Disusun Oleh :
12-2019-094
BANDUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui / Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Ketua
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat Rahmat
dan Karunia – Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan laporan Tugas Elemen
Mesin I dengan judul “ PERANCANGAN DIMENSI UTAMA POROS INPUT
TRANSMISI DUMP TRUCK MITSUBISHI FM-517 HS”.
2. Bapak Dani Rusirawan, Ph.d sebagai dosen pada mata kuliah Perancangan
Elemen Mesin I.
3. Semua pihak yang terkait dan tidak bisa disebutkan satu persatu. Penyusun
berharap bahwa tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi
Mahasiswa program studi Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional.
Penyusun menyadari bahwa tugas yang dibuat tidak sempurna dan masih
banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu penyusun mengharapk a n
masukan/saran dan kritik yang membangun agar dapat diperbaiki kedepannya.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
1.3 Metodelogi.................................................................................................1
iii
4.2 Kesimpulan ..............................................................................................26
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Metodelogi
Perancangan poros ini sepenuhnya menggunakan metode
perancangan yang dikembangkan oleh Sularso dalam buku Dasar
Perencanaan dan Permilihan Elemen Mesin. Metode ini menggunaka n
gabungan antara rumus-rumus teoritik referensinya.
Adapun langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan dalam
perancangan poros roda depan motor dalam memenuhi Tugas Elemen
Mesin I adalah :
a. Mengumpulkan data dari referensi yang ada
b. Melakukan perhitungan
c. Melakukan asistensi dengan dosen pembimbing
1
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Adapun ruang lingkup kajian yang akan dibahas dari perancangan poros ini
adalah:
Penjelasan Poros
Tegangan Poros
Dimensi Poros
Safety Factor
Faktor Koreksi
Gaya Reaksi
2
BAB II
TEORI DASAR
3
a) Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar.
d) Kapasitas.
e) Sistem pembongkaran.
a. Rear Dump
Rear dump terdiri dari dua jenis, yaitu rear dump truck dan rear
dump tractor wagon. Dari semua jenis truk maka rear dump truck adalah
alat yang paling sering dipakai. Truk mempunyai kelebihan dibandingka n
dengan wagon karena truk lebih kuat jika harus bergerak pada jalan
menanjak.
Cara kerja pembongkaran alat tipe ini adalah material dibongkar
dengan cara menaikan bak bagian depan dengan sistem hidrolis. Rear- dump
truck dipakai untuk mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi
material lepas seperti tanah dan pasir kering merupakan material yang
umum diangkut oleh dump truck. Material seperti batuan dapat merusak truk
yang dipakai, oleh karena itu, pemuatan material harus dilakukan secara
hati-hati atau bak truk dilapisi bahan yang tidak mudah rusak. Ukuran bak
truk jenis ini berkisar antara 25 sampai 250 ton.
4
Gambar 2.1. Rear Dump
Sumber: Maulidawati, 2014
b. Side Dump
Side - Dump Truck dan Tractor – Wagon mengeluarkan material
yang diangkutnya dengan menaikkan salah satu sisi bak ke samping. Saat
pembongkaran material harus memperhatikan distribusi material dalam bak.
Kelebihan material pada salah satu sisi dapat menyebabkan terjadinya
jungkir pada saat pembongkaran material. Pada kondisi dimana
pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang
maka pemakaian truk dan tractor wagon jenis ini merupakan pilihan yang
tepat.
c. Bottom Dump
5
Umumnya Bottom Dump adalah semitrailer. Material yang diangkut
oleh Bottom - Dump Tractor - Wagon dikeluarkan melalui bagian bawah
bak yang dapat dibuka di tengah-tengahnya. Pintu bak adalah sisi bagian
bawah memanjang dari depan ke belakang. Pintu-pintu tersebut digerakkan
secara hidrolis. Bottom - Dump Tractor - Wagon umumnya mengangk ut
material lepas seperti pasir, kerikil, batuan sedimen, lempung keras, dan
lain- lain. Pembongkaran material dilakukan pada saat kendaraan bergerak.
Kelandaian permukaan di mana alat tersebut digunakan sebaiknya kurang
dari 5% karena bentuk dari alat tersebut tidak memungkinkan untuk daerah
yang terjal dimana pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang
sempit dan panjang maka pemakaian truk dan tractor wagon jenis ini
merupakan pilihan yang tepat.
6
pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:
Kapasitas Truk Volume material yang diangkut harus sesuai dengan
kapasitas truk. Jika pengangkutan material oleh truk dilaksanaka n
melampaui batas kapasitasnya maka hal-hal yang tidak diinginkan dapat
terjadi, seperti:
d. Mengurangi produktivitas.
5. Jika salah satu truk dalam satu unit angkutan tidak bekerja,
tidak akan bermasalah terhadap total produksi.
6. Kemudahan dalam memperhitungkan jumlah truk untuk setiap
alat pemuat.
Kerugian truk kecil terhadap truk besar :
7
4. Meningkatkan investasi karena jumlah truk yang banyak.
8
(untuk jumlah yang relative kecil)
6. Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada
truk besar.
Dewasa ini, sangat banyak Jenis – jenis Dump Truck yang ada
dipasaran, berikut akan dijelaskan beberapa jenis dan tipe Dump Truck,
yaitu :
9
terdapat pada Gambar 6.
e. Transmisi otomatis
10
kapasitas lebih dari 50 ton metrik.
11
Truck adalah mempunyai body yang besar, sehingga alat berat ini
harus mempunyai ruang gerak yang besar dan gerak yang tidak
fleksibel.
12
tanpa penanganan. Dump truck biasa digunakan untuk mengangk ut
material keperluan konstruksi. Standard Dump Truck dilengkap i
dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik,
bagian depan dari bak bisa diangkat keatas, sehingga memungkinka n
material yang diangkut bias turun ke tempat yang diinginka n.
Ilustrasi Standard Dump Truck terdapat pada Gambar 9.
13
di trailer (bak B), didukung dengan listrik, pneumatic bermotor atau
hydraulic line. Material yang berada di bak B di transfer ke bak
kosong (bak A) yang ada di depannya dengan cara diluncurka n
dengan mengandalkan roda kecil yang bergerak seperti rel. Hal
tersebut yang dapat memaksimalkan kapasitas muatan tanpa
mengorbankan kemampuan manuver dari Standard Dump Truck.
Konfigurasi lain yang terlihat disebut Triple Transfer Train,
yang terdiri dari bak B dan C. Hal tersebut sangat umum di Nevada
dan Utah Highways. Tergantung pada pengaturan porosm Triple
Transfer Train dapat mengangkut hingga 129.000 kilogram (280.000
pound) dengan izin khusus di negara – negara tertentu AS. Ilustras i
Transfer Dump Truck terdapat pada Gambar 10.
14
6. Side Dump Truck
Side Dump Truck adalah salah satu jenis dump truck yang
dapat memuntahkan muatannya ke samping yang berfungs i
mengangkut material keperlua konstruksi. Side dump truck terdiri
dari 3 axle tracktor pulling dan 2 axle semi – trailer. Dump truck
jenis ini mempunyai ram hidrolik yang berfungsi untuk
memiringkan dump body dan menumpahkan material yang
diangkutnya ke sebelah kanan atau kiri dari side dump truck ini. Pada
kondisi pebongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan
panjang, pemakaian truk jenis ini merupakan pilihan yang tepat.
Ilustrasi Side Dump Truck terdapat pada Gambar 11.
15
Sedangkan kekurangan Side Dump Truck adalah jenis dump
truck ini mempunyai dimensi yang panjang dan panjangnya
menghalangi gerak dump truck dan umumnya kurang fleksibilitas.
16
2.3 Bagian-Bagian Dump Truck
Keterangan:
1.Canopy Spill Guard 5. Rear Wheel
2.Dump Body 6. Hoist Cylinder
3. Rock Ejector 7. Hydraulic Tank
4. Final Drive 8. Front Wheel
17
Gambar 2.14 Poros
(Sumber : Blogspot.com)
1. Poros Gandar
2. Poros Spindle
Poros spindel adalah jenis poros yang relatif pendek seperti poros
utama mesin perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran,
disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
deformasinya harus kecil, dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
18
Gambar 2.16 Poros spindle
(Sumber : blogspot.com)
3. Poros Transmisi
Poros transmisi adalah salah satu jenis poros yang berfungsi untuk
memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen
mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau
puntir dan lentur yang akan meneruskan daya ke poros melalui
kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantau dan lain - lain.
Kekuatan Poros
Kekakuan Poros
19
serta suara bising yang dapat berakibat kegagalan pada poros. Untuk
itu kita harus menyesuaikan kekakuan pada poros dengan spesifikas i
kerja yang kita inginkan.
Puntiran Kritis
Korosi
Korosi bisa terjadi pada poros. Hal ini bisa berkaitan dengan
lingkungan kerja seperti contoh poros yang bekerja pada lingkunga n
basah.
Bahan Poros
20
BAB III
PERHITUNGAN
3.1 Spesifikasi
MESIN
Model : 6D16-3AT2
21
22
3.3 Perhitungan
Daya yang ditransmisikan (P) = 220 PS = 161,81 kW
Putaran poros = 2.800 rpm
Diasumsikan
fc = 1,2
Bahan = SCM 5 = 105 kg/mm2
sf1 = 5,6
sf2 = 1,5
Kt = 1,5
Km = 2,0
23
𝑀𝑅𝐵 = 10424,01 × 46 = 479504,46 𝑁𝑚𝑚 = 48879,14985 𝐾𝑔𝑚𝑚
Resultan momen lengkung :
𝑀𝑅 = √37997,7572 + 48879,14985 2 = 61911,233 𝐾𝑔𝑚𝑚
Daya rencana
𝑃𝑑 = 𝑓𝑐 𝑃 (𝑘𝑊)
𝑃𝑑 = 1,2 × 161,81 𝑘𝑊
𝑃𝑑 = 194,172 𝑘𝑊
Momen puntir
194,172
𝑇 = 9,74 × 105
2800
𝑘𝑔
𝑇 = 67545
𝑚𝑚
𝜏𝛼 = 105
(5,6 ×1,5)
𝜏𝛼 = 12 ,5 𝑘𝑔
𝑚𝑚2
Tegangan puntir
24
16 𝑇
𝜏𝑠 =
𝜋 × 𝑑𝑠 3
16 × 67545 𝐾𝑔
𝜏𝑠 = = 2,7534
𝜋 × 503 𝑚𝑚2
Putaran kritis
𝑑𝑠 2 𝐿
𝑁𝐶 = 52700 × √
𝐿1 × 𝐿2 𝑊𝑡
25
502 246
𝑁𝐶 = 52700 × √
200 × 46 4,6935
Nc = 103676,884
26
BAB IV
4.1 Analisa
Dalam melakukan perhitungan harus dilakukan dengan teliti karena akan
berdampak pada hasil perancangan.
4.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan , didapatkan beberapa kesimpulan dari
perancangan poros input transmisi Mitsubishi FM-517 HS ini, diantaranya:
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Sularso dan Suga, Kiyokatsu. 2004. Dasar Perancangan Dan Pemilihan Elemen
York.
28
LAMPIRAN