TUGAS 1
- Tahap uang barang untuk mengatasi kesulitan yang timbul pada perdagangan barter,
maka ada pemikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan
sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat penukaran itu adalah
benda-benda yang diterima oleh umum benda-benda yang dipilih layak tinggi, atau
benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Belum memiliki nilai uang,
penyimpanan dan transport menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat
kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan
lama.
- Tahap uang logam: uang logam mulai banyak digunakan pada abad ke-18, yakni uang
baik logam berupa uang perak maupun uang emas dan kemudian berlaku standar emas
sampai awal abad ke-20. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang
sangat digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa
mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar
karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak.
- Tahap uang kertas sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu kesulitan
ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam
bertambah sementara jumlah logam mulia sangat terbatas. Penggunaan uang logam
juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang
kertas. Mula-mula uang kertas yang beredar meruoakan bukti-bukti pemilikan emas
dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi.
4. Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut :
MV = PT
M: Uang, V: kecepatan P: Harga, T: Volume transaksi
Nilai barang yang dijual harus sama dengan volume transaksi yang dikalikan dengan rata-
rata dari harga barang tersebut (P). Dimana M adalah penawaran uang, V adalah
perputaran uang, P adalah tingkat harga dan T adalah volume barang yang bekerja dalam
suatu tahun tertentu. Menurut Fisher, nilai V ditentukan oleh kebiasaan pembayaran gai
dan efisiensi lembaga keuangan. Oleh karena faktor-faktor ini tidak selalu berubah, nilai
V relative tetap. Pada suatu periode tertentu, kuantitas barang yang tersedia tertentu.
Dalam keseimbangan nilai T adalah tetap dan telah mencapai tingkat yang maksimum,
berdasarkan keyakinan bahwa nilai V dan T adalah tetap, ahli-ahli ekonomi klasik
berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang hanya akan mempengaruhi tingkat
harga.