Disusun oleh:
Nama : Ihza Mahendra
Kelas : XII / TKR – 1
No. Absen : 18
Fungsi
1. Menahan seluruh berat kendaraan
2. Memindahkan tenaga ke permukaan jalan
3. Memindahkan gaya pengereman ke permukaan jalan
4. Menjadikan sistem kemudi dapat bekerja
5. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata
Bagian Ban
1. Tapak (Tread)
2. Belt (rigid breaker)
3. Carcass
4. Garis dalam (Inner Liner)
5. Bead wire
Carcass merupakan rangka ban yang keras, berfungsi untuk menahan udara yang
bertekanan tinggi, tetapi harus cukup flexibel untuk meredam perubahan beban dan
benturan.
Tread berfungsi untuk melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang
dsebabkan oleh permukaan jalan
Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi
carcass terhadap kerusakan dari luar
Breaker terletak antara carcass dan tread yang memperkuat daya rekat keduanya, dan
meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke carcass
Bead berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh oleh karena berbagai gaya
yang bekerja
Ban Radial
Umur pemakaian lebih lama
Peningkatan panas kecil
Stabilitas pengendalian baik
Daya pengereman lebih baik
Rolling resistance (hambatan gesekan) kecil
Kenyamanan kurang dan pengemudian terasa lebih berat
Lug >jalan tidak rata, dan lunak > truk dan industry
Tenaga tarik baik
Rolling resistance cukup tinggi
Tread lebih mudah aus tidak merata
Suara lebih besar
Rib and lug > jalan rata maupun tidak rata> sedan, truk kecil bus
Kendaraan lebih stabil
Kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik
PELEK
Baja Press
Biaya pembuatan lebih murah
Lebih tahan lama
Lebih mudah dalam pemasangan dan pelepasannya
Kualitasnya lebih merata
Logam campuran (alloy steel)
Biasanya campuran dari alumunium atau magnesium
Memiliki bentuk/ tampilan yang lebih menarik
Jenis-jenis Ban :
1. Ban Bias
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak
lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag
membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.
Ban bentuknya. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja
tertanam dalam karet ban. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja
tertanam dalam, ban karet. Sebuah ban bias-ply memiliki sabuk berlapis berjalan pada
sudut satu sama lain dan tubuh ban. Sebuah ban bias-ply memiliki berlapis
Berjalan pada Sudut Satu sama lain dan tubuh ban. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram
tersebut bias lapisan. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan.
2. Ban Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut
terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam
arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung
dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan
"Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya
dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai
"Rolling Resistance" yang kecil.
Ban radial-ply memiliki sabuk pada sudut 90 derajat ban dengan, ikat pinggang dan
saling tumpang tindih saling silang. The ply berlabel 12 dalam diagram adalah radial-ply.
Ke-12 dalam ply berlabel adalah diagram radial-ply. Ban radial memiliki sabuk lain,
biasanya dari kabel baja, berjalan sekitar ban di bawah tapak. ban radial memiliki sabuk
lain, biasanya Dari kabel baja, ban Berjalan sekitar tapak di Bawah. Konstruksi Radial
memungkinkan dinding samping dari ban untuk melenturkan bawah beban tanpa
mempengaruhi kontak tapak dengan jalan. Konstruksi memungkinkan Radial Dinding
Samping Bawah ban untuk melenturkan Dari Beban Tanpa mempengaruhi Kontak tapak
dengan jalan.
3. Ban Tubeless
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless
in diciptakan sekitar tahun 1990.
Desain tradisional ban pneumatik dibutuhkan inner tube terpisah yang bisa gagal
karena beberapa alasan, seperti: fitment ban salah, atau gesekan antara dinding ban dan ban
dalam menghasilkan panas berlebih menyebabkan sebuah ledakan.Teknologi ban tubeless
tidak jauh dengan kebutuhan untuk ban dalam sehingga meningkatkan keselamatan.
Pada ban tubeless, ban, yang memiliki lapisan dalam halobutyl kedap air, dan
pinggiran roda bentuk segel kedap udara, dengan katup yang langsung dipasang pada
pelek.Jika ban tubeless mendapat ditusuk, udara keluar hanya melalui lubang, mengarah ke
deflasi lembut dari ban. Sebaliknya, tabung dalam dapat berpotensi meledak seperti balon,
mengarah ke deflasi cepat dari ban yang bisa mengakibatkan tiba-tiba kehilangan kontrol
kendaraan. Sebuah sealant ban cair dapat ditambahkan ke ban tubeless untuk mencegah
deflasi. Selain itu, lebih mudah untuk memperbaiki sebuah tusukan ban tubeless
menggunakan kit tusukan mudah digunakan.Saat ini, semua mobil yang dijual dengan ban
tubeless sebagai fitment standar.
Arti kode-kode pada ban
Kod Kecepatan (Km/Jam Kode ban
P 150 Dimensi atau ukuran sebuah ban dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Q 160
"205 / 55 /ZR16"
R 170 Keterangan dimensi atau ukuran ban
S 180 tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
205 : Lebar telapak ban (mm)
T 190
55 : aspek ratio untuk ketebalan ban
H 210 (%) dari lebar telapak ban
V 240 ZR : kode limit kecepatan
16 : diameter velg ( inch )
W 270
Y >300
Wheel Alignment :
a. Pengertian Wheel Alignment
Roda-roda kendaraan dipasang dengan besar sudut tertentu sesuai dengan
persyaratan tertentu untuk menjaga agar pengemudian ringan, nyaman dan stabil serta
keausan ban normal. Sudut-sudut pemasangan roda tersebut dinamakan wheel alignment.
Kebanyakan kendaraan yang ada di indonesia wheel alignment utamanya adalah untuk roda
depan (FWA), walaupun wheel aligment untuk roda belakang (RWA) juga sudah ada.
4. Toe Angle
Toe angle adalah perbedaan jarak antara roda depan bagian depan dengan roda
depan bagian belakang. Jika roda depan bagian depan lebih pendek dibanding roda depan
bagian belakang maka dinamakan toe-in, namun jika roda depan bagian depan lebih
panjang dibanding roda depan bagian belakang maka dinamakan toe-out.
Fungsi utama toe adalah untuk mengimbangi gaya akibat adanya sudut camber (camber
thrust).
5. Run-Out
Hal lain yang perlu diperhatikan pada pengecekan roda adalah run-out. Run-out adalah
frekuensi dimensi roda selama berputar. Lingkaran roda tidak benar-benar bundar. Variasi
radius putar (run-out) yang belebihan akan mengakibatkan getaran pada body, sehingga
harus dibatasi nilainya.
Ada dua macam run-out yaitu radial run-out dan lateral run-out. Radial run-out
adalah kesempurnaan bentuk lingkaran dari roda. Ketidaksempurnaan tersebut disebabkan
oleh kondisi
ban, pelek dan posisi axle hub yang tidak tepat. Roda dengan radial run-out jika berputar,
radius putarnya akan berubah-ubah sehingga akan menggetarkan body dan steering.
Lateral run-out adalah fluktuasi ban pada arah aksial yang akan mengakibatkan
keausan ban tidak normal pada ban dan pengemudian menjadio tidak stabil. Penyebab
lateral run-
out adalah dinding sampin ban yang bengkok, rim yang rusak dan posisi axle hub yang
tidak tepat.