POROS GARDAN
Disusun Oleh :
ARINAL HAKKI : 150120104
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN AJARAN
2018/2019
0
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
2
BAB III PERENCANAAN/PERHITUNGAN .................................................. 12
3.1. Perhitungan poros Gardan ..................................................................... 12
3.1.1. Data Spesifikasi Untuk Menghitung Diameter Poros ............................. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
Daftar Gambar
4
Daftar Tabel
5
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
Dalam pelaksanaan suatu tugas perencanaan elemen mesin diperlukan
usaha yang sungguh-sungguh untuk menunjang keberhasilan suatu perancangan
.Selanjutnya diperlukan pula dasar-dasar perancangan serta pengalaman, sehingga
dapat dihasilkan rancangan elemen mesin yang cukup berkualitas dan dapat
dipertanggung jawabkan. Hal ini semua diperlukan karena mengingat banyak
sekali faktor yang harus dipertimbangkan, baik dari segi fungsi,
kegunaan,konstruksi, maupun segi keamanan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
9
2. Poros Spindel
Poros spindel merupakan poros transmisi yang relatif pendek, seperti
poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran,
disebut spindel. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya
kecil, sebab apabila deformasinya besar benda kerja tidak akan silindris.
Serta bentuk dan ukuran harus teliti. Poros spindel berhubungan langsung
dengan benda kerja.
3. Poros Gandar
Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana
tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar,
disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali
digerakkan oleh penggerak mula dimana mengalami beban puntir juga.
Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan atas poros lurus umum,
poros engkol sebagai poros utama dari mesin torak, dan lain-lain.Poros
luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan dari perubahan
arah, dan lain-lain.
10
Gambar 2.3 Poros Roda Kereta Api
11
bagian dengan tiga joint kadang-kadang menggunakan bearing tengah yang
bertujuan untuk mengurangi getaran dan bunyi.
12
pada turbin dan gear box. Karena itu disamping kekuatan juga harus diperhatikan
dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan menggunakan poros tersebut
2.2.4 Korosi
Bahan–bahan tahan korosi (termasuk plastik) dipilih untuk poros gardan
dan pompa, bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif.Demikian juga poros–
poros yang terancam kavitasi dan poros–poros mesin yang berhenti lama, sampai
baras–batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi.
13
perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan. Pada
tugas perencanaan ini diasumsikan baja yang digunakan adalah S 45 C.
Dimana P = daya
S = waktu
W = kerja
Di mana kerja dalam suatu putaran = F × 2𝜋r , jika dalam satu menit ada n
putaran, maka daya dalam satu putaran adalah
N = 2πr × F× n
Dengan mengkonversikan satuan menit ke detik maka diperoleh persamaan :
2πr×F×n
N= (Kg m/s)
60
Dari definisi momen puntir adalah gaya yang terjadi dikalikan dengan jarak,
T=F×R
14
(T/1000)×(2π×n/60)
Maka, N = (Kw)
102
𝑃𝑑
Sehingga, 𝑇 = 9,74 × 105 (Kg.mm)
𝑛
Maka :
Pd = N . fc
Di mana :
M σb
.I = y
15
I = momen inersia penampang poros terhadap sumbu putar,
σb = tegangan bending,
π d
I = 64 × d4 dan y = 2
π π
I = 64 [(do )4 − (d1 )4 ] = 64 (do )4 (1 − k 4 )
T τ
= d0/2 dimana J = 𝜋/32(𝑑04 − 𝑑14 )
J
T τ
Maka ; = d0
π/32(d40 −d41
𝑇 = 𝜋⁄16 𝜏𝑑𝑜3 (1 − 𝑘 4 )
16.T
Tegangan geser yag terjadi, τ = πdo3 (1−k4)
di
=k
do
di = k. do
16
di4 = (k. do)4
16T
Maka ; do min = (π.(1−K4).τa )31
Dimana ;
T = Momen puntir
J = Inersia polar
17
BAB III
PERENCANAAN/PERHITUNGAN
1. Poros bulat meneruska daya (p) =10 KW ;pada putaran (n1) = 1404 Rpm
2. Disamping beban puntir,ada beban lentur
3. Sebuah alur pasak,pasak perlu di buat
4. Bekerja selama 8 jam/hari dengan tumbukan ringan
5. Bahan baja di finisi dingin S45C
Penyelesain
P = 10 (kW),putaran 𝑛1 = 1404(𝑟𝑝𝑚)
𝑓𝑐 = 1,0
18
Faktor keamanan untuk konsentrasi tegangan𝑆𝑓2 2,0
5,1 1/3
ds = [ τ K τ Cb T]
a
5,1 1/3
ds = [4,83 × 2,0 × 1,5 × 6937] = 28,3(kg.mm)
Harga konsentrasi tegangan pada poros dengan alur pasak di dapat dari harga
jari jari filet 𝑟 = 0,4 di bagi dengan harga diameter poros 28 yaitu sama
dengan 0,014,maka di dapatkan 𝛼 = 2,8. Harga𝛼 > 𝛽 maka yang di gunakan
adah harga 𝛼.
Maka tegangan geser yang terjadi dikalikan faktor beban lentur dan faktor
koreksi beban
Maka tegangan geser yang diijinkan di kalikan dengan 𝑆𝐹2 di bagi dengan 𝛼
τ∂ . Sf2 /α
19
4,83 × 2,02/2,8 = 3,58 (kg/𝑚𝑚2 )
Dari hasil perhitungan di atas dapat di simpulkan harga diameter poros yang dapet
di pakai adalah ds = 28 (𝑚𝑚) dari bahan S45C.
Pasak :10 × 7
20
BAB IV
PERAWATAN
21
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Pasak :10 × 7
5.2 SARAN
Satu hal yang perlu di tekankan bahwa dalam suatu perancangan ada
faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu proses
perancangan yaitu pengalaman dalam merancang. Dengan pengalaman yang
cukup banyak, maka seorang perancang dapat mengambil faktor-faktor
berdasarkan beberapa asumsi yang tepat sedemikian rupa sehingga rancangan
optimal. Secara umum kita tidak dapat membenarkan atau menyalahkan suatu
hasil perancangan karena tergantung oleh banyaknya variabel,serta di lakukannya
beberapa pembulatan terhadap hasil perhitungan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Sularso dan Suga, K 1980. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin.
Jakarta : P.T. Pradnya Paramita.
23
LAMPIRAN
24