Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta adalah perangkat daerah yang

menyelenggarakan urusan pangan (urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan

pelayanan dasar) dan urusan pertanian (urusan pemerintahan pilihan). Program dan

kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun bertujuan mencapai sasaran-sasaran pembangunan

bidang pangan dan pertanian sesuai Rencana Strategis Dinas Pangan dan Pertanian.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

maka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat,

serta peningkatan daya saing daerah. Efisiensi dan efektivitas menjadi sangat penting

dalam mengelola potensi dan keanekaragaman daerah, memanfaatkan peluang dan

tantangan untuk mengoptimalkan pembangunan daerah. Amanat Undang-undang Nomor

28 Tahun 1999, Pemerintah mengeluarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan kepada setiap instansi

pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari Pejabat Eselon II ke atas untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, serta kewenangan

pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan

rencana strategis yang telah dirumuskan sebelumnya. Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengeluarkan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Dengan adanya Permenpan ini maka setiap instansi pemerintah diwajibkan

1
menyusun dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) yang merupakan pernyataan atau

perjanjian kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu. Kemudian pada akhir tahun

disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai perwujudan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan yang

dipercayakan kepada instansi pemerintah, yang berisi pencapaian target kinerja

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Tapkin.

Untuk mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih serta

untuk memenuhi administrasi pelaporan pencapaian kinerja, maka Dinas Pangan dan

Pertanian Kabupaten Purwakarta menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Tahun 2019 sebagai pertanggungjawaban dan pengukuran kinerja

pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun 2019.

1.2. Dasar Hukum

Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum penyusunan LAKIP

Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019 adalah sebagai berikut ;

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Perencanaan Pembangunan

Nasional.

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.

4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.


6. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 1 Tahun 2019 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purwakarta

Tahun 2018 – 2023.

8. Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 148 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah.

9. Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 175 Tahun 2016 tentang Perincian Tugas

dan Fungsi Dinas Pangan dan Pertanian.

1.3. Kewenangan Pemerintah Daerah

Penyelenggaraan kewenangan pemerintahan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta

didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu berdasarkan Undang

Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Urusan pemerintahan yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten merupakan urusan pemerintahan konkuren.

Urusan pemerintahan konkuren adalah urusan pemerintahan yang dibagi antara

Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan

konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. Urusan

pemerintahan konkuren terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib terdiri

atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan

Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

1.4. Aspek Strategis

1.4.1 Luas Lahan Pertanian


Luas penggunaan lahan pertanian terbagi menjadi 2 (dua) yaitu lahan pertanian

sawah dan bukan sawah. Luas penggunaan lahan sawah di Kabupaten Purwakarta pada

Tahun 2019 adalah 17.972 Ha atau 18,50% dari luas wilayah Kabupaten Purwakarta yang

seluas 97.172 Ha, sedangkan luas lahan pertanian bukan sawah adalah 23.859 Ha atau

24,55% dari luas wilayah Kabupaten Purwakarta. Luas penggunaan lahan pertanian dapat

berubah setiap tahun tergantung luasan lahan yang digunakan untuk budidaya pertanian.

Luas lahan pertanian ini tersebar di 17 (tujuh belas) kecamatan yang ada dalam

wilayah Kabupaten Purwakarta. Lahan sawah terdiri dari sawah irigasi dan sawah tadah

hujan. Lahan bukan sawah meliputi tegal kebun, ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat,

padang rumput, pekarangan dan lainnya.

Lahan sawah sebagian besar dimanfaatkan untuk penanaman padi dan beberapa

komoditas palawija sebagai selingan. Pada lahan sawah yang tercukupi kebutuhan airnya

sepanjang tahun, penanaman bisa dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali. Adapun sawah tadah

hujan biasanya hanya dapat dimanfaatkan 1 (satu) kali penanaman padi dalam setahun.

Lahan pertanian bukan sawah biasanya berupa tanah darat yang biasanya

dimanfaatkan untuk penanaman padi gogo, beberapa komoditas palawija dan tanaman

buah-buahan.

1.4.2 Komoditas Strategis dan Unggulan

Komoditas pertanian yang menjadi perhatian utama dan bernilai strategis baik di

tingkat daerah dan nasional adalah padi, hal ini disebabkan padi merupakan sumber pangan

utama sebagian besar penduduk Indonesia. Padi di Kabupaten Purwakarta dihasilkan di

seluruh kecamatan dengan jumlah produksi beragam tergantung luas lahan sawah yang ada

di kecamatan tersebut. Pada tahun 2019 produksi padi di Kabupaten Purwakarta mencapai

251.627 ton Gabah Kering Panen.


Buah manggis merupakan komoditas pertanian unggulan Kabupaten Purwakarta.

Manggis di Purwakarta banyak terdapat di daerah dataran tinggi tersebar di wilayah

Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan Darangdan. Pada tahun 2019 produksi

manggis di Kabupaten Purwakarta mencapai 44.515 Kuintal. Panen buah manggis secara

besar biasanya pada sekitar bulan Januari sampai dengan bulan Maret.

Di sektor perkebunan komoditas yang banyak diusahakan oleh petani antara lain teh,

cengkeh dan pala. Ketiga komoditas ini banyak ditemukan di daerah-daerah dataran tinggi

Kabupaten Purwakarta seperti di Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Darangdan dan

Bojong. Produksi komoditas-komoditas ini berperan dalam mendukung pencapaian total

produksi komoitas perkebunan, serta penunjang sumber pendapatan petani. Pencapaian

produksi pada tahun 2019 komoditas teh sebanyak 4.955 ton, cengkeh sebanyak 483 ton,

dan pala sebanyak 48 ton.

1.4.3. Sumberdaya Manusia

Pembangunan pertanian tidak dapat terlepas dari peran serta petani sebagai pelaksana

atau pengelola usaha budidaya pertanian. Keberhasilan pembangunan pertanian yang

diantaranya diukur dengan tingkat pencapaian produksi dapat dipengaruhi oleh tingkat

pengelolaan usaha tani yang dilakukan oleh petani. Petani-petani dalam satu wilayah/desa

biasanya bergabung dengan membentuk suatu wadah kelompok tani, di Kabupaten

Purwakarta pada tahun 2019 terdapat kelompok tani sebanyak 784 kelompok tani.

Sensus pertanian yang dilaksanakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) setiap 10

tahun sekali menunjukkan adanya penurunan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian di

Kabupaten Purwakarta yaitu dari 103.730 rumah tangga pada tahun 2003 menjadi 73.115

rumah tangga di tahun 2013, yang berarti terjadi rata-rata penurunan sebesar 2,95 persen

per tahun. Berdasarkan kelompok umurnya sebanyak 308 berada pada kelompok umur 15-
24 tahun, sebanyak 6.225 pada kelompok umur 25-34 tahun, sebanyak 17.896 pada

kelompok umur 35-44 tahun, sebanyak 20.863 pada kelompok umur 45-54 tahun,

sebanyak 16.113 pada kelompok umur 55-64 tahun, dan sebanyak 11.710 berada pada

kelompok umur di atas 65 tahun.

Untuk menyampaikan berbagai informasi teknologi dan pengetahuan bidang

pertanian kepada petani dibutuhkan tenaga penyuluh lapangan, yang terdiri dari Penyuluh

Pertanian. Pada tahun 2019 jumlah Penyuluh Pertanian sebanyak 33 orang. Dinas Pangan

dan Pertanian Kabupaten Purwakarta juga mendapat tenaga bantu penyuluh dari

Kementerian Pertanian dan Provinsi Jawa Barat, dengan komposisi jumlah THL TBPP

sebanyak 29 orang dan THL TBPPD sebanyak 24 orang.

1.4.4 Keadaan Iklim/Cuaca

Faktor iklim/cuaca menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketersediaan

sumber air untuk pertanian. Iklim/cuaca pada tahun 2019 relatif lebih cenderung kemarau

panjang, sehingga mempengaruhi kebutuhan air untuk pertanian. Musim hujan baru mulai

di akhir bulan November sehingga jadual tanam untuk musim tanam Okt- Mar menjadi

mundur dari jadwal biasanya.

1.4.5 Perkembangan Teknologi Pertanian

Seiring dengan keterbatasan jumlah/luas lahan pertanian yang ada saat ini, yang

cenderung mengalami penurunan akibat alih fungsi lahan ke peruntukan lain baik industri,

pemukiman, infrastruktur jalan maupun perdagangan, sehingga pengembangan teknologi

pertanian diarahkan kepada upaya peningkatan produktivitas yaitu dengan meningkatkan

produksi komoditas pertanian per satuan hektar luas lahan, serta teknologi yang dapat

meningkatkan nilai tambah produk pertanian.


Teknologi yang dikembangkan diantaranya meliputi teknologi budi daya, teknologi

pengendalian organisme pengganggu tanaman dan teknologi pasca panen. Teknologi-

teknologi tersebut dikembangkan oleh badan-badan penelitian dan pengembangan

pemerintah, yang kemudian disebarluaskan sehingga dapat sampai kepada petani di daerah.

Peranan dinas di kabupaten dan penyuluh lapangan di kecamatan sangat penting dalam

upaya penyebarluasan teknologi ini.

1.5. Struktur Organisasi

1.5.1 Struktur Organisasi

Pembentukan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta didasarkan pada

Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta. Susunan Organisasi Dinas terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, terdiri dari ;

1. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan

2. Subbagian Keuangan

3. Subbagian Kepegawaian dan Umum

c. Bidang Sumber Daya Pertanian, terdiri dari :

1. Seksi Sarana dan Prasarana

2. Seksi Penyuluhan

3. Seksi Pengembangan Lahan dan Air

d. Bidang Tanaman Pangan, terdiri dari :


1. Seksi Budidaya Tanaman Serealia

2. Seksi Budidaya Tanaman Aneka Kacang Dan Umbi

3. Seksi Pasca Panen Tanaman Pangan

e. Bidang Perkebunan dan Hortikultura, terdiri dari :

1. Seksi Budidaya Tanaman Hortikultura

2. Seksi Produksi Dan Sumberdaya Perkebunan

3. Seksi Pengembangan,Pengendalian Dan Usaha Perkebunan

f. Bidang Ketahanan Pangan, terdiri dari :

1. Seksi Ketersediaan Dan Distribusi Pangan

2. Seksi Harga Dan Kerawanan Pangan

3. Seksi Konsumsi, Penganekaragaman, Dan Keamanan Pangan

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), terdiri dari :

1. UPTD Balai Alat Dan Mesin, Bina Usaha Dan Pembiayaan

2. UPTD Balai Benih

3. UPTD Perlindungan Tanaman

4. UPTD Cadangan Pangan Pemerintah Daerah


Gambar 1. Bagan Organisasi Dinas Pangan dan Pertanian

1.5.2 Sumber Daya Manusia

Jumlah sumber daya manusia pada Dinas Pangan dan Pertanian pada tahun 2019

sebanyak 99 orang pegawai, terdiri dari 84 orang PNS dan 15 orang PTT Kabupaten.

Dalam pelaksanaan penyuluhan, Kabupaten Purwakarta mendapat bantuan Tenaga Harian

Lepas Tenaga Bantú Penyuluh Pertanian dari Kementerian Pertanian dan Propinsi Jawa

Barat sebanyak 53 Orang (29 orang THL-TBPP (Kementan) dan 24 Orang THL TBPP

Daerah).

Penggolongan PNS menurut golongan pegawai terdiri dari golongan IV sebanyak 11

orang, golongan III sebanyak 47 orang, golongan II sebanyak 25orang, golongan I

sebanyak 1 orang. Berdasarkan jabatannya, pegawai terdiri dari pejabat struktural sebanyak
27 orang, fungsional penyuluh pertanian sebanyak 33 orang dan fungsional umum /

pelaksana 39 orang terdiri dari PNS 24 orang dan pegawai tidak tetap sebanyak 15 orang,

Dari seluruh pegawai PNS, klasifikasi menurut tingkat pendidikan pegawai terdiri

dari SMP sebanyak 1 orang, SMA sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 7 orang, S1 sebanyak

40 orang, S2 sebanyak 10 orang, dan S3 sebanyak 1 orang.

1.5.3 Tugas dan Fungsi

Tugas dan fungsi dinas diatur dalam Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 175 Tahun

2016 tentang Perincian Tugas Dan Fungsi Dinas Pangan Dan Pertanian.

a. Tugas

Dinas Pangan dan Pertanian mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan

Pemerintahan bidang pangan dan pertanian yang menjadi kewenangan Daerah, dan

tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

b. Fungsi

1. perumusan kebijakan, program, dan kegiatan Urusan Pemerintahan bidang pangan

dan pertanian

2. pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Urusan Pemerintahan bidang pangan

dan pertanian

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang

pertanian dan pangan

4. pelaksanaan administrasi Urusan Pemerintahan bidang pangan dan pertanian;

5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.
BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja OPD tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pangan dan

Pertanian Kabupaten Purwakarta dan disusun untuk periode tahun 2018 – 2023. Renstra

OPD berpedoman pada dokumen perencanaan kabupaten yaitu RPJMD Kabupaten

Purwakarta Tahun 2018-2023. Renstra adalah pedoman dan acuan dalam pelaksanaan

pembangunan, memuat tujuan dan sasaran perangkat daerah serta kebijakan dan program

untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Rencana program, kegiatan serta sasaran yang ingin dicapai dalam Rencana Strategis

dijabarkan untuk periode satu tahun dalam Rencana Kerja. Rencana Kerja ini menjadi

acuan dalam merumuskan Penetapan Kinerja dengan mempertimbangkan program dan

kegiatan yang dilaksanakan pada tahun bersangkutan. Penetapan Kinerja inilah yang

menjadi dasar dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Sebagai bentuk komitmen kepala OPD dalam mewujudkan manajemen pemerintahan

yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka setiap kepala

OPD membuat perjanjian kinerja. Perjanjian Kinerja ini merupakan pernyataan kesepakatan

dari Kepala kepada Bupati Purwakarta untuk menetapkan dan mencapai kinerja pada tahun

berjalan sesuai dengan bidang tugas, kewenangan, tugas pokok dan fungsinya. Perjanjian

kinerja Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019 telah dirumuskan dalam Penetapan Kinerja

Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019, yang menguraikan sasaran

yang hendak dicapai oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta dengan

indikator kinerja sebagaimana yang telah direncanakan atau ditetapkan dalam Rencana

Strategis Dinas Tahun 2018-2023.


Indikator kinerja dalam Penetapan Kinerja Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten

Purwakarta secara garis besar meliputi dua kewenangan yaitu urusan pangan dan urusan

pertanian.

2.1 Visi dan Misi

Perangkat daerah tidak memiliki visi organisasi tersendiri, visi perangkat daerah

adalah visi Kepala Daerah. Visi Bupati Purwakarta Tahun 2018-2023 yang ditetapkan

dalam RPJMD Kabupaten Purwakarta adalah “ Mewujudkan Purwakarta Istimewa“.

Dalam mewujudkan visi Bupati Purwakarta, terdapat 4 (empat) misi pembangunan,

yaitu :

1. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial.

2. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabel dan professional.

3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata

berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.

4. Mewujudkan perekonomian rakyat yang kokoh berbasis desa.

Dinas Pangan dan Pertanian mengemban misi yang keempat yaitu

“MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN RAKYAT YANG KOKOH BERBASIS

DESA “. Dinas Pangan dan Pertanian menterjemahkan misi kepala daerah ke dalam

tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam Rencana Strategis perangkat daerah.

Penjabaran tujuan dan sasaran dilakukan dengan menetapkan strategi dan arah

kebijakan pembangunan urusan pangan dan pertanian.


2.2 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Strategi adalah serangkaian langkah-langkah yang memuat program-program

indikatif yang bertujuan mewujudkan visi dan misi, baik secara langsung maupun tidak

langsung merupakan langkah strategis dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran

RPJMDD. Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan

sasaran akan dicapai, yang sesuai dengan serangkaian arah kebijakan. Strategi dan Arah

Kebijakan Pembangunan Kabupaten Purwakarta tahun 2019 sesuai dengan yang tercantum

di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Purwakarta Tahun 2018-2023. Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Daerah menjadi

acuan seluruh perangkat daerah dalam mewujudkan visi dan misinya.

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih

agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran selama 5 (lima) tahun. Dengan arah

kebijakan, perencanaan pembangunan pangan dan pertanian diharapkan lebih efisien dan

efektif.

2.3 Prioritas Daerah

Dengan memperhatikan permasalahan dan isu strategis daerah, penyusunan prioritas

pembangunan perlu dilakukan mengingat upaya mengatasi permasalahan pembangunan

daerah berdasarkan masing-masing isu strategis tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya

antara lain karena kendala keterbatasan anggaran pembangunan, waktu dan sumberdaya

manusia. Untuk itu prioritas pembangunan harus merupakan upaya terpilih yang

diproyeksikan dapat mengatasi permasalahan pada masing-masing isu secara optimal pada

tahun 2019.

Program pembangunan urusan pangan dan pertanian pada Tahun Anggaran 2019

ditetapkan sebagai berikut :


I. PROGRAM SETIAP OPD

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

II. URUSAN WAJIB BUKAN PELAYANAN DASAR

Urusan wajib bukan pelayanan dasar yang menjadi kewenangan Dinas Pangan dan

Pertanian adalah urusan Pangan. Dilaksanakan melalui Program Peningkatan

Ketahanan Pangan.

III. URUSAN PILIHAN

Urusan pilihan yang menunjang menjadi kewenangan adalah urusan Pertanian, yang

terdiri dari 5 (lima) program, yaitu :

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

3. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

4. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan

5. Program Pengembanan Agribisnis

6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan

1.4 Perjanjian Kinerja Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019

Perjanjian kinerja Dinas Pangan dan Pertanian merupakan pernyataan kesepakatan dari

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian kepada Bupati Purwakarta untuk menetapkan dan

mencapai kinerja pada tahun 2019, sesuai dengan bidang tugas, kewenangan, tugas pokok
dan fungsinya. Perjanjian kinerja tahun 2019 telah dirumuskan dalam Penetapan Kinerja

Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019, yang menguraikan sasaran

yang hendak dicapai oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta dengan

indikator kinerja sebagaimana yang telah direncanakan atau ditetapkan dalam Rencana

Strategis Dinas Tahun 2018-2023. Indikator kinerja dalam Penetapan Kinerja Dinas Pangan

dan Pertanian meliputi 2 (dua) urusan yaitu pangan dan pertanian sesuai dengan

kewenangan, tugas pokok dan fungsi yang diamanahkan kepada dinas.

Di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2019 memuat sasaran strategis yang telah

ditetapkan, indikator kinerja dan target yang ingin dicapai, serta program dan kegiatan

beserta besaran anggaran tiap-tiap kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019 untuk

mendukung pencapaian target kinerja tersebut. Penetapan Kinerja Dinas Pangan dan

Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019 terdiri dari 9 sasaran strategis untuk mencapai

misi Bupati Purwakarta.

Tabel 1. Tujuan dan Sasaran Urusan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta
Tahun 2019.
Target
Kinerja
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Tahun
2019
1. Mewujudkan Terpenuhinya Ketersediaan beras 103.008
ketersediaan ketersediaan (Ton)
pangan yang pangan Ketersediaan umbi- 37.457
berkualitas dan masyarakat umbian (Ton)
memenuhi Ketersediaan sayuran 93.644
kebutuhan dan buah (Ton)
konsumsi Lumbung pangan yang
masyarakat dibangun (unit) 12
Ketersediaan Energi
protein per kapita (AKP 96
dan AKE)
Penganekaragaman 82
Konsumsi Pangan (skor
Pola Pangan Harapan)
2. Mendorong Terlaksananya Luas tanam padi sawah 35.667
peningkatan penanaman/ (Ha)
produksi,produkt pengembangan
ivitas dan mutu komoditas Penanaman manggis 1.155
produk strategis dan (Pohon)
komoditas unggulan
pertanian Penanaman/ rehabilitasi 30
teh (Ha)

Penanaman cengkeh 1,75


(Ha)

Luas tanam ubi kayu 1.610


(Ha)
Penanaman pala (Ha) 1,50
Tercapainya Produksi Padi (Ton) 226.424
peningkatan Produksi Palawija 133.294
produksi dan (Ton)
produktivitas Produksi Sayuran dan 160.927
komoditas Buah (Ton)
pertanian Produksi Teh (Ton) 5.164
pangan, Produksi Cengkeh
hortikultura dan (Ton) 337
perkebunan Produksi Pala (Ton) 37
Produktivitas padi
sawah (Ku/Ha) 63,85
Produktivitas padi
ladang (Ku/Ha) 37,64
Produktivitas jagung
(Ku/Ha) 53,02
Produktivitas ubi kayu
(Ku/Ha) 199,16
Produktivitas teh
(Kg/Ha) 1.117,22
Produktivitas cengkeh
(Kg/Ha) 253,29
Produktivitas pala
(Kg/Ha) 322,66
Meningkatnya Jitut dan Jides yang 30
jaringan irigasi terbangun (Unit)
pertanian
Meningkatnya Terlaksananya 50
pertanian ramah pertanian organik (Ha)
lingkungan
3. Mengupayakan Meningkatnya Diklat dan bimtek yang 30
fasilitasi pelaku pengetahuan diikuti penyuluh
pertanian dalam dan (Kegiatan)
meningkatkan keterampilan
keberhasilan penyuluh
usaha di bidang Meningkatnya Kelompok tani yang 450
pertanian penerapan menerapkan teknologi
teknologi pertanian
pertanian
Terfasilitasinya Kelompok tani/ 4
akses masyarakat yang
permodalan mendapat bantuan
pertanian modal/ keuangan
(Kelompok)
Terfasilitasinya Terlaksananya promosi 2
pemasaran produk pertanian
produk pertanian (Kegiatan)

Untuk dapat mengukur tingkat pencapaian masing-masing sasaran maka dirumuskan

indikator-indikator kinerja sasaran serta target yang ingin dicapai pada tiap-tiap indikator

kinerja. Indikator kinerja sasaran serta target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah

sebagai berikut :

1. Terpenuhinya ketersediaan pangan masyarakat

Hasil produksi pertanian khususnya komoditas tanaman pangan (beras dan umbi-

umbian) serta hortikultura (buah dan sayuran) berguna sebagai bahan pangan

masyarakat. Produksi dan ketersediaan padi, umbi-umbian, buah dan sayuran yang

dihasilkan di Kabupaten Purwakarta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan

masyarakat/penduduk Kabupaten Purwakarta.

Pada sasaran ini dirumuskan enam indikator kinerja tahun 2019 yaitu ketersediaan

bahan pangan beras sebanyak 103.008 ton, ketersediaan bahan pangan umbi-umbian

sebanyak 37.457 ton, ketersediaan bahan pangan sayuran dan buah sebanyak 93.644

ton, serta jumlah lumbung pangan yang terbangun sebanyak 12 unit. Ketersediaan

Energi protein per kapita (AKP dan AKE) 96, Penganekaragaman Konsumsi Pangan

(skor Pola Pangan Harapan) 82.

2. Terlaksananya penanaman/pengembangan komoditas strategis dan unggulan.


Dalam rangka upaya untuk mengendalikan alih fungsi lahan pertanian salah satunya

melalui pemanfaatan lahan secara optimal dengan jenis-jenis tanaman yang

menghasilkan. Peran Dinas dalam hal memotivasi, memberikan bimbingan teknis,

penyuluhan dan anggaran melalui kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong masyarakat

atau petani secara terus menerus memanfaatkan lahan dengan penanaman tanaman

pertanian (pangan, hortikultura dan perkebunan).

Dalam upaya melaksanakan misi mengendalikan alih fungsi lahan pertanian, pada

sasaran ini dirumuskan indikator kinerja luas tanaman/penanaman berbagai komoditas

pertanian strategis dan unggulan. Pada sektor pertanian tanaman pangan komoditas padi

merupakan komoditas strategis yang perlu terus menerus ditanam untuk memenuhi

kebutuhan pangan, pada tahun 2019 sasaran atau target luas tanam padi adalah 35.667

Ha. Selain padi, ubi kayu merupakan komoditas yang dikembangkan pada sektor

tanaman pangan. Terutama hasil panennya dimanfaatkan oleh industri pengolahan tape

singkong, sasaran luas tanam ubi kayu pada tahun 2019 seluas 1.610 Ha. Untuk

tanaman hortikultura buah-buahan komoditas yang menjadi unggulan Purwakarta

adalah manggis yang banyak terdapat di daerah Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan

Darangdan. Komoditas manggis secara terus menerus dikembangkan baik oleh petani

secara swadaya maupun melalui kegiatan-kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas. Pada

tahun 2019 sasaran jumlah penanaman manggis ditargetkan sebanyak 1.155 pohon.

Pada sektor perkebunan komoditas yang banyak terdapat di Kabupaten Purwakarta

adalah teh, cengkeh dan pala. Kegiatan-kegiatan pembangunan sektor perkebunan

diprioritaskan pada pengembangan ketiga komoditas ini, Ketiga komoditas ini sudah

dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Purwakarta terutama di daerah sentra seperti

Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan Darangdan. Sasaran luas tanam tahun

2019 untuk komoditas teh seluas 30 Ha, cengkeh seluas 1,75 ha dan pala seluas 1,50 Ha
3. Tercapainya peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian dan

perkebunan

Sasaran utama dari kegiatan usaha tani atau budi daya pertanian adalah jumlah produksi

yang dihasilkan, yang diharapkan mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Indikator kinerja sasaran peningkatan produksi komoditas pertanian dan perkebunan

diuraikan menurut jenis komoditasnya, yaitu tercapainya produksi padi sebanyak

226.424 ton, produksi palawija sebanyak 133.294 ton, produksi sayuran dan buah

sebanyak 160.927 ton, produksi teh sebanyak 5.164 ton, produksi cengkeh sebanayak

337 ton, dan produksi pala sebanyak 37 ton.

Pada saat ini peningkatan jumlah produksi pertanian dan perkebunan sangat sulit

ditempuh melalui upaya perluasan areal/lahan, sehingga salah satu cara yang dapat

diupayakan adalah meningkatkan produksi melalui peningkatan produktivitas.

Pada tahun 2019 telah dirumuskan indikator kinerja untuk sasaran peningkatan

produktivitas yang terbagi menurut jenis komoditas pertanian dan perkebunan, yaitu

produktivitas padi sawah sebesar 63,85 Ku/Ha, produktivitas padi ladang sebesar 37,64

Ku/Ha, produktivitas jagung sebesar 53,02 Ku/Ha, produktivitas ubi kayu sebesar

199,16 Ku/Ha, produktivitas teh sebesar 1.117,22 Kg/Ha, produktivitas cengkeh sebesar

253,29 Kg/Ha, dan produktivitas pala sebesar 322,66 Kg/Ha.

4. Meningkatnya jaringan irigasi pertanian.

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian dan

perkebunan dengan terbatasnya lahan adalah melalui peningkatan jaringan irigasi

pertanian. Dengan adanya peningkatan jaringan irigasi ini, lahan-lahan pertanian yang

ada dapat memperoleh pengairan yang lebih baik sehingga dapat meningkat indeks

pertanamannya, lahan yang tadinya hanya dapat ditanami satu atau dua kali dalam

setahun dapat ditanami menjadi dua atau tiga kali dalam setahun.
Jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten

Purwakarta adalah jenis jaringan irigasi Jitut (Jaringan irigasi tingkat usaha tani) dan

Jides (Jaringan irigasi desa). Pada tahun 2019 indikator kinerja Jitut dan Jides yang

terbangun sebanyak 30 unit.

5. Meningkatnya pertanian ramah lingkungan

Untuk menjaga kelestarian sumber daya pertanian khususnya sumber daya lahan dapat

dilakukan dengan membudayakan pertanian ramah lingkungan dengan mengurangi

penggunaan unsur-unsur kimia yang dapat merusak struktur tanah. Pertanian organik

merupakan cara yang tepat untuk menjaga kelestarian sumber daya lahan pertanian.

Pada tahun 2019 target kinerja terlaksananya pertanian organik seluas 50 Ha.

6. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penyuluh

Untuk meningkatkan meningkatkan kemampuan petugas/aparatur khususnya para

penyuluh lapangan, ditetapkan sasaran meningkatnya pengetahuan dan keterampilan

aparatur yang dapat ditempuh melalui pendidikan latihan dan bimbingan teknis yang

diikuti oleh penyuluh yang diselenggarakan baik oleh pusat maupun provinsi. Sehingga

ditetapkan indikator kinerja sasaran ini adalah pendidikan latihan dan bimbingan teknis

yang diikuti penyuluh, yang pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 30 kegiatan

7. Meningkatnya penerapan teknologi pertanian.

Peran dan fungsi penyuluhan sangat penting dalam menyebarluaskan informasi

teknologi pertanian kepada petani yang sasarannya adalah petani mau dan mampu

menerapkan teknologi yang diberikan sehingga dapat meningkatkan produktivitas,

produksi dan mutu produk pertanian. Sehubungan itu maka indikator kinerja sasaran ini

adalah kelompok tani yang menerapkan teknologi pertanian sebanyak 450 kelompok

tani pada tahun 2019.

8. Terfasilitasinya akses permodalan pertanian


Sampai dengan saat ini keterbatasan akses permodalan merupakan suatu kendala dalam

sektor pertanian, sehingga dinas dapat berperan untuk memfasilitasi akses permodalan

bagi petani/kelompok tani. Akses permodalan dalam hal ini bukan hanya permodalan

yang berasal dari lembaga keuangan, tetapi juga peluang-peluang jenis bantuan

permodalan yang merupakan program pemerintah baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah melalui kementerian, dinas atau instansi terkait.

Target dan indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2019 yaitu jumlah kelompok

tani/masyarakat yang mendapat bantuan modal/keuangan sebanyak 4 kelompok.

9. Terfasilitasinya pemasaran produk pertanian

Petani/kelompok tani mengalami keterbatasan dalam mempromosikan hasil produk

pertanian ke luar daerah. Dinas dapat berperan untuk memfasilitasi promosi hasil produk

dari petani/kelompok tani ke luar daerah dengan cara mengikuti pameran pertanian ke

luar daerah membawa hasil pertanian dari petani Purwakarta.

Pada tahun 2019 target indikator kinerja terlaksananya promosi produk pertanian

sebanyak 2 kegiatan.
BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pangan dan

Pertanian Kabupaten Purwakarta merupakan laporan pencapaian kinerja dinas tahun 2019.

Laporan akuntabilitas merupakan evaluasi terhadap target kinerja organisasi perangkat

daerah sebagaimana yang tertuang dalam penetapan kinerja Dinas Pangan dan Pertanian

yang telah ditetapkan pada awal tahun.Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pangan dan

Pertanian Kabupaten Purwakarta menjadi instrumen pengukuran dan pertanggungjawaban

OPD dalam melaksanakan kebijakan dan programnya. Tidak lain merupakan upaya dalam

mewujudkan visi dan misinya dan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Inti dari akuntabilitas kinerja adalah tingkat pencapaian sasaran yang pengukurannya

dilakukan dengan cara membandingkan antara besaran realisasi dengan target yang ingin

dicapai pada tiap-tiap sasaran kinerja.

3.1.1. Ringkasan Kinerja Sasaran

Evaluasi kinerja sasaran Renstra Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019 dilakukan

dengan mengevaluasi dua sasaran yang tercantum dalam Renstra karena Tahun 2019

merupakan tahun transisi perubahan dokumen perencanaan. Penyusunan program dan

kegiatan Tahun Anggaran 2019 masih mengacu pada program dan kegiatan Renstra Tahun

2013-2018 karena Renstra Tahun 2018-2023 baru ditetapkan pada Tahun 2019, sehingga

terdapat perbedaan sasaran dan indikator kinerja. Sasaran kinerja berdasarkan Renstra

Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2018-2023 terdiri dari dua sasaran yaitu :
Tabel 3.1 Pencapaian Sasaran Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019 (Renstra Tahun
2018-2023)

PENCAPAIAN
PENCAPAIAN
INDIKATOR TARGET
MISI SASARAN TARGET
SASARAN AKHIR
TAHUN 2019
RENSTRA
Mewujudkan Terpenuhinya Persentase 100 100
perekonomian ketersediaan kecukupan bahan
rakyat yang pangan untuk pangan (%)
kokoh berbasis masyarakat
desa

Meningkatnya Tingkat 100 100


pemenuhan pemenuhan
dukungan dukungan
manajemen manajemen
perkantoran perkantoran (%)

Tercapainya Laju produksi 27,27 32,7


peningkatan tanaman pangan,
produksi pertanian hortikultura dan
pangan, perkebunan (%)
hortikultura dan
perkebunan

Deskripsi Sasaran

Ketersediaan pangan masyarakat bergantung pada hasil produksi pertanian, baik

produksi lokal maupun mendatangkan dari luar daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten

Purwakarta mempunyai kewajiban mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya. Volume

produksi pertanian diusahakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Sasaran

pertama Dinas Pangan da Pertanian adalah terpenuhinya ketersediaan pangan untuk

masyarakat. Pemenuhan bahan pangan yang dimaksud dalam sasaran ini adalah pemenuhan

pangan pokok yaitu beras. Indikator sasaran adalah persentase penghitungan kebutuhan beras

berdasarkan pada penghitungan angka konsumsi beras per kapita per tahun dikalikan dengan

jumlah penduduk Kabupaten Purwakarta. Ketersediaan pangan utama, dihitung dari angka

produksi beras selama tahun laporan.

Sasaran kedua adalah meningkatnya pemenuhan dukungan manajemen perkantoran

dengan indikator sasaran persentase tingkat pemenuhan dukungan manajemen perkantoran.


Penghitungan pencapaian indikator berdasrakan rata - rata capaian program pada program

dukungan manajemen administrasi perkantoran Dinas Pangan dan Pertanian.

Sasaran ketiga yang ditetapkan dalam Renstra Tahun 2018-2023 adalah tercapainya

peningkatan produksi pertanian pangan, hortikultura dan perkebunan. Indikator sasaran

yang ditetapkan adalah laju produksi tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan

(Persen). Pencapaian indikator sasaran dengan menghitung persentase selisih produksi

tanaman pangan,horti, kebun tahun laporan dibagi dengan produksi pangan, horti dan

perkebunan tahun sebelumnya

Tabel 3.2 Pencapaian Sasaran Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019 Berdasarkan
Renstra Tahun 2018-2023
PENCAPAIAN
PENCAPAIAN
INDIKATOR TARGET
MISI SASARAN TARGET
SASARAN AKHIR
TAHUN 2019
RENSTRA
Mewujudkan Terpenuhinya Persentase
perekonomian ketersediaan kecukupan
√ √
rakyat yang pangan untuk bahan pangan
kokoh berbasis masyarakat (%)
desa Meningkatnya Tingkat
pemenuhan pemenuhan
dukungan dukungan x √
manajemen manajemen
perkantoran perkantoran (%)
Tercapainya Laju produksi
peningkatan tanaman
produksi pertanian pangan,
pangan, hortikultura dan x x
hortikultura dan perkebunan (%)
perkebunan
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi ada
peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Sasaran kinerja dinas untuk Tahun 2019 yang dijabarkan dari 3 misi terdiri dari 9

sasaran dan 31 indikator kinerja. Sebanyak 19 indikator kinerja mencapai sasaran target

kinerja Tahun 2019.


Tabel 3.3 Pencapaian Sasaran Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019 Berdasarkan
Renstra Tahun 2013-2018
PENCAPAIAN
PENCAPAIAN
INDIKATOR TARGET
MISI SASARAN TARGET
SASARAN AKHIR
TAHUN 2019
RENSTRA
Mewujudkan Terpenuhinya Ketersediaan
Purwakarta ketersediaan pangan beras (ton) √ -
Istimewa masyarakat
Ketersediaan
umbi-umbian x -
(ton)
Ketersediaan
sayuran dan buah √ -
(ton)
Lumbung pangan
yang dibangun -
x
(unit)

Ketersediaan
energy protein
per kapita (AKP x -
dan AKE)

Penganekaragam
an Konsumsi
Pangan (Skor -
x
Pola Pangan
Harapan)

Terlaksananya Luas Tanam padi


penanaman sawah (Ha)
/pengembangan √ -
komoditas strategis
dan unggulan
Penanaman
manggis (pohon) √ -

Penanaman/rehab x -
ilitasi teh (Ha)
Penanaman √ -
cengkeh (Ha)
Penanaman ubi x -
kayu (Ha)
Penanaman pala √ -
(Ha)
Tercapainya Produksi padi
peningkatan (ton)
produksi dan
produktivitas -

komoditas
pertanian pangan,
hortikultura dan
perkebunan
Produksi palawija -
x
(ton)
Produksi sayuran -

dan buah (ton)
Produksi teh (ton) -
x
Produksi cengkeh -

(ton)
Produksi pala -

(ton)
Produktivitas
padi sawah ▲ -
(ku/ha)
Produktivitas
padi ladang x -
(ku/ha)
Produktivitas √ -
jagung (ku/ha
Produktivitas x -
ubi kayu (ku/ha)
Produktivitas teh √ -
(ku/ha)
Produktivitas -

cengkeh (ku/ha)
Produktivitas pala -

(ku/ha)
Meningkatnya Jitut dan jides
jaringan irigasi yang x -
pertanian dibangun/rehabili
tasi (unit)
Meningkatnya Pertanian organik
pertanian ramah (Ha) √ -
lingkungan
Meningkatkan Diklat/bimtek
pengetahuan dan yang diikuti -

keterampilan penyuluh
penyuluh
Meningkatnya Kelompok tani
penerapan yang menerapkan -

teknologi teknologi
pertanian
Terfasilitasinya Kelompok tani
bantuan untuk yang
kelompok tani mendapatkan -

bantuan sarana
prasarana
pertanian
Memfasilitasi Pameran/promosi
pemasaran /expo √ -
produk pertanian
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi ada
peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu
3.1.2. Analisa Kinerja

3.1.2.1 Capaian Kinerja Sasaran Berdasarkan Renstra Tahun 2018-2023

Pencapaian indikator kinerja untuk sasaran menurut Renstra Tahun 2018-2023.

Tabel 3.4 : Perhitungan Pencapaian Sasaran


Terca Target
Indikator Satu Realisasi Target Hasil
Hasil 2019 pai Akhir
Kinerja an 2018 2019 s.d 2019
/Tidak Renstra
Persentase
kecukupan
(%) 152,00 100 124,12 √ 124,12 100
bahan
pangan
Tingkat
pemenuhan
dukungan (%) 85,65 100 73,65 x 73,65 100
manajemen
perkantoran
Laju
produksi
tanaman
pangan, (%) 20,70 27,27 -3,49 x -3,49 31,27
hortikultura
dan
perkebunan
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi ada
peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Indikator persentase kecukupan bahan pangan utama tercapai 124,12 % dari target

pencapaian sebanyak 100 %. Produksi beras di Kabupaten Purwakarta pada Tahun 2019

sebanyak 130.970,06 ton. Kebutuhan beras penduduk Purwakarta tahun 2019 sebanyak

105.516,073 ton. Angka kebutuhan beras dihitung berdasarkan data angka konsumsi

perkapita 111,58 kg beras/jiwa/tahun. Sedangkan jumlah penduduk Kab. Purwakarta tahun

2019 semester I (data Disdukcapil) sebanyak 945.654 orang.

Indikator sasaran berupa tingkat pemenuhan dukungan manajeman perkantoran

memiliki target 100%. Pencapaian target Tahun 2019 sebesar 73,65%. Pencapaian

indikator sasaran laju produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan sebesar -
3,49% dari target 27,27%.Penurunan produksi pertanian pada Tahun 2019 mengalami

penurunan signifikan akibat faktor iklim, yaitu panjangnya musim kemarau Tahun 2019.

Kondisi iklim tersebut mempengaruhi luas tanam dan panen untuk semua komoditas

sehingga berdampak pada rendahnya volume panen. Berikut data perkembangan produksi

pertanian.

Tabel 3.5 Data Produksi Pertanian Tahun 2018 dan 2019

Laju
produksi Laju produksi
Data Produksi (ton) 2018 2019
Tahun Tahun 2019
2018
Tanaman Pangan Padi 1,14 265.699,71 251.627,00 -5,30
Palawija -5,06 40.887,00 30.484,00 -25,44
Hortikultura Sayur -10,18 35.984,07 37.989,30 5,57
Buah 295,54 138.882,60 144.643,50 4,15
Biofarmaka 107,24 1.800,15 1.752,09 -2,67
Perkebunan 3,86 8.381,46 8.562,00 2,15
JUMLAH 20,58 489.834,84 473.305,80 -3,49
Sumber : Data Statistik Pertanian Tahun 2019 (diolah)

Penurunan laju produksi terbesar berada pada komoditas tanaman palawija sebesar

25,44%. Penurunan produksi palawija diakibatkan turunnya produksi ubi kayu dan tidak

adanya produksi talas dan ganyong pada Tahun 2019. Produksi ubi kayu pada Tahun 2019

mengalami penurunan sebanyak 76,72% dari 29.204 ton menjadi 21.532ton.

Tabel 3.6 Peningkatan dan Penurunan Produksi Pertanian Tahun 2019

Produksi Produksi Peningkatan/penurunan


Komoditas
Tahun 2018 Tahun 2019 (%)
- Jagung 6.056 6.157 1,01
- Kedelai 1.713 306 -14,07
- Kacang Tanah 290 391 1,01
- Kacang Hijau 77 62 -0,15
- Ubi Kayu 29.204 21.532 -76,72
- Ubi Jalar 3.274 2.036 -12,38
- Talas 249 - -2,49
- ganyong 24 - -0,24

3.1.2.2 Capaian Kinerja Sasaran Berdasarkan Renstra Tahun 2013-2018

A. Capaian Kinerja Misi I :

Misi pertama adalah meningkatkan kualitas, ketersediaan dan konsumsi pangan

masyarakat. Jumlah sasaran pada misi I yang diukur kinerjanya: 1 sasaran. Jumlah

indikator kinerja yang digunakan sebanyak 6 indikator kinerja. Sebanyak 2 indikator

kinerja mencapai target Tahun 2019, 4 indikator kinerja tidak mencapai target.

Evaluasi capaian kinerja terhadap sasaran misi I adalah sebagai berikut :

Terpenuhinya ketersediaan pangan masyarakat

Tabel 3.7: Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi I Sasaran Strategis ke-1


Terca Target
Indikator Satu Realisasi Target Hasil s.d
Hasil 2019 pai Akhir
Kinerja an 2018 2019 2019
/Tidak Renstra
Ketersediaan
Bahan Pangan Ton 170.340,084 103.008 130.970,06 √ 130.970,06 -
Beras
Ketersediaan
Bahan Pangan Ton 32.747 37.457 23.568 x 23.568 -
Umbi-umbian
Ketersediaaan
Bahan Pangan
Ton 174.866,7 93.644 182.632,8 √ 182.632,8 -
Sayuran dan
Buah
Lumbung
Pangan yang Unit 3 12 1 x 1 -
terbangun
Ketersediaan
Energy
Protein per Skor 52 96 - x - -
kapita (AKP
dan AKE)
Penganekarag
aman Skor 87,4 82 - x - -
Konsumsi
Pangan (Skor
Pola Pangan
Harapan)
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi ada
peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Deskripsi Sasaran

Ketersediaan pangan masyarakat bergantung pada hasil produksi pertanian, baik yang

dihasilkan di kabupaten itu sendiri maupun didatangkan dari luar kabupaten. Ketersediaan

pangan diupayakan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal masyarakat/penduduk

Kabupaten Purwakarta sehingga Kabupaten Purwakarta dapat swasembada pangan. Volume

produksi pertanian diusahakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Pemenuhan

bahan pangan tidak hanya dari produk tanaman pangan, sayuran dan buah buahan tetapi juga

dipenuhi dari bahan pangan hewani yang berasal dari ternak dan ikan. Ketersediaan produk

peternakan dan perikanan juga berperan dalam ketersediaan energi untuk masyarakat.

Salah satu upaya dalam menjaga ketersediaan bahan pangan (beras) untuk masyarakat

adalah dengan mendirikan lumbung-lumbung di pedesaan. Fungsi lumbung untuk menjaga

ketersediaan pangan di wilayah sekitar.

Hasil Tahun 2019

Pada Tahun 2019 pencapaian kinerja sasaran ke-1 yaitu Tersedianya Kebutuhan

Pangan Masyarakat telah ditetapkan sebanyak 6 indikator kinerja yaitu Ketersediaan bahan

Pangan Beras ditargetkan sebanyak 103.008 Ton; Ketersediaan Bahan Pangan Umbi-

umbian ditargetkan sebanyak 37.457 Ton; Ketersediaan Bahan Pangan Sayuran dan Buah

ditargetkan 93.664 Ton; Lumbung Pangan yang terbangun ditargetkan sebanyak 12 Unit; .

Ketersediaan Energi protein per kapita (AKP dan AKE) dengan skor 96 dan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan (Skor Pola Pangan Harapan) dengan skor 82.
Dari enam Indikator kinerja tersebut, 2 indikator kinerja sudah mencapai target

Tahun 2019. Terdapat 4 indikator kinerja yang belum mencapai target Tahun 2019 yaitu

Lumbung Pangan yang Terbangun sebanyak 1 unit, Ketersediaan Bahan Pangan Umbi-

umbian sebesar dan Ketersediaan Energy Protein per kapita (AKP dan AKE) tidak dapat

disajikan datanya karena hasil penghitungan skor tersebut belum dikeluarkan pemerintah

pusat.

Indikator ketersediaan bahan pangan beras yang ditargetkan sebanyak 103.008 ton

dapat tercapai sebanyak 130.970,06 ton. Kebutuhan beras penduduk Purwakarta tahun

2019 masih dapat terpenuhi dari produksi atau hasil panen padi dari Kabupaten Purwakarta

sendiri. Berdasarkan data jumlah penduduk Kab. Purwakarta tahun 2019 semester I (data

Disdukcapil) sebanyak 945.654 orang dan asumsi konsumsi perkapita 111,58 kg

beras/jiwa/tahun maka kebutuhan beras masyarakat Purwakarta sebanyak 105.516,073 ton.

Maka masih terjadi surplus beras sebanyak 25.453,987 Ton. Dibandingkan dengan tahun

2018, capaian indikator ketersediaan pangan beras mengalami penurunan pada tahun 2018.

Angka produksi padi pada Tahun 2019 masih mencapai target walaupun mengalami

penurunan dibandingkan Tahun 2018. Keadaan ini disebabkan kemarau panjang di Tahun

2019 sehingga mempengaruhi luas tanam dan luas panen padi.

Indikator ketersediaan bahan pangan umbi-umbian memiliki target ketersediaan

bahan pangan umbi-umbian pada tahun 2019 sebanyak 37.457 ton. Capaian target sebesar

23.568 ton. Terjadi penurunan ketersediaan bahan pangan umbi umbian apabila

dibandingkan dengan realisasi Tahun 2018 sebanyak 32.747 ton. Angka produksi umbi –

umbian mengalami penurunan karena turunnya produksi umbi kayu dan tidak adanya

produksi talas dan ganyong.


Untuk ketersediaan bahan pangan sayuran dan buah, target indikator tahun 2019

sebesar 93.664 ton dan tercapai sebesar 182.632,8 ton. Pencapaian Tahun 2019 mengalami

peningkatan bila dibandingkan Tahun 2018.

Untuk indikator lain yaitu terbangunnya Lumbung Pangan yang ditargetkan

sebanyak 12 unit di Tahun 2019, dan terealisasi 1 unit. Realisasi tersebut merupakan hasil

kegiatan pembangunan lumbung pangan yang bersumber anggaran dari DAK Pertanian.

Untuk indikator Ketersediaan Energi Protein per kapita dan Penganekaragaman

Konsumsi belum dapat disajikan datanya karena skor AKE/AKP dan PPH belum

dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

Dalam Lakip Tahun 2019, target akhir renstra tidak dicantumkan karena dalam

Renstra Tahun 2018-2023 indikator sasaran mengalami perubahan dari Renstra Tahun

2013-2018. Tahun 2019 merupakan tahun peralihan sehingga masih menggunakan sasaran

yang sama dengan renstra periode sebelumnya. Walaupun dalam Renstra 2018-2023 terdapat

tujuan dan sasaran yang baru.

Pencapaian Kinerja pada Misi Pertama dilakukan melalui pelaksanaan Program

Peningkatan Ketahanan Pangan.

B. Capaian Kinerja Misi II :

Misi kedua adalah Meningkatkan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk Pertanian

Jumlah sasaran pada misi II yang diukur indikator kinerjanya: 4 sasaran. Jumlah indikator

kinerja yang digunakan : 21 indikator kinerja.

Evaluasi terhadap capaian masing-masing indikator kinerja pada setiap sasaran

strategis yang berada pada misi II adalah sebagai berikut :


1. Terlaksananya Penanaman/Pengembangan Komoditas Strategis dan Unggulan

Tabel 3.8 : Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi II Sasaran Strategis ke-1


Terca Hasil Target
Indikator Realisasi Target Hasil
Satuan pai / s.d Akhir
Kinerja 2018 2019 2019
Tidak 2019 Renstra
Luas Tanam
Ha 42.904 35.677 41.529 √ 41.529 -
Padi Sawah
Penanaman
Pohon 303 1.155 4.500 √ 4.500 -
Manggis
Penanaman/Re
Ha 75 30 4 X 4 -
habilitasi Teh
Penanaman
Ha 20 1,75 15 √ 15 -
Cengkeh
Luas Tanam 1.610
Ha 1.390 300 X 300 -
Ubi Kayu
Penanaman 1,50
Ha 20 350 √ 350 -
Pala
Sumber : Data Statistik Pertanian
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi
ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Deskripsi Sasaran

Pengembangan komoditas potensial dan strategis dilakukan dengan memanfaatkan

lahan secara optimal dengan penanaman komoditas potensial untuk wilayah Kabupaten

Purwakarta. Dinas memiliki peran untuk dapat memotivasi, memberikan bimbingan teknis,

penyuluhan dan memerikan bantuan anggaran melalui kegiatan -kegiatan agar petani dapat

memanfaatkan lahan dengan penanaman tanaman pertanian ekonomis.

Hasil Tahun 2019

Pengukuran kinerja Misi II sasaran strategsi ke 1 yaitu Terlaksananya

Penanaman/Pengembangan Komoditas Strategis dan Unggulan. Penilaian pencapaian

sasaran melalui 6 indikator kinerja yaitu Luas tanam padi sawah dengan target seluas
35.677 hektar; Penanaman manggis dengan target sebanyak 1.155 Pohon;

Penanaman/Rehabilitasi Teh dengan target seluas 30 Hektar; Penanaman Cengkeh dengan

target seluas 1,75 Hektar; Luas Tanam Ubi Kayu seluas 1.610 Hektar dan Penanaman Pala

dengan target seluas 1,50 Hektar.

Realisasi pencapaian target dari keenam Indikator kinerja tersebut di Tahun 2019

terdapat 4 indikator mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Indikator luas tanam

padi sawah dengan target seluas 35.677 Ha, dapat tercapai seluas 41.529 Ha. Walaupun

mencapai target tetapipencapaian tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun

2018 yaitu seluas 1.375 Ha. Penurunan luas tanam padi diakibatkan musim kemarau

panjang pada Tahun 2019.

Indikator kinerja penanaman manggis yang ditargetkan sebanyak 1.155 pohon, dan

terealisasi penanaman sebanyak 4.500 pohon. Apabila dibandingkan capaian pada tahun

2018, capaian pada tahun 2019 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2018

penanaman manggis sebanyak 303 pohon. Penanaman pohon manggis sebagian besar

berada di daerah-daerah sentra meliputi Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan

Darangdan. Penanaman manggis ini sebagian besar dilakukan melalui bantuan kegiatan

dari pemerintah.

Indikator kinerja pada sasaran ini yang terkait dengan sektor perkebunan meliputi

penanaman/rehabilitasi teh, penanaman cengkeh dan penanaman pala.

Penanaman/rehabilitasi teh dengan target seluas 30 Ha, hanya terealisasi seluas 4 Ha.

Rehabilitasi teh mengalami penurunan dari pencapaian tahun 2018 yang mencapai realisasi

penanaman seluas 75 hektar. Hal ini terjadi karena keterbatasan anggaran untuk

merehabilitasi tanaman teh.

Penanaman cengkeh dengan target 1,75 Ha dapat terealisasi seluas 15 Ha.

Penanaman pala dengan target seluas 1,5 Ha ternyata dapat terealisasi seluas 350 Ha.
Realisasi penanaman pala mengalami peningkatan signifikan karena terdapat bantuan

penanaman pala yang berasal dari anggaran Kementerian Pertanian.

Komoditas palawija yang utama di Kabupaten Purwakarta adalah ubi kayu atau

singkong. Ubi kayu merupakan salah satu komoditas sasaran dalam pengembangan

komoditas untuk wilayah Kabupaten Purwakarta. Areal penanaman ubi kayu tersebar di

wilayah Kecamatan Sukatani, Plered, Bungursari, Cibatu, Jatiluhur, Darangdan, Bojong

dan Wanayasa. Tahun 2019 target penanaman ubi kayu seluas 1.610 Ha dan dapat

terealisasi seluas 300 Ha. Realisasi penanaman ubi kayu tidak dapat mencapai target

karena masih mendapatkan masalah yang sama dengan kondisi tahun lalu. Kualitas panen

ubi kayu yang kurang baik dan harga jual masih rendah. Keadaan ini menyebabkan petani

masih kurang berminat menanam ubi kayu. Faktor lainnya adalah faktor ketersediaan

lahan yang semakin menurun dari tahun ke tahun dan musim kemarau panjang yang

mempengaruhi produksi pertanian.

Pencapaian kinerja sasaran ini diwujudkan melalui pelaksanaan Program

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, Program Pengembangan Agribisnis dan

Program Peningkatan penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.

2. Tercapainya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Pertanian


Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Tabel 3.9 : Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi II Sasaran Strategis ke-2


Tercap Target
Indikator Realisasi Target Hasil Hasil s.d
Satuan ai / Akhir
Kinerja 2018 2019 2019 2019
Tidak Renstra

Produksi Padi Ton 265.699,71 226.424 251.627 √ 251.627 -


Produksi
Ton 40.609 133.294 30.484 X 30.484 -
Palawija
Produksi
Sayuran dan Ton 174.866,7 160.927 182.632,8 √ 182.632,8 -
Buah
Produksi Teh
Ton 5.862,93 5.164 4.955 X 4.955 -
Produksi
Ton 485,56 337 483 √ 483 -
Cengkeh
Produksi Pala
Ton 46,78 37 48 √ 48 -
Produktivitas
padi sawah Ku/Ha 60,72 63,85 60,91 ▲ 60,91 -
(ku/ha)
Produktivitas
padi ladang Ku/Ha 45,70 37,64 30,45 X 30,45 -
(ku/ha)
Produktivitas Ku/Ha √
53,62 53,02 56,20 56,20 -
jagung (ku/ha)
Produktivitas
ubi kayu Ku/Ha 197,72 199,16 193 X 193 -
(ku/ha)
Produktivitas Kg/Ha √
1.507 1.117,22 1.507 1.507 -
teh (kg/ha)
Produktivitas
cengkeh Kg/Ha 456 253,29 456 √ 456 -
(kg/ha)

Produktivitas
pala (kg/ha) Kg/Ha 546 322,66 546 √ 546 -

Sumber : Data Statistik Pertanian


Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi ada
peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Deskripsi Sasaran

Pencapaian produksi dan produktivitas pertanian masih merupakan indikator

keberhasilan pembangunan di bidang pertanian. Pencapaian target produksi padi, palawija,

hortikultura maupun perkebunan akan tercapai kalau didukung dengan sarana dan

prasarana pertanian yang memadai. Tanaman perkebunan adalah tanaman semusim atau

tanaman tahunan yang jenis dan tujuan pengelolaannya ditetapkan untuk usaha perkebunan

(UU Nomor 39 Tahun 2015 tentang perkebunan). Tanaman hortikultura adalah tanaman

yang menghasilkan buah, sayuran, bahan obat nabati, florikultura, termasuk didalamnya

jamur, lumut, dan tanaman air yang berfungsi sebagai sayuran, bahan obat nabati, dan/atau

bahan estetika (UU Nomor 13 Tahun 2010 tentang hortikultura).


Pada saat ini peningkatan jumlah produksi pertanian dan perkebunan sangat sulit

ditempuh melalui upaya perluasan areal/lahan, sehingga salah satu cara yang dapat

diupayakan adalah meningkatkan produksi melalui peningkatan produktivitas.

Hasil Tahun 2019

Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi II sasaran kinerja ke-2 yaitu Tercapainya

Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Komoditas Pertanian Pangan, Hortikultura Dan

Perkebunan dengan 13 indikator kinerja yaitu Produksi Padi 226.424Ton, produksi

palawija sebanyak 133.294 ton, produksi sayuran dan buah sebanyak 160.927 ton, produksi

teh sebanyak 5.164 ton, produksi cengkeh sebanyak 337 ton, dan produksi pala sebanyak 37

ton. Peningkatan produktivitas yang terbagi menurut jenis komoditas tanaman pangan dan

perkebunan, yaitu produktivitas padi sawah sebesar 63,85 Ku/Ha, produktivitas padi ladang

sebesar 37,64 Ku/Ha, produktivitas jagung sebesar 53,02 Ku/Ha, produktivitas ubi kayu

sebesar 199,16 Ku/Ha, produktivitas teh sebesar 1.117,22 Kg/Ha, produktivitas cengkeh

sebesar 253,29 Kg/Ha, dan produktivitas pala sebesar 322,66 Kg/Ha.

Dari ketigabelas Indikator kinerja pada Tahun, sebanyak 10 indikator kinerja

mencapai target. Indikator produksi padi dengan target sebayak 226.424 ton dapat tercapai

sebanyak 251.627 ton. Produksi padi ini mengalami penurunan sebanyak 2 dibanding tahun

sebelumnya.

Produksi palawija ditargetkan sebanyak 133.294 ton dan hanya tercapai sebanyak

30.484 ton. Apabila dibandingkan dengan tahun 2018 produksi palawija tahun 2019

mengalami penurunan sebanyak 104,03%. Komoditas palawija bukan merupakan

komoditas unggulan di Kabupaten Purwakarta, petani pun menanam tanaman palawija

hanya sebagai selingan dari tanaman padi. Pada tahun 2019 petani cenderung menanam

tanaman padi sehingga tanaman palawija berkurang.


Target untuk indikator kinerja produksi tanaman sayuran dan buah sebanyak 160.927

ton dan dapat tercapai sebanyak 182.632,8 ton. Produksi ini mengalami peningkatan dari

tahun 2018.

Indikator Kinerja produksi teh mempunyai target sebesar 5.164 ton dan produksi

dapat mencapai target yaitu sebanyak 4.955 ton. Produksi mengalami penurunan

dibandingkan Tahun 2018.

Produksi cengkeh memiliki target 337 ton dan dapat tercapai sebanyak 483 ton.

Produksi cengkeh pada Tahun 2019 sedikit menurun dibandingkan Tahun 2018. Produksi

pala dengan target produksi 37 ton dan dapat tercapai sejumlah 48 ton. Produksi pala

meningkat sedikit dibandingkan produksi Tahun 2018

Pencapaian angka produktivitas padi sawah pada Tahun 2018 sebesar 60,72 Ku/Ha.

Produktivitas tidak mencapai target yaitu 63,85 Ku/ha. Produktivitas pada Tahun 2019

mengalami penurunan dibandingkan angka produktivitas padi sawah Tahun 2018.

Penurunan produktvitas disebabkan turunnya produksi padi pada Tahun 2019.

Produktivitas padi ladang dengan target sebesar 37,64 Ku/Ha tidak dapat tercapai,

angka produktivitas Tahun 2019 sebesar 30,45 Ku/Ha. Apabila dibandingkan tahun

sebelumnya, produktivitas padi ladang mengalami penurunan.

Produktivitas jagung dengan target sebesar 53,02 Ku/Ha dapat tercapai sebesar 56,20

Ku/Ha. Produktivitas jagung Tahun 2019 mengalami peningkatan. Produktivitas ubi kayu

mempunyai target sebesar 199,16 Ku/Ha dan pada Tahun 2019 tidak mencapai target,

dengan pencapaian angka produktivitas sebesar 193 Ku/Ha. Apabila dibandingkan tahun

sebelumnya, produktivitas ubi kayu tahun 2018 mengalami penurunan.

Produktivitas teh dengan target sebesar 1.117,22 Kg/Ha dapat tercapai sebesar 1.507

Kg/Ha. Produktivitas cengkeh dengan target sebesar 253,29 Kg/Ha dapat tercapai sebesar

456 Kg/Ha. Produktivitas pala dari target sebesar 322,66 Kg/Ha tercapai sebesar 546
Kg/Ha. Apabila dibandingkan tahun sebelumnya, produktivitas the, cengkeh dan pala

tahun 2019 mengalami stagnasi.

Pada tahun 2019 Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta berupaya untuk

meningkatkan produksi seluruh komoditas melalui program pengembangan maupun

rehabilitasi dan pendampingan. Untuk komoditas perkebunan, sudah dikembangkan kebun

teh yang memiliki sertifikasi organik di Kecamatan Bojong.

Pencapaian misi dan sasaran ini diwujudkan dalam pelaksanaan Program

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dan Program Peningkatan penerapan

Teknologi Pertanian/Perkebunan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

dan Program Peningkatan penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.

3. Meningkatnya Jaringan Irigasi Pertanian

Tabel 3.10 :Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi II Sasaran Strategis ke3


Realis Terca Target
Indikator Satu Target Hasil Hasil
asi pai/Ti Akhir
Kinerja an 2019 2019 s.d 2019
2018 dak Renstra
JITUT dan
JIDES yang Unit 41 30 19 X - -
terbangun
Sumber Bidang SDPU
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi
ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Deskripsi Sasaran

Peningkatan produksi tanaman pangan khususnya padi dipengaruhi oleh keberadaan

jaringan irigasi yang berfungsi baik. Maka pembangunan dan rehabilitasi saluran pengairan

selalu dilakukan agar lahan memperoleh pengairan yang lebih baik dengan tujuan untuk

meningkat indeks pertanaman. Dengan meningkatnya jaringan pengairan, maka lahan yang

tadinya hanya dapat ditanami satu atau dua kali dalam setahun dapat ditanami menjadi dua

atau tiga kali dalam setahun.


Hasil Tahun 2019

Pada tahun 2019 sasaran ketiga Misi ke-II yaitu meningkatnya jaringan irigasi

pertanian, telah dirumuskan 1 indikator kinerja yaitu JITUT dan JIDES yang terbangun

yang ditargetkan sebanyak 30 unit. Pada Tahun 2019 terdapat pembuatan jaringan irigasi

sebanyak 14 unit yang anggarannya berasal dari pemerintah provinsi.

4. Meningkatnya Pertanian Ramah Lingkungan

Tabel 3.11 : Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi II Sasaran Strategis ke-4


Realis Terca Hasil Target
Indikator Satu Target Hasil
asi pai / s.d Akhir
Kinerja an 2018 2019
2019 Tidak 2019 Renstra
Terlaksana
nya Pertanian Ha 55 50 60 √ 60 -
Organik
Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target
tetapi ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Deskripsi Sasaran

Pertanian organik dipandang menjadi sistem usaha tani yang dapat menjaga

kelestarian sumber daya pertanian. Untuk menjaga kelestarian sumber daya pertanian

khususnya sumber daya lahan dapat dilakukan dengan menerapkan pertanian ramah

lingkungan. Yaitu dengan mengurangi penggunaan unsur-unsur kimia yang dapat merusak

struktur tanah. Maka Dinas Pangan dan Pertanian menetapkan pertanian organik sebagai

salah satu indikator pembangunan urusan pertanian.

Hasil Tahun 2019

Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi II sasaran kinerja ke-4 yaitu Meningkatnya

Pertanian Ramah Lingkungan telah ditetapkan sebanyak 1 indikator kinerja yaitu

Terlaksananya Pertanian Organik yang ditargetkan seluas 50 hektar.


Indikator kinerja pada Tahun 2019 mencapai target kinerja yang telah ditetapkan

dimana dicapai hasil seluas 60 Hektar. Pencapaian target kinerja Tahun 2019 tersebut

sedikit meningkat dibandingkan dengan Tahun 2018 sebesar 5 Ha.

Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta menganggarkan Kegiatan

Pengembangan Pertanian Padi Organik setiap tahunnya. Pertanian organik tetap menjadi

indikator pencapaian program di Kabupaten Purwakarta, mengingat pertanian padi organik

berpotensi untuk dikembangkan. Pertanian organik merupakan produk ramah lingkungan

dan sehat, karena pertanian organik sangat rendah kandungan bahan kimia. Di lain pihak,

usaha tani padi organik dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani karena

memiliki harga yang lebih tinggi daripada beras hasil sawah konvensional.

Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ini diwujudkan melalui pelaksanaan

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

C. Capaian Kinerja Misi III :

Misi ketiga adalah Mewujudkan Kesejahteraan Petani. Jumlah sasaran pada misi III yang

diukur kinerjanya sebanyak 4 sasaran. Indikator kinerja yang digunakan berjumlah 4

indikator kinerja. Untuk pencapaian target akhir renstra terdapat 3 indikator kinerja

mencapai target dan 1 indikator tidak mencapai target.

Evaluasi terhadap masing-masing kinerja sasaran yang berada pada misi III adalah

sebagai berikut :
1. Meningkatnya Pengetahuan Dan Keterampilan Penyuluh

Tabel 3.12 : Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi III Sasaran Strategis ke-1
Terca Target
Indikator Realisasi Target Hasil Hasil
Satuan pai / Akhir
Kinerja 2018 2019 2019 s.d 2019
Tidak Renstra
Diklat
dan
kegiatan 8 30 47 √ 47 -
Bimtek
penyuluh
Sumber : Kelompok Jabatan Fungsional, Bidang SDPU dan Subbag Umum
kepegawaian
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi
ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Deskripsi Sasaran

Keberhasilan pembangunan pertanian dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

yaitu pelaku usaha tani dan aparat Dinas Pangan dan Pertanian. Sumber daya manusia

terdiri dari petugas/aparatur dan petani dan kinerja keduanya memiliki keterikatan yang

cukup kuat. Petugas terutama penyuluh merupakan fasilitator bagi petani. Penyuluh

bertugas mengubah perilaku /kebiasaan bertani menjadi lebih baik. Yaitu dengan cara

memberikan penyuluhan dan pendampingan dalam penerapan teknologi budidaya,

kelembagaan sampai pemasaran produk pertanian. Oleh karena itu kemampuan dan

keterampilan penyuluh maupun petani perlu terus ditingkatkan melalui pendidikan dan

pelatihan, bimbingan teknis dan pembinaan, serta pertemuan dan musyawarah kelompok.

Hasil Tahun 2019

Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi III sasaran kinerja ke-1 yaitu Meningkatnya

pengetahuan dan keterampilan penyuluh telah ditetapkan sebanyak 1 indikator kinerja

yaitu Pendidikan latihan dan bimbingan teknis yang diikuti penyuluh dan ditargetkan

sebanyak 30 kegiatan
Realisasi pelaksanaan diklat/bimtek pada Tahun 2019 belum mencapai target kinerja

yang telah ditetapkan. Dimana dicapai sebanyak 8 kegiatan yaitu Diklat Dasar Penyuluh

untuk CPNS Penyuluh Pertanian. Keterbatasan jumlah diklat yang diikuti oleh para

penyuluh pertanian disebabkan terbatasnya kegiatan diklat yang diadakan oleh

Kementerian maupun pemerintah daerah.

Hingga akhir Tahun 2019 telah dilaksanakan sebanyak 47 kegiatan pendidikan

latihan dan bimbingan teknis. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ini diwujudkan

melalui pelaksanaan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan.

2. Meningkatnya Penerapan Teknologi Pertanian

Tabel 3.13 : Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi III Sasaran Strategis ke-2
Terca Target
Indikator Realisas Target Hasil Hasil
Satuan pai / Akhir
Kinerja i 2018 2019 2019 s.d 2019
Tidak Renstra
Kelompok
Tani yang
menerapkan Kelompok 773 450 784 √ 784 -
Teknologi
Pertanian
Sumber : Kelompok Jabatan Fungsional, Bidang SDPU dan Subbag Umum
kepegawaian
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target
tetapi ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Deskripsi Sasaran

Aplikasi penggunaan teknologi tidak hanya berkaitan dengan mekanisasi pertanian tetapi

termasuk juga di dalamnya teknik budidaya. Penerapan teknologi pertanian dalam usaha

budidaya pertanian sangat penting dalam peningkatan produksi pertanian.


Hasil Tahun 2019

Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi III sasaran kinerja ke-2 yaitu Meningkatnya

Penerapan Teknologi Pertanian telah ditetapkan sebanyak 1 indikator kinerja yaitu

kelompok tani yang menerapkan teknologi pertanian sebanyak 450 Kelompok Tani.

Pencapaian Indikator kinerja tersebut telah melebihi target kinerja yang telah

ditetapkan dimana dicapai hasil sebanyak 784 kelompok tani yang menerapkan teknologi

pertanian. Penerapan teknologi dimulai dari teknik budidaya, teknis pra dan pasca panen

sampai dengan teknis pengolahan hasil..

Pencapaian target kinerja Tahun 2019 tersebut meningkat dalam jumlah kelompok

tani yang menerapkan teknologi pertanian yaitu 784 kelompok tani dibandingkan tahun

2018 sebanyak 737 kelompok tani.

Semakin banyak pengetahuan dan wawasan yang dimiliki penyuluh diharapkan

semakin banyak pula kelompok tani yang mendapatkan penyuluhan mengenai informasi

dan teknologi pertanian, dan kelompok tani dapat menerapkannya.

Peningkatan jumlah Kelompok Tani yang menerapkan Teknologi pertanian

mencapai target akhir Renstra yang mencapai 450 kelompok tani. Indikator kinerja ini

telah jauh melampaui target akhir Renstra. Dengan berkembangnya teknologi informasi,

mendorong kelompok Tani untuk ikut menerapkan teknologi informasi di sektor pertanian.

Penerapan teknologi yang selama ini dilakukan mau tidak mau akan bergeser mencakup

penggunaan berbagai aplikasi yang memudahkan petani dalam mendapatkan informasi.

Informasi mengenai kalender tanam sampai dengan informasi pasar dapat dengan mudah

diakses petani melalui media online.

Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ini diwujudkan melalui pelaksanaan

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, Program Pemberdayaan Penyuluh


Pertanian/Perkebunan Lapangan, Program Pengembangan Agribisnis dan Program

Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.

3. Terfasilitasinya Bantuan Untuk Kelompok Tani

Tabel 3.14 Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi III Sasaran Strategis ke-3
Target
Indikator Realisasi Target Hasil Tercapai / Hasil s.d
Satuan Akhir
Kinerja 2018 2019 2019 Tidak 2019
Renstra
Kelompok Tani /
Masyarakat yang
mendapat kan Kelompok 42 4 30 √ 30 -
sarana dan prasarana
pertanian
Sumber : Bidang Ketahanan Pangan
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi
ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Deskripsi Sasaran

Sampai dengan saat ini keterbatasan akses permodalan merupakan suatu kendala

dalam sektor pertanian, dinas dapat berperan untuk memfasilitasi akses permodalan bagi

petani/kelompok tani. Akses permodalan dalam hal ini bukan hanya permodalan yang

berasal dari lembaga keuangan, tetapi juga peluang-peluang jenis bantuan permodalan yang

merupakan program pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah melalui

kementerian, dinas atau instansi terkait. Bantuan keuangan lain yang diterima oleh kelompok

tani adalah dalam bentuk bantuan pembayaran premi asuransi usaha tani padi dan bantuan

permodalan dalam dalam pengembangan lumbung pangan.

Hasil Tahun 2019

Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi III sasaran kinerja ke-3 yaitu Terfasilitasinya

bantuan untuk kelompok tani, dengan 1 indikator kinerja yaitu Kelompok Tani /

Masyarakat yang mendapat bantuan sarana dan prasarana pertanian sebanyak 30


Kelompok Tani/Masyarakat. Indikator kinerja tersebut sudah mencapai target Tahun 2018

yaitu sebanyak 42 kelompok tani.

Terdapat poktan/gapoktan yang mendapat bantuan sarana dan prasarana berupa

kegiatan sektor ketahanan pangan berupa pembuatan lumbung dan modal untuk distribusi

dan cadangan beras.

4. Memfasilitasi Pemasaran Produk Pertanian

Tabel 3.15 : Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi III Sasaran Strategis ke-4
Reali Terca Target
Indikator Target Hasil Hasil
Satuan sasi pai/Ti Akhir
Kinerja 2019 2019 s.d 2019
2018 dak Renstra
Terlaksanan
ya promosi
Kegiatan 2 2 2 √ 2 -
produk
pertanian
Sumber : Subbag perencanaan dan pelaporan
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target
tetapi ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu

Deskripsi Sasaran

Petani/kelompok tani mengalami keterbatasan dalam mempromosikan hasil produk

pertanian ke luar daerah. Dinas dapat berperan untuk memfasilitasi promosi hasil produk dari

petani/kelompok tani ke luar daerah dengan cara mengikuti pameran pertanian ke luar

daerah membawa hasil pertanian dari petani Purwakarta

Hasil Tahun 2019

Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi III sasaran kinerja ke-4 yaitu memfasilitasi

Pemasaran Produk Pertanian telah ditetapkan sebanyak 1 indikator kinerja yaitu

Terlaksananya Promosi Produk Pertanian sebanyak 2 Kegiatan.

Indikator kinerja pada Tahun 2019 telah mencapai target kinerja yang telah

ditetapkan dimana terlaksana 2 Kegiatan Promosi atau tingkat pencapaian target sebesar
100%. Fasilitasi ini dilakukan oleh Dinas Pangan dan Pertanian dengan keikutsertaan pada

pameran di tingkat provinsi yaitu Hari Perkebunan dan Festival Teh. Pada kesempatan

tersebut produk-produk dan hasil-hasil olahan pertanian ditampilkan dan sekaligus menjadi

media pemasaran produk. Dalam kesempatan itu pun terbuka informasi peluang usaha dan

pemasaran berbagai produk pertanian dan olahannya.

Pencapaian Hasil Tahun 2019 dari Indikator Kinerja ini, apabila dibandingkan

dengan target akhir Renstra 2013-2018 indikator kinerja ini sudah mencapai target akhir

Renstra. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ini diwujudkan melalui pelaksanaan

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan.

3.2 Informasi Keuangan Terkait Pencapaian Kinerja

3.2.1 Anggaran dan Realisasi Anggaran

Realisasi penyerapan anggaran belanja langsung menurut program dan kegiatan yang

sumber anggarannya berasal dari APBD Kabupaten Purwakarta beserta Bantuan APBD

Provinsi Jawa Barat dan APBN Dana Alokasi Khusus sebagaimana tertuang dalam

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten

Purwakarta Tahun Anggaran 2019. Rincian realisasi anggaran tersebut adalah anggaran

yang dimanfaatkan atau dialokasikan untuk program dan kegiatan pembangunan pangan

dan pertanian tahun 2019.

Dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pangan dan Pertanian

Kabupaten Purwakarta mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 24.790.892.337,- (dua

puluh empat milyar tujuh ratus sembilan puluh juta delapan ratus sembilan puluh dua ribu

tiga ratus tiga puluh tujuh rupiah) pada Tahun Anggaran 2019. Berdasarkan Laporan

Keuangan Dinas Pangan dan Pertanian Tahun Anggaran 2019, anggaran belanja tersebut
berasal dari APBD murni Kabupaten Purwakarta, Bantuan APBD Provinsi Jawa Barat dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian.

Realisasi anggaran APBD Tahun 2019 adalah sebesar Rp. 22.831.911.019,- (dua puluh dua

milyar delapan ratus tiga puluh satu juta sembilan ratus sebelas ribu sembilan belas rupiah)

atau sebesar 92,10 % dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.16 : Realisasi Anggaran berdasarkan Jenis Belanja


Anggaran Realisasi
No Jenis Belanja
(Rp) (Rp) %
BELANJA
1 Belanja Tidak Langsung 11.985.024.622 11.791.869.209 98,39
2 Belanja Langsung
a Belanja Pegawai 639.450.000 523.455.000 81,86
b Belanja Barang dan Jasa 10.626.456.715 9.110.496.959 86,08
c Belanja Modal 1.539.961.000 1.406.089.851 91,31
Sumber : Laporan Keuangan Dispangtan Tahun 2019

3.2.2 Pendapatan

Pada tahun 2019 Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta tidak

menetapkan target penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Berdasarkan Laporan Keuangan

Tahun 2019, terdapat pemasukan untuk pendapatan lainnya (PAD) sebesar Rp.

19.662.000,- (sembilan belas juta enam ratus enam puluh dua ribu rupiah). Pemasukan

tersebut merupakan hasil penjualan benih padi produksi UPTD Perbenihan melalui

Kegiatan Penangkaran Benih Padi sebanyak 3.390 kg. Harga jual per kilogram sebesar Rp.

5.800,00.
3.3 Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Pangan dan Pertanian

Pembangunan Pangan dan Pertanian Tahun 2019 di Kabupaten Purwakarta menjadi

bagian dari pembangunan Kabupaten Purwakart. Berikut rincian realisasi belanja dari

anggaran yang dikelola oleh Dinas Pangan dan Pertanian :

Tabel. 3.17 Realisasi Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan
Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019

Uraian Urusan,
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase
Organisasi,Program dan Kegiatan
(%)
Belanja Pegawai 11.985.024.622 11.791.869.209 98,39
Belanja Gaji Pokok PNS/ Uang
3.991.404.861 3.910.776.144 97,98
Representasi
Belanja Tunjangan Keluarga 429.272.472 422.680.812 98,46
Belanja Tunjangan Jabatan 254.089.811 252.210.000 99,26
Belanja Tunjangan Fungsional 239.510.002 236.670.000 98,81
Belanja Tunjangan Fungsional Umum 65.573.504 65.125.000 99,32
Belanja Tunjangan Beras 212.605.567 209.438.640 98,51
Belanja Tunjangan PPh/Tunjangan
16.493.136 16.454.421 99,77
Khusus
Belanja Pembulatan Gaji 62.348 60.520 97,07
Belanja Tambahan Penghasilan
306.900.000 305.950.000 99,69
Berdasarkan Beban Kerja
Belanja Tambahan Penghasilan
6.469.112.921 6.372.503.672 98,51
Berdasarkan Prestasi Kerja
Program Peningkatan Ketahanan
2.000.000.000 1.505.992.000 75,30
Pangan
Penyusunan Pola Pangan Harapan 50.000.000 33.250.000 66,50
Kawasan Rumah Pangan Lestari 50.000.000 50.000.000 100,00
Pemantauan Harga Pangan 50.000.000 50.000.000 100,00
Pengadaan Gabah Untuk Lumbung
Pangan Masyarakat (Pendukung DAK 100.000.000 57.240.000 57,24
2019)
Lomba Cipta Menu Pangan 100.000.000 73.220.000 73,22
Hari Pangan Sedunia 150.000.000 58.280.000 38,85
Sistem Kerawanan Pangan dan Gizi 50.000.000 31.000.000 62,00
Pembinaan Lembaga Usaha Pangan
50.000.000 26.603.000 53,21
Masyarakat
Pengawasan Keamanan Pangan 50.000.000 - 0,00
Pengelolaan dan Pembinaan
100.000.000 29.270.000 29,27
Cadangan Pangan
Pengelolaan Statistik Pertanian dan
50.000.000 48.957.000 97,91
Ketahanan Pangan
Piloting Penanganan Rawan Pangan 100.000.000 - 0,00
Dewan Ketahanan Pangan 100.000.000 85.379.000 85,38
DAK Reguler Bidang Pertanian Sektor
500.000.000 485.453.000 97,09
Ketahanan Pangan (DAK 2019)
Pengadaan Beras 500.000.000 477.340.000 95,47
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 1.174.547.715 937.971.025 79,86
Penyediaan jasa surat menyurat 4.000.000 2.067.000 51,68
Penyediaan jasa komunikasi, sumber
200.839.715 116.832.983 58,17
daya air dan listrik
Penyediaan jasa pemeliharaan dan
perizinan kendaraan 50.000.000 25.990.000 51,98
dinas/operasional
Penyediaan jasa kebersihan dan
78.000.000 78.000.000 100,00
penjaga malam
Penyediaan alat tulis kantor 75.000.000 68.409.000 91,21
Penyediaan barang cetakan dan
50.000.000 44.090.000 88,18
penggandaan
Penyediaan komponen instalasi
20.000.000 19.382.900 96,91
listrik/penerangan bangunan kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga 30.000.000 28.834.950 96,12
Penyediaan makanan dan minuman 50.000.000 41.500.000 83,00
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi
150.000.000 146.764.192 97,84
ke luar daerah
Penyediaan Jasa Tenaga PTT 441.708.000 341.100.000 77,22
Festival Purwakarta Istimewa 25.000.000 25.000.000 100,00
Program peningkatan sarana dan
631.000.000 522.317.616 82,78
prasarana aparatur
Pengadaan perlengkapan gedung
80.000.000 79.594.000 99,49
kantor
Pengadaan mebeleur 100.000.000 97.950.000 97,95
Pemeliharaan rutin/berkala gedung
75.000.000 74.500.000 99,33
kantor
Pemeliharaan rutin/berkala
134.000.000 115.678.116 86,33
kendaraan dinas/operasional
Pemeliharaan sarana kantor 27.000.000 17.674.500 65,46
Biaya operasional dan pemeliharaan
kendaraan operasional pangan dan 30.000.000 1.415.000 4,72
pertanian
Penyediaan biaya sewa lahan BPP 15.000.000 - 0,00
Kecamatan Jatiluhur
Pengelolaan dan pemeliharaan
20.000.000 - 0,00
website Dinas Pangan dan Pertanian
Penataan dan emplasemen kantor
150.000.000 135.506.000 90,34
dinas
Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan 62.500.000 36.451.000 58,32
capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja
35.000.000 21.940.000 62,69
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan pelaporan barang milik
7.500.000 - 0,00
daerah
Bintek SPIP 20.000.000 14.511.000 72,56
Program Peningkatan
225.000.000 178.064.900 79,14
Kesejahteraan Petani
Pemberdayaan Kelompok
Pengembangan Usaha dan 50.000.000 48.839.900 97,68
Pengolahan Hasil Pertanian
Pelatihan Penumbuhan
Kebersamaan Pelaku Usaha 50.000.000 43.635.000 87,27
Perkebunan Teh
Pembinaan Petani di sekitar
50.000.000 39.780.000 79,56
Perkebunan Besar Swasta
Sosialisasi Asuransi Usaha Tani 75.000.000 45.810.000 61,08
Program peningkatan pemasaran
hasil produksi 100.000.000 55.471.100 55,47
pertanian/perkebunan
Pembinaan Peningkatan Pemasaran
100.000.000 55.471.100 55,47
Produk Pertanian
Program peningkatan produksi
6.458.320.000 6.048.299.169 93,65
pertanian/perkebunan
Pengembangan Pertanian Organik 250.000.000 175.618.000 70,25
Pengembangan Teknologi Pasca
75.000.000 74.120.000 98,83
Panen Tanaman Pangan
Pendampingan Kegiatan Peningkatan
100.000.000 - 0,00
Produksi Tanaman Padi
Pelaporan Upaya Khusus
Swasembada Padi, Jagung,Kedelai 100.000.000 68.068.600 68,07
dan Cabai
Perlindungan Tanaman Pangan dan
Penanggulangan DPI dan Emergency 75.000.000 73.975.000 98,63
Bencana Alam
Peningkatan Produksi Hortikulktura 100.000.000 94.443.000 94,44
Pemeliharaan Tanaman Manggis di
50.000.000 49.250.000 98,50
Tanah Asset Pemda
Peningkatan Produktivitas Lahan
100.000.000 99.427.500 99,43
Pekarangan/P2WKSS
Pengembangan Perkebunan Teh
75.000.000 69.955.000 93,27
Organik
Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan
50.000.000 48.269.000 96,54
Pestisida
Pembangunan Jalan Usaha Tani 100.000.000 99.658.000 99,66
Penangkaran Benih Tanaman Pangan 100.000.000 90.095.000 90,10
Pengembangan Palawija 100.000.000 99.050.000 99,05
Dialog Umum Peningkatan Mutu
500.000.000 454.511.600 90,90
Pertanian
DAK Reguler Bidang Pertanian (DAK
3.633.320.000 3.542.521.969 97,50
2019)
Pembelian Bibit Untuk Kelompok
150.000.000 141.212.500 94,14
Tani Kecamatan Cibatu
Pembelian Pupuk Untuk Para Petani
Padi se-Wilayah Kecamatan 200.000.000 198.100.000 99,05
Campaka dan Cibatu
Pengelolaan Urban Farming 500.000.000 478.754.000 95,75
Bimbingan Teknis GAP Hortikultura 200.000.000 191.270.000 95,64
Program Pemberdayaan Penyuluh
1.417.000.000 1.098.326.000 77,51
Pertanian/Perkebunan Lapangan
Penyusunan Programa Penyuluhan 50.000.000 26.150.000 52,30
Peningkatan Wawasan dan
100.000.000 - 0,00
Pengetahuan Penyuluh
Peningkatan Kinerja THL Penyuluh
200.000.000 173.000.000 86,50
Pertanian
Penyusunan RDKK 30.000.000 28.980.000 96,60
Pembinaan dan Supervisi
100.000.000 18.046.000 18,05
Penyelenggaraan Penyuluhan
Hari Krida Pertanian 150.000.000 102.888.000 68,59
Bantuan Operasional Penyuluh (BOP)
192.000.000 183.500.000 95,57
Pertanian (Banprov Tahun 2019)
Pos Penyuluhan Desa (Banprov
595.000.000 565.762.000 95,09
Tahun 2019)
Program Pengembangan
650.000.000 593.226.500 91,27
Agribisnis
Rehabilitasi Tanaman Teh 50.000.000 48.310.000 96,62
Pengembangan Tanaman Manggis
600.000.000 544.916.500 90,82
dan Durian
Program Peningkatan Penerapan
87.500.000 63.922.500 73,05
Teknologi Pertanian/Perkebunan
Pengelolaan Alat dan Mesin
87.500.000 63.922.500 73,05
Pertanian (Brigade Alsintan)
JUMLAH 24.790.892.337 22.831.911.019 92,10
BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pangan dan

Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019 merupakan hasil evaluasi terhadap target

kinerja Tahun 2019 sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja Dinas Pangan dan

Pertanian Tahun 2019 dan Rencana Strategis Tahun 2018-2023.

Sasaran strategis tidak dapat tercapai sesuai target, namun demikian kebutuhan

pangan masyarakat Kabupaten Purwakarta masih dapat tercukupi walaupun terjadi

penurunan produksi pertanian akibat penurunan luas panen dan produktivitas pertanian.

Pencapaian sasaran pada tahun 2019 merupakan hasil kinerja Dinas Pangan dan

Pertanian. Pencapaian ini merupakan hasil upaya seluruh unsur perangkat daerah dalam

mewujudkan kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Evaluasi dalam LAKIP Tahun

2019 menjadi bahan untuk menentukan program dan kegiatan sehingga dapat

meningkatkan pencapaian kinerja pada tahun berikutnya .


Lampiran 1 : Copy Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Lampiran 2 : Copy Lembar Asistensi Penyusunan LAKIP OPD Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai