Pada awalnya dia mungkin membuat sediri pakaiannya dari bahan kulit
pohon atau kulit binatang. Dan mereka mungkin berburu binatang juga
untuk memenuhi kebutuhan makan. Sedang untuk tempat tinggal biasanya
mereka menetap di gua-gua, atau membangun rumah dari pepohonan di
sekitarnya.
Sedangkan di tempat lain mungkin ada juga kelompok manusia purba lainnya
yang makan buah-buahan dari pepohonan di hutan. Nah ketika dua
kelompok manusia ini bertemu atau bersosialisasi, kemungkinan mereka
saling tertarik dengan apa yang dimakan atau dikenakan oleh kelompok lain
tersebut. Dari situ mulai terjadi komunikasi dan kemungkinan besar
timbullah rasa ingin memiliki yang akhirnya membuat mereka melakukan
kegiatan barter atau saling bertukar barang.
Sistem saling bertukar barang ini disebut dengan sistem Barter. Ternyata
sistem barter ini terbukti sangat efektif. Dengan adanya barter ini, orang
menjadi sangat dimudahkan untuk memiliki barang dan memenuhi
kebutuhannya. Mereka sama-sama merasa diuntungkan.
Munculnya mata uang ini tidak secara bersamaan di seluruh dunia. Berbeda
negara, kota, atau bahkan beda tempat beda pula masa berlakunya uang ini.
Bahkan sampai dengan detik ini pun di beberapa negara masih ada beberapa
suku yang masih belum mengenal atau belum mau menggunakan mata uang
sebagai alat pertukaran. Masih ada sebagian suku tertentu yang masih
menggunakan sistem barter.
Sejarah uang dimulai dari uang logam. Pada awal mulanya manusia
menggunakan barang berharga atau barang khusus sebagai mata uang
seperti batu, logam, dan lain sebagainya. Lalu di beberapa peradaban
muncullah mata uang logam. Uang logam digunakan karena logam dianggap
sebagai barang berharga. Selain itu logam juga dinilai sangat mudah
dibentuk, dan bisa dibawa dengan lebih mudah.
Kemudian di beberapa bangsa mulai muncullah jenis uang logam yang dibuat
dengan bentuk dan gambar tertentu di kedua sisinya. Pada masa itu ada
beberapa jenis logam yang dipakai seperti emas, perak, perunggu, besi, dll.
Bentuknya pun tidak selalu bundar, ada pula yang berbentuk lonjong, kotak,
segitiga, dll.
Sejarah uang kertas muncul dari kendala lain yang dirasakan setelah adanya
uang logam. Pada saat melakukan transaksi dengan jumlah yang banyak,
manusia merasa mulai agak kerepotan dengan jumlah banyaknya uang logam
yang harus mereka bawa. Selain karena banyak dan berat, masalah lainnya
adalah persediaan logam yang juga terbatas.
Lalu muncullah ide manusia untuk membuat mata uang dari bahan kertas.
Ternyata uang kertas ini sangat disukai, walaupun lebih mudah rusak namun
uang kertas ini sangatlah ringan untuk dibawa kemanapun. Selain lebih
ringan, nilainyapun bisa dibuat dengan bervariasi.
Selain itu juga manusia bisa semakin mudah mengirimkan uang dari satu
tempat ke tempat lain di bagian dunia manapun yang masih bisa dijangkau.
Tentunya harapan kita bahwa semakin hari perkembangan sejarah uang akan
semakin memudahkan manusia sebagai pemakai utamanya
Jenis jenis Uang
A. Berdasarkan Bahan
Uang jika dilihat dari bahan untuk membuatnya terdiri atas dua macam
sebagai berikut.
1. Uang Logam
Uang logam merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari
logam. Bahan pembuat uang logam antara lain aluminium, kupronikel,
broze, emas, perak, atau perunggu. Biasanya uang yang terbuat dari
logam mempunyai nominal yang kecil. Di Indonesia uang logam terdiri
atas pecahan Rp25,00; Rp50,00; Rp100,00; Rp200,00; Rp500,00;
dan Rp1.000,00.
2. Uang Kertas
Uang kertas merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau
bahan lain. Uang kertas harus dibuat dengan bahan berkualitas tinggi
yang tahan air, tidak mudah robek, dan tidak luntur. Uang kertas
biasanya dibuat dalam nominal yang lebih besar sehingga mudah
dibawa dan digunakan dalam transaksi sehari-hari. Pecahan uang
kertas di Indonesia mulai dari Rp100,00; Rp500,00; Rp1.000,00;
Rp5.000,00; Rp10.000,00; Rp20.000,00; Rp50.000,00; dan
Rp100.000,00.
B. Berdasarkan Nilai
Jenis uang dapat dilihat dari nilai yang terkandung pada uang tersebut. Nilai
uang terdiri atas nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat uang dan
nilai nominal yaitu nilai yang tertera dalam uang tersebut. Jenis uang
berdasarkan nilainya terdiri atas dua jenis berikut.
1. Bernilai Penuh (Full Bodied Money)
Uang bernilai penuh artinya uang yang nilai intrinsiknya sama dengan
nilai nominalnya. Uang bernilai penuh biasanya terdapat pada uang
logam mulia yang terbuat dari bahan emas atau perak.
2. Bernilai Tidak Penuh (Representatif Full Bodied Money)
Uang jenis ini nilai instrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya.
Contoh uang ini adalah uang kertas.
1. Uang Kartal
Uang kartal adalah alat pembayaran sah yang dikeluarkan oleh
pemerintah suatu negara melalui bank sentral yang berupa uang logam
dan uang kertas. Uang kartal di Indonesia dikeluarkan oleh Bank
Indonesia dan dicetak oleh Perusahaan Umum Per-cetakan Uang
Republik Indonesia (Perum Peruri). Uang kartal terdiri atas uang
logam dan uang kertas.
2. Uang Giral
Uang giral adalah alat pembayaran berupa bilyet giro, cek, dan
pemindahan telegrafis yang dikeluarkan oleh bank kepada seseorang
atau badan karena mempunyai simpanan rekening di bank yang
bersangkutan. Uang giral diterbitkan oleh bank umum atau bank
komersial.
o Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah bank kepada
suatu bank agar bank tersebut memindahbukukan sejumlah
uang dari rekening nasabah yang bersangkutan pada rekening
nasabah lain yang ditunjuk. Bilyet giro tidak dapat ditukar
dengan uang tunai.
o Cek adalah surat perintah dari nasabah yang memiliki rekening
giro pada sebuah bank agar bank tersebut membayar sejumlah
uang secara tunai kepada pihak yang namanya tercantum dalam
cek.
o Pemindahan telegrafis (Telegraphic Transfer) merupakan
pembayaran yang dilakukan dengan pemindahan antar rekening
pada suatu bank tertentu melalui telegram. Cara ini dipilih
apabila jarak orang yang melakukan transaksi berjauhan.
Berdasarkan Kawasan
Jenis uang ternyata juga dapat dilihat dari daerah atau wilayah berlakunya
uang tersebut.
1. Uang Lokal
Uang lokal adalah uang yang dipergunakan dalam satu negara tertentu.
Misalnya rupiah yang digunakan di Indonesia, ringgit digunakan di
Malaysia, dan rupee digunakan di India.
2. Uang Regional
Uang regional digunakan oleh beberapa negara dalam satu kawasan
tertentu. Penggunaan uang regional masih terbatas pada euro yang
digunakan di kawasan Eropa. Akan tetapi, bukan tidak mungkin
dengan pesatnya perdagangan bebas uang regional semakin banyak
digunakan di beberapa kawasan perdagangan yang lain.
3. Uang Internasional
Uang internasional merupakan uang yang berlaku antarnegara hampir
di seluruh dunia dan menjadi standar pembayaran internasional.
Contohnya US dolar yang sampai saat ini digunakan sebagai standar
pembayaran internasional.