DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
- Jelita Nurjanah 5183550010
- Fares Boyanul Idrak 5183250012
- Padhil Nasution 5183550006
- Samuel Alexandro S. 5183550008
Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Paper ini
dengan baik, serta tepat pada waktunya. Dalam tugas ini penulis akan membahas
mengenai “ Produktivitas Dan Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Pembangunan
Bendungan ”
Makalah ini telah dibuat dengan dari beberapa sumber buku dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP........................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pe mi l i h a n a l a t a n g k u t s a n g a t b e rp e n g a r u h terhadap barang
yang akan diangkutnya, kondisi medan yang akan dilalui ke lapangan,
1
danjuga tergantung pada fungsi dari alat angkut tersebut. Dalam pekerjaan
konstruksi, alat beratdibedakan berdasarkan beberapa klasifikasi, salah
satunya berdasrkan klasifikasi fungsional dan klasiikasi operasional alat
berat.Berdasarkan klasifikasi fungsional alat berat dibedakan sebagai alat
pengolahan lahan,alat penggali, alat pengangkut material, alat pemindah
material, alat pemadatan, alat pemroses material, dan alat penempatan akhir
material. Sedangkan berdasarkan klasifikasi operasional alat berat dibedakan
menjadi: alat dengan penggerak dan alat statis.Penggunaan alat berat yang
kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yan g tel ah ditentuka n atau kerugian
bia ya perbaikan ya ng tidak se mesti n ya. Oleh k a r e n a i t u , s e b e l u m
m e n e n t u k a n t i p e d a n j u m l a h p e r a l a t a n d a n attachmentnya sebaiknya
dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.
1.3 Tujuan
1. Dapat memahami alat berat yang digunakan pada pembangunan bendungan
2. Dapat menghitung produktivitas alat berat yang digunakan
3. Dapat mengetahui macam-macam bendungan
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam
utama lebih dari 150 m. Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam
sedang antara 30 - 100 m, dan dam tinggi lebih dari 100 m.Kadang-kadang
ada yang namanya Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike, yaitu
tembok yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di
sekelilingnya dari banjir. Ini mirip dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuat
sepanjang sisi sungai atau air terjun untuk melindungi tanah di sekitarnya
dari kebanjiran.
Bendungan Separuh
Bendungan kayu
Time schedule adalah skala waktu yang dibuat dalam diagram balok
dengan maksud untuk mengatur waktu, sehingga pekerjaan bisa diselesaikan
dengan yang direncanakan dan tepat waktu.
Dalam merencanakan suatu proyek, Produktivitas per jam dari suatu alat
yang diperlukan adalah Produktivitas standar dari alat tersebut dalam kondisi
ideal dikalikan dengan suatu faktor. Faktor tersebut dinamakan efisiensi
kerja. Efisiensi kerja tergantung pada banyak faktor seperti: topografi,
keahlian, oprator, pemilihan standar pemeliharaan dan sebagainya yang
menyangkut operasi alat. Dalam kenyataanya memang sulit untuk
5
menentukan besarnya efisiensi kerja, tetapi dengan dasar pengalaman-
pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendekati kenyataan .
Hal-hal berikut harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan
peralatan:
a. Penggantian pelumas dan grease (gemuk) secara teratur.
b. Kondisi peralatan pemotong (blade, bucket, bowl, dan sebagainya).
c. Persedian suku-suku cadang yang sering diperlukan untuk peralatan yang
bersangkutan.
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1 Bulldozer
Alat ini merupakan alat berat yang sangat kuat untuk pekerjaan
pekerjaan: mendorong tanah, menggusur tanah (dozer), membantu
pekerjaan alat-alat muat, dan pembersihan lokasi (land clearing).(Ronald
C.Smith 42:1986 Principles and Practices of Heavy Construction)
.Kegunaan Buldoser sangat beragam antara lain untuk: Pembabatan atau
penebasan (cleraring) lokasi proyek, merintis (pioneering) jalan proyek,
gali/ angkut jarak pendek, Pusher loading, menyebarkan material,
penimbunan kembali, trimming dan sloping, ditching, menarik, memuat.
Terdiri dari 2 tipe yaitu tipe D6D dan tipe D7D yang fungsi atau
kegunaan secara umum yaitu untuk menggusur tanah. Alat ini memiliki
spesifikasi antara lain untuk D6D memiliki kapasitas bucket 3,24 m3,
lebar blade 3,6 mdan tinggi blade 0,9 m sedangkan untuk D7D memiliki
kapasitas bucket 4,24 m3, lebar blade 4,1 m dan tinggi blade 0,97 m.
Jenis roda yang digunakan ke 2 tipe ini adalah jenis crawler (roda
berantai).
7
3.1.2 Dump Truck
Dumptruck adalah alat angkut jarak jauh, sehingga jalan angkut yang
dilalui dapat berupa jalan datar, tanjakan dan turunan. Untuk mengendarai
dumptruck pada medan yang berbukit diperlukan keterampilan operator
atau sopir. Operator harus segera mengambil tindakan dengan memindah
gigi ke gigi rendah bila mesin mulai tidak mampu bekerja pada gigi yang
tinggi. Hal ini perlu dilakukan agar dumptruck tidak berjalan mundur
karena tidak mampu menanjak pada saat terlambat memindah pada gigi
yang rendah. Untuk jalan yang menurun perlu juga dipertimbangkan
menggunakan gigi rendah, karena kebiasaan berjalan pada gigi tinggi
dengan hanya mengandalkan pada rem (brakes) sangat berbahaya dan
dapat berakibat kurang baik.
3.1.3 Excavator
8
searah dengan sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi
proyeksi pusat berat alat yang dimuati berada di luar pusat berat dari
sistem kendaraan, sehingga dapat menyebabkan alat berat terguling.
Untuk mengurangi kemungkinan terguling ini diberikan alat yang disebut
out-triggers. Excavator/backhoe dikhususkan untuk penggalian yang
letaknya di bawah kedudukan backhoe itu sendiri.
9
3.1.5 Wheel loader
Wheel Loader adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda
karet (ban), sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit
berbeda yaitu : hanya mampu beroperasi didaerah yangkeras dan rata,
kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu
mengambil tanah bank sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh
bulldozer (Ronald C.Smith 42:1986 Principles and Practices of Heavy
Construction).Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track
shovel maupun wheel loader ada 3 macam :
1. I shape/cross loading
2. V shape loading
3. Pass loading
10
3.1.6 Vibration Roller
11
3.2 Rumus Produktivitas Suatu Alat Berat
12
3.2.3 Bull dozer
13
3.3.2 Dump Truck
14
3.3.3 Excavator
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Penulis menyadari kekurangan dari paper ini,maka penulis menerima
saran dan kritikan dari pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
17