Disusun Oleh:
Kode Seksi :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul “Front Wheel Alignment (FWA)”
Makalah ini berisikan tentang informasi Front Wheel Alignment, beserta komponen dan
peralatannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak, yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa me-
ridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai
berikut:
1. Apa itu Front Wheel Alignment/ Spooring?
2. Mengapa diperlukan Pemeriksaan Front Wheel Alignment?
3. Apa saja faktor Front Wheel Alignment?
C. Tujuan
1
2
D. Manfaat
Berdasarkan masalah dan tujuan, manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
PEMBAHASAN
1. Sehabis membeli satu set ban baru. Untuk memaksimalkan umur tapak ban,
data spooring yang benar akan memberikan jaminan ban agar tidak cepat aus.
3
4
Camber adalah kemiringan roda bagian atas ke dalam atau keluar terhadap garis
vertikal jika dilihat dari depan kendaraan.
Bagian atas miring keluar jika dilihat dari depan kendaraan, sehingga garis
vertikal dengan garis tengah roda membentuk sudut (sudut camber + ).
Fungsi: Perpanjangan garis tengah roda akan bertemu pada permukaan jalan “0”
sehingga roda akan cenderung menggelinding mengelilingi titik “0” (rolling
camber).
“Dengan adanya rolling camber, gaya untuk memutar kemudi menjadi lebih
ringan. Camber positif menyebabkan pengemudian menjadi ringan”
Bagian roda miring ke dalam jika dilihat dari depan kendaraan, sehingga garis
vertikal dengan garis tengah roda membentuk sudut (sudut - ).
Fungsi: Pada camber negatif jarak titik kontak terhadap jalan dengan titik putar
kemudi terhadap jalan makin jauh. Rolling camber mengarah ke dalam.
Pengaruh: Gaya sejajar sumbu spindel yang mengarah keluar dari roda
menyebabkan roda ingin lepas dari pengikatnya, reaksi kekocakan bantalan
pada roda kemudi bertambah.
Garis tengah roda sejajar dengan garis vertikal jika dilihat dari depan kendaraan
disebut camber 0.
Fungsi: Pada camber nol, rolling camber tidak ada. Camber nol menyebabkan
stabilitas pengemudian berkurang.
Pengaruh: Camber nol menyebabkan getaran pada roda kemudi besar dan tidak
stabil.
Caster adalah kemiringan sumbu putar kemudi (king pin) terhadap garis tengah roda
vertikal jika dilihat dari samping kendaraan.
1. Caster Nol (0)
Tidak ada kemiringan pada sumbu king-pin terhadap garis tengah roda vertikal “0“
Pengaruh:
Saat jalan lurus roda tidak cenderung mencari sikap lurus, sehingga tidak ada
kestabilan saat jalan lurus.
2. Caster Negatif (-)
Bagian atas sumbu king-pin berada di depan garis tengah roda vertikal “0“ dan
bagian bawah sumbu king pin berada di belakang.
Pengaruh:
Roda menggelepar dan timbul getaran
Roda bergerak tidak stabil saat jalan lurus
3. Caster Positif (+)
Bagian atas sumbu king-pin berada di belakang garis tengah roda vertikal “0“
dan bagian bawah sumbu king-pin berada di depan.
Pengaruh:
Makin besar penyetelan caster positif, makin besar kemampuan roda kembali
pada posisi lurus. Bila permukaan jalan jelek, getaran roda terasa kuat dirasakan
pada kemudi
7
Fungsi Caster:
1. Saat Jalan Lurus
Saat jalan lurus, caster berfungsi menggerakkan roda tetap stabil dalam
posisi lurus walau roda kemudi dilepas.
2. Saat Berbelok
Fungsi caster saat berbelokSpindel
bergerak naik Badan mobil kanan bergerak turun dan camber berubah ke
arah negatif
Spindel bergerak turun Badan mobil kiri bergkerak naik camber berubah
ke arah positif
E. Definisi, Fungsi, dan Pengaruh “King-Pin Inclination dan Offset”
b Keterangan : Keterangan :
a = Garis vertikal
o = Sudut king-pin = Garis vertikal
= Sudut camber
= Sumbu king-pin = Sudut king-pin
= Sumbu roda
=. Sudut camber ditambah
= Sudut camber
Sudut king-pin
(Included engle)
b = Sumbu king-
pin
a = Sumbu roda
=. Sudut camber
ditambah
Perhatikan pada gambar pada saat belok kanan king–pin terangkat ke atas dan
saat belok kiri juga naik. Goresan ke atas king–pin diteruskan ke pegas dan
body kendaraan. Perubahan tinggi king–pin menyebabkan gaya balik kemudi ke
posisi lurus
Jarak antara titik temu, garis tengah roda terhadap permukaan jalan dengan titik
temu perpanjangan garis sumbu king–pin terhadap permukaan jalan disebut
“Offset“
a. Offset positif
Jarak offset diperlukan saat roda
dibelokkan tidak terjadi ban menggosok
pada permukaan jalan, karena roda
akan bergerak mengelilingi sumbu
king–pin. Pada kendaran hanya
diperlukan sedikit offset, jika offset
besar pengemudian terasa berat dan
getaran cukup kuat
b. Offset nol
Jika offset nol, pada saat roda
dibelokkan terjadi ban menggosok pada
permukaan jalan, karena sumbu putar
kemudi (king–pin) tepat pada garis
simetris ban.
c. Offset negatif
Sifat pengereman dapat dikurangi
biasanya bila koefisien gesek tidak
sama atau lewat pada jalan yang jelek.
9
1. Definisi Toe
Selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda bagian belakang jika dilihat
dari atas kendaraan.
Efek toe-in sebagian besar disediakan untuk mobil penggerak roda belakang,
truk, dan SUV, karena ini menawarkan stabilitas garis lurus yang lebih baik.
Kelemahannya adalah bahwa respons belok sedikit lebih lambat. Saat menikung
di tikungan tajam, toe-in berubah menjadi toe-out untuk mengurangi scrub ban,
karena roda bagian dalam berbelok melalui interval kecil dibandingkan dengan
roda luar. Saat kendaraan memiliki banyak toe in, tepi luar ban cepat aus.
Karena itu, toe-in hanya diperlukan dalam jumlah kecil untuk memungkinkan
kendaraan memperoleh stabilitas lebih dan mengimbangi sedikit perubahan
dalam geometri dan ketinggian suspensi.
cepat dan lebih mudah. Pengaturan toe-out pada kendaraan penggerak roda
depan membuat ban depan lebih kuat dan meningkatkan cengkeraman, yang
membantu akselerasi. Namun, umur ban jadi berkurang karena meningkatnya
tekanan pada karet. Kendaraan penggerak roda depan menggunakan toe-out
negatif untuk menghindari gerakan maju dan memungkinkan ban bergerak
berdampingan dengan kecepatan yang relatif baik. Namun, toe-out yang
berlebihan dapat menyebabkan tepi bagian dalam ban cepat aus, masalah
pengereman, dan masalah understeer.
2. Fungsi Toe
Sudut belok adalah sudut roda untuk membelokkan kendaraan, dalam hal ini dilayani
oleh sistem sambungan kemudi. Ada berapa permasalahan pada konstruksi sistem
sambungan kemudi:
1. Kemudi king-pin
Lengan kemudi menggerakkan aksel berputar pada titik pusatnya. Sudut belok
roda kiri sama dengan sudut belok roda kanan.
Tidak digunakan pada mobil penumpang karena konstruksi, kendaraan
menjadi tinggi
Biasa digunakan pada kereta gandeng (truk gandeng)
Sudut belok roda kiri sama dengan sudut belok roda kanan. Dengan sudut belok
yang sama tidak didapatkan titik pusat lingkaran belok yang terpusat akibatnya
Dengan prinsip Acherman Janteau didapatkan titik pusat lingkaran belok semua
roda yang terpusat sehingga kendaraan dapat membelok dengan baik tanpa
menimbulkan gesekan antara ban dengan permukaan jalan. Konstruksi ini
digunakan pada setiap kendaraan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18