Anda di halaman 1dari 18

PRA TUGAS AKHIR

PENYEWAAN ALAT BERAT

DI SUSUN OLEH :
RYAN NOOR PRATAMA PUTRA
03420190050
C1

PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
Proposal Penyewaan Alat Berat

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya
yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, oleh karenanya penulis dapat menyelesaikan tugas
pratugas akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Ada pula maksud atau
tujuan dari penyusunan proposal ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pada mata kuliah pra tugas akhir.

Dalam proses penyusunan tugas ini ada berbagai hambatan, namun berkat
dukungan materil maupun nonmateriil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, maka pada kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.

Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penulis semoga
tugas ini memberikan ilmu dan manfaat, khususnya para pembaca sekalian.
Makassar,9 Juni 2022

Penulis

ii
Proposal Penyewaan Alat Berat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2
D. Sistematika Pembahasan.........................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................
A. Tinjauan Teori Arsitektur........................................................................4
B. Tinjauan Umum Penyewaan Alat Berat..................................................5
1. Pengertian Penyewaan Alat Berat.............................................5
2. Unsur-unsur Penyewaan...........................................................6
3. Subjek dan Objek Penyewaan...................................................6
4. Kebutuhan Ruang Penyewaan Alat Berat.................................7
BAB III METODOLOGI PERENCANGAN..........................................................
A. Metode Perancangan...............................................................................8
B. Lokasi Perancangan.................................................................................8
C. Jenis dan Sumber Data............................................................................8
1. Data Primer...............................................................................8
2. Data Sekunder...........................................................................8
D. Metode Pengambilan Data......................................................................9
1. Studi Lapangan.........................................................................9
2. Studi Kepustakaan....................................................................9
E. Metode Analisa Sintesis..........................................................................9
1. Analisa....................................................................................10

iii
Proposal Penyewaan Alat Berat

2. Sintesis....................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iv
Proposal Penyewaan Alat Berat

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Excavator...........................................................................................1

v
Proposal Penyewaan Alat Berat

DAFTAR TABEL

vi
Proposal Penyewaan Alat Berat

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya


melaksanakan pembangunan di berbagai bidang untuk meningkatkan taraf
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu jasa Konstruksi adalah
sebuah sektor yang memegang peran penting dalam pembangunan Indonesia,
karena hal tersebut dijadikan sebagai alat untuk mendorong tumbuhnya
perekonomian guna menunjang terwujudnya pembangunan nasioanl.

Dalam setiap proses pengerjaannya, industry konstruksi tidak dapat terlepas


dari perelatan . Hal tersebut guna membantu usahanya agar dapat selesai dengan
tepat waktu . Sehingga dengan adanya keadaan tersebut, membuka peluang
kepada perusahaan khusunya yang bergerak di bidang jasa konstruksi untuk
membantu dalam proyek pengerjaan berupa memberikan layanan penyewaan dan
servis alat berat seperti Truk, Dump truk, Loader, Excavator, Tronton dan lain-
lain.

Gambar 1. 1 Excavator
Olehh karena itu suatu perusahaan harus memilik prosedur layanan penyewaan
dan servis alat berat yang baik, agar proses penyewaan dan servis alat berat yang
dapat berjalan dengan efektif dan efesien, serta dapat memenuhi permintaan dan
kebutuhan pelanggan dengan baik

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik utnuk


mengambil judul tentang “Penyewaan Alat Berat”

1
Proposal Penyewaan Alat Berat

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka rumusan


masalah dapat difokuskan antara lain:
1. Bagaimana merencanakan Penyewaan alat berat ?
2. Bagaimana merancang Penyewaan alat berat ?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka tujuan


masalah dapat difokuskan antara lain:
1. Untuk merencanakan Penyewaan alat berat
2. Untuk merancang Penyewaan alat berat

D. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar pembahasan pada penulisan ini terbagi dalam beberapa
bagian, antara lain :

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini mengemukakan latar belakang masalah , rumusan masalah,


tujuan, manfaat perancangan dan sistematika pembahasan.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan tinjauan umum yang berkaitan dengan Penyewaan dan sevis


alat berat dan merupakan acuan dalam perancangan.

3. BAB III METODE PERANCANGAN

Menjelaskan tentang jenis metodologi yang digunakan, tahapan


perancangan, pengumpulan data, Analisa data, acuan, desain, dan metode
pengumpulan data.

4. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

2
Proposal Penyewaan Alat Berat

Menjelaskan tentang Analisa Pendekatan Konsep Makro, dan Analisa


Pendekatan Konsep Mikro.

5. BAB V PENUTUP

membahas tentang kesimpulan dan saran perancangan

3
Proposal Penyewaan Alat Berat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Arsitektur

Tinjauan Teori Arsitektur Untuk mencapai penyelesaian masalah dalam


mendesain Penyewaan Alat Berat perlu dilakukan pendekatan-pendekatan teori
dan konsep, sehingga dapat dihasilkan rancangan yang sesuai dengan tujuan,
sasaran maupun prinsip-prinsip arsitekturnya.

Dalam perencanaan dan perancangan Penyewaan Alat Berat, ruang-ruang


dalamnya harus fungsional yang antara lain ditunjukkan dengan adanya ruang-
ruang service, ruang administrasi dan ruang-ruang penunjang lainnya. Dan kesan
modern dapat ditampilkan melalui kombinasi atau perpaduan unsur-unsur dan
ornamen-ornamen yang berkesan maupun bersuasana modern.

Menurut Amiruddin ME dalam Hendraningsih et al (1980 : 8) bahwa:


Bentuk dalam arsitektur adalah suatu unsur yang tertuju langsung pada mata, dan
bendanya merupakan suatu unsur yang tertuju pada jiwa dan akal budi manusia.
Dan menurut Louis Sullivan dalam Mangunwijaya (1992 : 227), bahwa : "Bentuk
mengikuti fungsi".

Bentuk ruang dalam yang ada pada Penyewaan alat berat juga harus
disesuaikan dengan fungsi masing-masing ruang. Sehingga bentuk tidak dapat
dipisahkan dengan fungsi.

Setiap ruang menuntut syarat-syarat yang penting sekali untuk dipenuhi.


Ada syarat fisik dan ada syarat psikis. Syarat fisik umumnya lebih mudah
dipenuhi karena lebih mudah dihitungnya. Syarat fisik yang diterapkan dalam
perancangan penyewaan alat berat meliputi

1. Syarat ukuran luas dan tinggi ruang untuk memenuhi suatu kegiatan tertentu.
Ada syarat minimum yang efisien dan syarat maksimum

4
Proposal Penyewaan Alat Berat

2. Syarat hubungan dan pemisahan antar bagian dalam ruang itu sendiri atau
dengan luasnya
3. Pola hubungan antar ruang (organisasi).

Teori skala juga sangat berperan dalam upaya menciptakan kesan


pengamat terhadap ruang dan bangunan yang diciptakan. Skala yang baik dalam
arsitektur dapat menggambarkan perhubungan elemen-elemen visual dan tekstural
terhadap keseluruhan, terhadap satu sama lain, dan terhadap pengamat yang telah
direncanakan dan diatur guna menunjang kepuasan visual pengamat dan
kesesuaian rancangan yang dibangun. Skala ruang dapat dibagi dalam empat
golongan :

1. Skala akrab, dimaksudkan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan


akrab.
2. Skala wajar, terjadi karena penyesuaian yang "wajar" antara ukuran ruang
dan kegiatan di dalamnya, berdasarkan kenyamanan jasmani dan rohani.
3. Skala megah, ditimbulkan oleh ukuran ruang yang berlebih bagi kegiatan
di dalamnya, untuk menyatakan "keagungan" atau kemegahan.
4. Skala yang mencekam, yang membuat manusia sulit merasakan pertalian
dirinya dengan ruang. Umumnya skala ini terdapat dalam alam, bukan
buatan manusia.

B. Tinjauan Umum Penyewaan Alat Berat

1. Pengertian Penyewaan Alat Berat

Sewa atau Penyewaan merupakan sebuah persetujuan di mana sebuah


pembayaran dilakukan atas penggunaan suatu barang atau properti secara
sementara oleh orang lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif
dan lama sewa juga bermacam-macam.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sewa berarti pemakaian sesuatu


dengan membayar uang sewa dan menyewa berarti memakai dengan
membayar uang sewa.

5
Proposal Penyewaan Alat Berat

Menurut Wiryono Projodikoro, sewa menyewa barang adalah suatu


penyerahan barang oleh pemilik kepada orang lain untuk memulai dan
memungut hasil dari barang itu dan dengan syarat pembayaran uang sewa
oleh pemakai kepada pemilik.

Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk
melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah, konstruksi jalan,
konstruksi bangunan, perkebunan, dan pertambangan. Alat berat dalam ilmu
teknik sipil merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan 10 pekerjaan pembangunan suatu infrastruktur di bidang
konstruksi.

2. Unsur-unsur Penyewaan

Unsur esensial dari sewa menyewa adalah barang, harga dan waktu
tertentu. Sebagaimana halnya perjanjian jual beli, perjanjian sewa-menyewa
merupakan perjanjian konsesualisme, dimana perjanjian terbentuk berasaskan
kesepakatan antara para pihak, satu sama lain saling mengikatkan diri. Hanya
saja perbedaannya dengan jual beli adalah obyek sewa- menyewa tidak untuk
dimiliki penyewa, tetapi hanya untuk dipakai atau dinikmati kegunaannya
sehingga penyerahan barang dalam sewa-menyewa hanya bersifat
menyerahkan kekuasaan atas barang yang disewa tersebut, bukan penyerahan
hak milik atas barang tersebut.

Sewa-menyewa seperti halnya jual beli dan perjanjian lainnya pada


umumnya adalah suatu perjanjian konsensualisme, artinya ia sudah dan
mengikat saat tercapainya kesepakatan mengenai unsur-unsur pokoknya yaitu
barang dan jasa. Ini berarti jika apa yang dikehendaki oleh pihak yang satu
juga dikehendaki oleh pihak yang lainnya dan mereka mengkehendaki
sesuatu yang sama secara timbal balik, maka dapat dikatakan bahwa
perjanjian sewa menyewa telah terjadi.

6
Proposal Penyewaan Alat Berat

3. Subjek dan Objek Penyewaan

Istilah subjek hukum berasal dari terjemahan rechtsubject (Belanda) atau


law of subject (Inggris). Pada umumnya rechtsubject diartikan sebagai
pendukung hak dan kewajiban.

Menurut C.S.T Kansil, yang dimaksud dengan subjek hukum ialah siapa
yang dapat mempunyai hak dan cakap untuk bertindak di dalam hukum, atau
dengan kata lain siapa yang cakap menurut hukum untuk mempunyai hak.
Pada definisi yang diberi oleh Kansil, terdapat kata cakap, dimana menurut
beliau subjek hukum adalah mereka yang cakap menurut hukum untuk
mempunyai hak.

4. Kebutuhan Ruang Penyewaan Alat Berat

a. Kantor
b. Lobby
c. Ruang Administrasi
d. Ruang Istirahat
e. Ruang makan
f. Parkiran Umum
g. Parkiran Alat Berat
h. Bengkel
i. Gudang
j. Toilet
k. Taman
l. Ruang tunggu

7
Proposal Penyewaan Alat Berat

BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN

A. Metode Perancangan

Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah Metode Deskriptif


baik Kualitatif maupun Kuantitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang
lebih dinamis serta fleksibel dalam penulisannya, karena lebih menguatamakn
deskriptif dan eksploratif dari studi kasus yang telah diperoleh. Yakni salah
satunya dengan melakukan komparasi atau pengamatan untuk membandingkan
dua atau lebih akan bangunan yang sejenis.

Sedangkan Metode Kuantitaif merupakan metode yang digunakan pada


penulisan kali ini dengan lebih fokus kepada deskriptif secara numerik dan
statistik, guna untuk mengetahui lebih rinci data variable yang dibutuhkan dalam
penulisan kali ini. (Sukmadinata, 2016).

B. Lokasi Perancangan

Lokasi perancangan kali ini ialah kabupaten Gowa, Sulawesi Selatam. Hal
ini didukung dengan banyaknya lahan yang kosong pada daerah tersebut dan
berada pada pinggiran kota.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari tempat
penelitian (lokasi penelitian) dan merupakan data yang diperoleh dari sumber
pertama yaitu seperti hasil wawancara dan observasi yang berupa
keteranganketerangan dari pihak-pihak yang terkait.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain yang bersifat
saling melengkapi dan data sekunder ini dapat berupa dokumen-dokumen dan
8
Proposal Penyewaan Alat Berat

literature berupa buku-buku dan jurnal-jurnal yang membahas mengenai


Penyewann Alat Berat.

a. Bahan Hukum Primer

i. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

ii. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan


hukum primer yang bersumber dari literatur-literatur , makalah, serta
tulisan ilmiah dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisis
berbagai data sekunder yang berkaitan dengan obyek penelitian.

D. Metode Pengambilan Data

1. Studi Lapangan

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yakni


Wawancana serta Studi Literatur. Metode wawancara yakni proses
pengumpulan data dengan menghadirkan sosok narasumber sebagai sumber
data terkait.

2. Studi Kepustakaan

Metode Studi Literatur ini disebut juga dengan studi Pustaka yaitu cara
menelusuri kepustakaan yang berisi tentang teori-teori dari karya ilmiah baik
yang sudah diterbitkan atau belum diterbitkan berupa hard copy atau soft
copy yang ada pada bukubuku (e-books), makalah, maupun journal online.

E. Metode Analisa Sintesis

Dalam prosess Analisa dan sintesa, dilakukan pendekatan-pendekatan


yang merupakan suatu tahapan kegiatan yang terdiri dari rangkaian terhadap

9
Proposal Penyewaan Alat Berat

kondisi Kawasan. Metode ini digunakan dalam proses sintesa-sintesa dalam kajian
sebagai berikut.

1. Analisa

Proses Analisa terdiri atas dua bagian besar, yaitu Analisa makro dan
Analisa mikro. Analisa makro merupakan Analisa dalam skala kawasan yaitu
Analisa tapak, sedangkan Analisa mikro merupakan Analisa terhadap obyek
yang meliputi Analisa pelaku, Analisa aktifitas, Analisa ruang, Analisa citra
(image), Analisa bangunan, Analisa elemen fisik serta Analisa struktur dan
utilitas.

a. Analisa Tapak

Semua ruang, baik dalam ataupun luar, untuk menunjang satu atau
beberapa kegiatan. Sifat-sifat perilaku suatu kegiatan spesifik akan
mempengaruhi bentuk yang akan diambil oleh ruang, ataupun sebaliknya.
Jadi secara keseluruhan terdapat hubungan antara perilaku, persepsi dan
bentuk. Analisa perancangan tapak ini berfokus pada hubungan tersebut.
Analisa tapak menghendaki perhatian yang sistematis dari tiga konteks
utama, yaitu:

i. Konteks ruang dan tapak (alami dan buatan);

ii. Konteks perilaku (kegiatan sosial dan ekonomi);

iii. Konteks persepsi (kegunaan ruang)

b. Analisa Bangunan

Melingkupi pada kondisi fisik bangunan yang akan didesain,


dengan memperhatikan kondisi lingkungan, tapak, aksesbilitas dan
masyarakat sekitar. Analisa bangunan meliputi: Analisa fungsi, Analisa
pelaku dan aktifitas, Analisa ruang, Analisa bentuk dan tampilan,
penghawaan dan pencahayaan. Analisa disajikan dalam bentuk deskriptif

10
Proposal Penyewaan Alat Berat

dan sketsa-sketsa.

2. Sintesis

Dalam proses sintesis ini merupakan penggabungan hasil Analisa yang


menghasilkan konsep simbiosis yang nantinya akan menjadi pedoman
dalam menyusun konsep penulisan judul ini

11
Proposal Penyewaan Alat Berat

DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai