Kata Pengantar...................................................................................................................i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.2. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
BAB VI KESIMPULAN.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pada sepeda motor roda (wheel) berfungsi untuk menopang berat motor dan
pengendara, menyalurkan daya dorong, pengereman, daya stir pada jalan. Disaat yang
sama roda juga menyerap tekanan/kejutan dari permukaan jalan. Untuk itu roda harus
Ada tiga bagian roda pada sepeda motor, yaitu bagian hub roda, bagian pelek roda
(wheel rim), dan ban (tire). Pada hub roda terpasang bantalan peluru (bearing), sepatu rem,
tromol dan komponen bantu lainnya. Hub dan pelek roda dihubungkan oleh jari-jari
(spokes). Ada juga roda dengan model satu kesatuan dimana hub dan peleknya terbuat dari
bahan yang ringan (seperti pada aluminium). Design roda tergantung dari tipe struktur,
2.2 Tujuan
mampu memegang dengan kuat pada pelek melalui tekanan udara selama berjalan.
Lapisan yang berbeda dibagian dalam dari ban “TUBLESS” (tanpa ban dalam) yang
bersifat elastis, jika tertusuk paku udara bagian dalam tidak bocor keluar. Ban tanpa
mempunyai ban dalam disebut ban TUBELESS dengan konstruksi khusus agar udara
bagian dalam tidak bocor keluar. Biasanya pada bagian luar ban terdapat tanda
TUBELESS
Gambar 6. Ban tipe radial
Ukuran dan jenis ban bisa diketahui dengan membaca kode ban. Kode ban
memberikan informasi tentang ciri-ciri umum dan kerataan (flatness) dari ban.
Pada sebuah ban, dapat ditemukan informasi seperti ukuran ban, TWI (treat
wear indicator), Type ban : tubeless atau tubetype, Nomor lot, speed symbol dan load
index, anak panah, hingga beban maksimum. Semua ini adalah factor penting yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan ban. Secara garis besar penunjukan ukuran ban bisa
dibedakan menjadi dua jenis yaitu metric dan inchi.
Metric
Arti dari 80/90-17 :
Keterangan :
Lebar ban = adalah bagian terlebar dari ban dengan nilai ± 80 mm
Aspek rasio = adalah persentase dari lebar ban atau sama dengan ± 80 x 90 = ± 72
mm
Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”
Jadi jika ukuran 80/90-17 artinya : ban tersebut memiliki lebar ± 80 mm dengan
tinggi ± 72 mm dan menggunakan pelek 17”
Lot Number
Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor. Dimana roda terbuat
dari lembaran-lembaran baja atau alumunium alloy yang melingkar dan
hub/tromol terpasang kaku oleh jari-jari.
1. Grease seal
2. Bearing
3. Spacer
4. Hub casting
5. Brake disc bolt
6. Brake caliper
7. Speedometer cable
8. Axle
9. Speedometer drive unit
10.Speedometer drive gear
11.Bearing
12.Retaining plate
13.Hub cover
14.Collar
15.Axle nut
Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor dengan roda kecil (tipe
keluarga atau rekreasi). Rodanya/pelek dibuat dengan menyatukan rim dan hub
dengan menggunakan baut dan mur.
Roda tipe khusus (dibentuk dari baja yang di press dan di dalamnya terbagi dua)
1. Bolt
2. Rim half
3. Rim half
4. Spring washer
5. Nut
6. Tyre
7. Inner tube
1. Fungsi roda pada sepeda motor adalh sebagai penunjang speda motor untuk berjalan,
meneruskan tenaga penggerak yang didapat dari engine dan menerima berat/beban
(gaya) yang ditimbulkan oelh kondisi jalan.
2. Roda pada sepeda motor harus memilki 3 faktor agar dapat berfungsi dengan baik,
faktor/persyaratan tersebut adalah :
- Roda harus kuat dan ringan
- Roda harus mampu memindahkan panas dengan baik
- Roda harus mudah perawatannya
3. Begian-bagian utama roda adalah sebagai berikut: jari-jari. Pelek, ban, bantalan roda,
bushing, dan hub (tromol) serta as roda (axle shaft)
4. Secara visual jari-jari luar memiliki sudut kebengkokan kurang dari 90 0/jarak antara
kepala dengan kebengkokan lebih panjang. Sedangkan jari-jari dalam memiliki sudut
kebnegkokan lebih dari 900/jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih pendek.
5. Pola anyaman yang digunakan untuk merakit jari-jari ke tromol meupun ke pelek untuk
jenis rom tromol adalh 4H3R (4HUB/3RIM) sedangkan untuk jenis rem cakram adalah
6H3R (6HUB/3RIM).
6. Jenis pelek dibedakan menurut jenis bahan yang digunakan dan ban yang diapakai.
Menurut jenis bahannya pelek dibagi menjadi pelek besi, pelek alumunium paduan dan
pelek besi tuang. Sedangkan menurut ban yang dipakai pelek dibagi menjadi pelek
untuk jenis tube tire tyre (ban dalam) dan jenis tubeless type (tanpa ban dalam).
7. Ukuran pelek biasanya dinyatakan dengan kode 1.40 x 18 – F atau 1.60 x x18 – R yang
berarti 1.40/1.60 adalah lebar pelek (inchi), 18 = diameter pelek (inchi) dan F/R adalah
front/rear (depan/belakang)
8. Keolengan pelek maksimal yang diizinkan adalah arah radial 1.0 mm dan
axsial 1.0 mm.
DAFTAR PUSTAKA
http://danialmandala.blogspot.co.id/2013/12/materi-pengertian-fungsi-komponen-
cara.html
http://xlusi.com/etik/fungsi-roda-pada-sepeda-motor
http://www.teknikotomotif.com/2015/11/fungsi-dan-jenis-roda-pada-motor-yang-belum-
anda-ketahui.html
I