0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum proses terbentuknya uang secara historis, fungsi bank umum di Indonesia yang meliputi penciptaan uang, mendukung sistem pembayaran, dan penghimpun dana masyarakat, serta teori kuantitas uang menurut Irving Fisher yang menyatakan adanya hubungan antara jumlah uang beredar dengan tingkat harga barang.
Dokumen tersebut merangkum proses terbentuknya uang secara historis, fungsi bank umum di Indonesia yang meliputi penciptaan uang, mendukung sistem pembayaran, dan penghimpun dana masyarakat, serta teori kuantitas uang menurut Irving Fisher yang menyatakan adanya hubungan antara jumlah uang beredar dengan tingkat harga barang.
Dokumen tersebut merangkum proses terbentuknya uang secara historis, fungsi bank umum di Indonesia yang meliputi penciptaan uang, mendukung sistem pembayaran, dan penghimpun dana masyarakat, serta teori kuantitas uang menurut Irving Fisher yang menyatakan adanya hubungan antara jumlah uang beredar dengan tingkat harga barang.
1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang
sebelum sistem barter berlaku, manusia masih memenuhi kebutuhannya sendiri dan bergantung pada alam. Pada masa ini, manusia masih belum menjadi makhluk sosial sehingga tidak membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Semua kebutuhan mereka penuhi sendiri karena saat itu manusia berperan sebagai produsen dan konsumen sekaligus. Seiring berjalannya waktu, manusia akhirnya menyadari bahwa mereka adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. pada saat itu manusia akhirnya menyadari bahwa barang-barang yang mereka produksi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Alhasil mereka mulai melakukan pertukaran produk, baik barang dengan barang dan atau barang dengan jasa. Pertukaran barang dan jasa antar manusia ini disebut dengan barter. Sistem barter lambat laun menemui kendalanya ketika kedua orang yang melakukan pertukaran tidak sepakat dengan nilai tukar barang. Keberadaan permasalahan ini akhirnya membuat manusia akhirnya berinovasi untuk menciptakan uang komoditas atau uang barang uang terus berkembang, karena sistem barter menuai banyak kendala dalam penerapannya. Akhirnya, pada masa itu manusia mulai menerapkan barang dasar dimana hal barang dasar memiliki nilai yang terstandarisasi . Barang dasar yang dimaksud di antaranya seperti garam, teh, tembakau, dan biji-bijian. Kemudian, sekitar tahun 9000 hingga 6000 SM, uang komoditas tidak lagi dalam bentuk benda-benda kecil, melainkan berubah menjadi hewan ternak. Lalu, saat budaya pertanian muncul, uang komoditas mulai bergeser lagi dalam bentuk produk pertanian seperti gandum, sayuran, dan tumbuhan lain. Pada 1200 SM, uang primitif mulai digunakan. Uang primitif berasal dari cangkang kerang atau hewan moluska lainnya. Orang-orang menggunakannya sebagai alat pembayaran bernama cowrie yang berasal dari Kepulauan Maladewa di Samudera Hindia. Cowrie menjadi barang berharga sejak awal peradaban Cina dan India yang kemudian dibawa sepanjang rute perdagangan ke Afrika. Orang Eropa kemudian menamainya Wampum sebagai mata uang di pasar. Jenis uang barang berbeda-beda di setiap belahan dunia, menyesuaikan perkembangan peradaban masing-masing. Berdasarkan sejarah, keberadaan uang pertama kali dicetuskan oleh Bangsa Lydia yang hidup di wilayah Turki pada abad ke-6 SM. Uang tersebut terbuat dari campuran emas dan perak dan berbentuk seperti kacang polong. Perbandingan kandungan emas dan perak di dalam uang tersebut adalah 75:25 dan menjadi standar. Mereka menamai uang tersebut elektrum. Uang logam kemudian pertama kali diciptakan pada tahun 560-546 SM oleh Croseus di Yunani. Dalam sejarah uang, bangsa Yunani dikenal sebagai penemu uang logam pertama. Bangsa Yunani mencetak berbagai jenis uang logam yang nilainya mereka tentukan berdasarkan bahan pembuatnya. Namun, seiring berjalannya waktu akibat keterbatasan bahan baku uang logam (emas dan perak), tercetuslah ide untuk membuat uang kertas oleh orang Tiongkok pada abad 1M. Kalau merujuk sejarah, pembuatan uang kertas sebenarnya sudah mulai dilakukan sebelum masa Dinasti Tang, tetapi gagal karena sulit menemukan bahan kertas yang tahan lama. Barulah saat Dinasti Tang berkuasa, seseorang bernama Ts’ai Lun berhasil menciptakan kertas dari kulit kayu murbei. Sejak kesuksesan penciptaan uang kertas pada masa Dinasti Tang, peradaban terus berkembang dan mulailah terbentuk negara-negara. Keberadaan negara menjadikan aktivitas ekonomi dalam suatu negara membutuhkan mata uang sebagai alat transaksi yang sah. 2. Terangkanlah apakah itu fungsi bank umum di Indonesia? Terdapat beberapa fungsi bank umum, antara lain: A. Penciptaan uang Bank umum bertanggung jawab dalam penciptaan uang giral dimana uang giral ini merupakan alat pembayaran melalui mekanisme pemindah bukuan ( kliring ). Bank sentral dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang ini. B. Mendukung kelanacaran mekanisme pembayaran Hal ini dapat terjadi dikarenakan bank umum memberikan beberapa opsi dalam melakukan pemindahan dana seperti kliring, transfer uang dan penerimaan setoran uang. Selain itu juga, bank umum juga menyediakan outlet – outlet untuk melakukan hal ini. C. Penghimpun dana simpanan masyarakat. Fungsi utama yang dijalankan sebagai kegiatan bank umum adalah menghimpun dana nasabah. Bank umum menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yaitu giro, tabungan, sertifikat deposito, deposito berjangka, serta bentuk-bentuk lainnya. D. Mendukung kelancaran tranksaksi internasional Dengan banyaknya metoda pemindahan dana, bank umum juga sangat dibutuhkan dalam pemindahan dana dimana terdapat kesulitan geografi, jarak, budaya. E. Penyimpanan barang – barang berharga Salah satu tugas bank umum adalah sebagai tempat menyimpan dana serta barang berharga milik nasabah. Bank umum adalah penyedia layanan tempat aman untuk menjaga aset-aset berharga masyarakat berbentuk dana dan barang lainnya seperti surat penting. F. Pemberian jasa – jasa lainnya Kemudahan yang disediakan oleh bank umum tidak hanya untuk kepentingan namun juga kemudahan seperti pembayaran listrik online. 3. Terangkanlah teori kuantitas uang menurut Irving Fisher! Irving Fisher mengemukakan bahwa dalam teori kuantitas uang, jumlah peredaran uang berbanding lurus dengan perubahan harga. Menurutnya, perubahan jumlah uang yang beredar akan memengaruhi harga barang. Selain itu, Fisher juga menjelaskan bahwa peningkatan jumlah uang dapat menyebabkan inflasi, begitu pula sebaliknya. Irving Fisher memaparkan bahwa pada hakikatnya, perubahan jumlah uang yang beredar akan menyebabkan perubahan harga barang pada umumnya.