Anda di halaman 1dari 20

PAPER TEKNIK PELAKSANAAN ALAT BERAT

PRODUKTIVITAS DAN ALAT BERAT YANG DIGUNAKAN


DALAM PEMBANGUNAN BENDUNGAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
- Jelita Nurjanah 5183550010
- Fares Boyanul Idrak 5183250012
- Padhil Nasution 5183550006
- Samuel Alexandro S. 5183550008

Mata Kuliah : Teknik Pelaksanaan Alat Berat


DosenPengampu : - Dr. Ir. Putri Lynna Adelinna Luthan, M.Sc.
- Dr. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd., IPM.
Kelas : Reg. B

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Paper ini
dengan baik, serta tepat pada waktunya. Dalam tugas ini penulis akan membahas
mengenai “ Produktivitas Dan Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Pembangunan
Bendungan ”

Makalah ini telah dibuat dengan dari beberapa sumber buku dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


Makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya. Akhir kata semoga tugas
yang penulis buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan dapat
memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah Teknik Alat Berat.

Medan, 22 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 3


2.1 Pengertian Bendungan… ....................................................... 3
2.2 Jenis Bendungan…. ............................................................... 3
2.3 Pengertian Produktivitas Alat…. ........................................... 5
2.4 Pengertian Time schedules …................................................ 5
2.5 Pengertian Efesiensi Kerja…. ................................................ 5

BAB III PEMBAHASAN ................................................................. 7

3.1 Alat Berat yang Digunakan dalam Pembangunan Bendungan 7

3.2 Rumus Produktivitas suatu Alat Berat ................................... 11

3.3 Menghitung Produktivitas suatu Alat Berat ........................... 13

BAB IV PENUTUP........................................................................... 16

4.1 Kesimpulan ........................................................................... 16

4.2 Saran ...................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pekerjaan konstruksi baik itu membangun suatu gedung,


jalan, jembatan ataupun pekerjaan konstruksi lainnya sangat membutuhkan
alat-alat yang dapat mendukung pekerjaantersebut. Alat-alat yang
digunakan dalam pekerjaan konstruksi tidak hanya alat-alat ringan yang
sudah biasa digunakan dalam membangun konstruksi sederhana tetapi untuk
konstruksi yang dirancang tidak sederhana sangat memerlukan alat-alat
berat.Alat-alat berat mempunyai f a k t o r e f e k t i f i t a s d a n e f i s i e n s i y a n g
lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan
secara manual. Alat-alat berat ini tidak dapat begitu saja
d i d i s t r i b u s i k a n k e lapangan karena membutuhkan alat berat lainnya yang
berfungsi sebagai alat pengangkut.

Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik


proyek konstruksi maupun proyek manufaktur sangatlah penting guna
menunjang Pemerintah baik dalam pembangunan infastruktur maupun
dalam eksplore hasil -hasil tambang, misalnya semen dan
batubara.Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat
antara lain waktu yang sangatcepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai
ekonomisTidak hanya alat-alat berat saja yang perlu diangkut ke
lapangan tetapi bahan-bahan ba n g u n a n a t a u p un ma t e r i a l
me me r l u k a n n ya .

Pe mi l i h a n a l a t a n g k u t s a n g a t b e rp e n g a r u h terhadap barang
yang akan diangkutnya, kondisi medan yang akan dilalui ke lapangan,

1
danjuga tergantung pada fungsi dari alat angkut tersebut. Dalam pekerjaan
konstruksi, alat beratdibedakan berdasarkan beberapa klasifikasi, salah
satunya berdasrkan klasifikasi fungsional dan klasiikasi operasional alat
berat.Berdasarkan klasifikasi fungsional alat berat dibedakan sebagai alat
pengolahan lahan,alat penggali, alat pengangkut material, alat pemindah
material, alat pemadatan, alat pemroses material, dan alat penempatan akhir
material. Sedangkan berdasarkan klasifikasi operasional alat berat dibedakan
menjadi: alat dengan penggerak dan alat statis.Penggunaan alat berat yang
kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yan g tel ah ditentuka n atau kerugian
bia ya perbaikan ya ng tidak se mesti n ya. Oleh k a r e n a i t u , s e b e l u m
m e n e n t u k a n t i p e d a n j u m l a h p e r a l a t a n d a n attachmentnya sebaiknya
dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Alat berat apa saja yang digunakan dalam pembangunan bendungan?


2. Bagaimana perhitungan produktivitas alat berat yang digunakan?

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami alat berat yang digunakan pada pembangunan bendungan
2. Dapat menghitung produktivitas alat berat yang digunakan
3. Dapat mengetahui macam-macam bendungan

2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bendungan

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan


laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan
juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga
Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk
membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau
berkelanjutan.Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan
bendungan sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan
batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga
dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur."[1]Bendungan
(dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur yang
berbeda.[2] Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah
(lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat
di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui
puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur
kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak
pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai
yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat
dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung
dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari
muka tanah yang akan diairi.

2.2 Jenis Bendungan

Dam dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau


ketinggian.Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan dapat
diklasifikasikan sebagai dam kayu, "embankment dam" atau "masonry dam",
3
dengan berbagai subtipenya.Tujuan dibuatnya termasuk menyediakan air
untuk irigasi atau penyediaan air di perkotaan, meningkatkan navigasi,
menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi
atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan menahan
pembuangan dari tempat industri seperti pertambangan atau pabrik. Hanya
beberapa dam yang dibangun untuk semua tujuan di atas.

Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam
utama lebih dari 150 m. Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam
sedang antara 30 - 100 m, dan dam tinggi lebih dari 100 m.Kadang-kadang
ada yang namanya Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike, yaitu
tembok yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di
sekelilingnya dari banjir. Ini mirip dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuat
sepanjang sisi sungai atau air terjun untuk melindungi tanah di sekitarnya
dari kebanjiran.

 Bendungan Pengecek check dam adalah bendungan kecil yang didisain


untuk mengurangi dan mengontrol arus erosi tanah.

 Bendungan kering dry dam adalah bendungan yang didisain untuk


mengontrol banjir. Ia biasanya kering, dan akan menahan air yang bila
dibiarkan akan membanjiri daerah dibawahnya.

 Bendungan Separuh

 Bendungan separuh diversionary dam adalah bendungan yang tidak


menutup sungai. sebagian dari arus ditampuh di danau terpisah, di depan
bendungan.

 Bendungan kayu

 Bendungan kayu kadang-kadang digunakan orang karena keterbatasan


lokasi dan ketinggian di tempat ia dibangun. Di Lokasi tempat bendungan
kayu dibuat, kayulah bahan yang paling murah, semen mahal dan sulit
4
untuk diangkut. Bendungan kayu dulu banyak digunakan, tetapi
kebanyakan sudah diganti dengan beton, khususnya di negara-negara
industri. Beberapa bendungan dam masih dipakai. Kayu juga bahan dasar
yang digunakan berang-berang, sering juga ditambah lumpur dan bebatuan
untuk membuat bendungan berang-berang

2.3 Pengertian Produktivitas Alat Berat

Dalam melaksanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat berat.


Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat
yang akan digunakan di proyek tersebut. Tujuan penggunaan alat–alat berat
tersebut untuk memudahkan pekerja dalam mengerjakan pekerjaannya
sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah pada waktu
yang relativ lebih singkat. Menurut Rostianti (1999).

2.4 Pengertian Time schedules

Time schedule adalah skala waktu yang dibuat dalam diagram balok
dengan maksud untuk mengatur waktu, sehingga pekerjaan bisa diselesaikan
dengan yang direncanakan dan tepat waktu.

2.5 Pengertian Efesiensi Kerja

Dalam merencanakan suatu proyek, Produktivitas per jam dari suatu alat
yang diperlukan adalah Produktivitas standar dari alat tersebut dalam kondisi
ideal dikalikan dengan suatu faktor. Faktor tersebut dinamakan efisiensi
kerja. Efisiensi kerja tergantung pada banyak faktor seperti: topografi,
keahlian, oprator, pemilihan standar pemeliharaan dan sebagainya yang
menyangkut operasi alat. Dalam kenyataanya memang sulit untuk

5
menentukan besarnya efisiensi kerja, tetapi dengan dasar pengalaman-
pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendekati kenyataan .
Hal-hal berikut harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan
peralatan:
a. Penggantian pelumas dan grease (gemuk) secara teratur.
b. Kondisi peralatan pemotong (blade, bucket, bowl, dan sebagainya).
c. Persedian suku-suku cadang yang sering diperlukan untuk peralatan yang
bersangkutan.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Alat Berat yang Digunakan Dalam Pembuatan Bendungan

3.1.1 Bulldozer

Alat ini merupakan alat berat yang sangat kuat untuk pekerjaan
pekerjaan: mendorong tanah, menggusur tanah (dozer), membantu
pekerjaan alat-alat muat, dan pembersihan lokasi (land clearing).(Ronald
C.Smith 42:1986 Principles and Practices of Heavy Construction)
.Kegunaan Buldoser sangat beragam antara lain untuk: Pembabatan atau
penebasan (cleraring) lokasi proyek, merintis (pioneering) jalan proyek,
gali/ angkut jarak pendek, Pusher loading, menyebarkan material,
penimbunan kembali, trimming dan sloping, ditching, menarik, memuat.

Terdiri dari 2 tipe yaitu tipe D6D dan tipe D7D yang fungsi atau
kegunaan secara umum yaitu untuk menggusur tanah. Alat ini memiliki
spesifikasi antara lain untuk D6D memiliki kapasitas bucket 3,24 m3,
lebar blade 3,6 mdan tinggi blade 0,9 m sedangkan untuk D7D memiliki
kapasitas bucket 4,24 m3, lebar blade 4,1 m dan tinggi blade 0,97 m.
Jenis roda yang digunakan ke 2 tipe ini adalah jenis crawler (roda
berantai).

7
3.1.2 Dump Truck

Dumptruck adalah alat angkut jarak jauh, sehingga jalan angkut yang
dilalui dapat berupa jalan datar, tanjakan dan turunan. Untuk mengendarai
dumptruck pada medan yang berbukit diperlukan keterampilan operator
atau sopir. Operator harus segera mengambil tindakan dengan memindah
gigi ke gigi rendah bila mesin mulai tidak mampu bekerja pada gigi yang
tinggi. Hal ini perlu dilakukan agar dumptruck tidak berjalan mundur
karena tidak mampu menanjak pada saat terlambat memindah pada gigi
yang rendah. Untuk jalan yang menurun perlu juga dipertimbangkan
menggunakan gigi rendah, karena kebiasaan berjalan pada gigi tinggi
dengan hanya mengandalkan pada rem (brakes) sangat berbahaya dan
dapat berakibat kurang baik.

3.1.3 Excavator

Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada


sumbu vertikal di antara sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang
beroda ban (truck mounted), pada kedudukan arah kerja attachment tidak

8
searah dengan sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi
proyeksi pusat berat alat yang dimuati berada di luar pusat berat dari
sistem kendaraan, sehingga dapat menyebabkan alat berat terguling.
Untuk mengurangi kemungkinan terguling ini diberikan alat yang disebut
out-triggers. Excavator/backhoe dikhususkan untuk penggalian yang
letaknya di bawah kedudukan backhoe itu sendiri.

3.1.4 Motor Grader

Motor grader adalah alat besar yang berfungsi sebagai pembentuk


permukaan tanah atau perataan tanah. Blade dari motor grader ini dapat
diatur sedemikian rupa, sehingga fungsinya bisa diubah angle dozer atau
tilting dozer ini jelas lebih flexible dari pada jenis dozer. Variasi posisi
blade ini tidak berarti bahwa motor grader termasuk dari jenis dizer,
karena dalam pekerjaan penggusuran tanah, bulldozer jauh lebih efektif
dari pada grader, hal ini disebabkan tenaga yang tersedia dan juga letak
sentroid (titik berat) pada blade bulldozer.

9
3.1.5 Wheel loader

Wheel Loader adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda
karet (ban), sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit
berbeda yaitu : hanya mampu beroperasi didaerah yangkeras dan rata,
kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu
mengambil tanah bank sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh
bulldozer (Ronald C.Smith 42:1986 Principles and Practices of Heavy
Construction).Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track
shovel maupun wheel loader ada 3 macam :

1. I shape/cross loading

2. V shape loading

3. Pass loading

10
3.1.6 Vibration Roller

Pemadatan tanah merupakan proses untuk mengurangi adanya rongga


antar partikel tanah sehingga volume tanah menjadi lebih kecil. Pada
umumnya proses ini dilakukan oleh alat pemadat khususnya roller. Akan
tetapi, dengan adanya lalulintas di atas suatu permukaan maka secara
tidak langsung material diatas permukaan tersebut menjadi lebih padat,
apalagi yang melewati permukaan tersebut adalah alat berat.

11
3.2 Rumus Produktivitas Suatu Alat Berat

3.2.1 Excavator/Back Hoe

3.2.2 Dump Truck

12
3.2.3 Bull dozer

3.3 Menghitung Produktivitas Suatu Alat Berat

3.3.1 wheel Loader

13
3.3.2 Dump Truck

14
3.3.3 Excavator

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam melaksanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat berat.


Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat
yang akan digunakan di proyek tersebut. Tujuan penggunaan alat–alat berat
tersebut untuk memudahkan pekerja dalam mengerjakan pekerjaannya
sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah pada waktu
yang relativ lebih singkat. Menurut Rostianti (1999). Alat verat yang
digunakan dalam pembuatan bendungan diantara lain yaitu : back
hoe,excavator, wheel loader, dump truck, vibration roller, bull dozer, motor
grader

4.2 Saran
Penulis menyadari kekurangan dari paper ini,maka penulis menerima
saran dan kritikan dari pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Journal Studi Manajemen Proyek Bendungan Beton Di Kualu Kabupaten


Tobasamosir Dengan Menggunakan Microsoft Project 2013
2. Journal Analisis Produktifitas Alat Berat Pada Proyek Pembangunan Pabrik
Krakatau. Dwi Novi Setiawati
3. Journal Pengaruh Jenis Dan Susunan Armada Alat Berat Pekerjaan Tanah
Terhadap Optimasi Biaya Dan Waktu. 2016. Nikko Rozy
4. Journal Analisa Produktivitas Alat Berat Pada Pembangunan Jalan Ruas Lingkar
Pulau Marsela Provinsi Maluku Barat Daya
5. Journal Analisa Produktivitas Alat Berat Pada Pembangunan Jalan Ruas Lingkar
Pulau Marsela Provinsi Maluku Barat Daya. 2018. Eka Saputra1, Fadrizal
Lubis2, Winayati 3 1

17

Anda mungkin juga menyukai