Anda di halaman 1dari 18

2.

RODA DAN BAN


2.1

Ban

Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari
kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan
permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan
antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Fungsi
1. Menahan seluruh berat kendaraan
2. Memindahkan tenaga ke permukaan jalan
3. Memindahkan gaya pengereman ke permukaan jalan
4. Menjadikan sistem kemudi dapat bekerja
5. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata
2.1.1

Struktur Ban

1. Tread/Telapak Ban:
Tread/Telapak Ban adalah bagian dari ban yang kontak langsung dengan permukaaan
jalan. Bahan yang digunakan tergantung dari utilitas kendaraan sehingga berpengaruh
terhadap ketahanan ban, daya cengkeram dan juga dalam melakukan maneuver.
2. Steel Belts:
Menjaga kekokohan struktur ban dan juga menjaga keamanan dari benda-benda yang
dapat menusuk permukaan ban.
3. Spiral Layer:
Lapisan ini berfungsi agar ban lebih tahan dan lebih mudah melakukan maneuver.

4. Shoulder:
Shoulder bagian yang paling tebal pada sebuah ban yang berfungsi melindungi ban
5.

dari guncangan maupun benda-benda berbahaya dari luar.


Sidewall:
Sidewall adalah bagian yang paling lentur pada sebuah ban. Faktor kenyamanan

berkendara pada sebuah ban di dapat dari bagian ini.


6. Plycord:
Plycord adalah bagian utama sebuah ban yang melapisi bagian dalam pada sidewall
dan juga bagian dalam telatak ban dari tekanan udara dari dalam ban, beban
kendaraan dan juga goncangan dari luar.
7. Bead Filler:
Bead Filler lapisan pengisi yang membuat ban lebih tahan dan memudahkan
kendaraan dalam melakukan maneuver.
8. Bead Wires:
9.

Lapisan kawat yang berfungsi menahan ban tetap pada tempatnya pada velg/rim
Chafer
Bagian yang melindungi plycord dibagian bead dari panas yang terjadi karena
gesekan bagian bead dengan velg/rim.
Dari keseluruhan Struktur ban diatas yang paling banyak mempengaruhi ketahan,
maneuverability dan juga factor keiritan bahan bakar adalah PLYCORD. Dari ban
yang beredar sekarang struktur plycord dapat dibagi sebagai berikut:

2.1.2 jenis ban

1. Radial
Struktur lapisan Plycord pada Ban Radial dari Bead dalam Ke Bead luar saling tegak
lurus.Disamping lapisan plycord masih ada lapisan steel belts. konstruksi carcass cord
membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari
samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban.
Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh
semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya
menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada
kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil
Ban radial-ply memiliki sabuk pada sudut 90 derajat ban dengan, ikat pinggang dan
saling tumpang tindih saling silang. The ply berlabel 12 dalam diagram adalah radialply. Ke-12 dalam ply berlabel adalah diagram radial-ply. Ban radial memiliki sabuk
lain, biasanya dari kabel baja, berjalan sekitar ban di bawah tapak. ban radial memiliki

sabuk lain, biasanya Dari kabel baja, ban Berjalan sekitar tapak di Bawah. Konstruksi
Radial memungkinkan dinding samping dari ban untuk melenturkan bawah beban
tanpa mempengaruhi kontak tapak dengan jalan. Konstruksi memungkinkan Radial
Dinding Samping Bawah ban untuk melenturkan Dari Beban Tanpa mempengaruhi
Kontak tapak dengan jalan.
2. Bias
Lapisan untuk jenis ini plycord diletakkan secara diagonal secara bersilangan, tidak
ada lapisan tambahan pada konstruksi Bias ini. Dibuat dari banyak lembar cord yang
digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk
sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban
Ban bentuknya. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja tertanam
dalam karet ban. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja
tertanam dalam, ban karet. Sebuah ban bias-ply memiliki sabuk berlapis berjalan pada
sudut satu sama lain dan tubuh ban. Sebuah ban bias-ply memiliki berlapis Berjalan
pada Sudut Satu sama lain dan tubuh ban. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram
tersebut bias lapisan. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan.
2.1.3 Karakteristik Ban Bias dan Radial
Ban Bias
Kenyamanan cukup baik
Umur dan kemampuan lebih rendah
Ban Radial
Umur pemakaian lebih lama
Peningkatan panas kecil
Stabilitas pengendalian baik
Daya pengereman lebih baik
Rolling resistance (hambatan gesekan) kecil
Kenyamanan kurang dan pengemudian terasa lebih berat
Secara umum ban radial lebih menguntungkan pengendara karena:
1. Lebih Safety, karena ban lebih menapak pada permukaan jalan maka jarak
pengeremanpun menjadi lebih pendek dan lebih cepat melakukan maneuver.

2.

Penggunaan bahan bakar yang lebih irit

3. Lebih kokoh karena adanya lapisan steel belts

2.1.4

Tube dan Tubeless

Disamping struktur plycord yang ada struktur ban juga dibagi lagi menjadi tipe yang
menggunakan ban dalam (Tube Type) dan tipe yang tidak menggunakan ban dalam
(Tubeless).
1. Tubeless
Ban tubeless mempunyai lapisan dalam (inner liner) yang lebih kuat dari pada ban yang
menggunakan ban dalam
2. Tube Type
Tipe ban ini menggunakan ban dalam untuk dapat digunakan.
Kelebihan ban Tubeless :
1. Lebih aman. Gambar dibawah memperlihatkan kenapa ban tubeless lebih tahan bocor
apabila ban terkena benda tajam

2. Lebih efisien dan ekonomis, efisien dalam konsumsi bahan bakar karena lebih ringan
(tidak menggunakan ban dalam) lebih ekonomis karena tidak perlu membeli ban
dalam.
3. Lebih dingin, karena tidak ada gesekan antara ban dalam dan ban luar pada saat
terjadi Rolling Resistance

2.1.5

Arti kode-kode pada ban

Dimensi atau ukuran sebuah ban dapat dinyatakan sebagai berikut: " 205 / 55 /ZR16 "

Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
205 : Lebar telapak ban (mm)
55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
ZR : kode limit kecepatan
16 : diameter velg ( inch )
Kode kecepatan ban
Kode
B
C
D
E
F

Kecepatan (Km/Jam)
50
60
65
70
80

G
J
K
L
M
N
P
Q
R
S
T
H
U
V
W
Y

90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
210
200
240
270
>300

Indeks Beban
Kode
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
62
63
64
66
68
70
73
75

Beban Maksimum (Kg)


106
109
112
115
118
121
125
128
132
136
140
145
150
155
160
165
170
175
180
265
272
280
300
315
335
365
387

80-89
90-100

450-580
600-800

Simbol kecepatan

2.2

RODA

Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan
suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Kendaraan harus mempunyai
performa jalan-lurus yang cukup untuk kestabilian mengendara, performa menikung untuk
jalan membelok, gaya pengembalian supaya dapat kembali ke kondisi jalan-lurus, kapasitas
untuk mengurangi guncangan yang ditransmisikan ke suspensi saat ban menempel, dll.
Karenanya, roda kendaraan dibuat pada sudut tertentu ke tanah dan suspensi tertentu untuk
setiap tujuan

2.2.1

wheel alignment

Roda-roda kendaraan dipasang dengan besar sudut tertentu sesuai dengan persyaratan tertentu
untuk menjaga agar pengemudian ringan, nyaman dan stabil serta keausan ban normal.
Sudut-sudut pemasangan roda tersebut dinamakan wheel alignment. Kebanyakan kendaraan
yang ada di indonesia wheel alignment utamanya adalah untuk roda depan (FWA), walaupun
wheel aligment untuk roda belakang (RWA) juga sudah ada.

Kesejajaran roda (wheel alignment) memiliki 5 faktor berikut ini :


1.
2.
3.
4.
5.

Camber
Lereng (caster)
Kecondongan poros stir (kecondongan utama)
Toe (toe-sudut, toe-ke dalam dan toe-ke luar)
Radius berbelok (sudut roda, sudut belokkan)

Bahkan jika salah satu dari elemen ini tidak benar, masalah seperti berikut bisa muncul:
1.
2.
3.
4.

Stir yang sulit


Stabilitas stir yang buruk
Pengembalian ke posisi semula saat menikung yang buruk
Memperpendek usia ban

1. Camber
Camber adalah kemiringan roda terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan atau
belakang kendaraan. Jika roda miring ke arah luar kendaraan maka nilainya + (positif) dan
jika roda miring ke arah dalam kendaraan maka nilainya (negatif).
Manfaat sudut camber positif yaitu memperkecil kemungkinan axle bengkok, mencegah roda
slip, kemudi jadi ringan.

2. Caster
Caster adalah kemiringan steering axis inklination/ king pin jika dilihat dari arah
samping. Caster berperan untuk kelurusan dan kestabilan kemudi serta untuk mendapatkan
pengembalian ke posisi lurus setelah belok.
Caster diukur dalam derajat dari poros steering ke posisi vertikal seperti yang terlihat dari sisi
kendaraan. Kemiringan ke belakang dari garis vertikal disebut dengan "caster positif",
sedangkan kemiringan ke depan disebut dengan "caster negatif". Jarak dari persimpangan
garis tengah poros steering dengan tanah, ke pusat dari ban-ke-daerah kontak dengan tanah
disebut. Sudut caster mempengaruhi kestabilan jalan-lurus dan jejak caster mempengaruhi
pengembalian roda setelah menikung.

3. Steering Axis Inclination


Poros disekitar tempat dimana roda berotasi saat roda tersebut berputar ke kanan atau
kiri disebut dengan "steering axis". Poros ini ditemukan dengan menggambar garis
imajiner antara bagian atas dari bantalan pendukung atas peredam guncangan dan ball
joint suspensi lengan bagian bawah (dalam kasus suspensi tipe strut). Garis ini
dimiringkan kedalam bila dilihat dari depan kendaraan dan disebut dengan "steering
axis inclination" (S.A.I) atau "kingpin angle". Sudut ini diukur dalam derajat. Sebagai
tambahan, jarak "L" dari persimpangan dari steering axis dengan tanah ke jarak
persimpangan garis pusat roda dengan tanah disebut "offset", "kingpin offset" atau
"scrub radius".

Peran-peran kecondongan poros stir

1. Pengurangan usaha stir


Karena roda berbelok ke kanan atau ke kiri dengan poros stir sebgai pusatnya dan
penyeimbang (offset) sebagai radius, peyeimbang besar akan menghasilkan momen yang
besar di sekitar poros stir karena hambatan putaran roda, dengan demikian mengurangi usaha
stir.
Salah satu dari kedua metoda berikut dapat digunakan untuk membuat penyeimbang kecil
(small offset):

(1) Memberikankepada ban camber positif


(2) Memiringkan /mencondongkan poros stir

2. Pengurangan reaksi dan penarikkan ke satu sisi


Jika penyeimbang sangat besar, tenaga karena melaju atau pengereman membangkitkan
momen disekitar poros stir yang besarnya sesuai dengan besar penyeimbang.
Dan, goncangan jalan yang diberikan ke roda akan menyebabkan roda stir melonjak atau
kick-back. Fenomena ini dapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah penyeimbang (offset)
Jika ada perbedaan antara sudut kecondongan/kemiringan poros stir kiri dan kanan,
kendaraan secara khas menarik ke sisi dari sudut yang lebih kecil (mempunyai penyeimbang
yang lebih besar).
3. Peningkatan stabilitas garis lurus
Kecondongan/kemiringan poros stir menyebabkan roda secara otomatis kembali ke posisi
lurus ke depan setelah berbelok penuh.
4.

Toe Angle
Toe angle adalah perbedaan jarak antara roda depan bagian depan dengan roda depan

bagian belakang. Jika roda depan bagian depan lebih pendek dibanding roda depan bagian
belakang maka dinamakan toe-in, namun jika roda depan bagian depan lebih panjang
dibanding roda depan bagian belakang maka dinamakan toe-out.

Fungsi utama toe adalah untuk mengimbangi gaya akibat adanya sudut camber (camber
thrust) . Umumnya, tujuan utama dari toe angle adalah untuk membatalkan camber thrust
yang dihasilkan saat camber digunakan. Karena itu, Toe angle mencegah roda depan
membuka keluar saat toe-in ditujukan untuk camber positif sebagai akibat dari penggunaan
negatif camber yang meningkat dan performa yang lebih baik dari ban dan suspensi pada
tahun-tahun terakhir, namun, kebutuhan untuk membatalkan camber thrust telah hilang.
Sehingga, tujuan utama dari toe angle telah berubah menjadi untuk memastikan kestabilan
jalan lurus.
Saat kendaraan menanjak pada permukaan jalan yang miring, badan kendaraan miring ke satu
sisi. Kendaraan akan terasa seperti akan berbelok ke arah dimana badan kendaraan itu miring.
Bila tiap roda bagian depan diputar masuk, (toe-in), kendaraan akan mencoba untuk bergerak
ke arah yang berlawanan dari arah badan kendaraan miring. Karenanya, kestabilan jalan lurus
akan tercapai.

5. Turning Angle
Sudut belok (turning angle) adalah sudut masing-masing roda saat kemudi diputar
maksimum. Sudut belok roda dalam lebih besar dibandingkan sudut belok roda luar. Fungsi
utama turning angle adalah mencegah terjadinya side slip, memperkecil keausan ban dan
menjaga kestabilan pengemudian.

2.2.2

CARA MEMBALANCE RODA BAN

Dalam menjalankan mesin balance secara umum membutuhkan empat macam input data
yaitu : tipe pelek, diameter pelek, lebar pelek dan jarak roda dari acuan mesin balance.
Secara urutan proses balancing dengan mesin balancer dari RAV adalah sebagai berikut :
1.
2.

3.
4.
5.

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan!


Lepaskan roda dari kendaraan!
a.
Kendorkan baut roda
b.
Dongkrak kendaraan
c.
Pasangkan jack stand
d.
Lepaskan baut roda
e.
Lepaskan roda
Lakukan pengamatan secara visual kondisi ban dan pelek!
Lakukan pembersihan pattern ban dari kotoran!
Pasangkan roda pada mesin balancer!

a.
b.
c.
d.

Pilihlah center cone yang sesuai dengan hub roda!


Pasangkan center cone pada poros mesin balancer
Pasangkan roda (arah sisi sesuai pemasangan di kendaraan)!
Kuncilah roda dengan hub pengunci mesin balancer6. Hidupkan mesin
balancer dengan memutar ke posisi ON tombol power yang ada di sisi
kanan mesin balancer! Tunggu sampai layar menyala dan menu balance

6.

siap.
Masukkan input data ke mesin balancer sesuai dengan data roda yang akan

10.
11.
12.

dibalancing!
a.
Tekan menu
b.
Pilih dimensions
c.
Masukkan data jarak roda dari mesin balancer
d.
Masukkan data diameter pelek
e.
Masukkan data lebar pelek
f.
Selesai/ end
Pilih tipe pelek sesuai dengan roda yang dibalancing
a.
Tekan 2 ALU
b.
Pilih ALU untuk pelek alumunium/ pelek racing
c.
Piling STATIK untuk pelek berjari-jari
d.
Pilih DYNAMIC untuk pelek standart
e.
Selesai/ Ok
Lakukan pengesetan/ setting display dari MENU SET-UP
Yang perlu disetting adalah
a.
Satuan ketidakbalanan
b.
Ketidakbalanan yang ditoleransi
c.
Penampilan angka ketidakbalanan
d.
Otomatisasi saat guard ditutup
Tutup guard/ pelindung roda dan biarkan roda berputar
Jika roda tidak otomatis berputar, tekan tombol start.
Tunggu sampai roda berhenti dengan sendirinya dan di layar muncul display

13.

angka ketidakbalanan
Carilah titik ketidakbalanan dengan memutarkan roda sesuai dengan arah yang

7.

8.
9.

ditunjukkan di layar. Jika sudah tepat akan ada suara BEEP dan display tanda
14.
15.
16.

panah tepat. Titik di atas poros mesin balancing adalah titik ketidakbalanannya.
Pasangkan bobot balancing sesuai dengan ketidakbalanannya.
Lakukan uji lagi dengan mengulangi langkah 11 s.d. 13.
Jika sudah balance lepaskan roda, jika belum balance lanjutkan ke langkah 14 s.d.
16.

Anda mungkin juga menyukai