PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Uang dan Bank ?
2. Apakah fungsi Bank dan Jenis-jenisnya?
3. Apakah Fungsi Uang dan Jenisnya?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu uang dan Bank
2. Mengetahui fungsi dan jenis-jenis Bank
1
3. Mengetahui fungsi dan jenis Uang
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://www.gramedia.com/literasi/uang/
3
membutuhkan barang-barang hasil usaha orang lain, karena fitrah
manusia sebagai makhluk sosial sudah merupakan sunnatullah di dunia
ini. Karena itu, sistem pertukaran barang dan jasa sangat diperlukan
guna mempermudah proses pemenuhan kebutuhan hidup.
Perkembangan sistem transaksi terus berkembang sampai saat ini.
Perkembangan itu di awali dengan sistem barter, sistem uang emas dan
perak, sistem uang kertas, dan mungkin akan terus mengalami
perkembangan sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia.manusi
a. Sistem Barter
3
Ibid, h. 116
4
untuk berfungsi sebagai alat tukar menukar dan unit hitungan
terhadap barang komoditi dan jasa lainnya.
Bangsa Arab jahiliyah menggunakan unta dan kambing. Sebagian
suku-suku Afrika menggunakan sapi dan kambing. Penduduk Tibet
menggunakan teh-teh ikat. Penduduk Virginia menggunakan
tembakau-tembakau ikat. Bangsa Indian menggunakan gula dan
wol. Penduduk Ethiopia menggunakan garam, dan sebagainya.4
Akan tetapi kemudian muncul kesulitan dalam penyimpanan dan
ketersediaannya. Selanjutnya dipergunakan batu sebagai alat tukar,
tetapi karena terjadinya penumpukan batu, akhirnya alat (batu)
tersebut tidak mempunyai nilai.5
c. Sistem Uang Logam (Metallic Money)
Seiring dengan perkembangan zaman, akhirnya manusia
menggunakan logam mulia berupa emas dan perak sebagai alat
tukar. Proses tersebut berdasarkan atas kelangkaan yang masuk
akal dan tidak mudah rusak dalam waktu yang relatif lama, serta
mudah digunakan dan dapat diterima berbagai pihak.6
Suatu negara dianggap telah mempraktikkan sistem uang emas bila
negara tersebut telah menggunkaan standar emas dalam transaksi
perdagangan baik di dalam maupun di luar negeri. Yang digunakan
sebagai alat transaksi adalah emas sebagai mata uang atau uang
kertas yang bisa ditukarkan dengan emas, sehingga nilai mata uang
negara itu selalu terkait (ditopang) dengan nilai emas (gold
standar).
Pada awalnya yang digunakan sebagai alat tukar adalah fisik dari
logam mulia tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu, manakala
volume perdagangan luar negeri semakin luas, keuntungan-
4
Ahmad Hasan, Mata Uang Islami, terj. Saifurrahman Barito, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h.
62-63.
5
Ibid.
6
Marthon, Ekonomi Islam…, h. 116.
5
keuntungan menjadi semakin meningkat harta semakin
berkembang. Diperlukan seseorang yang dipercaya atau tempat
yang aman untuk menitipkan uang-uang logam (mulia) tersebut,
karena khawatir akan risiko kehilangan atau risiko pencurian.
Maka, mereka menitipkan uang-uangnya pada penyimpanan-
penyimpanan tukang emas, tempat penukaran emas, atau pemuka-
pemuka agama.
Pihak-pihak itu kemudian memberikan akta berbentuk kertas
(banknote) yaitu janji pihak penerima titipan (bank promise) untuk
membayarkan uang logam kepada pemilik kertas ini ketika ada
permintaan. Akta ini bukanlah uang, namun memberikan kepada
pemiliknya dua hal: pertama, menjaga uang dari pencurian dan
kehilangan. Kedua, memberikan kemungkinan kepada pemiliknya
untuk melakukan transfer uang dari satu tempat ke tempat lain.
Akta-akta ini mendapat sambutan baik karena diterbitkan
seseorang atau lembaga yang mempunyai reputasi keuangan yang
baik di negeri pedagang itu.7
d. Sistem Uang Kertas
Kepercayaan orang-orang semakin tumbuh terhadap banknote yang
diterbitkan lembaga keuangan ini. Dalam kenyataannya lembaga
keuangan menemukan bahwa sebagian besar kertas-kertas ini
berada dalam peredaran tanpa ditukarkan ke uang logam. Jadi,
kertas-kertas itu menjadi uang yang digunakan secara langsung
untuk membeli barang atau jasa dan tidak memiliki penopang
secara total. Kondisi semakin menguat ketika terjadi Perang Dunia
I (1914), yang membuat saldo emas memburuk sedangkan
kebutuhan pemerintah terhadap pembiayaan meningkat. Keadaan
ini medorong negara-negara di dunia menahan saldo emasnya.
Kemudian uang kertas tidak dapat ditukar dengan emas, padahal
sebelumnya memiliki kekuatan nilai tukar yang bersumber dari
7
Hasan, Mata Uang..., h. 78.
6
saldo emas senilai. Setelah itu, uang kertas memiliki kekuatan nilai
tukar dari beberapa unsur lain, namun masih menggunakan unsur
emas sebagai salah satunya.8
Namun, emas tidak secara total kehilangan sifat uangnya, bahkan
senantiasa digunakan dalam hubungan internasional walaupun
dilarang beredar sebagai mata uang sejak tahun 1914 M. Banyak
negara yang harus membayar kewajiban utangutangnya yang
dibebankan dengan emas, ini pada satu sisi. Pada sisi lain, emas
masih digunakan sebagai cadangan devisa di bank-bank, walaupun
syarat ini tidak umum bagi semua bank. Apabila bank menyimpan
sejumlah emas sebagai saldo mata uangnya, akan memberikan
kekuatan nilai tukar.9
Jika dulu terjadinya peralihan sistem uang dari logam ke kertas
adalah melalui proses perkembangan yang panjang, diawali dengan
motif keamanan dan kenyamanan bertransaksi menggunakan
kertas-kertas banknote sebagai pengganti saldo emas yang
disimpan di lembaga penitipan uang emas. Namun, kemudahan dan
keamanan itu sirna ketika kemudian kertas-kertas itu menjadi uang
dalam arti yang sesungguhnya secara hukum menggantikan posisi
uang logam. Disini orangorang kemudian berpikir menemukan
media lain untuk menjaga uang kertas dari risiko pencurian dan
kehilangan pada satu sisi dan mempermudah transaksi pada sisi
lain, maka muncul cek, kartu ATM, kartu debit, kartu kredit, dan
sebagainya.
2. Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya
didirikan dengan kewenangan menerima simpanan uang meminjamkan
uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
8
Hasan, Mata Uang..., h. 79-80.
9
Ibid, h. 73-74.
7
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca yang berarti tempat
penukaran uang.
Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam
beberapa tahun terakhir.
Industri ini menjadi lebih kompetitif karena diregulasi peraturan. Saat
ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan,
lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk
simpanan deposan.
Bank dapat diartikan juga sebagai badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun bentuk-bentuk lain
nya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Digitalisasi juga mendisrupsi sektor perbankan, di mana kita melihat
transisi dari jaringan distribusi: kantor cabang (fisik), layanan telepon
perbankan (analog) dan layanan internet dan mobile banking
(digital).10
B. Fungsi Uang dan Bank
1. Fungsi Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima
10
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bank/
8
secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar
umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin
keberadaannya oleh pemerintahan.
9
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut
sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan tersebut diantaranya:
10
b. Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat
berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko
dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk
management.
c. Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi
sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga
barang komoditas tertentu dikemudian hari (price discovery).
d. Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat
memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap
perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
e. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang
berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada
manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu
permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.mendatan
Jenis-jenis perbankan:
a. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah jenis bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR ini
jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
Hal ini dikarenakan BPR dilarang menerima simpanan giro,
kegiatan valas, dan perasuransian seperti yang dilakukan pada jenis
bank secara umum. Tugas Bank Perkreditan Rakyat:
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
2) Memberikan kredit.
3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan
Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
11
4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau
tabungan pada bank lain.
b. Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah
instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah
negara tersebut. Fungsi dan peran bank sentral berusaha untuk
menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan
sistem finansial secara keseluruhan.
Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank
Indonesia (BI). Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan
nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap
mata uang negara lain.
c. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan
wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank
umum sering disebut bank komersial (commercial bank). Tugas
Bank Umum:
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
2) Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.
3) Menerbitkan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.
4) Menawarkan jasa-jasa keuangan seperti kartu kredit, cek
perjalanan, ATM, transfer uang antar bank, dan lain
sebagainya.
12
5) Menyediakan fasilitas untuk perdagangan antar negara atau
internasional.
6) Melayani penyimpanan barang berharga.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai Uang dan
Bank. Kami menyadari banyak kekurangan penulisan, maka dari itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangan kami harapkan
sebagai referensi kami dalam penulisan makalah kedepan. Harapan
penulis, semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan
pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Ahmad. 2005. Mata Uang Islami (Terjemah). Penerbit PT.Raja Grafindo
Persada-Jakarta:62-63
15