April 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Pemindahan tanah
mekanis tentang Pembiayaan alat berat ini dengan baik.
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Hendra Taufik, S.T M.Sc
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pemindahan tanah mekanis dan sebagai
dosen pembimbing dalam penyelesaian tugas Pemindahan tanah mekanis tentang
Pembiayaan alat berat ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas
pemindahan tanah mekanis tentang pembiayaan alat berat masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini dengan lebih baik lagi.
Penulis mengharapkan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa Program Studi Teknik Sipil S1 Fakultas Teknik Universitas Riau.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................0
DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR TABEL....................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................6
PENDAHULUAN....................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................8
DESKRIPSI ALAT.................................................................................................8
BAB III...................................................................................................................18
METODE KERJA..................................................................................................18
BAB IV..................................................................................................................22
PRODUKTIVITAS ALAT...................................................................................22
(Putra, 2010).......................................................................................................27
BAB V....................................................................................................................31
PENUTUP..............................................................................................................31
Kesimpulan.........................................................................................................31
Saran...................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
DESKRIPSI ALAT
1. Kecepatan gerak yang lebih besar untuk bergerak dari lokasi pekerjaan
satu ke lokasi pekerjaan yang lain.
2. Tidak memerlukan alat angkut untuk membawa alat ke lokasi pekerjaaan.
3. Output lebih besar, terutama jika dalam pelaksanaan diperlukan jalan yang
cepat.
4. Kelelahan operator kecil.
5. Tidak merusak permukaan jalan, jika berjalan di atas jalan
Jika dijumpai tanah keras misalnya tanah liat kering, maka penggalian
daapat dilakukan dengan ripper (pembajak). Alat ini pada dasarnya tidak lain
seperti bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja sedemikian rupa sehingga
dapat diberikan tekanan cukup besar untuk dapat masuk ke dalam tanah
keras. Ripper ini ada yang merupakan alat tersendiri yang ditarik (towed) oleh
traktor, dan ada juga yang merupakan alat pelengkap (attachment) yang
dipasang pada traktor sebagai alat penggeraknya. (Wigroho, 1998)
Dalam paper ini akan dibahas tentang ripper sebagai alat tersendiri yang
ditarik (towed).
Jika dalam pekerjaan pembersihan lapangan dijumpai tanah yang keras
(missal : lempung keras), sering kali pekrjaan dengan memakai blade
bulldozer kurang berhasil, dengan demikian efektivitas produksi akan
berkurang, disamping hal itu juga blade akan cepat rusak.
Jika volume pekerjaan tanah keras ini cukup banyak, maka pekerjaan yang
paling efektif adalah dengan cara menggemburkan dulu tanah tersebut,
alat yang digunakan pada pekerjaan ini disebut Ripper (bajak).
Alat ini pada dasarnya sebuah bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja yang
keras, sehingga kepadanya dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk
lebih memaksanya masuk ke dalam tanah. (Kampuzsipil, 2011)
3. Ripper yang berupa attachment yang dipasang pada tractor sebagai tenaga
penggeraknya :
a. Adjustable parallelogram (giginya sejajar dan bisa diatur/dilepas)
Gambar 4 Ripper
Sumber : (Energytoday)
2.2.3 Macam Ripper
1. Multi-shank-rippers(rigidtype)
Ripper ini memiliki tiga buah shank rippers yang disusun secara parallel.
Multi-shank rippers ini sangat efisien digunakan pada daerah yang
memiliki material lunak karena sudut gali (digging angel)
ripper ini dapat optimum.
2. Multi-shank-rippers(variabletype)
Ripper ini memiliki tiga buah ripper point yang dapat divariasikan
sudutnya secara hidrolik disesuaikan dengan kondisi material yang
digalinya.
3. Giant-rippers(variabletype)
Giant rippers dirancang khusus untuk memecah material batu yang cukup
keras. Ripper ini memiliki sebuah ripper point yang dapat diatur
(adjustable) guna menyesuaikan dengan material yang digali.
(Visionlink, 2014)
METODE KERJA
Kekurangan kendaraan roda rantai adalah top speed yang lebih rendah,
kompleksitas mekanika yang lebih tinggi, usia pakai roda yang lebih rendah,
dan kerusakaan yang diakibatkan roda rantai baja pada jalan beraspal.
Kerusakan pada jalan beraspal bukan karena tekanan ke aspal, melainkan
karena gesekan oleh pola sabuk rantai (treads) yang berusuk dan baja yang
memiliki tingkat kekerasan lebih tinggi dibandingkan aspal. Pelapisan roda
rantai baja dengan karet mencegah kerusakan ini, karena karet bersifat lunak.
(Wikipedia, 2015)
3.2 Kegunaan Ripper
Membantu dalam pembersihan lapangan, yaitu dengan melewatkan ripper
beberapa kali, sehingga sebagian besar akar-akar pohon yang dilewati
akan terputus
(Soemardikatmodjo, 2003)
PRODUKTIVITAS ALAT
Sumber : (greencrazy)
berikut :
Keterangan :
FK = Faktor koreksi
Z = Waktu tetap
Kondisi Lapangan
Jenis Alat Ringan (thn- Sedang (thn- Berat (thn-
jam) jam) jam)
Bulldozer 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000
Wheel Loader 9 – 18.000 7,5 – 15.000 6 – 12.000
Motor Grader 7 – 14.000 5,5 – 11.000 4,5 – 9.000
Motor Scraper 7,5 – 15.000 5 – 10.000 4 – 8.000
Track tractor 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000
Shovel Tractor 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000
Dredger 20 – 40.000 15 – 30.000 8 – 16.000
Batching &
15 – 30.000 12 – 24.000 10 – 20.000
Mixing Plant
Portable mixer 4 – 8.000 3 – 6.000 2 – 4.000
Truck Diessel 9 – 18.000 7 – 14.000 5 – 10.000
Track Loader 8 – 16.000 6 – 12.000 4 – 8.000
Rippers 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000
(Shalahuddin, 2009)
Tabel 3 Pemakaian Gemuk
No Operator Efisiensi
1 Kelas I 1
2 Kelas II 0,8
3 Kelas III 0,7
(Leo, 2010)
• Melaksanakanpadapekerjaandenganperalatankapasitasberatdanken
dali(kontrol) mutahir
2. Kelas II (Kemampuan sedang)
Melaksanakan pada pekerjaan kesukaran sedang
Melaksanakan pada pekerjaan presisi berkualitas sedang
Melaksanakan pada produktivitas optimum, waktu-putar(cycle-
time) sedang
Melaksanakan pada pekerjaan dengan peralatan kapasitas berat dan
kendali (kontrol) mutakhir
(Leo, 2010)
Sempurna 60/60 1
Baik 55/60 0,92
Sedang 50/60 0,82
Buruk 45/60 0,75
(Leo, 2010)
Tabel 6 Nilai Efisiensi Faktor Cuaca
Baik 1
Sedang 0,8
(Leo, 2010)
Kondisi
Efisiensi
Lapangan
Berat 0,7
Sedang 0,8
Ringan 1
(Leo, 2010)
(Putra, 2010)
4.2 Contoh Soal
Contoh Soal 1:
Tentukan produksi ripping dengan data single shank ripper yang ditarik
oleh traktor tipe D9H.CAT jika diketahui :
Contoh Soal 2 :
Jawab :
Kecepatan gigi maju terkoreksi (F) = 0,75 . 3,3 = 2,48 km/jam = 41,25
m/menit
Kecepatan gigi mundur terkoreksi (R) = 0,85 . 3,2 = 2,72 km/jam = 45,33
m/menit
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan alat penggarunya ripper terbagi tiga yaitu Single shank ripper,
multi shank ripper dan giant ripper
Saran
Penggunaan alat berat haruslah sesuai dengan klasifikasi pengerjaan alat
berat tersebut agar menghasilkan hasil pekerjaan yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA