Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat serta Karunia-Nya kami dapat menyelasaikan Tugas pembuatan Makalah
materi Chasis I dengan judul “ Roda”.
Disini kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang turut
membantu memberikan sumbangan baik berupa ide ataupun saran hingga terselasaikannya
makalah ini.
Makalah ini kami susun kami harapkan dapat dijadikan sebagai sebagai suatu sumber
referensi ataupun informasi bagi mahsiswa jurusan teknik mesin Politeknik Negeri Malang
pada umumnya serta bagi kami khususnya.
Makalah ini memang jauh dari kata sempurna oleh karena itu saran ataupun kritikan
dari para pembaca sangat kami harapkan guna perbaikan makalah yang kami susun ini dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
Rizky U.S.A
1|Page
DAFTAR ISI
Kata Pengatar..........................................................................................................................1
Daftar Isi.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar belakang....................................................................................................................3
I.II Tujuan...............................................................................................................................3
I.III Rumusan Masalah……………………………………………………………………..4
I.V Manfaat………………………………………………………………………………….
I.V Sistematika Penyusunan
BAB II
PEMBAHASAN RODA
II.I Uraian..........................................................................................................................4
II.II Fungsi Ban.......................................................................................................................4
II.III Konstruksi Ban...................................................................................................................4
II.IV Klasifikasi Ban...................................................................................................................5
II.V Kode Spesifikasi Ban...........................................................................................7
II.VI Perawatan Ban...............................................................................................................9
VELEG....................................................................................................................................11
Klasifikasi Veleg
Roda..............................................................................................................12
Kode Spesifikasi Veleg................................................................................................13
PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………………………..16
Saran…………………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………….....17
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu komponen dari roda yaitu Ban. Ban adalah merupakan salah satu suku
cadang dari kendaraan bermotor yang mempunyai fungsi khusus dan sangat penting dalam
menentukan keselamatan dalam berkendaraan.Sehubungan dengan fungsinya pada kendaraan
yang sangat penting tersebut, maka perlu cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik
agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan,
manfaat kenyamanan, dan sebagainya.Tujuan dari petunjuk keselamatan adalah memberikan
pengetahuan mengenai cara memilih, menggunakan serta merawat yang tepat agar ban selalu
dalam kondisi prima.Petunjuk keselamatan ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan
masalah tersebut agar pemakai tidak salah dalam menentukan pemilihan ban yang sesuai
dengan type kendaraan, kondisi operasi dan cara-cara perawatannya.
3. Bagaimana cara memilih ban dan veleg yang tepat dan sesuai kebutuhan
kendaraan
3|Page
I.III Tujuan
I.IV Manfaat
Manfaat yang dapat di peroleh dari makala h sistem Roda ini adalah :
1. Dapat memahami berbagai macam jenis roda.
I. V S ist em at ik a P en yu su nan
Sistem penyusunan makalah ini disusun menjadi tiga (3) bab,
dengan sistematika sebagai berikut :
B AB I P en da hul ua n ya ng b er is i L at ar Be la ka ng M asa la h, R um us an
Masalah, Tujuan, Manfaat, dan Sistematika Penyusunan.
B AB I I I si ya ng be ri si Te or i D as ar , K la si fi ka si , F un gs i K om po ne n,
Prinsip Kerja, dan Permasalahan Yang Sering Terjadi,
Perawatan.
BAB III Permasalahan dan Perawatan
B AB IV P en ut up ya ng be ri si Ke si mp ul an da n Sa ra n.
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN RODA
BAN
II.I URAIAN
Ban adalah bagian mobil yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Ban-
ban ini berputar pada permukaan jalan dan tenaga mesin ditransfer melalui ban. Ban juga
berfungsi sebagai peredam untuk memperlembut kejutan dari permukaan jalan dan menambah
kenyamanan berkendara.
5|Page
1. Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan,
tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola yang
disebut Pattern.
2. Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang ( pada ban biasa terbuat dari tekstil ,
sedang ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara tread dan Casing.
Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar
tidak langsung diserap oleh Casing.
3. Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang
menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
4. Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi
seperti angkur yang melekat pada Veleg.
Struktur Bias
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak
lembar cord yang digunakan sebagai rangka (frame) dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-
zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.
6|Page
Struktur Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap
keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial
terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan
permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan “Breaker” atau
“Belt”. Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya
sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai “Rolling
Resistance” yang kecil.
3. BAN BIASA BAN DENGAN MENGGUNAKAN BAN DALAM DAN BAN TANPA
BAN DALAM (TUBELESS)
Perbedaan konstruksi ban Tube dan Tubeless bisa dilihat pada gambar berikut.
Pada gambar tersebut bisa dilihat bahwa ban tubeless mempunyai inner liner yang pada ban
tube lapisan ini tidak ada sama sekali. Inner liner ini lebih membuat kaku bentuk ban sehingga
walaupun ban kekurangan angin bentuk ban masih sesuai dengan bentuknya dan tetap
menempel pada rim..
7|Page
Jenis dan sifat pola telapak ban serta tujuan
penggunaannya
a. Sifat pola telapak ban RIB adalah :
-Tahanan gesekan kecil.
-Mengurangi selip ke samping.
-Stabilitas pengendalian baik.
-Kenyamanan baik.
Alur semacam ini dibuat agar dapat mengalirkan air apabila berjalan pada permukaan
basah sehingga dapat terhindar dari kemungkinan slip ke samping.Dipakai untuk jalan raya
dengan kecepatan tinggi
8|Page
Selain terdapat Merk danp Type Ban, kalau kita perhatikan disekujur permukaan ban
tertera banyak symbol/kode. Mungkin diantara kita masih ada yang bingung dengan
banyaknya simbol/kode yang ada pada ban. Apa sih maksudnya
Berikut ini akan dibahas beberapa simbol yang paling sering ada pada permukaan ban.
a) Ukuran Ban
Yang ini menghitungnya gampang. Ingat saja, 1 inci = 2,54 cm atau 25,4 mm. Berarti lebar
tapak dan tinggi ban, 2,5 x 25,4 mm = 63,4 mm. Artinya, ban 70/90-17 lebih lebar dan lebih
tipis dikit (0,4 mm) dari ban 2.50-17.
b) Batas TWI
Thread Wear Indication (TWI) alias indikator batas pemakaian. Pada ban ditandai segitiga.
Kode ini menunjukkan batas paling minim alur ban. Batas ketebalan alur ban yang
ditunjukkan segitiga berupa tonjolan yang ada di dasar ban. Jika ketebalan pola ban sama
dengan tonjolan tersebut, berarti ban mesti diganti.
c) Usia Produksi
Di tunjukkan empat angka yang terdapat di sisi ban. Misalnya, 2103 Angka tersebut
menyiratkan periode produksi ban. Dua angka pertama menunjukan minggu, dua angka
terakhir berarti tahun pembuatan. Jadi kalau dibaca, kode di atas berarti, ban diproduksi pada
9|Page
minggu ke-21 tahun 2003. Kode angka ini penting, mengingat semakin lama ban tersimpan,
semakin rentan terhadap kerusakan akibat kekerasan kompon ban.
d) Simbol Kecepatan
Simbol kecepatan adalah simbol (huruf alfabet) yang menunjukan batas maksimum kecepatan
sebuah ban yang dipacu dengan membawa beban yang sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan dalam standar, selama 1 (satu) jam terus menerus.
INDEX BEBAN
Kode Beban Maximum (Kg) Kode Beban Maximum (Kg)
62 265 73 365
63 272 75 387
64 280 80-89 450-580
66 300 90-100 600-800
68 315
70 315
VELEG RODA
Pada umumnya roda yang digunakan pada mobil seperti terlihat pada gambar 1. Roda
dapat dibagi menjadi veleg dan ban. Veleg roda dan ban ini pada manusia dapat
diumpamakan sebagai kaki dan sepatu. Roda meluncur disepanjang jalan sambil memikul
10 | P a g e
berat kendaraan. Ban berfungsi meredam kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan
permukaan jalan dan mencegah kejutan ini berpindah ke body.
Gambar 2
12 | P a g e
Keterangan 5.50 : Lebar veleg (dalam inchi)
F : Bentuk flens veleg
15 : Diameter veleg (dalam inchi)
13 | P a g e
dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan bead. Disini juga ada “taper” untuk mencegah
pergeseran diantara ban dan veleg.
14 | P a g e
tidak begitu jelas kelihatan tetapi ada “taper“ sedikit. Pada sisi dimana cincin samping berada,
tidak ada taper. Jadi disini pasangan bead tidak begitu baik, karena itu tidak
direkomendasikan pemakaian veleg jenis ini.
Interim Rim
Menipisnya telapak ban menyalahi pemakaian prosedur ban dan resiko ban pecah di jalan
15 | P a g e
• Tanda batas keausan ban bisa disimak pada sisi atau dinding
ban berbentuk panah atau segitiga. Lebih dikenal dengan
tread wear indicator (TWI). Pada sekeliling dinding ban
tercantum 6 tanda tersebut yang menunjukkan batas keausan
ban.
• Menurut Asosiasi Perusahaan Ban, batas minimal ketinggian
telapak ban adalah 1.6 mm diukur berdasarkan kondisi
permukaan ketebalan telapak yang rata dengan tanda TWI.
Jika melewati batas tersebut ban sebaiknya diganti.
• Simbol keausan ban yang lainnya berbentuk benjolan yang
terletak di dalam alur posisinya sejajar dan segaris dengan
patokan tanda TWI. Simbol ini dimaksudkan sebagai tanda
peringatan keausan ban yang diukur dari dasar telapak ban.
• Hal yang membahayakan bila sudah tampak lapisan serat
benang atau baja. Hal ini bisa berisiko ban pecah ditengah
jalan. Setidaknya ban diganti dalam jangka waktu setiap
60.000 km tergantung dari jam terbang kendaraan. Pada
kondisi normal usia pemakaian ban rata-rata 2-3 tahun.
Sering terjadi jika ban mengalami masalah adalah pecahnya ban sehingga dapat
membahayakan keselamatan pengemudi dan orang lain. Sering terjadinya pecah ban dan
sudah habisnya massa atau usia ban,sehingga karet bagin luar ban sudah menipis. Untuk itu
segeralah menganti ban sebelum tejadi hal yang tidak diinginkan
1.Identifikasi Ban
Lakukan pemeriksaan tekanan angin pada saat kondisi ban dingin. (ban pada posisi
diam selama lebih dari dua jam atau pada saat ben berjalan tapi belum mencapai jarak 1,5-
2km). Kondisi tekanan angin saat ban dingin menunjukkan tekanan normal dari ban. Namun
setelah berjalan lebih dari 1,5-2km, biasanya ban akan menjadi panas dan tekanan angin akan
naik hingga rata-rata mencapai 4-5 psi. Kekurangan angin akan menghasilkan panas pada
dinding ban. Akibatnya ban rawan pecah dan memicu terjadinya percepatan penipisan dan
membuat tapak tidak rata. Sedangkan tekanan angin yang berlebihan akan mengurangi tingkat
kenyamanan. Karena ban akan menjadi lebih keras dan rentan dengan benturan.
3.Rotasi Ban
Lakukan rotasi ban dengan memindahkan posisi ban depan ke belakang minimal dilakukan
dua kali setahun. Cara ini untuk mencapai tingkat maksimum dalam penggunaan ban. Rotasi
ban juga bisa dilakukan sesuai dengan tingkat penipisan tapak ban.
Permaslahan yang sering timbu pada roda adalah kita yang kurang begitu peduli
terhadap kelayakan pada roda tersebut. Sebut saja kecelakaan pecah ban yang serig kita
dengar. Hampir seluruh kecelakaan yang terjadi di jalan TOL adalah pecah ban. Banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya pecah ban itu, diantaranya ban yang sudah gundul, suhu
ban yang terlalu panas, umur ban yang sudah terlalu lama, dll.
BAB IV
VI.I Kesimpulan
17 | P a g e
Kesimpulan yang dapat saya peroleh dari makalah ini adalah Ban merupakan
komponen Utama kendaraan yang harus diperhatikan bagaimana fungsi dan
strukturnya,supaya dalam menggunakan ban yang aman untuk berkendaraan. Kit dapat
mengetahui tipe ban yang sesuai denga kendaraan dan kita dapat mengatasi masalah masalah
pada roda kendaraan.
VI.II Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan, antara lain :
Roda merupakan hal yang sangat penting dalam berkendara, oleh kar ena
itu perlu lakukanlah perawatan dan pengecekan pada Roda kendar aan anda
dengan melakukan perawatan berkala sehingga dapat mencegah kecelakaan
yang serius pada saat berkendara.
Daftar Pustaka
Materi Casis I
www.google.com
www.wikipedia.com
http://www.saft7.com/mengenal-seluk-beluk-ban-mobil-dan-motor/
http://ureejb007.blogspot.com/2009/01/veleg-dan-roda.html
18 | P a g e
19 | P a g e