Anda di halaman 1dari 4

Silakan Anda kerjakan Tugas 1 ini dan upload ditempat yang telah disediakan dalam

waktu yang sudah ditentukan.

1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang!

2. Menurut anda, apakah fungsi bank umum di Indonesia?

3. Jelaskan teori kuantitas uang menurut Irving Fisher !

Selamat mengerjakan.

Nama: Imelia Tri Anggiani

NIM: 042549761

Tugas 1 Ekonomi Moneter

JAWABAN

1. A. Tahap Sebelum Barter


Pada jaman dahulu, nenek moyang kita bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Pada jaman itu, semua alat-alat kebutuhan dihasilkan oleh para pemakai. Dalam hal ini
manusia bertindak sebagai produsen dan sekaligus sebagai konsumen.

B. Tahap Pertukaran dengan Barter


Manusia tidak dapat memenuhi sendiri kebutuhannya. Barang dan jasa yang dihasilkan
disesuaikan dengan kemampuannya. Namun, meskipun kemampuannya terbatas, barang
dan jasa yang mereka hasilkan mungkin sudah melebihi kebutuhannya. Mereka pun mulai
berusaha menukarkan barang yang mereka miliki dengan orang lain yang memiliki barang
yang ia butuhkan. Sebagai contoh, A memiliki seekor ayam yang ingin ditukarkan dengan
beras. B membutuhkan ayam dan bersedia menukar beras yang dimilikinya untuk
mendapatkan ayam. Dengan demikian terjadilah pertukaran barang dengan barang yang
disebut barter. Kesulitan pada barter adalah menemukan orang yang membutuhkan barang
yang kita miliki dan orang itu sekaligus mempunyai barang yang kita butuhkan pada waktu
yang bersamaan.

C. Tahap Uang Barang


Pertukaran dengan barter sulit dilaksanakan, sebab seseorang harus dapat menemukan
yang membutuhkan barangnya dan sekaligus orang itu memiliki barang yang dibutuhkan
pemilik barang pertama pada waktu yang bersamaan. Di lain pihak, kesulitan pertukaran
dengan sistem barter adalah bagaimana memecahkan atau membagi barang jika barang
tersebut akan ditukar dengan berbagai barang. Selanjutnya, manusia dapat menyimpulkan
bahwa kesulitan pertukaran cara barter dapat diatasi jika memiliki barang. Uang barang
maksudnya adalah barang yang seolah-olah berfungsisebagai uang. Syarat uang barang itu
antara lain adalah barang tersebut dapat diterima semua orang (generally accepted),
bernilai tinggi atau kebutuhan barang sehari-hari. Walaupun uang barang ini telah
mempermudah pertukaran, dalam prakteknya masih banyak kesulitan, misalnya uang
barang itu tidak memiliki pecahan, sulit untuk menyimpan (storage) dan mengangkut
(transportation) dalam jumlah besar, dan uang barang banyak jenisnya sesuai dengan
keadaan daerahnya, sebab uang barang itu beredar pada daerah tertentu dan tidak beredar
di daerah lain.

D. Tahap Uang Logam


Pada tahap ini, uang barang secara evolusi berubah menjadi uang logam. Uang logam itu
biasanya terdiri dari emas dan perak. Pembatasan penggunaan emas dan perak bertujuan
membatasi banyaknya jenis uang barang. Mengapa emas dan perak dipilioh sebagai uang?
Alasannya adalah bahwa emas dan perak memiliki nilai tinggi, langka, dan diterima secara
umum, dapat dipecah-pecah tanpa mengurangi nilai, dan tidak mudah susut dan
kemungkinan rusak sangat kecil.

Walaupun uang logam yang terbuat dari emas dan perak sudah jauh lebih baik dari uang
barang, uang tersebut masih tetap memiliki kelemahan. Emas dan perak termasuk barang
yang langka di beberapa daerah, sehingga orang dibatasi untuk berbelanja. Di samping itu,
membawa uang logam dalam jumlah banyak tidak aman dari perampokan.

E. Tahap Uang Kertas


Sebelumnya telah disinggung bahwa kelemahan penggunaan uang logam,adalah sulit
membawa waktu berpergian dan sering dirampok orang. Sejak itu, mulailah beredar alat
tukar yang berlaku sebagai perantara transaksi. Akhirnya munculah pemakaian uang kertas
yang semula hanya berupa tanda bukti pemilikan emas dan perak, dengan jaminan 100%
emas dan perak. Uang kertas ini nilai nominalnya (nilai yang tertulis) lebih besar dari nilai
intrisik (nilai kandungan uang).

2. Berdasarkan Undang-undang Perbankan, berikut fungsi dari bank umum di antaranya:

- Menghimpun dana dari masyarakat

Kegiatan ini dilakukan dengan membuka berbagai produk tabungan, deposito, giro, atau
bentuk simpanan lainnya. Sehingga masyarakat merasa aman dalam menyimpan uang.
Untuk menjalankan fungsi penghimpunan dana, terdapat tiga sumber dana, yaitu: Dana
yang bersumber dari bank tersebut yang berupa setoran modal waktu pendirian. Dana
dari masyarakat yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti simpanan giro,
deposito, dan tabungan. Dana dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman
dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money yang memenuhi persyaratan.
- Menyalurkan dana kepada masyarakat

Bank akan menyalurkan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan melalui


sistem kredit atau pinjaman. Hal ini sesuai dengan fungsi perbankan yang
menyalurkan dana kepada masyarakat atau nasabah. Pembelian surat-surat
berharga, penyertaan, dan pemilikan harga tetap juga bisa diberikan bank. Dengan
fasilitas tersebut, diharapkan mampu menyejahterakan kehidupan masyarakat.
Serta menghasilkan usaha untuk mendukung pembangunan nasional.

- Menyediakan layanan jasa bank

Bank berfungsi menyediakan layanan jasa bank, seperti transfer untuk memudahkan
pengiriman uang dari satu daerah ke daerah lainnya. Selain itu juga jasa pembayaran
atau pembelian yang semakin memudahkan masyarakat. Misalnya pembayaran
rekening listrik atau telepon.

- Mendukung kelancaran transaksi internasional

Bank dibutuhkan juga dalam hal transaksi internasional. Faktor jarak dan kebijakan
moneter antar dua negara yang berbeda biasanya menyulitkan transaksi
internasional. Dengan adanya bank akan mempermudah penyelesaian transaksi
internasional dengan lebih mudah. Bank mampu memastikan kelancaran melalui
jasa penukaran mata uang asing atau transfer dana luar negeri untuk kebutuhan
transaksi internasional.

- Sarana investasi

Hal ini dapat diwujudkan melalui jasa reksa dana atau produk investasi yang
ditawarkan bank. Contohnya seperti derivatif, emas, mata uang asing, saham, dan
lain-lain.

3. Teori kuantitas uang adalah teori yang menjelaskan adanya hubungan langsung antara
perubahan jumlah uang beredar dengan perubahan harga barang. Hubungan tersebut
dapat dijelaskan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar.
Teori tersebut dikemukakan dalam rumus sebagai berikut:

M = kPT

Dimana :

M = Jumlah uang yang beredar (money in circulation)

V = Kecepatan peredaran uang (velocity of circulation)


P = Tingkat harga rata-rata barang (price)

T = Jumlah barang yang diperdagangkan (trade)

Dari persamaan tersebut dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut:

a. Apabila terjadi perubahan pada M atau V maka dapat mengakibatkan perubahan yang
sebanding dengan P.
b. Apabila terdapat perubahan terhadap T maka akan terjadi perubahan yang sebaliknya
terhadap P.

Anda mungkin juga menyukai