lima tahapan dalam sejarah perkembangan uang yaitu:
a. Tahap sebelum Perdagangan Barter
Kebutuahan manusia bersifat tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan sangat terbatas
sehingga manusia kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Awalnya manusia
memenuhi kebutuhan dengan usaha sendiri seperti berburu, membuat pakaian sendiri dari
bahan-bahan yang sederhana, serta mencari buah-buahan untuk dikonsumsi sendiri. Hal ini
pada kenyataanya apa yang dilakukan tersebut tidak cukup untuk memenuhi seluruh
kebutuhannya.
b. Tahap Perdagangan Barter
Ketika menyadari bahwa kebutuhan sehari-hari tidak dapat tercukupi karena adanya
keterbatasan alat pemuas kebutuhan, maka manusia berupaya untuk memperbanyak ragam
alat pemuas kebutuhan dengan cara melakukan pertukaran atau barter.
Awalnya mereka melakukan penukaran antara barang dengan barang dari masyarakat yang
membutuhkan. Disinilah muncul system yaitu barter (barang yang ditukar dengan barang).
Dalam barter tersebut, harus memenuhi syarat berupa adanya kesamaan keinginan (double
coincidence of wants) dari pihak yang terlibat barter.
Dalam perkembangannya, timbul kesulitan-kesulitan antara lain adalah kesulitan menemukan
orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang
dimilikinnya, selain itu kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu
sama lain dengan nilai tukar seimbang atau hampir sama nilainya.

Berikut kelemahan dalam perdagangan barter:


1) Pola perdagangan barter hanya dapat dilakukan dalam skala kecil.
2) Pola perdagangan barter memerlukan waktu yang relatif lama karena menunggu
adanya double coincidence of wants.
3) Perekonomian sulit berkembang karena masih terhambat adanya double
coincidence of wants yang memerlukan waktu lama.
4) Nilai barang akan sangat kabur karena tidak adanya alat ukur nilai yang pasti.
c. Tahap Uang Barang (Commodity Money)
Untuk mengatasi kesulitan dalam perdagangan barter, maka menggunakan benda-benda
tertentu yang digunakan sebagai alat tukar. Benda tersebut adlah benda yang dapat diterima
oleh umum, yang bernilai tinggi atau merupakan kebutuhan primer. Dalam hal ini masih
terdapat kesulitan karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan
sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan, pengangkutan menjadi sulit dan masih
kurangnya daya tahan benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.

d. Tahap Uang Logam


Uang logam baik berupa uang perak maupun emas ini banyak digunakan abad ke-18 dan
berlaku standar emas sampai awal abad ke-20. Logam dijadikan sebagai alat tukar karena
memiliki nilai yang tinggi, tahan lama, tidak mudah rusak, mudah dipecah, dan mudah
dipindah-pindahkan. Uang logam emas dan perak ini disebut sebagai uang penuh (full bodied
money) yaitu nilai intrinsic uang sama dengan nilai nominalnya.
Penggunan uang logam sulit untuk transaksi dalam jumlah besar. Dalam system ini, nilai
uang ditentukan oleh nilai intrinsic dari jenis uang tersebut, maka tidak ada kebutuhan dari
pemerintah untuk menjamin nilai uang itu. Nilai uang ini ditentukan oleh kekuatan pasar
melalui penawaran dan permintaan akan perah dan emas. Namun peawaran uang juga akan
dibatasi seberapa besar logam mulai bisa ditambang. Dengan demikian, pemerintah dipelukan
control untuk menstabilkan system finansial.
e. Tahap Uang Kertas
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan yang harus dilayani dengan
uang logam sementara jumlah logam mulia emas atau perak memiliki jumlah terbatas. Hal ini
juga karena uang logam sulit digunakan untuk transaksi dengan jumlah besar, oleh karena itu
diciptakannya uang kertas.
Awalnya uang kertas merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat perantara
untuk melakukan transaksi dan dijadikan kertas bukti sebagai alat tukar. Uang kertas ini
digunakan secara luas karena lebih sesuai sebagai medium pertukaran.
Cina diangap sebagai bangsa pertama menemukan bahan pembuat uang, yaitu sekitar abad
pertama Masehi, pada masa Dinasti Tang. Benjamin Franklin (AS) ditetapkan sebagai Bapak
uang Kertas karena ia pertama kali mencetak dolar dari bahan kertas. Sebagai penghormatan
pemerintah terhadap Benjamin Franklinm maka potretnya diabadikan di lembaran mata uang
dolar pecahan sebesar yaitu USD 100.
Dalam perjalananya, penggunaan uang kertas berkembang menjadi atribut dan symbol
sebuah negara. Sekitar tahun 1976, ketergantungan pencetakan uang ketas sudah tidak lagi
dibuhungkan dengan cadangan emas, tetapi dibiatkan bergulir dan terjun ke pasar besar
menghadapi hukum penawaran dan permintaan.
2. Fungsi bank umum di Indonesia
Berikut fungsi bank umum yng menunjukkan betapa pentingnya keberadaan bank tersebut
dalam perekonomian modern.
a. Penciptaan uang
Bank umum menciptakan uang giral, yaitu alat pembayaran melalui mekanisme pemindah
bukuan (kliring). Kemampuan umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan
fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau
menambah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum
meniptakan uang giral.
b. Mendukung kelancaran mekanisme pambayaran
Bank umum berfungsi untuk mendukung kelancaran mekanisme pembayaran karena salah
satu jasa yang diawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme
pambayaran. Jasa tersebut meliputi kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran,
pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang
mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sisem pembayaran elektronik.
c. Penghimpunan dana simpanan masyarakat
Dana simpanan merupakan dana yang banyak dihimpun oleh masyarakat yang terdiri atas
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dll. Kemampuan bank umum
menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan Lembaga keuangan lainnya. Dana
yang sudah dihimpun tersebut disalurkan kepada pihak yang membutuhkan melalui peyaluran
kredit.
d. Mendukung kelancaran transaksi internasional
Bank umum dibutuhkan untuk memudakan dan memperlancar transaksi internasional baik
transaksi barang/jasa maupun modal. Bank umum yang beroperasi dalam skala internasional
memudahkan menyelesaikan transaksi-transaksi antara dua pihak yang berbeda negara.
Selain itu juga kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat
ditangani lebih mudah, cepat, dan murah.
e. Penyimpanan barang-barang berharga
Hal ini merupakan suaru jasa yang paling awal ditawarkan oleh bank umum. Bank umum
juga menyewkan kotak-kotak yang disediakan agar masyarkat dapat menyimpan barang-
barang berharga seperti perhiasan, uang, dan ijazah. Semakin pesatnya perkembangan
ekonomi, bank umum juga memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau
surat-surat berharga.
f. Pemberian jasa-jasa lainnya
Pemberian jasa-jasa bank umum dapat digunakan seperti membayar listrik, telepon, membeli
pulsa seluler, mengirim uang melalui ATM membayar gaji pegawai.
3. Teori kuantitas uang menurut irving Fisher
Teori ini mengenai permintaan dan penawaran uang, serta interksi diantara keduanya. Teori
ini berfokus pada hubungan antara penawaran uang (jumlah uang yang beredar) dengan nilai
uang (tingkat harga). Perubahan jumlah uang yang beredar berinteraksi dengan permintaan
akan uang dan selanjutnya menentukan nilai uang.
Teori kuantitasuang menjelaskan hubungan langsung antara perubahan jumlah uang yang
beredar dengan perubahan harga barang. Hubungan terseut dapat dijelaskan bahwa harga
barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar. Teori kuantitas tersebut
dikemukakan oleh Irving Fisher dengan rumus sebagai berikut:

M = kPT

Dimana:
M = Jumlah uang yang beredar
V = Kecepatan peredaran uang
P = Tingkat harga rata-rata barang
T =Jumlah barang yang diperdagangkan

Dari persamaan tersebut dapat diketahui yaitu:


a. Apabila terjadi perubahan pada M atau V maka dapat mengakibatkan perubahan yang
sebanding dengan P.
b. Apabila terdapat peubahan terhadap T maka akan terjadi perubahan yang sebaliknya
terhadap P.

Menurut teori ini, perubahan jumlah uuang akan mengakibatkan perubahan harga secara
proporsioal. Hal ini berarti jika jumlah uang naik dua kali lipat maka tingkat harga naik dua
kali lipat juga. Jika kenaikan harga P terjadi secara umum dan terus menerus maka keadaan
inilah yang disebut inflasi.

Sumber referensi:
Buku Materi Pokok ESPA4227 Ekonomi Moneter Modul 1-4.

Anda mungkin juga menyukai