Anda di halaman 1dari 37

PERANCANGAN ELEMEN MESIN I

PERANCANGAN DIAMETER UTAMA POROS INPUT

TRANSMISI DUMP TRUCK MITSUBISHI FM-517 HS

Disusun Oleh :

IBNU HAJAR ALGHIFARI

12-2019-094

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN ELEMEN MESIN I

PERANCANGAN DIMENSI UTAMA POROS INPUT


TRANSMISI DUMP TRUCK MITSUBISHI FM-517 HS

LAPORAN PERANCANGAN ELEMEN MESIN I

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Mata Kuliah Perancangan Elemen Mesin I
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Nasional Bandung

Bandung, 27 Juni 2022

Mengetahui / Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dani Rusirawan, Ph.D

Program Studi Teknik Mesin

Ketua

Tito Shantika, ST ,MEng

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat Rahmat
dan Karunia – Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan laporan Tugas Elemen
Mesin I dengan judul “ PERANCANGAN DIMENSI UTAMA POROS INPUT
TRANSMISI DUMP TRUCK MITSUBISHI FM-517 HS”.

Laporan Tugas Elemen Mesin I ini merupakan persyaratan dalam


menempuh mata kuliah Elemen Mesin I di jurusan Teknik Mesin ITENAS
Bandung. Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah memberi bantuan dan bimbingannya.

1. Orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan


doronganya, baik secara moral maupun materil serta doa sehingga laporan
ini dapat diselesaikan..

2. Bapak Dani Rusirawan, Ph.d sebagai dosen pada mata kuliah Perancangan
Elemen Mesin I.

3. Semua pihak yang terkait dan tidak bisa disebutkan satu persatu. Penyusun
berharap bahwa tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi
Mahasiswa program studi Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional.

Penyusun menyadari bahwa tugas yang dibuat tidak sempurna dan masih
banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu penyusun mengharapk a n
masukan/saran dan kritik yang membangun agar dapat diperbaiki kedepannya.

Penyusun,

Bandung, 27 Juni 2022

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................1

1.3 Metodelogi.................................................................................................1

1.4 Ruang Lingkup Kajian ..............................................................................2

1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................2

BAB II TEORI DASAR .......................................................................................3

2.1 Sejarah Dump Truck ..................................................................................3

2.2 Klasifikasi Dump Truck.............................................................................3

2.3 Bagian-Bagian Dump Truck....................................................................17

2.4 Penjelasan Poros ......................................................................................17

2.5 Jenis-Jenis Poros......................................................................................18

2.6 Hal-Hal Penting Dalam Merancang Poros ..............................................19

BAB III PERHITUNGAN .......................................................................... 21

3.1 Spesifikasi Dump Truck Mitsubishi FM-517 HS....................................21

3.2 Diagram Alir ............................................................................................21

3.3 Perhitungan ..............................................................................................22

BAB IV ANALISA DAN KESIMPULAN .......................................................26

4.1 Analisa .....................................................................................................26

iii
4.2 Kesimpulan ..............................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................27

LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rear Dump ..........................................................................................5

Gambar 2.2 Side Dump...........................................................................................5

Gambar 2.3 Bottom Dump .....................................................................................6

Gambar 2.4 Truk Kecil ...........................................................................................8

Gambar 2.5 Truk Besar...........................................................................................9

Gambar 2.6 Articulated Dump Truck ...................................................................10

Gambar 2.7 Rigid Dump Truck.............................................................................11

Gambar 2.8 Quarry Dump Truck..........................................................................12

Gambar 2.9 Standard Dump Truck.......................................................................13

Gambar 2.10 Transfer Dump Truck......................................................................14

Gambar 2.11 Side Dump Truck ............................................................................15

Gambar 2.12 Rear Dump Truck............................................................................16

Gambar 2.13 Bagian-bagian Dump Truck ...........................................................17

Gambar 2.14 Poros ...............................................................................................18

Gambar 2.15 Poros Gandar...................................................................................18

Gambar 2.16 Poros Spindle ..................................................................................19

Gambar 2.17 Poros Transmisi ..............................................................................19

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik mesin adalah alat
yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat berat yang kurang tepat
dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa
kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau
target yang telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak
semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan
dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat
beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi,
tetapi yang akan dibahas dalam tugas ini hanya Dump Truck.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa sajakah jenis – jenis dump truck yang sering digunakan?
2. Bagaimanakah fungsi dari berbagai jenis dump truck tersebut?
3. Bagaimanakah cara menghitung poros input transmisi dump truck?

1.3 Metodelogi
Perancangan poros ini sepenuhnya menggunakan metode
perancangan yang dikembangkan oleh Sularso dalam buku Dasar
Perencanaan dan Permilihan Elemen Mesin. Metode ini menggunaka n
gabungan antara rumus-rumus teoritik referensinya.
Adapun langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan dalam
perancangan poros roda depan motor dalam memenuhi Tugas Elemen
Mesin I adalah :
a. Mengumpulkan data dari referensi yang ada
b. Melakukan perhitungan
c. Melakukan asistensi dengan dosen pembimbing

1
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Adapun ruang lingkup kajian yang akan dibahas dari perancangan poros ini
adalah:

 Penjelasan Dump Truck

 Penjelasan Poros

 Tegangan Poros

 Dimensi Poros

 Safety Factor

 Faktor Koreksi

 Gaya Reaksi

1.5 Sistematika Penulisan


Metode penulisan yang dilakukan adalah membagi laoran menjadi lima
bagian, yaitu :
 BAB I : Pendahuluan
Berisikan Latar Belakang, Tujuan Perancangan, Metodelogi, Ruang
Lingkup Kajian, Sistematika Pembahasan.
 BAB II : Teori Dasar
Berisikan Pengertian Poros, Macam-Macam Poros, Hal-Hal Penting
Dalam Perencanaan Poros, Rumus-Rumus Yang Digunakan.
 BAB III : Perhitungan
Berisikan Spesifikasi Dump truck Mitsubishi FM-517 HS, Diagram
Alur, Perhitungan.
 BAB IV : Analisa dan Kesimpulan
Berisikan analisa dan kesimpulan hasil perancangan.

2
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Sejarah Dump Truck

Dump truck (atau di Inggris menyebutnya Dumper truck) adalah


suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah
sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat,
sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Material-mater ia l
tersebut diantaranya batu bara, tanah urug, pasir, batu split, nikel, biji besi
bahkan sampai sampah. Sebuah dump truck memiliki ciri yang khas
dilengkapi dengan piranti pembantu hidrolik yang terpasang di bawah bak
dump truck dalam posisi tidur dengan bagian belakang berengsel, bagian
depan bak yang dapat di angkat memungkinkan isi yang di bawa dalam bak
dump truck dengan mudah di turunkan di belakang truk di lokasi
pengiriman. Di Inggris dan Australia istilah tersebut berlaku hanya untuk off
road dan pekerjaan konstruksi saja, dan sementara di jalan raya kendaraan
ini di kenal sebagai tipper, truck tipper (Inggris) dan tip truck (Australia).

Dump truck pertama kali di perkenalkan di Saint John, New


Brunswick ketika Robert T. Mawhinney memasang kotak dump pada
sebuah truk dengan bak model rata (flatbed) di tahun 1920. Perangkat untuk
mengangkat adalah sebuah winch yang dihubungkan dengan kabel dan puli
katrol yang terpasang pada tiang di belakang kabin truk. Kabel dihubungka n
ke ujung depan bawah kotak dump truck yang dilekatkan oleh pivot di
bagian belakang kabin truk. Operator menggerakkan engkol untuk
menaikkan dan menurunkan kotak. Saat ini, hampir semua dump truck
dioperasikan oleh hidrolik yang di pasang dalam berbagai konfigura s i,
masing- masing dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu.

2.2 Klasifikasi dan Cara Kerja Dump Truck

Truk diklasifikasikan berdasarkan factor dan cara kerja berikut :

3
a) Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar.

b) Jumlah roda, as dan cara penyetiran.

c) Metode pembongkaran muatan.

d) Kapasitas.

e) Sistem pembongkaran.

Berdasarkan metode pembongkarannya maka terdapat tiga jenis truk


yaitu Rear Dump, Bottom Dump, dan Side Dump.

a. Rear Dump

Rear dump terdiri dari dua jenis, yaitu rear dump truck dan rear
dump tractor wagon. Dari semua jenis truk maka rear dump truck adalah
alat yang paling sering dipakai. Truk mempunyai kelebihan dibandingka n
dengan wagon karena truk lebih kuat jika harus bergerak pada jalan
menanjak.
Cara kerja pembongkaran alat tipe ini adalah material dibongkar
dengan cara menaikan bak bagian depan dengan sistem hidrolis. Rear- dump
truck dipakai untuk mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi
material lepas seperti tanah dan pasir kering merupakan material yang
umum diangkut oleh dump truck. Material seperti batuan dapat merusak truk
yang dipakai, oleh karena itu, pemuatan material harus dilakukan secara
hati-hati atau bak truk dilapisi bahan yang tidak mudah rusak. Ukuran bak
truk jenis ini berkisar antara 25 sampai 250 ton.

4
Gambar 2.1. Rear Dump
Sumber: Maulidawati, 2014
b. Side Dump
Side - Dump Truck dan Tractor – Wagon mengeluarkan material
yang diangkutnya dengan menaikkan salah satu sisi bak ke samping. Saat
pembongkaran material harus memperhatikan distribusi material dalam bak.
Kelebihan material pada salah satu sisi dapat menyebabkan terjadinya
jungkir pada saat pembongkaran material. Pada kondisi dimana
pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang
maka pemakaian truk dan tractor wagon jenis ini merupakan pilihan yang
tepat.

Gambar 2.2. Side Dump


Sumber: Maulidawati, 2014

c. Bottom Dump

5
Umumnya Bottom Dump adalah semitrailer. Material yang diangkut
oleh Bottom - Dump Tractor - Wagon dikeluarkan melalui bagian bawah
bak yang dapat dibuka di tengah-tengahnya. Pintu bak adalah sisi bagian
bawah memanjang dari depan ke belakang. Pintu-pintu tersebut digerakkan
secara hidrolis. Bottom - Dump Tractor - Wagon umumnya mengangk ut
material lepas seperti pasir, kerikil, batuan sedimen, lempung keras, dan
lain- lain. Pembongkaran material dilakukan pada saat kendaraan bergerak.
Kelandaian permukaan di mana alat tersebut digunakan sebaiknya kurang
dari 5% karena bentuk dari alat tersebut tidak memungkinkan untuk daerah
yang terjal dimana pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang
sempit dan panjang maka pemakaian truk dan tractor wagon jenis ini
merupakan pilihan yang tepat.

Gambar 2.3. Bottom Dump


Sumber: Maulidawati, 2014

Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan


dalam 2 golongan yaitu:
1. On High Way Dump Truck muatannya < 20 m3

2. Off High Way Dump Truck muatannya > 20 m3

Kapasitas truk yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya


(loader), jika perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungk ina n
loader ini akan banyak menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbanga n
(keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam beberapa

6
pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:
Kapasitas Truk Volume material yang diangkut harus sesuai dengan
kapasitas truk. Jika pengangkutan material oleh truk dilaksanaka n
melampaui batas kapasitasnya maka hal-hal yang tidak diinginkan dapat
terjadi, seperti:

a. Konsumsi bahan bakar bertambah.

b. Umur ban berkurang.

c. Kerusakan pada bak.

d. Mengurangi produktivitas.

Kapasitas dan ukuran truk sangat bervariasi. Oleh karena itu,


pemilihan ukuran truk sangat penting karena truk besar atau kecil akan
memberikan beberapa keuntungan dan kerugian.

A. Truck Kecil (On High Way Dump Truck)


Kelebihan truck kecil terhadap truk besar:
1. Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah
mengoperasikannya

2. Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat

3. Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana

4. Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah

5. Jika salah satu truk dalam satu unit angkutan tidak bekerja,
tidak akan bermasalah terhadap total produksi.
6. Kemudahan dalam memperhitungkan jumlah truk untuk setiap
alat pemuat.
Kerugian truk kecil terhadap truk besar :

1. Kesulitan bagi alat pemuat dalam memuat material.

2. Jumlah truk yang banyak maka waktu antrean (ST) akan


besar.

3. Memerlukan lebih banyak supir.

7
4. Meningkatkan investasi karena jumlah truk yang banyak.

5. Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truk.

Gambar 2.4 Truk Kecil


Sumber: : https://www.google.co.id/gambar ( Lit 12 )

B. Truk Besar (Off High Way Dump Truck)

Keuntungan truk besar terhadap truk kecil :


1. Jumlah truk yang sedikit menyebabkan investasi berkurang
(bensin, perbaikan, dan perawatan).
2. Kebutuhan supir yang tidak banyak.

3. Memudahkan alat pemuat dalam memuat material.

4. Waktu antre (ST) akan berkurang.

5. Cocok untuk angkutan jarak jauh

Kerugian truk besar terhadap truk kecil:


1. Bila alat pemuat kecil maka akan memperbesar waktu muat
(LT).

2. Beban yang besar dari truk dan muatannya akan mempercepat


kerusakan jalan.
3. Jumlah truk yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit
didapat.

4. Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar

5. Produksi akan sangat berkurang apabila satu truk tidak bekerja

8
(untuk jumlah yang relative kecil)
6. Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada
truk besar.

Sumber: Maulidawati, 2014

Gambar 2.5 Truk besar

Dewasa ini, sangat banyak Jenis – jenis Dump Truck yang ada
dipasaran, berikut akan dijelaskan beberapa jenis dan tipe Dump Truck,
yaitu :

1. Articulated Dump Truck

Articulated Dump Truck biasa disingkat ADT merupakan


kombinasi dari traktor – trailer, dimana kabin dan dump body – nya
dapat bergerak secara bebas dan fleksibel ketika melewati lahan yang
basah dan berlumpur. Jenis truk ini pun dapat digunakan untuk
mengangkut beban di medan kasar dan tak beraturan. Articulated
dump truck juga dapat memuat material yang lebih banyak dengan
jarak yang lebih panjang. Apabila kondisi lahan yang dilalui bekas
tanah galian dan timbunan yang berlumpur, maka Articulated Dump
Truck perlu dikombinasikan lagi dengan motor grader yang
mempercepat waktu siklus. Ilustrasi gambar Articulated Dump Truck

9
terdapat pada Gambar 6.

Gambar 2.6 Articulated Dump Truck

Sumber: Maulidawati, 2014

Articulated Dump Truck memiliki 6 karakter sebagai berikut:

a. Artikulasi pengoperasian mesin yang mudah

b. Tabung osilasi dan engsel artic, menyebabkan dump truck


dapat berputar 360o dan memastikan keenam roda tetap
berhubungan dengan tanah. Hal ini membuat truk lebih
stabil, keselamatan terjamin, dan pemanfaatan mesin yang
lebih efisien.
c. Articulated Dump Truck terbuat dari bingkai baja yang
sempurna dan tahan lama
d. Sistem dump truck yang kuat dapat mengangkut muatan
lebih besar

e. Transmisi otomatis

f. Flotation tire yang tinggi, memudahkan dump truck


beroperasi dalam berbagai kondisi.

Adapun keuntungan dari Articulated Dump Truck adalah


dapat mengangkut di medan kasar, licin ataupun tanjakan dapat
dikatakan ADT unggul dalam daya dukung. Tetapi ADT mempunya i
kekurangan, yaitu tidak dapat mengangkut material dengan

10
kapasitas lebih dari 50 ton metrik.

2. Rigid Dump Truck


Rigid Dump Truck merupakan jenis dump truck yang berdasarkan sistem
geraknya adalah kaku. Kegunaan jenis dump truck ini hampir sama dengan
Articulated Dump Truck. Alat ini cocok untuk digunakan untuk
mengangkut material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter
atau lebih). Alat berat ini memiliki beban kerja yang besar, sehingga pemilik
alat berat harus menjaga availabilitas alat setinggi – tingginya. Rigid dump
truck mempunyai suatu rangka kaku yang menyatukan kabin dan dump
body – nya, sehingga rigid dump truck tidak dapat bergerak secara bebas
dan fleksibel ketika dioperasikan pada lapangan keras, berat muatan dapat
menyebabkan rangka kaku tersbut memutar yang dapat memungkinkan
dump truck tersebut berguling, keadaan seperti itu apabila terjadi terus
menerus dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Ilustrasi Rigid Dump
Truck terdapat pada gambar 7.

Gambar 2.7 Rigid Dump Truck


Sumber: Maulidawati, 2014

Adapun kelebihan rigid dump truck adalah memilik i


kapasitas yang besar dan melebihi Articulated Dump Truck dapat
mengangkut hingga 400 ton. Sedangkan kekurangan Rigid Dump

11
Truck adalah mempunyai body yang besar, sehingga alat berat ini
harus mempunyai ruang gerak yang besar dan gerak yang tidak
fleksibel.

3. Minning/Quarry Dump Truck


Quarry dump truck merupakan tipe dump truck yang biasa
digunakan di daerah pertambangan yang berfungsi untuk mengangk ut
hasil– hasil tambang seperti batu bara.

Truk ini mempunyai kapasitas angkut yang sangat besar,


sehinngga perawatannya pun relatif mahal. Berdasarkan sistem
geraknya Quarry Dump Truck termasuk kaku sehingga kinerja alat
berat ini sama dengan Rigid Dump Truck, yang membedakan adalah
fungsi disaat penggunaan pada waktu pelaksanaan. Ilustrasi Quarry
Dump Truck terdapat pada gambar 8.

Gambar 2.8 Quarry Dump Truck


Sumber: Maulidawati, 2014

Keunggulan jenis alat berat ini dapat mengangkut material


yang baru ditambang dari tempat penambangan dengan kapasitas
besar. Sedangkan kekurangan alat berat ini adalah gerak yang tidak
fleksibel dan membutuhkan ruang gerak yang besar.

4. Standard Dump Truck


Standard Dump Truck adalah truk yang dapat dikosongkan

12
tanpa penanganan. Dump truck biasa digunakan untuk mengangk ut
material keperluan konstruksi. Standard Dump Truck dilengkap i
dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik,
bagian depan dari bak bisa diangkat keatas, sehingga memungkinka n
material yang diangkut bias turun ke tempat yang diinginka n.
Ilustrasi Standard Dump Truck terdapat pada Gambar 9.

Gambar 2.9 Standard Dump Truck


Sumber: Maulidawati, 2014

Adapun kelebihan Standard Dump Truck adalah dapat


digunakan untuk mengangkut material dan membutuhkan ruang
gerak yang tidak terlalu besar seperti Rigid Dump Truck. Wheelbase
yang lebih pendek dari Standard Dump Truck membuat dump truk
menjadi lebih lincah daripada Dump Truck semi – trailer dengan
kapasitas yang tebih tinggi. Sedangkan kekurangan Standard Dump
Truck adalah sulitnya bekerja pada medan yang keras seperti
berlumpur dan basah dan kapasitas jenis dump truck ini kecil tidak
seperti Rigid Dump Truck.

5. Transfer Dump Truck

Transfer Dump Truck merupakan Standard Dump Truck


yang dapat menarik trailer terpisah dan dapat mengangkut materia l
keperluan konstruksi seperti (kerikil, pasir, aspal, dll). Biasanya jenis
dump truk ini terdapat 2 bak A dan B. Material kedua yang berada

13
di trailer (bak B), didukung dengan listrik, pneumatic bermotor atau
hydraulic line. Material yang berada di bak B di transfer ke bak
kosong (bak A) yang ada di depannya dengan cara diluncurka n
dengan mengandalkan roda kecil yang bergerak seperti rel. Hal
tersebut yang dapat memaksimalkan kapasitas muatan tanpa
mengorbankan kemampuan manuver dari Standard Dump Truck.
Konfigurasi lain yang terlihat disebut Triple Transfer Train,
yang terdiri dari bak B dan C. Hal tersebut sangat umum di Nevada
dan Utah Highways. Tergantung pada pengaturan porosm Triple
Transfer Train dapat mengangkut hingga 129.000 kilogram (280.000
pound) dengan izin khusus di negara – negara tertentu AS. Ilustras i
Transfer Dump Truck terdapat pada Gambar 10.

Gambar 2.10 Transfer Dump Truck


Sumber: Maulidawati, 2014
Adapun kelebihan Transfer Dump Truck adalah dapat
mengangkut muatan dengan kapasitas yang cukup besar dan
kapasitas muatan yang diangkut dapat dimaksimalkan.
Sedangkan kekurangan Transfer Dump Truck adalah
membutuhkan ruang gerak yang cukup besar dikarenakan dimens i
Transfer Dump Truck yang panjang.

14
6. Side Dump Truck
Side Dump Truck adalah salah satu jenis dump truck yang
dapat memuntahkan muatannya ke samping yang berfungs i
mengangkut material keperlua konstruksi. Side dump truck terdiri
dari 3 axle tracktor pulling dan 2 axle semi – trailer. Dump truck
jenis ini mempunyai ram hidrolik yang berfungsi untuk
memiringkan dump body dan menumpahkan material yang
diangkutnya ke sebelah kanan atau kiri dari side dump truck ini. Pada
kondisi pebongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan
panjang, pemakaian truk jenis ini merupakan pilihan yang tepat.
Ilustrasi Side Dump Truck terdapat pada Gambar 11.

Gambar 2.11 Side Dump Truck


Sumber: Maulidawati, 2014

Adapun kelebihan Side Dump Truck adalah dapat melaju dengan


cepat dalam kondisi membawa atau tidak membawa beban.
Kapasitas yang dapat diangkut oleh jenis dump truck ini besar,
sehingga Side Dump Truck dapat mengangkut muatan yang lebih
berat. Side Dump Truck tidak akan ikut terguling ketika loader
memuntahkan muatannya yang mana biasanya dump truck
memungkinkan untuk ikut terguling. Truk jenis ini dapat digunaka n
pada kondisi pembongkaran sempit dan panjang.

15
Sedangkan kekurangan Side Dump Truck adalah jenis dump
truck ini mempunyai dimensi yang panjang dan panjangnya
menghalangi gerak dump truck dan umumnya kurang fleksibilitas.

7. Rear Dump Truck


Rear Dump Truck merupakan salah satu jenis dump truck yang
berguna mengangkut material keperluan konstruksi yang pengeluaran
materialnya dengan pengangkatan bagian depan bak. Rear dump truck
dipakai untuk mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi material
lepas seperti tanah dan pasir kering merupakan material yang umum
diangkut oleh dump truck jenis ini. Material seperti batuan akan dapat
merusak truck. Maka, dalam pemindahan harus berhati – hati. Kapasitas bak
pada truk jenis ini adalah 25 – 250 ton. Ilustrasi Rear Dump Truck terdapat
pada gambar 12.

Gambar 2.12 Rear Dump Truck


Sumber: Maulidawati, 2014

Adapun kelebihan Rear Dump Truck adalah mempermuda h


pekerjaan dalam pembongkaran material khususnya seperti pasir,
sehingga dapat meminimalisir jumlah tenaga kerja manusia.
Sedangkan kekurangan Rear Dump Truck adalah kapasitas yang
dapat diangkut oleh jenis dump truck ini tidak terlalu besar seperti
Rigid Dump Truck.

16
2.3 Bagian-Bagian Dump Truck

Gambar 2.13 Bagian-bagian Dump Truck


Sumber: http://www.directindustry.com ( Lit 10 )

Keterangan:
1.Canopy Spill Guard 5. Rear Wheel
2.Dump Body 6. Hoist Cylinder
3. Rock Ejector 7. Hydraulic Tank
4. Final Drive 8. Front Wheel

2.4 Penjelasan Poros


Poros adalah suatu bagian stationer yang berputar, biasanya berpenampang
bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pullet
flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindahan lainnya. Poros bisa
menerima beban lenturan, beban tarikan beban tekan atau beban puntiran
yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.

17
Gambar 2.14 Poros
(Sumber : Blogspot.com)

2.5 Jenis-Jenis Poros


Jenis – jenis poros sebagai penerus daya diklasifikasikan menurut
pembebanannya sebagai berikut :

1. Poros Gandar

Gandar merupakan jenis poros yang tidak mendapatkan beban


puntir, fungsinya hanya sebagai penahan beban, biasanya tidak
berputar Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda kereta
barang, atau pada as truk bagian depan

Gambar 2.15Poros Gandar


(Sumber : blogspot.com)

2. Poros Spindle

Poros spindel adalah jenis poros yang relatif pendek seperti poros
utama mesin perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran,
disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
deformasinya harus kecil, dan bentuk serta ukurannya harus teliti.

18
Gambar 2.16 Poros spindle
(Sumber : blogspot.com)

3. Poros Transmisi

Poros transmisi adalah salah satu jenis poros yang berfungsi untuk
memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen
mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau
puntir dan lentur yang akan meneruskan daya ke poros melalui
kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantau dan lain - lain.

Gambar 2.17 Poros Transmisi


(Sumber : blogspot.com)

2.6 Hal-Hal Penting Dalam Merancang Poros

Untuk merencanakan sebuan poros, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan :

 Kekuatan Poros

Kekuatan poros sangat penting karena dalam kondisi kerja


poros bisa menerima beban tarik, beban puntir, gaya normal maupun
gaya-gaya lainnya.

 Kekakuan Poros

Kekakuan poros erat kaitannya dengan defleksi yang akan


terjadi pada poros. Defleksi yang besar akan menyebabkan getaran

19
serta suara bising yang dapat berakibat kegagalan pada poros. Untuk
itu kita harus menyesuaikan kekakuan pada poros dengan spesifikas i
kerja yang kita inginkan.

 Puntiran Kritis

Jika suatu poros mengalami puntiran melebihi kapasitasnya


dapat menimbulkan getaran maupun kerusakan pada bagian lainnya,
sehingga perlu adanya pembatasan puntiran untuk menghindari hal-
hal tersebut.

 Korosi

Korosi bisa terjadi pada poros. Hal ini bisa berkaitan dengan
lingkungan kerja seperti contoh poros yang bekerja pada lingkunga n
basah.

 Bahan Poros

Dalam setiap perencanaan, pemilihan komponen materia l


merupakan faktor diperhatikan dan diketahui jenis dan sifat bahan
yang akan digunakan, misalnya tahan terhadap korosi, tahan
terhadap keausan, keuletan dan lain-lain.

Adapun tujuan pemilihan material agar bahan yang digunaka n


untuk pembuatan komponen dapat ditekan seefisien mungkin di
dalam penggunaannya dan selalu berdasarkan pada dasar kekuatan
dan sumber pengadaannya. Supaya material dapat memenuhi
kriteria yang diharapkan, juga perlu diperhitungkan adanya beban
yang terjadi pada material tersebut.

20
BAB III

PERHITUNGAN
3.1 Spesifikasi

MESIN

Model : 6D16-3AT2

Tipe : Mesin diesel Turbo 4 langkah, 6


silinder pendingin air, injeksi langsung dengan Turbo
Intercooler.

Diameter X Langkah : 118x115 (mm)

Isi silinder : 7.545 (cc)

Daya Maksimum : 220(PS)/2.800(rpm)

Torsi Maksimum : 65(Kg.m)/1.400(rpm)

3.2 Diagram Alir

21
22
3.3 Perhitungan
Daya yang ditransmisikan (P) = 220 PS = 161,81 kW
Putaran poros = 2.800 rpm
Diasumsikan
fc = 1,2
Bahan = SCM 5 = 105 kg/mm2
sf1 = 5,6
sf2 = 1,5
Kt = 1,5
Km = 2,0

𝑀𝑅𝐴 = 1863,79 × 200 = 372758 𝑁𝑚𝑚 = 37997,757 𝐾𝑔𝑚𝑚

23
𝑀𝑅𝐵 = 10424,01 × 46 = 479504,46 𝑁𝑚𝑚 = 48879,14985 𝐾𝑔𝑚𝑚
Resultan momen lengkung :
𝑀𝑅 = √37997,7572 + 48879,14985 2 = 61911,233 𝐾𝑔𝑚𝑚

Daya rencana
𝑃𝑑 = 𝑓𝑐 𝑃 (𝑘𝑊)
𝑃𝑑 = 1,2 × 161,81 𝑘𝑊
𝑃𝑑 = 194,172 𝑘𝑊

Momen puntir
194,172
𝑇 = 9,74 × 105
2800
𝑘𝑔
𝑇 = 67545
𝑚𝑚

Mencari tegangan geser


𝜏𝛼 = 𝜎𝐵
(𝑠𝑓1 +𝑠𝑓2 )

𝜏𝛼 = 105
(5,6 ×1,5)

𝜏𝛼 = 12 ,5 𝑘𝑔
𝑚𝑚2

Mencari diameter poros


5,1 1
𝑑𝑠 = [ √(𝐾𝑚 𝑀)2 + (𝐾𝑡 𝑇) 2]3
𝜏𝛼
5,1 1
𝑑𝑠 = [ √(2,0 × 61911,233) 2 + (1,5 × 67545) 2 ]3
12,5
𝑑𝑠 = 40,264 𝑚𝑚 ≈ 50 𝑚𝑚

Tegangan lengkung yang terjadi pada poros


32 × 𝑀
𝜎𝑥 =
𝜋 𝑑𝑠 3
32 × 61911,233 𝑘𝑔
𝜎𝑥 = 3 = 6,9239
3,14 × 45 𝑚𝑚

Tegangan puntir

24
16 𝑇
𝜏𝑠 =
𝜋 × 𝑑𝑠 3
16 × 67545 𝐾𝑔
𝜏𝑠 = = 2,7534
𝜋 × 503 𝑚𝑚2

Defleksi puntiran yang terjadi pada poros


𝑇𝑙
𝜃 = 584
𝐺𝑑𝑠 4
67545
𝜃 = 584 = 0,187°
8,3 × 103 × 504
1° × 246
𝜃𝑖𝑗𝑖𝑛 = = 0,246°
20 × 50
Baik, Karena <0,246

Berat roda gigi


𝐹𝑝 = 0,118 × 𝑍 × 𝑏 × 𝑚 2
𝐹𝑝 = 0,118 × 23 × 4,8 × 0,62
𝐹𝑝 = 4,6898 𝐾𝑔
Fp = berat roda gigi (kg)
Z = jumlah gigi input
b = lebar gigi (input)
M = modul gigi (cm)

Untuk perhitungan putaran kritis ½ berat poros


ditambah beban putar sehingga berat poros yang
membebani saat berputar adalah ;
1 𝜋
𝑊𝑡 = 𝐹𝑝 + × ×𝐿×𝑦
2 4𝑑𝑠 2
1 3,14
𝑊𝑡 = 4,6898 + × × 24,6 × 7,85 × 10 −3
2 4 × 52
Wt = 4,6935 kg

Putaran kritis

𝑑𝑠 2 𝐿
𝑁𝐶 = 52700 × √
𝐿1 × 𝐿2 𝑊𝑡

25
502 246
𝑁𝐶 = 52700 × √
200 × 46 4,6935

Nc = 103676,884

26
BAB IV

ANALISA DAN KESIMPULAN

4.1 Analisa
Dalam melakukan perhitungan harus dilakukan dengan teliti karena akan
berdampak pada hasil perancangan.

4.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan , didapatkan beberapa kesimpulan dari
perancangan poros input transmisi Mitsubishi FM-517 HS ini, diantaranya:

a) Bahan yang digunakan adalah SCM 5.

b) Momen puntir 67545 𝑘𝑔/𝑚𝑚


𝑘𝑔
c) Tegangan geser 12,5
𝑚𝑚 2

d) Dimensi utama poros input transmsisi adalah = 50 mm.

e) Putaran kritis 103676,884

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Sularso dan Suga, Kiyokatsu. 2004. Dasar Perancangan Dan Pemilihan Elemen

Mesin, Cetakan Kesebelas. Jakarta : PT. Paramita.

2. Shigley. 2008. Mechanical Engineering Design. Cetakan Kesembilan. New

York.

3. Gina Maulidawati, Makalah Alat Berat ‘Dumptruck’, 2014.

28
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai