Anda di halaman 1dari 6

Nama Rice Trisnawati UPBJJ Bengkulu

TUGAS 1 EKONOMI MONETER ESPA 4227


Silakan Anda kerjakan Tugas 1 ini dan upload ditempat yang telah disediakan dalam waktu yang
sudah ditentukan. 

1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang!

2. Terangkanlah apakah itu fungsi bank umum di Indonesia?

3. Terangkanlah teori kuantitas uang menurut Irving Fisher!

Selamat mengerjakan.

Jawab

1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang!

1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang!


a. Tahap Sebelum Perdagangan Barter
Kebutuhan manusia memiliki sifat tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhan sangat
terbatas
sehingga manusia kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Awalnya, setiap orang
berusaha
memenuhi kebutuhannya melalui usaha sendiri. Usaha tersebut dilakukan antara lain dengan cara
berburu, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, serta mencari buah-
buahan
untuk konsumsi sendiri. Perkembangan selanjutnya manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa
apa
yang dilakukannya tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya.
1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang!
a. Tahap Sebelum Perdagangan Barter
Kebutuhan manusia memiliki sifat tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhan sangat
terbatas
sehingga manusia kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Awalnya, setiap orang
berusaha
memenuhi kebutuhannya melalui usaha sendiri. Usaha tersebut dilakukan antara lain dengan cara
berburu, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, serta mencari buah-
buahan
untuk konsumsi sendiri. Perkembangan selanjutnya manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa
apa
yang dilakukannya tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya.
SEJARAH PERKEMBANGAN UANG

Tentunya Kita sudah mengenal apa yang dinamakan uang. Dalam kehidupan kita sehari hari
tentu kita selalu bersinggungan dengan uang untuk membeli kebutuhan sehari hari sampai pada
tujuan investasi. Uang yang kita kenal sekarang ini sudah mengalami proses perkembangan yang
sangat panjang. Setidaknya terdapat lima tahapan dalam sejarah perkembangan uang, yaitu 1.
sebelum perdagangan barter, 2. perdagangan barter, 3. uang barang, 4. uang logam, dan 5. uang
kertas. Kelima tahap ini akan diuraikan satu per satu.

1. Tahap Sebelum Perdagangan Barter


Kebutuhan manusia memiliki sifat tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhan
sangat terbatas sehingga manusia kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Awalnya, setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya melalui usaha sendiri. Usaha
tersebut dilakukan antara lain dengan cara berburu, membuat pakaian sendiri dari bahan-
bahan yang sederhana, serta mencari buahbuahan untuk konsumsi sendiri. Perkembangan
selanjutnya manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang dilakukannya tidak
cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya.

2. Tahap Perdagangan Barter


Ketika menyadari bahwa kebutuhan sehari-hari tidak bisa dicukupi sendiri dan adanya
keterbatasan alat pemuas kebutuhan maka manusia berupaya memperbanyak ragam alat
pemuas kebutuhan dengan jalan melakukan pertukaran. Pada tahap awal mereka
melakukan penukaran antara barang dengan barang dari masyarakat yang saling
membutuhkan, akibatnya muncullah sistem barter. Sistem barter yaitu barang yang
ditukar dengan barang. Sistem barter ini merupakan tingkat kedua dari perkembangan
perekonomian. Barter adalah pertukaran atas suatu barang terhadap jenis barang yang
lain. Dalam suatu pertukaran dengan menggunakan cara barter ini harus dipenuhi syarat
berupa adanya kesamaan keinginan (double coincidence of wants) dari pihak yang
terlibat barter. Menyamakan keinginan dari pihak-pihak yang terlibat barter ini tidaklah
mudah, sehingga syarat ”double coincidence of want” ini sekaligus menjadi hambatan
yang terjadi dalam transaksi dengan menggunakan cara barter ini.
Tahap Uang Barang (Commodity Money)
Untuk mengatasi kesulitan yang timbul pada perdagangan barter, maka ada
pemikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda
yang
ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum
(generally
accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis
dan
mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang
oleh
orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh
orang
Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary
yang
berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam
Tahap Uang Barang (Commodity Money)
Untuk mengatasi kesulitan yang timbul pada perdagangan barter, maka ada
pemikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda
yang
ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum
(generally
accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis
dan
mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang
oleh
orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh
orang
Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary
yang
berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam
3. Tahap Uang Barang (Commodity Money)
Untuk mengatasi kesulitan yang timbul pada perdagangan barter, maka ada pemikiran
untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-
benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh
umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau
memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer
sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar
maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat
sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa
Latin salarium yang berarti garam.

4. Tahap Uang Logam


Uang logam mulai banyak digunakan pada abad ke-18, yakni uang logam baik berupa
uang perak maupun uang emas dan kemudian berlaku standar emas sampai awal abad ke-
20. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari
umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan
mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-
syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai
uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan
nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap
orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak
tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.

5. Tahap Uang Kertas


Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu kesulitan ketika
perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah
sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam
juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang
kertas. Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan
perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Mereka menjadikan kertas bukti
tersebut sebagai alat tukar. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu
merupakan uang yang dijamin 100 persen dengan emas atau perak yang disimpan di
pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya.
Nilai dari uang kertas bukan ditentukan oleh nilai intrinsiknya melainkan oleh daya beli
dari uang tersebut. Uang kertas ini digunakan secara luas karena lebih sesuai sebagai
medium pertukaran.

Sumber MODUL ESPA 4227 Modul 1 hal 1.3


2. Terangkanlah apakah itu fungsi bank umum di Indonesia?

a. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran


b. Penghimpunan dana simpanan masyarakat
c. Mendukung kelancaran transaksi internasional
d. Penyimpanan barang branag berharga
e. Pemberian jasa-jasa lainnya
Pengertian bank umum Dikutip langsung dari Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, berikut
pengertian bank umum:
"Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran." 
Selain itu, bank umum juga bisa diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya
berbentuk penghimpunan dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk simpanan, dan
menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit (lending)

Fungsi bank umum di Indonesia


Menurut R. Toto Sugiharto dalam buku Tips ATM Anti-Bobol (2010), berikut beberapa fungsi
bank umum di Indonesia:
1. Membuat uang
Dalam pelaksanaan kebijakan moneter, bank umum berfungsi untuk membuat atau menciptakan
uang giral sebagai alat pembayaran melalui mekanisme pemindahbukuan (kliring). Beberapa
contoh uang giral ialah cek, giro, kartu kredit, serta kartu debit. 
2. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
Fungsi bank umum di Indonesia ialah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Karena
salah satu bentuk jasa yang ditawarkan bank umum ialah adanya sistem yang memudahkan
masyarakat untuk melakukan pembayaran. Misalnya kliring, transfer uang, penerimaan setoran,
fasilitas pembayaran tunai, menggunakan kartu kredit, dan sistem pembayaran elektronik.
3. Menghimpun dana simpanan masyarakat
Dana simpanan bank umum di Indonesia mayoritas terdiri atas giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan, dan lain sebagainya. Jika dibandingkan dengan lembaga keuangan
umum lainnya, bank umum memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menghimpun dana
simpanan. Adapun dana simpanan tersebut akan disalurkan kembali ke pihak yang
membutuhkan, contohnya melalui penyaluran kredit.

4. Menyimpan barang berharga


Maksudnya masyarakat bisa menyimpan barang-barang berharga miliknya, seperti perhiasan,
uang, dan ijazah, di bank umum.  Adapun fungsi ini merupakan bentuk pelayanan jasa yang
paling awal ditawarkan bank umum kepada masyarakat.
5. Mendukung kelancaran transaksi internasional
Bank umum dibutuhkan dalam transaksi internasional. Sering kali jarak dan kebijakan moneter
antarnegara menjadi penghambat proses transaksi internasional. Fungsi bank umum di Indonesia
ini memberi kemudahan dalam menyelesaikan transaksi internasional, memastikan kelancaran
jasa penukaran mata uang asing, serta transfer dana luar negeri.

3. Terangkanlah teori kuantitas uang menurut Irving Fisher!

Irving Fisher mengemukakan bahwa dalam teori kuantitas uang, jumlah peredaran uang
berbanding lurus dengan perubahan harga. Menurutnya, perubahan jumlah uang yang beredar
akan memengaruhi harga barang. Selain itu, Fisher juga menjelaskan bahwa peningkatan jumlah
uang dapat menyebabkan inflasi, begitu pula sebaliknya. Supaya lebih memahaminya, berikut
pemaparan lebih lanjut mengenai teori kuantitas uang menurut Irving Fisher:
Faktor yang memengaruhi nilai uang
Menurut Hardi Fardiansyah, dkk dalam buku Ekonomi Moneter (Teori dan Kebijakan)
(2022), Irving Fisher mengemukakan bahwa ada dua faktor yang memengaruhi nilai uang, yakni:
Unsur kecepatan peredaran uang dan Jumlah transaksi atas barang dan jasa.
Sederhananya, teori kuantitas uang menurut Irving Fisher ini menyatakan bahwa jumlah
yang yang beredar berbanding lurus dengan perubahan harga. Dalam bukunya yang berjudul The
Purchasing Power of Money, Irving Fisher memaparkan bahwa pada hakikatnya, perubahan
jumlah uang yang beredar akan menyebabkan perubahan harga barang pada umumnya.
Rumus kuantitas uang Irving Fisher
Dikutip dari buku Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teori Makro Ekonomi Konvensional dan
Islam (2021) oleh Husna Ni'matul Ulya, teori kuantitas uang milik Fisher didasarkan pada
falsafah hukum say, yang menyatakan bahwa perekonomian selalu dalam keadaan full
employment.
Menurut Fisher, transaksi antara penjual dan pembeli akan menimbulkan pertukaran uang
dengan barang atau jasa. Sehingga nilai dari uang yang ditukarkan pasti sesuai dengan barang
atau jasa yang diperoleh.
Secara matematis, pernyataan tersebut dituliskan sebagai berikut:
MV = PT
Keterangan:
M = jumlah uang yang beredar (penawaran uang)
V = tingkat kecepatan perputaran yang (velocity), yaitu berapa kali uang berpindah
tangan dari satu pemilik ke pemilik lainnya dalam periode tertentu
P = harga barang atau jasa yang ditukarkan
T = jumlah (volume) barang atau jasa yang menjadi obyek transaksi.
Dari persamaan diatas diketahui beberapa hal sebagai berikut
1. Apabila terjadi perubahan pada M atau V maka dapat mengakibatkan perubahan
yang sebanding dengan P
2. Apabila terdapat perubahan terhadap T maka akan terjadi perubahan yang sebaliknya
terhadap P

Sumber https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/06/100000469/teori-kuantitas-uang-
menurut-irving-fisher?page=all#:~:text=Irving%20Fisher%20mengemukakan%20bahwa
%20dalam,menyebabkan%20inflasi%2C%20begitu%20pula%20sebaliknya.

Demikianlah penjelasan yang saya sampaikan.Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai