Kode Mata Kuliah : EKMA 4227 Nama : Indriani Ayuningtyas NIM : 044111141
1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang!
Jawab: Berikut akan dijelaskan tahap-tahap perkembangan penggunaan uang. A.Tahap Sebelum Barter Pada tahap ini masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Apa yang diperolehnya itulah yangdimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. B.Tahap Barter Tahap selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Akibatnya dilakukan system barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Namun akhirnya dirasakan ada kesulitan-kesulitan dengan sistem ini. Kesulitan-kesulitan yang dirasakan antara lain sebagai berikut : a. Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga maumenukarkan barang yang dimilikinya. b. Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilaipertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.Untuk mengatasinya mulai timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda- bendatertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. C.Tahap Uang Barang Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh umum, benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis danmistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garamoleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan pertukaran tetap ada diantaranya: a. Nilai yang dipertukarkan belum mempunyai pecahan. b. Sulit untuk penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation). c. Mudah hancur atau tidak tahan lama. D. Tahap Uang Logam Tahap selanjutnya adalah tahap uang logam. Logam dipilih sebagai bahan uang karena dua alasan berikut: a. Tahan lama dan tidak mudah rusak- memiliki nilai tinggi. b. Mudah dipecah-pecah dengan tidak mengurangi nilainya. Bahan yang memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang yangterbuat dari emas dan perak disebut uang logam. Uang logam emas dan perak juga disebutsebagai Uang Penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengannilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Penggunaan emas dan perak sebagai bahan uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560-546 SM. Bersamaan dengan itu, medium uang yang berfungsi sebagai instrumen alat bayar mulai dikembangkan, dibuat dari berbagai benda padat lainnya seperti tembikar, keramik atau perunggu. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, maka perkembangan tukar- menukar yang harus dilayani dengan uang logam juga berkembang. Sedangkan jumlah logam muliate rbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam hal penyimpanan dan pengangkutan). Sehingga terciptalah uang kertas. E.Tahap Uang Kertas Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti kepemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Selanjutnya masyarakat tidak lagi menggunakan emas secara langsung sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya mereka menjadikan kertas bukti tersebut sebagai alat tukar. Desa Jachymod di Ceko, Eropa Timur, dianggap sebagai wilayah pertama yang menggunakan mata uang yang diberi nama dollar, yang merupakan mata uang yang paling populer di abad modern. Dalam sejarah pemakaian kertas sebagai bahan pembuat uang, Cina dianggap sebagai bangsa yang pertama menemukannya, yaitu sekitar abad pertama Masehi, pada masa Dinasti Tang. Benjamin Franklin (AS) ditetapkan sebagai Bapak Uang Kertas karena ia yang pertamakali mencetak dollar dari bahan kertas, yang semula digunakan untuk membiayai perang kemerdekaan Amerika Serikat. Disinilah dapat dilihat Fungsi Asli Uang yaitu sebagai: a. Sebagai alat tukar (medium of change) b. Sebagai satuan hitung (unit of account) c. Sebagai penyimpan nilai (store of value) F.Tahap Penggunaan Uang Elektronik Seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, mulailah berkembang uang elektronik, dimana untuk menyelesaikan transaksi ekonomi, pihak yangmelakukan transaksi tidak perlu membawa uang tunai, namun cukup dengan melakukan pembayaran melalui kartu kredit, transfer antar rekening, yang saat ini bahkan telah dapat dilakukan melalui internet, serta sms dan telepon seluler.
Uang dalam ilmu ekonomi
tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Terdapat lima tahapan dalam sejarah perkembangan uang. 1) Tahap sebelum Perdagangan Barter Kebutuhan manusia memiliki sifat yang tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhan sangat terbatas sehingga manusia kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Awalnya, setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya melalui usaha sendiri. Usaha tersebut dilakukan antara lain dengan cara berburu, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, serta mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri. Perkembangan selanjutnya manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang dilakukannya tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. 2) Tahap Perdagangan Barter Ketika menyadari bahwa kebutuhan sehari-hari tidak bisa dicukupi sendiri dan adanya keterbatasan alat pemuas kebutuhan maka manusia berupaya memperbanyak ragam alat pemuas kebutuhan dengan jalan melakukan pertukaran. Pada tahap awal mereka melakukan penukaran antara barang dengan barang dari masyarakat yang saling membutuhkan. Akibatnya munculah sistem barter yaitu barang yang ditukar dengan barang. Sistem barter ini merupakan tingkat kedua dari perkembangan perekonomian. Barter adalah pertukaran atas suatu barang terhadap jenis barang yang lain. Dalam suatu pertukaran dengan menggunakan cara barter ini harus dipenuhi syarat berupa adanya kesamaan keinginan (double coincidence of wants) dari pihak yang terlibat barter. Menyamakan keinginan dari pihak-pihak yang terlibat barter ini tidaklah mudah, sehingga syarat ”double coincidence of want” ini sekaligus menjadi hambatan yang terjadi dalam transaksi dengan menggunakan cara barter ini. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Terdapat lima tahapan dalam sejarah perkembangan uang. 1) Tahap sebelum Perdagangan Barter Kebutuhan manusia memiliki sifat yang tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhan sangat terbatas sehingga manusia kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Awalnya, setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya melalui usaha sendiri. Usaha tersebut dilakukan antara lain dengan cara berburu, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, serta mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri. Perkembangan selanjutnya manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang dilakukannya tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. 2) Tahap Perdagangan Barter Ketika menyadari bahwa kebutuhan sehari-hari tidak bisa dicukupi sendiri dan adanya keterbatasan alat pemuas kebutuhan maka manusia berupaya memperbanyak ragam alat pemuas kebutuhan dengan jalan melakukan pertukaran. Pada tahap awal mereka melakukan penukaran antara barang dengan barang dari masyarakat yang saling membutuhkan. Akibatnya munculah sistem barter yaitu barang yang ditukar dengan barang. Sistem barter ini merupakan tingkat kedua dari perkembangan perekonomian. Barter adalah pertukaran atas suatu barang terhadap jenis barang yang lain. Dalam suatu pertukaran dengan menggunakan cara barter ini harus dipenuhi syarat berupa adanya kesamaan keinginan (double coincidence of wants) dari pihak yang terlibat barter. Menyamakan keinginan dari pihak-pihak yang terlibat barter ini tidaklah mudah, sehingga syarat ”double coincidence of want” ini sekaligus menjadi hambatan yang terjadi dalam transaksi dengan menggunakan cara barter ini. 2. Terangkanlah apakah itu fungsi bank umum di Indonesia? Jawab: Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu: 1. Penciptaan Uang Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindah bukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang bereedar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral. 2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pemnbayaran Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaranyang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanismesetoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitaselektronik. 3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro. denosito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak- pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit. 4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancartransaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaangeografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bankumum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah. 5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga. 6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui ATM, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
3. Terangkanlah teori kuantitas uang menurut Irving Fisher!
Jawab: Teori Kuantitas mengenai Uang ( Quantity Teory of Money ) Teori ini sebenarnya merupakan teori mengenai permintaan sekaligus penawaran akan uang, dan juga interaksi diantara keduanya, Fokus dari teori ini adalah hubungan antara penawaran uang (jumlah uang beredar) dengan nilai uang (tingkat harga). Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dijelaskan melalui konsepsi (teori) mereka tentang permintaan akan uang. Perubahan jumlah uang yang beredar (penawaran uang) berinteraksi dengan permintaan akan uang dan selanjutnya menentukan nilai uang. (Boediono, 1994). Teori kuantitas uang adalah teori yang menjelaskan adanya hubungan langsung antara perubahan jumlah uang beredar dengan perubahan harga barang. Hubungan tersebut dapat dijelaskan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar. Teori kuantitas tersebut dikemukakan oleh Irving Fisher , dalam rumus sebagai berikut:
M= kPT Dimana: M = Jumlah uang yang beredar (money in circulation) V= Kecepatan Peredaran Uang (velocity of circulation) P = Tingkat harga rata-rata barang (price) T = Jumlah barang yang diperdagangkan (trade)
Dari persamaan tersebut dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut:
a. Apabila terjadi perubahan pada M atau V maka dapat mengakibatkan perubahan yang sebanding dengan P. b. Apabila terdapat perubahan terhadap T maka akan terjadi perubahan yang sebaliknya terhadap P.