Anda di halaman 1dari 16

“BANGUNAN PELENGKAP PADA JARINGAN IRIGASI”

LAPORAN
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Irigasi dan Bangunan
Keairan yang diampu oleh Dosen Drs.Sukadi M.Pd M.T

Oleh:
Dewi Janti Setyaningrum
NIM. 1602173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
segala karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas Laporan Bangunan pelengkap.
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah
ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kita terhadap sesama.
Laporan ini merupakan salah satu untuk memenuhi tugas mata kuliah Irigasi
dan Bangunan Keairan. Harapan penulis laporan ini dapat bermanfaat untuk rekan-
rekan penulis baik dalam proses pembelajaran di kampus maupun luar kampus.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................... 1
1.4 Manfaat ......................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1 Pengertian ..................................................................................... 3
2.2 Macam-macam Bangunan Pelengkap .......................................... 3
2.3 Bangunan Pelengkap Gorong-Gorong ......................................... 4
2.3.1 Macam-Macam Gorong-Gorong .......................................... 5
2.3.2 Gorong-Gorong Baja ............................................................ 6
2.3.3 Gorong-Gorong Pvc ............................................................. 7
2.3.4 Gorong-Gorong Beton .......................................................... 9
2.4 Konstruksi Gorong-Gorong.......................................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................... 11
2.1 Kesimpulan................................................................................. 11
2.2 Saran ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bangunan Gorong-gorong .......................................................... 5


Gambar 2.2 Gorong-gorong Baja ................................................................... 6
Gambar 2.3 Gorong-gorong PVC .................................................................. 7
Gambar 2.2 Box Culvert ................................................................................. 7
Gambar 2.3 Arc Culvert ................................................................................. 8
Gambar 2.1 Denah Gorong-gorong ............................................................... 9
Gambar 2.2 Gorong-gorong (potongan melintang) ..................................... 10
Gambar 2.3 Gorong-gorong (potongan memanjang) ................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan saluran irigasi untuk menunjang penyediaan pangan nasional
sangat diperlukan, sehingga ketersediaan air di lahan akan terpenuhi walaupun
lahan tersebut berada jauh dari sumber air permukaan (sungai). Hal tersebut
tidak terlepas darii usaha teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi
tepat ,utu, tepat ruang dan tepat waktu dengan cara yang efektif dan ekonomis.
Irigasi berarti mengalirkan air dari sumber air yang berada pada sebidang
lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Menurut Sudjarwadi (1979),
istilah irigasi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang bertalian dengan usaha
mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain. Jaringan
irigasi utama dilengkapi dengan saluran pembawa, saluran pembuang dan
bangunan pelengkap.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang ada pada laporan ini adalah:
1. Apa pengertian bangunan pelengkap pada jaringan utama irigasi?
2. Apa yang dimaksud gorong-gorong dalam bangunan pelengkap?
3. Berikan contoh bangunan pelengkap gorong-gorong, lengkap dengan
gambar!

1.3 Tujuan
Tujuan pada pembuatan laporan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat memahami mengenai pengertian bangunan pelengkap
pada jaringan utama irigasi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui secara luas mengenai gorong- gorong..
3. Mahasiswa dapat memberikan dan menjelaskan salah satu dari bangunan
pelengkap pada jaringan utama irigasi.

1
2

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari dibuatkannya laporan ini adalah:
1. Menambah ilmu pengetahuan mengenai jenis bangunan pelengkap yang ada
pada jaringan utama sistem irigasi.
2. sebagai kajian mahasiswa untuk selalu menambah wawasan bahwa pada
mata kuliah irigasi diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai
sebuah bangunan pelengkap agar fungsi sistem irigasi ini dapat berjalan
optimal.

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika pada laporan ini adalah sebagai berikut:
BAB I membahas pengenai pendahuluan dimana didalamnya terdapat latar
belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika
penulisan laporan.
BAB II membahas mengenai rumusan masalah yang dipertanyakan dan akan
dibahas secara mendalam beserta penjelasan gambar yang disajikan.
BAB III membahas mengenai kesimpulan dan saran dari pembahasan pada bab
sebelumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Bangunan irigasi dalam jaringan irigasi teknis mulai dari awal sampai akhir
dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Bangunan untuk pengambilan/penyadapan, pengukuran dan pembagian
kebutuhan air.
2. Bangunan pelengkap untuk mengatasi halangan/rintangan sepanjang
saluran dan bangunan lain. Bangunan pelengkap adalah bangunan yang
dibuat sebagai sarana pendukung saluran irigasi.

2.2 Macam-macam Bangunan Pelengkap


Bangunan yang termasuk bangunan pelengkap untuk mengatasi
halangan/rintangan sepanjang saluran dan bangunan lain antara lain:
1. Bangunan Pembilas untuk membilas endapan angkutan sedimen di kantong
sedimen/saluran induk.
2. Bangunan peluap/pelimpah samping yaitu untuk melimpahkan debit air yang
kelebihan keluar saluran.
3. bangunan persilangan antara saluran dengan jalan, selokan, bukit dan
sebagainya. Bangunan ini antara lain meliputi jembatan, sipon, gorong-
gorong, talang, terowongan, got miring dan lain-lain.

2.3 Bangunan Silang


Sebagaimana namanya, bangunan pelengkap berfungsi sebagai
pelengkap bangunan-bangunan irigasi yang telah disebutkan sebelumnya.
Bangunan pelengkap berfungsi untuk memperlancar para petugas dalam
eksploitasi dan pemeliharaan. Bangunan pelengkap dapat juga dimanfaatkan
untuk pelayanan umum.
Bangunan pelengkap adalah bangunan yang dibuat sebagai sarana
pendukung saluran irigasi. Ada beberapa bangunan pelengkap salah-

3
4

satunya adalah bangunan silang. Bangunan silang terdiri dari beberapa tipe
bangunan antara lain :
1. Gorong-gorong
2. Talang
3. Sipon
4. Got miring
5. Jalan inpeksi
6. Jalan petani
7. Jembatan

2.4 Pengertian Gorong –Gorong


Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa
aliran air (saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya
(biasanya saluran), di bawah jalan, atau jalan kereta api. Gorong-gorong
juga digunakan sebagai jembatan ukuran kecil, digunakan untuk
mengalirkan sungai kecil atau sebagai bagian drainase ataupun selokan
jalan.
Gorong-gorong adalah sebuah lubang pembuangan air atau pipa
yang memungkinkan air untuk mengalir di bawah jalan, kereta api, jalan,
atau obstruksi lainnya. Gorong-gorong berbeda dari jembatan terutama
dalam ukuran dan konstruksi. Gorong-gorong umumnya lebih kecil dari
pada jembatan, mulai dari pipa 0,3meter (1ft) hingga struktur beton
bertulang besar. Gorong-gorong biasanya dikelilingi oleh tanah.
Pada gorong-gorong aliran bebas, benda-benda yang hanyut dapat
lewat dengan mudah, tetapi biaya pembuatannya umumnya lebih mahal
disbanding gorong-gorong tenggelam. Dalam hal gorong-gorong
tenggelam, seluruh potongan melintang berada di bawah permukaan air.
Biaya pelaksanaan lebih murah, tetapi bahaya tersumbat lebih besar.
Karena alasan-alasan pelaksanaan harus di bedakan antara gorong-gorong
pembuangan silang dan gorong-gorong jalan
• Pada gorong-gorong pembuang silang, semua bentuk kebocoran
harus dicegah. Untuk itu diperlukan sarana-sarana khusus
5

• Gorong-gorong jalan harus mampu menahan berat beban kendaraan

Gambar 2.1 Bangunan Gorong-Gorong


Sumber :http://tukangbata.blogspot.com

2.4.1 Macam-Macam Gorong-Gorong

Rute transportasi melintas sungai dapat menggunakan jembatan atau


gorong-gorong. Gorong-gorong tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Bentuk
dapat meliputi bulat, elips, beralas datar, berbentuk buah pir, dan kotak / box.
Gorong-gorong dapat terbuat dari beton, baja galvanis, aluminium, atau plastik,
yang biasanya polyethylene mempunyai kerapatan / density tinggi.

Dua atau lebih bahan dapat dikombinasikan untuk membentuk struktur


komposit. Misalnya, struktur baja bergelombang yang open-botomed atau terbuka
di bagian bawah yang juga sering dibangun di atas pondasi
beton. Plastik pengikat gorong-gorong juga dimasukkan ke dalam beton yang
rusak atau struktur baja dalam rangka untuk memperbaiki struktur tanpa menggali
dan menutup jalan.

Penutup di atas gorong-gorong pipa di bawah jalan atau tanggul yang


menahan berat kendaraaan harus paling tidak sama dengan diameternya, dengan
minimum 0,60 m. Gorong-gorong pembuang yang dipasang di bawah saluran
irigasi harus memakai penyambung yang kedap air, yaitu dengan ring penyekat dari
karet. Seandainya sekat penyambung ini tidak ada, maka semua gorong-gorong di
bawah saluran harus disambung dengan beton tumbuk atau pasangan. Gorong-
gorong dapat dibuat dari berbagai jenis material:
6

 Baja
 Polyvinyl chlorida (PVC)
 Beton

2.4.2 Gorong-gorong baja

Gambar 2.2 Gorong-gorongbaja


Sumber :http://tukangbata.blogspot.com

Gorong-gorong baja biasanya menggunakan Corrugated Steel Pipe, kalau


diterjemahkan secara bebas berarti Pipa Baja Bergelombang Goronggorong baja ini
terutama dari jenis Multi Plate Pipe telah menjadi alternative jembatan kayu dan
box culvert beton , hal ini disebabkan gorong – gorong baja memiliki beberapa
keuntungan disbanding dengan penggunaan kayu ataupun beton, di antara
keuntungan tersebut antara lain :

 Harga murah
 Waktu pengerjaan cepat
 Instalasi yang mudah, tidak memerlukan tenaga ahli khusus
 Memiliki umur pakai yang panjang (bias sampai 25 tahun)
 Mudah dalam pengangkutan
 Bisa dipindahkan dari satu titik ketitik lainnya apabila sudah tidak
digunakan.
7

2.4.3 Gorong-gorong PVC

Gambar 2.3 Goronggorong PVC


Sumber : google.com

Gorong-gorong PVC biasanya digunakan untuk gorong-gorong dengan


ukuran kecil. Pada tempat-tempat yang rendah dan tempat penyaluran air dari parit
agar dibuatkan gorong-gorong sesuai dengan ukuran parit.

2.4.4 Gorong-gorong beton

Gorong-gorong beton disebut juga culvert box adalah gorong-gorong cor di


pabrik (precast) ataupun dicor ditempat, dimensi tergantung kepada debit air yang
akan dialirkan melalui gorong-gorong. Gorong-gorong yang dicor di pabrik dapat
utuh dengan bentuk profil bulat atau persegi ataupun trapesium, ataupun modular
yang terpisah atas dengan bawah.
Contohnya antara lain:
Box Culvert

Gambar 2.4 Box Culvert

Sumber : google.com
8

Box Culvert adalah beton bertulang pracetak berbentuk segiempat yang


memiliki spigot dan socketnya. Kegunaan spigot dan socketnya ini adalah untuk
menjadikan box culvert ini kedap akan masuknya air tanah (eksfiltrasi) dan tetap
menyatu apabila terjadi pergeseran tanah. Box culvert biasanya dijadikan saluran
drainase. Ukuran yang besar dapat dijadikan Gorong-gorong segiempat dibuat dari
beton bertulang atau dari pasangan batu dengan pelat beton bertulang sebagai
penutup. Gorong-gorong tipe pertama terutama digunakan untuk debit yang besar
atau bila yang dipentingkan adalah gorong-gorong yang kedap air. Gorong-gorong
dari pasangan batu dengan pelat beton bertulang sangat kuat dan pembuatannya
mudah

Arch Culvert

Gambar 2.5 Arc Culvert

Sumber :http://tukangbata.blogspot.com

Arch Culvert menggabungkan kekuatan struktur dan estetika (keindahan). Arch


Culvert menjadi alternative pilihan bentuk gorong-gorong atau mengganti struktur
jembatan konvensional.

2.4.6 APLIKASI PENGGUNAAN GORONG-GORONG

 Sebagai bagian dari perencanaan jalan


 Sebagai saluran drainase
 Sebagai jembatan
9

 Dunia modern sekarang mengandalkan gorong-gorong untuk fungsi


lainnya, misalnya saluran kabel telfon, listrik atau air bersih, khususnya di
wilayah kota. Luar biasa, dari pandangan mata sering tidak nampak tapi
member manfaat nyata.

2.5 KONSTRUKSI GORONG-GORONG

Gorong-gorong berupa saluran tertutup, dengan peralihan pada bagian


masuk dan keluar. Gorong-gorong akan sebanyak mungkin mengikuti
kemiringan saluran. Gorong-gorong berfungsi sebagai saluran terbuka selama
bangunan tidak tenggelam. Gorong-gorong mengalir penuh bila lubang keluar
tenggelam atau jika air di hulu tinggi dan gorong-gorong panjang. Kehilangan
tinggi energi total untuk gorong-gorong tenggelam adalah jumlah kehilangan
pada bagian masuk, kehilangan akibat gesekan ditambah lagi kehilangan pada
tikungan gorong-gorong.

Gambar 2.2 Denah Gorong –gorong


10

Gambar 2.2 Gorong –gorong (potongan melintang)

Gambar 2.3 Gorong –gorong (potongan memanjang)


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bangunan pelengkap adalah salah satu pendukung yang dianggap penting
pada jaringan utama irigasi dimana dengan adanya bangunan pelengkap, dapat
mengatasi keterlambatan air dikarenakan adanya suatu halangan atau rintangan
disepanjang aliran air. Sehingga pengaliran air dari induk (sungai) bisa berjalan
lancar tanpa mengalami keterlambatan (tepat waktu).

3.2 Saran
Agar efektifitas pengaliran air dari induk (Sungai) dapat berjalan sesuai
rencana, maka diperlukannya perawatan dan pengecekan rutin terhadap
bangunan pelengkap. Sehingga bangunan dapat tahan lama dan aliran air tidak
tersendat oleh sambah dan lainnya yang dapat menyumbat aliran air.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2016, Mei Selasa). Desain Bangunan Irigasi. Diambil kembali dari
DOCPLAYER: https://docplayer.info/61776326-Desain-bangunan-
irigasi.html

Sudjarwadi. (1979). Pengantar Teknik Irigasi. Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.

Sukadi. (2018). Irigasi dan Bangunan Air. Bandung: Departemen Pendidikan


Teknik Sipil FPTK UPI.

Anda mungkin juga menyukai