PENDAHULUAN
Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta adalah perangkat daerah yang
menyelenggarakan urusan pangan (urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar) dan urusan pertanian (urusan pemerintahan pilihan). Program dan
bidang pangan dan pertanian sesuai Rencana Strategis Dinas Pangan dan Pertanian.
serta peningkatan daya saing daerah. Efisiensi dan efektivitas menjadi sangat penting
pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari Pejabat Eselon II ke atas untuk
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pemerintah. Dengan adanya Permenpan ini maka setiap instansi pemerintah diwajibkan
1
menyusun dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) yang merupakan pernyataan atau
perjanjian kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu. Kemudian pada akhir tahun
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan yang
untuk memenuhi administrasi pelaporan pencapaian kinerja, maka Dinas Pangan dan
Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019 adalah sebagai berikut ;
Nasional.
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah.
9. Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 175 Tahun 2016 tentang Perincian Tugas
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Urusan pemerintahan yang
Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan
konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. Urusan
pemerintahan konkuren terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib terdiri
atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
sawah dan bukan sawah. Luas penggunaan lahan sawah di Kabupaten Purwakarta pada
Tahun 2019 adalah 17.972 Ha atau 18,50% dari luas wilayah Kabupaten Purwakarta yang
seluas 97.172 Ha, sedangkan luas lahan pertanian bukan sawah adalah 23.859 Ha atau
24,55% dari luas wilayah Kabupaten Purwakarta. Luas penggunaan lahan pertanian dapat
berubah setiap tahun tergantung luasan lahan yang digunakan untuk budidaya pertanian.
Luas lahan pertanian ini tersebar di 17 (tujuh belas) kecamatan yang ada dalam
wilayah Kabupaten Purwakarta. Lahan sawah terdiri dari sawah irigasi dan sawah tadah
hujan. Lahan bukan sawah meliputi tegal kebun, ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat,
Lahan sawah sebagian besar dimanfaatkan untuk penanaman padi dan beberapa
komoditas palawija sebagai selingan. Pada lahan sawah yang tercukupi kebutuhan airnya
sepanjang tahun, penanaman bisa dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali. Adapun sawah tadah
hujan biasanya hanya dapat dimanfaatkan 1 (satu) kali penanaman padi dalam setahun.
Lahan pertanian bukan sawah biasanya berupa tanah darat yang biasanya
dimanfaatkan untuk penanaman padi gogo, beberapa komoditas palawija dan tanaman
buah-buahan.
Komoditas pertanian yang menjadi perhatian utama dan bernilai strategis baik di
tingkat daerah dan nasional adalah padi, hal ini disebabkan padi merupakan sumber pangan
seluruh kecamatan dengan jumlah produksi beragam tergantung luas lahan sawah yang ada
di kecamatan tersebut. Pada tahun 2019 produksi padi di Kabupaten Purwakarta mencapai
Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan Darangdan. Pada tahun 2019 produksi
manggis di Kabupaten Purwakarta mencapai 44.515 Kuintal. Panen buah manggis secara
besar biasanya pada sekitar bulan Januari sampai dengan bulan Maret.
Di sektor perkebunan komoditas yang banyak diusahakan oleh petani antara lain teh,
cengkeh dan pala. Ketiga komoditas ini banyak ditemukan di daerah-daerah dataran tinggi
produksi pada tahun 2019 komoditas teh sebanyak 4.955 ton, cengkeh sebanyak 483 ton,
Pembangunan pertanian tidak dapat terlepas dari peran serta petani sebagai pelaksana
diantaranya diukur dengan tingkat pencapaian produksi dapat dipengaruhi oleh tingkat
pengelolaan usaha tani yang dilakukan oleh petani. Petani-petani dalam satu wilayah/desa
Purwakarta pada tahun 2019 terdapat kelompok tani sebanyak 784 kelompok tani.
Sensus pertanian yang dilaksanakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) setiap 10
tahun sekali menunjukkan adanya penurunan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian di
Kabupaten Purwakarta yaitu dari 103.730 rumah tangga pada tahun 2003 menjadi 73.115
rumah tangga di tahun 2013, yang berarti terjadi rata-rata penurunan sebesar 2,95 persen
per tahun. Berdasarkan kelompok umurnya sebanyak 308 berada pada kelompok umur 15-
24 tahun, sebanyak 6.225 pada kelompok umur 25-34 tahun, sebanyak 17.896 pada
kelompok umur 35-44 tahun, sebanyak 20.863 pada kelompok umur 45-54 tahun,
sebanyak 16.113 pada kelompok umur 55-64 tahun, dan sebanyak 11.710 berada pada
pertanian kepada petani dibutuhkan tenaga penyuluh lapangan, yang terdiri dari Penyuluh
Pertanian. Pada tahun 2019 jumlah Penyuluh Pertanian sebanyak 33 orang. Dinas Pangan
dan Pertanian Kabupaten Purwakarta juga mendapat tenaga bantu penyuluh dari
Kementerian Pertanian dan Provinsi Jawa Barat, dengan komposisi jumlah THL TBPP
sumber air untuk pertanian. Iklim/cuaca pada tahun 2019 relatif lebih cenderung kemarau
panjang, sehingga mempengaruhi kebutuhan air untuk pertanian. Musim hujan baru mulai
di akhir bulan November sehingga jadual tanam untuk musim tanam Okt- Mar menjadi
Seiring dengan keterbatasan jumlah/luas lahan pertanian yang ada saat ini, yang
cenderung mengalami penurunan akibat alih fungsi lahan ke peruntukan lain baik industri,
produksi komoditas pertanian per satuan hektar luas lahan, serta teknologi yang dapat
pemerintah, yang kemudian disebarluaskan sehingga dapat sampai kepada petani di daerah.
Peranan dinas di kabupaten dan penyuluh lapangan di kecamatan sangat penting dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta. Susunan Organisasi Dinas terdiri dari :
a. Kepala Dinas
2. Subbagian Keuangan
2. Seksi Penyuluhan
Jumlah sumber daya manusia pada Dinas Pangan dan Pertanian pada tahun 2019
sebanyak 99 orang pegawai, terdiri dari 84 orang PNS dan 15 orang PTT Kabupaten.
Lepas Tenaga Bantú Penyuluh Pertanian dari Kementerian Pertanian dan Propinsi Jawa
Barat sebanyak 53 Orang (29 orang THL-TBPP (Kementan) dan 24 Orang THL TBPP
Daerah).
sebanyak 1 orang. Berdasarkan jabatannya, pegawai terdiri dari pejabat struktural sebanyak
27 orang, fungsional penyuluh pertanian sebanyak 33 orang dan fungsional umum /
pelaksana 39 orang terdiri dari PNS 24 orang dan pegawai tidak tetap sebanyak 15 orang,
Dari seluruh pegawai PNS, klasifikasi menurut tingkat pendidikan pegawai terdiri
dari SMP sebanyak 1 orang, SMA sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 7 orang, S1 sebanyak
Tugas dan fungsi dinas diatur dalam Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 175 Tahun
2016 tentang Perincian Tugas Dan Fungsi Dinas Pangan Dan Pertanian.
a. Tugas
Dinas Pangan dan Pertanian mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan
Pemerintahan bidang pangan dan pertanian yang menjadi kewenangan Daerah, dan
b. Fungsi
dan pertanian
dan pertanian
5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja OPD tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pangan dan
Pertanian Kabupaten Purwakarta dan disusun untuk periode tahun 2018 – 2023. Renstra
Purwakarta Tahun 2018-2023. Renstra adalah pedoman dan acuan dalam pelaksanaan
pembangunan, memuat tujuan dan sasaran perangkat daerah serta kebijakan dan program
Rencana program, kegiatan serta sasaran yang ingin dicapai dalam Rencana Strategis
dijabarkan untuk periode satu tahun dalam Rencana Kerja. Rencana Kerja ini menjadi
kegiatan yang dilaksanakan pada tahun bersangkutan. Penetapan Kinerja inilah yang
yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka setiap kepala
OPD membuat perjanjian kinerja. Perjanjian Kinerja ini merupakan pernyataan kesepakatan
dari Kepala kepada Bupati Purwakarta untuk menetapkan dan mencapai kinerja pada tahun
berjalan sesuai dengan bidang tugas, kewenangan, tugas pokok dan fungsinya. Perjanjian
kinerja Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019 telah dirumuskan dalam Penetapan Kinerja
Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019, yang menguraikan sasaran
yang hendak dicapai oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta dengan
indikator kinerja sebagaimana yang telah direncanakan atau ditetapkan dalam Rencana
Purwakarta secara garis besar meliputi dua kewenangan yaitu urusan pangan dan urusan
pertanian.
Perangkat daerah tidak memiliki visi organisasi tersendiri, visi perangkat daerah
adalah visi Kepala Daerah. Visi Bupati Purwakarta Tahun 2018-2023 yang ditetapkan
yaitu :
DESA “. Dinas Pangan dan Pertanian menterjemahkan misi kepala daerah ke dalam
tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam Rencana Strategis perangkat daerah.
Penjabaran tujuan dan sasaran dilakukan dengan menetapkan strategi dan arah
indikatif yang bertujuan mewujudkan visi dan misi, baik secara langsung maupun tidak
langsung merupakan langkah strategis dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran
RPJMDD. Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan
sasaran akan dicapai, yang sesuai dengan serangkaian arah kebijakan. Strategi dan Arah
Kebijakan Pembangunan Kabupaten Purwakarta tahun 2019 sesuai dengan yang tercantum
Purwakarta Tahun 2018-2023. Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Daerah menjadi
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih
agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran selama 5 (lima) tahun. Dengan arah
kebijakan, perencanaan pembangunan pangan dan pertanian diharapkan lebih efisien dan
efektif.
antara lain karena kendala keterbatasan anggaran pembangunan, waktu dan sumberdaya
manusia. Untuk itu prioritas pembangunan harus merupakan upaya terpilih yang
diproyeksikan dapat mengatasi permasalahan pada masing-masing isu secara optimal pada
tahun 2019.
Program pembangunan urusan pangan dan pertanian pada Tahun Anggaran 2019
dan Keuangan
Urusan wajib bukan pelayanan dasar yang menjadi kewenangan Dinas Pangan dan
Ketahanan Pangan.
Urusan pilihan yang menunjang menjadi kewenangan adalah urusan Pertanian, yang
Perjanjian kinerja Dinas Pangan dan Pertanian merupakan pernyataan kesepakatan dari
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian kepada Bupati Purwakarta untuk menetapkan dan
mencapai kinerja pada tahun 2019, sesuai dengan bidang tugas, kewenangan, tugas pokok
dan fungsinya. Perjanjian kinerja tahun 2019 telah dirumuskan dalam Penetapan Kinerja
Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019, yang menguraikan sasaran
yang hendak dicapai oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta dengan
indikator kinerja sebagaimana yang telah direncanakan atau ditetapkan dalam Rencana
Strategis Dinas Tahun 2018-2023. Indikator kinerja dalam Penetapan Kinerja Dinas Pangan
dan Pertanian meliputi 2 (dua) urusan yaitu pangan dan pertanian sesuai dengan
Di dalam Penetapan Kinerja Tahun 2019 memuat sasaran strategis yang telah
ditetapkan, indikator kinerja dan target yang ingin dicapai, serta program dan kegiatan
beserta besaran anggaran tiap-tiap kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019 untuk
mendukung pencapaian target kinerja tersebut. Penetapan Kinerja Dinas Pangan dan
Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019 terdiri dari 9 sasaran strategis untuk mencapai
Tabel 1. Tujuan dan Sasaran Urusan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta
Tahun 2019.
Target
Kinerja
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Tahun
2019
1. Mewujudkan Terpenuhinya Ketersediaan beras 103.008
ketersediaan ketersediaan (Ton)
pangan yang pangan Ketersediaan umbi- 37.457
berkualitas dan masyarakat umbian (Ton)
memenuhi Ketersediaan sayuran 93.644
kebutuhan dan buah (Ton)
konsumsi Lumbung pangan yang
masyarakat dibangun (unit) 12
Ketersediaan Energi
protein per kapita (AKP 96
dan AKE)
Penganekaragaman 82
Konsumsi Pangan (skor
Pola Pangan Harapan)
2. Mendorong Terlaksananya Luas tanam padi sawah 35.667
peningkatan penanaman/ (Ha)
produksi,produkt pengembangan
ivitas dan mutu komoditas Penanaman manggis 1.155
produk strategis dan (Pohon)
komoditas unggulan
pertanian Penanaman/ rehabilitasi 30
teh (Ha)
indikator-indikator kinerja sasaran serta target yang ingin dicapai pada tiap-tiap indikator
kinerja. Indikator kinerja sasaran serta target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah
sebagai berikut :
Hasil produksi pertanian khususnya komoditas tanaman pangan (beras dan umbi-
umbian) serta hortikultura (buah dan sayuran) berguna sebagai bahan pangan
masyarakat. Produksi dan ketersediaan padi, umbi-umbian, buah dan sayuran yang
Pada sasaran ini dirumuskan enam indikator kinerja tahun 2019 yaitu ketersediaan
bahan pangan beras sebanyak 103.008 ton, ketersediaan bahan pangan umbi-umbian
sebanyak 37.457 ton, ketersediaan bahan pangan sayuran dan buah sebanyak 93.644
ton, serta jumlah lumbung pangan yang terbangun sebanyak 12 unit. Ketersediaan
Energi protein per kapita (AKP dan AKE) 96, Penganekaragaman Konsumsi Pangan
atau petani secara terus menerus memanfaatkan lahan dengan penanaman tanaman
Dalam upaya melaksanakan misi mengendalikan alih fungsi lahan pertanian, pada
pertanian strategis dan unggulan. Pada sektor pertanian tanaman pangan komoditas padi
merupakan komoditas strategis yang perlu terus menerus ditanam untuk memenuhi
kebutuhan pangan, pada tahun 2019 sasaran atau target luas tanam padi adalah 35.667
Ha. Selain padi, ubi kayu merupakan komoditas yang dikembangkan pada sektor
tanaman pangan. Terutama hasil panennya dimanfaatkan oleh industri pengolahan tape
singkong, sasaran luas tanam ubi kayu pada tahun 2019 seluas 1.610 Ha. Untuk
adalah manggis yang banyak terdapat di daerah Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan
Darangdan. Komoditas manggis secara terus menerus dikembangkan baik oleh petani
secara swadaya maupun melalui kegiatan-kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas. Pada
tahun 2019 sasaran jumlah penanaman manggis ditargetkan sebanyak 1.155 pohon.
diprioritaskan pada pengembangan ketiga komoditas ini, Ketiga komoditas ini sudah
Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan Darangdan. Sasaran luas tanam tahun
2019 untuk komoditas teh seluas 30 Ha, cengkeh seluas 1,75 ha dan pala seluas 1,50 Ha
3. Tercapainya peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian dan
perkebunan
Sasaran utama dari kegiatan usaha tani atau budi daya pertanian adalah jumlah produksi
226.424 ton, produksi palawija sebanyak 133.294 ton, produksi sayuran dan buah
sebanyak 160.927 ton, produksi teh sebanyak 5.164 ton, produksi cengkeh sebanayak
Pada saat ini peningkatan jumlah produksi pertanian dan perkebunan sangat sulit
ditempuh melalui upaya perluasan areal/lahan, sehingga salah satu cara yang dapat
Pada tahun 2019 telah dirumuskan indikator kinerja untuk sasaran peningkatan
produktivitas yang terbagi menurut jenis komoditas pertanian dan perkebunan, yaitu
produktivitas padi sawah sebesar 63,85 Ku/Ha, produktivitas padi ladang sebesar 37,64
Ku/Ha, produktivitas jagung sebesar 53,02 Ku/Ha, produktivitas ubi kayu sebesar
199,16 Ku/Ha, produktivitas teh sebesar 1.117,22 Kg/Ha, produktivitas cengkeh sebesar
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian dan
pertanian. Dengan adanya peningkatan jaringan irigasi ini, lahan-lahan pertanian yang
ada dapat memperoleh pengairan yang lebih baik sehingga dapat meningkat indeks
pertanamannya, lahan yang tadinya hanya dapat ditanami satu atau dua kali dalam
setahun dapat ditanami menjadi dua atau tiga kali dalam setahun.
Jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten
Purwakarta adalah jenis jaringan irigasi Jitut (Jaringan irigasi tingkat usaha tani) dan
Jides (Jaringan irigasi desa). Pada tahun 2019 indikator kinerja Jitut dan Jides yang
Untuk menjaga kelestarian sumber daya pertanian khususnya sumber daya lahan dapat
penggunaan unsur-unsur kimia yang dapat merusak struktur tanah. Pertanian organik
merupakan cara yang tepat untuk menjaga kelestarian sumber daya lahan pertanian.
Pada tahun 2019 target kinerja terlaksananya pertanian organik seluas 50 Ha.
aparatur yang dapat ditempuh melalui pendidikan latihan dan bimbingan teknis yang
diikuti oleh penyuluh yang diselenggarakan baik oleh pusat maupun provinsi. Sehingga
ditetapkan indikator kinerja sasaran ini adalah pendidikan latihan dan bimbingan teknis
yang diikuti penyuluh, yang pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 30 kegiatan
teknologi pertanian kepada petani yang sasarannya adalah petani mau dan mampu
produksi dan mutu produk pertanian. Sehubungan itu maka indikator kinerja sasaran ini
adalah kelompok tani yang menerapkan teknologi pertanian sebanyak 450 kelompok
sektor pertanian, sehingga dinas dapat berperan untuk memfasilitasi akses permodalan
bagi petani/kelompok tani. Akses permodalan dalam hal ini bukan hanya permodalan
yang berasal dari lembaga keuangan, tetapi juga peluang-peluang jenis bantuan
Target dan indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2019 yaitu jumlah kelompok
pertanian ke luar daerah. Dinas dapat berperan untuk memfasilitasi promosi hasil produk
dari petani/kelompok tani ke luar daerah dengan cara mengikuti pameran pertanian ke
Pada tahun 2019 target indikator kinerja terlaksananya promosi produk pertanian
sebanyak 2 kegiatan.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pertanian Kabupaten Purwakarta merupakan laporan pencapaian kinerja dinas tahun 2019.
daerah sebagaimana yang tertuang dalam penetapan kinerja Dinas Pangan dan Pertanian
yang telah ditetapkan pada awal tahun.Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pangan dan
OPD dalam melaksanakan kebijakan dan programnya. Tidak lain merupakan upaya dalam
mewujudkan visi dan misinya dan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Inti dari akuntabilitas kinerja adalah tingkat pencapaian sasaran yang pengukurannya
dilakukan dengan cara membandingkan antara besaran realisasi dengan target yang ingin
Evaluasi kinerja sasaran Renstra Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019 dilakukan
dengan mengevaluasi dua sasaran yang tercantum dalam Renstra karena Tahun 2019
kegiatan Tahun Anggaran 2019 masih mengacu pada program dan kegiatan Renstra Tahun
2013-2018 karena Renstra Tahun 2018-2023 baru ditetapkan pada Tahun 2019, sehingga
terdapat perbedaan sasaran dan indikator kinerja. Sasaran kinerja berdasarkan Renstra
Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2018-2023 terdiri dari dua sasaran yaitu :
Tabel 3.1 Pencapaian Sasaran Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019 (Renstra Tahun
2018-2023)
PENCAPAIAN
PENCAPAIAN
INDIKATOR TARGET
MISI SASARAN TARGET
SASARAN AKHIR
TAHUN 2019
RENSTRA
Mewujudkan Terpenuhinya Persentase 100 100
perekonomian ketersediaan kecukupan bahan
rakyat yang pangan untuk pangan (%)
kokoh berbasis masyarakat
desa
Deskripsi Sasaran
produksi lokal maupun mendatangkan dari luar daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten
masyarakat. Pemenuhan bahan pangan yang dimaksud dalam sasaran ini adalah pemenuhan
pangan pokok yaitu beras. Indikator sasaran adalah persentase penghitungan kebutuhan beras
berdasarkan pada penghitungan angka konsumsi beras per kapita per tahun dikalikan dengan
jumlah penduduk Kabupaten Purwakarta. Ketersediaan pangan utama, dihitung dari angka
Sasaran ketiga yang ditetapkan dalam Renstra Tahun 2018-2023 adalah tercapainya
tanaman pangan,horti, kebun tahun laporan dibagi dengan produksi pangan, horti dan
Tabel 3.2 Pencapaian Sasaran Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019 Berdasarkan
Renstra Tahun 2018-2023
PENCAPAIAN
PENCAPAIAN
INDIKATOR TARGET
MISI SASARAN TARGET
SASARAN AKHIR
TAHUN 2019
RENSTRA
Mewujudkan Terpenuhinya Persentase
perekonomian ketersediaan kecukupan
√ √
rakyat yang pangan untuk bahan pangan
kokoh berbasis masyarakat (%)
desa Meningkatnya Tingkat
pemenuhan pemenuhan
dukungan dukungan x √
manajemen manajemen
perkantoran perkantoran (%)
Tercapainya Laju produksi
peningkatan tanaman
produksi pertanian pangan,
pangan, hortikultura dan x x
hortikultura dan perkebunan (%)
perkebunan
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi ada
peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu
Sasaran kinerja dinas untuk Tahun 2019 yang dijabarkan dari 3 misi terdiri dari 9
sasaran dan 31 indikator kinerja. Sebanyak 19 indikator kinerja mencapai sasaran target
Ketersediaan
energy protein
per kapita (AKP x -
dan AKE)
Penganekaragam
an Konsumsi
Pangan (Skor -
x
Pola Pangan
Harapan)
Penanaman/rehab x -
ilitasi teh (Ha)
Penanaman √ -
cengkeh (Ha)
Penanaman ubi x -
kayu (Ha)
Penanaman pala √ -
(Ha)
Tercapainya Produksi padi
peningkatan (ton)
produksi dan
produktivitas -
√
komoditas
pertanian pangan,
hortikultura dan
perkebunan
Produksi palawija -
x
(ton)
Produksi sayuran -
√
dan buah (ton)
Produksi teh (ton) -
x
Produksi cengkeh -
√
(ton)
Produksi pala -
√
(ton)
Produktivitas
padi sawah ▲ -
(ku/ha)
Produktivitas
padi ladang x -
(ku/ha)
Produktivitas √ -
jagung (ku/ha
Produktivitas x -
ubi kayu (ku/ha)
Produktivitas teh √ -
(ku/ha)
Produktivitas -
√
cengkeh (ku/ha)
Produktivitas pala -
√
(ku/ha)
Meningkatnya Jitut dan jides
jaringan irigasi yang x -
pertanian dibangun/rehabili
tasi (unit)
Meningkatnya Pertanian organik
pertanian ramah (Ha) √ -
lingkungan
Meningkatkan Diklat/bimtek
pengetahuan dan yang diikuti -
√
keterampilan penyuluh
penyuluh
Meningkatnya Kelompok tani
penerapan yang menerapkan -
√
teknologi teknologi
pertanian
Terfasilitasinya Kelompok tani
bantuan untuk yang
kelompok tani mendapatkan -
√
bantuan sarana
prasarana
pertanian
Memfasilitasi Pameran/promosi
pemasaran /expo √ -
produk pertanian
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi ada
peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu
3.1.2. Analisa Kinerja
Indikator persentase kecukupan bahan pangan utama tercapai 124,12 % dari target
pencapaian sebanyak 100 %. Produksi beras di Kabupaten Purwakarta pada Tahun 2019
sebanyak 130.970,06 ton. Kebutuhan beras penduduk Purwakarta tahun 2019 sebanyak
105.516,073 ton. Angka kebutuhan beras dihitung berdasarkan data angka konsumsi
memiliki target 100%. Pencapaian target Tahun 2019 sebesar 73,65%. Pencapaian
indikator sasaran laju produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan sebesar -
3,49% dari target 27,27%.Penurunan produksi pertanian pada Tahun 2019 mengalami
penurunan signifikan akibat faktor iklim, yaitu panjangnya musim kemarau Tahun 2019.
Kondisi iklim tersebut mempengaruhi luas tanam dan panen untuk semua komoditas
sehingga berdampak pada rendahnya volume panen. Berikut data perkembangan produksi
pertanian.
Laju
produksi Laju produksi
Data Produksi (ton) 2018 2019
Tahun Tahun 2019
2018
Tanaman Pangan Padi 1,14 265.699,71 251.627,00 -5,30
Palawija -5,06 40.887,00 30.484,00 -25,44
Hortikultura Sayur -10,18 35.984,07 37.989,30 5,57
Buah 295,54 138.882,60 144.643,50 4,15
Biofarmaka 107,24 1.800,15 1.752,09 -2,67
Perkebunan 3,86 8.381,46 8.562,00 2,15
JUMLAH 20,58 489.834,84 473.305,80 -3,49
Sumber : Data Statistik Pertanian Tahun 2019 (diolah)
Penurunan laju produksi terbesar berada pada komoditas tanaman palawija sebesar
25,44%. Penurunan produksi palawija diakibatkan turunnya produksi ubi kayu dan tidak
adanya produksi talas dan ganyong pada Tahun 2019. Produksi ubi kayu pada Tahun 2019
masyarakat. Jumlah sasaran pada misi I yang diukur kinerjanya: 1 sasaran. Jumlah
kinerja mencapai target Tahun 2019, 4 indikator kinerja tidak mencapai target.
Deskripsi Sasaran
Ketersediaan pangan masyarakat bergantung pada hasil produksi pertanian, baik yang
dihasilkan di kabupaten itu sendiri maupun didatangkan dari luar kabupaten. Ketersediaan
bahan pangan tidak hanya dari produk tanaman pangan, sayuran dan buah buahan tetapi juga
dipenuhi dari bahan pangan hewani yang berasal dari ternak dan ikan. Ketersediaan produk
peternakan dan perikanan juga berperan dalam ketersediaan energi untuk masyarakat.
Salah satu upaya dalam menjaga ketersediaan bahan pangan (beras) untuk masyarakat
Pada Tahun 2019 pencapaian kinerja sasaran ke-1 yaitu Tersedianya Kebutuhan
Pangan Masyarakat telah ditetapkan sebanyak 6 indikator kinerja yaitu Ketersediaan bahan
Pangan Beras ditargetkan sebanyak 103.008 Ton; Ketersediaan Bahan Pangan Umbi-
umbian ditargetkan sebanyak 37.457 Ton; Ketersediaan Bahan Pangan Sayuran dan Buah
ditargetkan 93.664 Ton; Lumbung Pangan yang terbangun ditargetkan sebanyak 12 Unit; .
Ketersediaan Energi protein per kapita (AKP dan AKE) dengan skor 96 dan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan (Skor Pola Pangan Harapan) dengan skor 82.
Dari enam Indikator kinerja tersebut, 2 indikator kinerja sudah mencapai target
Tahun 2019. Terdapat 4 indikator kinerja yang belum mencapai target Tahun 2019 yaitu
Lumbung Pangan yang Terbangun sebanyak 1 unit, Ketersediaan Bahan Pangan Umbi-
umbian sebesar dan Ketersediaan Energy Protein per kapita (AKP dan AKE) tidak dapat
disajikan datanya karena hasil penghitungan skor tersebut belum dikeluarkan pemerintah
pusat.
Indikator ketersediaan bahan pangan beras yang ditargetkan sebanyak 103.008 ton
dapat tercapai sebanyak 130.970,06 ton. Kebutuhan beras penduduk Purwakarta tahun
2019 masih dapat terpenuhi dari produksi atau hasil panen padi dari Kabupaten Purwakarta
sendiri. Berdasarkan data jumlah penduduk Kab. Purwakarta tahun 2019 semester I (data
Maka masih terjadi surplus beras sebanyak 25.453,987 Ton. Dibandingkan dengan tahun
2018, capaian indikator ketersediaan pangan beras mengalami penurunan pada tahun 2018.
Angka produksi padi pada Tahun 2019 masih mencapai target walaupun mengalami
penurunan dibandingkan Tahun 2018. Keadaan ini disebabkan kemarau panjang di Tahun
bahan pangan umbi-umbian pada tahun 2019 sebanyak 37.457 ton. Capaian target sebesar
23.568 ton. Terjadi penurunan ketersediaan bahan pangan umbi umbian apabila
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2018 sebanyak 32.747 ton. Angka produksi umbi –
umbian mengalami penurunan karena turunnya produksi umbi kayu dan tidak adanya
sebesar 93.664 ton dan tercapai sebesar 182.632,8 ton. Pencapaian Tahun 2019 mengalami
sebanyak 12 unit di Tahun 2019, dan terealisasi 1 unit. Realisasi tersebut merupakan hasil
kegiatan pembangunan lumbung pangan yang bersumber anggaran dari DAK Pertanian.
Konsumsi belum dapat disajikan datanya karena skor AKE/AKP dan PPH belum
Dalam Lakip Tahun 2019, target akhir renstra tidak dicantumkan karena dalam
Renstra Tahun 2018-2023 indikator sasaran mengalami perubahan dari Renstra Tahun
2013-2018. Tahun 2019 merupakan tahun peralihan sehingga masih menggunakan sasaran
yang sama dengan renstra periode sebelumnya. Walaupun dalam Renstra 2018-2023 terdapat
Misi kedua adalah Meningkatkan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk Pertanian
Jumlah sasaran pada misi II yang diukur indikator kinerjanya: 4 sasaran. Jumlah indikator
Deskripsi Sasaran
lahan secara optimal dengan penanaman komoditas potensial untuk wilayah Kabupaten
Purwakarta. Dinas memiliki peran untuk dapat memotivasi, memberikan bimbingan teknis,
penyuluhan dan memerikan bantuan anggaran melalui kegiatan -kegiatan agar petani dapat
sasaran melalui 6 indikator kinerja yaitu Luas tanam padi sawah dengan target seluas
35.677 hektar; Penanaman manggis dengan target sebanyak 1.155 Pohon;
target seluas 1,75 Hektar; Luas Tanam Ubi Kayu seluas 1.610 Hektar dan Penanaman Pala
Realisasi pencapaian target dari keenam Indikator kinerja tersebut di Tahun 2019
terdapat 4 indikator mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Indikator luas tanam
padi sawah dengan target seluas 35.677 Ha, dapat tercapai seluas 41.529 Ha. Walaupun
2018 yaitu seluas 1.375 Ha. Penurunan luas tanam padi diakibatkan musim kemarau
Indikator kinerja penanaman manggis yang ditargetkan sebanyak 1.155 pohon, dan
terealisasi penanaman sebanyak 4.500 pohon. Apabila dibandingkan capaian pada tahun
2018, capaian pada tahun 2019 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2018
penanaman manggis sebanyak 303 pohon. Penanaman pohon manggis sebagian besar
Darangdan. Penanaman manggis ini sebagian besar dilakukan melalui bantuan kegiatan
dari pemerintah.
Indikator kinerja pada sasaran ini yang terkait dengan sektor perkebunan meliputi
Penanaman/rehabilitasi teh dengan target seluas 30 Ha, hanya terealisasi seluas 4 Ha.
Rehabilitasi teh mengalami penurunan dari pencapaian tahun 2018 yang mencapai realisasi
penanaman seluas 75 hektar. Hal ini terjadi karena keterbatasan anggaran untuk
Penanaman pala dengan target seluas 1,5 Ha ternyata dapat terealisasi seluas 350 Ha.
Realisasi penanaman pala mengalami peningkatan signifikan karena terdapat bantuan
Komoditas palawija yang utama di Kabupaten Purwakarta adalah ubi kayu atau
singkong. Ubi kayu merupakan salah satu komoditas sasaran dalam pengembangan
komoditas untuk wilayah Kabupaten Purwakarta. Areal penanaman ubi kayu tersebar di
dan Wanayasa. Tahun 2019 target penanaman ubi kayu seluas 1.610 Ha dan dapat
terealisasi seluas 300 Ha. Realisasi penanaman ubi kayu tidak dapat mencapai target
karena masih mendapatkan masalah yang sama dengan kondisi tahun lalu. Kualitas panen
ubi kayu yang kurang baik dan harga jual masih rendah. Keadaan ini menyebabkan petani
masih kurang berminat menanam ubi kayu. Faktor lainnya adalah faktor ketersediaan
lahan yang semakin menurun dari tahun ke tahun dan musim kemarau panjang yang
Produktivitas
pala (kg/ha) Kg/Ha 546 322,66 546 √ 546 -
Deskripsi Sasaran
hortikultura maupun perkebunan akan tercapai kalau didukung dengan sarana dan
prasarana pertanian yang memadai. Tanaman perkebunan adalah tanaman semusim atau
tanaman tahunan yang jenis dan tujuan pengelolaannya ditetapkan untuk usaha perkebunan
(UU Nomor 39 Tahun 2015 tentang perkebunan). Tanaman hortikultura adalah tanaman
yang menghasilkan buah, sayuran, bahan obat nabati, florikultura, termasuk didalamnya
jamur, lumut, dan tanaman air yang berfungsi sebagai sayuran, bahan obat nabati, dan/atau
ditempuh melalui upaya perluasan areal/lahan, sehingga salah satu cara yang dapat
Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi II sasaran kinerja ke-2 yaitu Tercapainya
palawija sebanyak 133.294 ton, produksi sayuran dan buah sebanyak 160.927 ton, produksi
teh sebanyak 5.164 ton, produksi cengkeh sebanyak 337 ton, dan produksi pala sebanyak 37
ton. Peningkatan produktivitas yang terbagi menurut jenis komoditas tanaman pangan dan
perkebunan, yaitu produktivitas padi sawah sebesar 63,85 Ku/Ha, produktivitas padi ladang
sebesar 37,64 Ku/Ha, produktivitas jagung sebesar 53,02 Ku/Ha, produktivitas ubi kayu
sebesar 199,16 Ku/Ha, produktivitas teh sebesar 1.117,22 Kg/Ha, produktivitas cengkeh
mencapai target. Indikator produksi padi dengan target sebayak 226.424 ton dapat tercapai
sebanyak 251.627 ton. Produksi padi ini mengalami penurunan sebanyak 2 dibanding tahun
sebelumnya.
Produksi palawija ditargetkan sebanyak 133.294 ton dan hanya tercapai sebanyak
30.484 ton. Apabila dibandingkan dengan tahun 2018 produksi palawija tahun 2019
hanya sebagai selingan dari tanaman padi. Pada tahun 2019 petani cenderung menanam
ton dan dapat tercapai sebanyak 182.632,8 ton. Produksi ini mengalami peningkatan dari
tahun 2018.
Indikator Kinerja produksi teh mempunyai target sebesar 5.164 ton dan produksi
dapat mencapai target yaitu sebanyak 4.955 ton. Produksi mengalami penurunan
Produksi cengkeh memiliki target 337 ton dan dapat tercapai sebanyak 483 ton.
Produksi cengkeh pada Tahun 2019 sedikit menurun dibandingkan Tahun 2018. Produksi
pala dengan target produksi 37 ton dan dapat tercapai sejumlah 48 ton. Produksi pala
Pencapaian angka produktivitas padi sawah pada Tahun 2018 sebesar 60,72 Ku/Ha.
Produktivitas tidak mencapai target yaitu 63,85 Ku/ha. Produktivitas pada Tahun 2019
Produktivitas padi ladang dengan target sebesar 37,64 Ku/Ha tidak dapat tercapai,
angka produktivitas Tahun 2019 sebesar 30,45 Ku/Ha. Apabila dibandingkan tahun
Produktivitas jagung dengan target sebesar 53,02 Ku/Ha dapat tercapai sebesar 56,20
Ku/Ha. Produktivitas jagung Tahun 2019 mengalami peningkatan. Produktivitas ubi kayu
mempunyai target sebesar 199,16 Ku/Ha dan pada Tahun 2019 tidak mencapai target,
dengan pencapaian angka produktivitas sebesar 193 Ku/Ha. Apabila dibandingkan tahun
Produktivitas teh dengan target sebesar 1.117,22 Kg/Ha dapat tercapai sebesar 1.507
Kg/Ha. Produktivitas cengkeh dengan target sebesar 253,29 Kg/Ha dapat tercapai sebesar
456 Kg/Ha. Produktivitas pala dari target sebesar 322,66 Kg/Ha tercapai sebesar 546
Kg/Ha. Apabila dibandingkan tahun sebelumnya, produktivitas the, cengkeh dan pala
Pada tahun 2019 Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta berupaya untuk
Deskripsi Sasaran
jaringan irigasi yang berfungsi baik. Maka pembangunan dan rehabilitasi saluran pengairan
selalu dilakukan agar lahan memperoleh pengairan yang lebih baik dengan tujuan untuk
meningkat indeks pertanaman. Dengan meningkatnya jaringan pengairan, maka lahan yang
tadinya hanya dapat ditanami satu atau dua kali dalam setahun dapat ditanami menjadi dua
Pada tahun 2019 sasaran ketiga Misi ke-II yaitu meningkatnya jaringan irigasi
pertanian, telah dirumuskan 1 indikator kinerja yaitu JITUT dan JIDES yang terbangun
yang ditargetkan sebanyak 30 unit. Pada Tahun 2019 terdapat pembuatan jaringan irigasi
Deskripsi Sasaran
Pertanian organik dipandang menjadi sistem usaha tani yang dapat menjaga
kelestarian sumber daya pertanian. Untuk menjaga kelestarian sumber daya pertanian
khususnya sumber daya lahan dapat dilakukan dengan menerapkan pertanian ramah
lingkungan. Yaitu dengan mengurangi penggunaan unsur-unsur kimia yang dapat merusak
struktur tanah. Maka Dinas Pangan dan Pertanian menetapkan pertanian organik sebagai
Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi II sasaran kinerja ke-4 yaitu Meningkatnya
dimana dicapai hasil seluas 60 Hektar. Pencapaian target kinerja Tahun 2019 tersebut
Pengembangan Pertanian Padi Organik setiap tahunnya. Pertanian organik tetap menjadi
dan sehat, karena pertanian organik sangat rendah kandungan bahan kimia. Di lain pihak,
usaha tani padi organik dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani karena
memiliki harga yang lebih tinggi daripada beras hasil sawah konvensional.
Misi ketiga adalah Mewujudkan Kesejahteraan Petani. Jumlah sasaran pada misi III yang
indikator kinerja. Untuk pencapaian target akhir renstra terdapat 3 indikator kinerja
Evaluasi terhadap masing-masing kinerja sasaran yang berada pada misi III adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatnya Pengetahuan Dan Keterampilan Penyuluh
Tabel 3.12 : Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi III Sasaran Strategis ke-1
Terca Target
Indikator Realisasi Target Hasil Hasil
Satuan pai / Akhir
Kinerja 2018 2019 2019 s.d 2019
Tidak Renstra
Diklat
dan
kegiatan 8 30 47 √ 47 -
Bimtek
penyuluh
Sumber : Kelompok Jabatan Fungsional, Bidang SDPU dan Subbag Umum
kepegawaian
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi
ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu
Deskripsi Sasaran
yaitu pelaku usaha tani dan aparat Dinas Pangan dan Pertanian. Sumber daya manusia
terdiri dari petugas/aparatur dan petani dan kinerja keduanya memiliki keterikatan yang
cukup kuat. Petugas terutama penyuluh merupakan fasilitator bagi petani. Penyuluh
bertugas mengubah perilaku /kebiasaan bertani menjadi lebih baik. Yaitu dengan cara
kelembagaan sampai pemasaran produk pertanian. Oleh karena itu kemampuan dan
keterampilan penyuluh maupun petani perlu terus ditingkatkan melalui pendidikan dan
pelatihan, bimbingan teknis dan pembinaan, serta pertemuan dan musyawarah kelompok.
Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi III sasaran kinerja ke-1 yaitu Meningkatnya
yaitu Pendidikan latihan dan bimbingan teknis yang diikuti penyuluh dan ditargetkan
sebanyak 30 kegiatan
Realisasi pelaksanaan diklat/bimtek pada Tahun 2019 belum mencapai target kinerja
yang telah ditetapkan. Dimana dicapai sebanyak 8 kegiatan yaitu Diklat Dasar Penyuluh
untuk CPNS Penyuluh Pertanian. Keterbatasan jumlah diklat yang diikuti oleh para
latihan dan bimbingan teknis. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran ini diwujudkan
Tabel 3.13 : Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi III Sasaran Strategis ke-2
Terca Target
Indikator Realisas Target Hasil Hasil
Satuan pai / Akhir
Kinerja i 2018 2019 2019 s.d 2019
Tidak Renstra
Kelompok
Tani yang
menerapkan Kelompok 773 450 784 √ 784 -
Teknologi
Pertanian
Sumber : Kelompok Jabatan Fungsional, Bidang SDPU dan Subbag Umum
kepegawaian
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target
tetapi ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu
Deskripsi Sasaran
Aplikasi penggunaan teknologi tidak hanya berkaitan dengan mekanisasi pertanian tetapi
termasuk juga di dalamnya teknik budidaya. Penerapan teknologi pertanian dalam usaha
Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi III sasaran kinerja ke-2 yaitu Meningkatnya
kelompok tani yang menerapkan teknologi pertanian sebanyak 450 Kelompok Tani.
Pencapaian Indikator kinerja tersebut telah melebihi target kinerja yang telah
ditetapkan dimana dicapai hasil sebanyak 784 kelompok tani yang menerapkan teknologi
pertanian. Penerapan teknologi dimulai dari teknik budidaya, teknis pra dan pasca panen
Pencapaian target kinerja Tahun 2019 tersebut meningkat dalam jumlah kelompok
tani yang menerapkan teknologi pertanian yaitu 784 kelompok tani dibandingkan tahun
semakin banyak pula kelompok tani yang mendapatkan penyuluhan mengenai informasi
mencapai target akhir Renstra yang mencapai 450 kelompok tani. Indikator kinerja ini
telah jauh melampaui target akhir Renstra. Dengan berkembangnya teknologi informasi,
mendorong kelompok Tani untuk ikut menerapkan teknologi informasi di sektor pertanian.
Penerapan teknologi yang selama ini dilakukan mau tidak mau akan bergeser mencakup
Informasi mengenai kalender tanam sampai dengan informasi pasar dapat dengan mudah
Tabel 3.14 Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi III Sasaran Strategis ke-3
Target
Indikator Realisasi Target Hasil Tercapai / Hasil s.d
Satuan Akhir
Kinerja 2018 2019 2019 Tidak 2019
Renstra
Kelompok Tani /
Masyarakat yang
mendapat kan Kelompok 42 4 30 √ 30 -
sarana dan prasarana
pertanian
Sumber : Bidang Ketahanan Pangan
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target tetapi
ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu
Deskripsi Sasaran
Sampai dengan saat ini keterbatasan akses permodalan merupakan suatu kendala
dalam sektor pertanian, dinas dapat berperan untuk memfasilitasi akses permodalan bagi
petani/kelompok tani. Akses permodalan dalam hal ini bukan hanya permodalan yang
berasal dari lembaga keuangan, tetapi juga peluang-peluang jenis bantuan permodalan yang
merupakan program pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah melalui
kementerian, dinas atau instansi terkait. Bantuan keuangan lain yang diterima oleh kelompok
tani adalah dalam bentuk bantuan pembayaran premi asuransi usaha tani padi dan bantuan
Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi III sasaran kinerja ke-3 yaitu Terfasilitasinya
bantuan untuk kelompok tani, dengan 1 indikator kinerja yaitu Kelompok Tani /
kegiatan sektor ketahanan pangan berupa pembuatan lumbung dan modal untuk distribusi
Tabel 3.15 : Perhitungan Pencapaian Sasaran Misi III Sasaran Strategis ke-4
Reali Terca Target
Indikator Target Hasil Hasil
Satuan sasi pai/Ti Akhir
Kinerja 2019 2019 s.d 2019
2018 dak Renstra
Terlaksanan
ya promosi
Kegiatan 2 2 2 √ 2 -
produk
pertanian
Sumber : Subbag perencanaan dan pelaporan
Ket: √ = mencapai target, X = tidak mencapai target, ▲= tidak mencapai target
tetapi ada peningkatan dibandingkan kinerja tahun lalu
Deskripsi Sasaran
pertanian ke luar daerah. Dinas dapat berperan untuk memfasilitasi promosi hasil produk dari
petani/kelompok tani ke luar daerah dengan cara mengikuti pameran pertanian ke luar
Pada Tahun 2019 ukuran kinerja Misi III sasaran kinerja ke-4 yaitu memfasilitasi
Indikator kinerja pada Tahun 2019 telah mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan dimana terlaksana 2 Kegiatan Promosi atau tingkat pencapaian target sebesar
100%. Fasilitasi ini dilakukan oleh Dinas Pangan dan Pertanian dengan keikutsertaan pada
pameran di tingkat provinsi yaitu Hari Perkebunan dan Festival Teh. Pada kesempatan
tersebut produk-produk dan hasil-hasil olahan pertanian ditampilkan dan sekaligus menjadi
media pemasaran produk. Dalam kesempatan itu pun terbuka informasi peluang usaha dan
Pencapaian Hasil Tahun 2019 dari Indikator Kinerja ini, apabila dibandingkan
dengan target akhir Renstra 2013-2018 indikator kinerja ini sudah mencapai target akhir
Realisasi penyerapan anggaran belanja langsung menurut program dan kegiatan yang
sumber anggarannya berasal dari APBD Kabupaten Purwakarta beserta Bantuan APBD
Provinsi Jawa Barat dan APBN Dana Alokasi Khusus sebagaimana tertuang dalam
Purwakarta Tahun Anggaran 2019. Rincian realisasi anggaran tersebut adalah anggaran
yang dimanfaatkan atau dialokasikan untuk program dan kegiatan pembangunan pangan
Dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pangan dan Pertanian
puluh empat milyar tujuh ratus sembilan puluh juta delapan ratus sembilan puluh dua ribu
tiga ratus tiga puluh tujuh rupiah) pada Tahun Anggaran 2019. Berdasarkan Laporan
Keuangan Dinas Pangan dan Pertanian Tahun Anggaran 2019, anggaran belanja tersebut
berasal dari APBD murni Kabupaten Purwakarta, Bantuan APBD Provinsi Jawa Barat dan
Realisasi anggaran APBD Tahun 2019 adalah sebesar Rp. 22.831.911.019,- (dua puluh dua
milyar delapan ratus tiga puluh satu juta sembilan ratus sebelas ribu sembilan belas rupiah)
3.2.2 Pendapatan
Pada tahun 2019 Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta tidak
Tahun 2019, terdapat pemasukan untuk pendapatan lainnya (PAD) sebesar Rp.
19.662.000,- (sembilan belas juta enam ratus enam puluh dua ribu rupiah). Pemasukan
tersebut merupakan hasil penjualan benih padi produksi UPTD Perbenihan melalui
Kegiatan Penangkaran Benih Padi sebanyak 3.390 kg. Harga jual per kilogram sebesar Rp.
5.800,00.
3.3 Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Pangan dan Pertanian
bagian dari pembangunan Kabupaten Purwakart. Berikut rincian realisasi belanja dari
Tabel. 3.17 Realisasi Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan
Dinas Pangan dan Pertanian Tahun 2019
Uraian Urusan,
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase
Organisasi,Program dan Kegiatan
(%)
Belanja Pegawai 11.985.024.622 11.791.869.209 98,39
Belanja Gaji Pokok PNS/ Uang
3.991.404.861 3.910.776.144 97,98
Representasi
Belanja Tunjangan Keluarga 429.272.472 422.680.812 98,46
Belanja Tunjangan Jabatan 254.089.811 252.210.000 99,26
Belanja Tunjangan Fungsional 239.510.002 236.670.000 98,81
Belanja Tunjangan Fungsional Umum 65.573.504 65.125.000 99,32
Belanja Tunjangan Beras 212.605.567 209.438.640 98,51
Belanja Tunjangan PPh/Tunjangan
16.493.136 16.454.421 99,77
Khusus
Belanja Pembulatan Gaji 62.348 60.520 97,07
Belanja Tambahan Penghasilan
306.900.000 305.950.000 99,69
Berdasarkan Beban Kerja
Belanja Tambahan Penghasilan
6.469.112.921 6.372.503.672 98,51
Berdasarkan Prestasi Kerja
Program Peningkatan Ketahanan
2.000.000.000 1.505.992.000 75,30
Pangan
Penyusunan Pola Pangan Harapan 50.000.000 33.250.000 66,50
Kawasan Rumah Pangan Lestari 50.000.000 50.000.000 100,00
Pemantauan Harga Pangan 50.000.000 50.000.000 100,00
Pengadaan Gabah Untuk Lumbung
Pangan Masyarakat (Pendukung DAK 100.000.000 57.240.000 57,24
2019)
Lomba Cipta Menu Pangan 100.000.000 73.220.000 73,22
Hari Pangan Sedunia 150.000.000 58.280.000 38,85
Sistem Kerawanan Pangan dan Gizi 50.000.000 31.000.000 62,00
Pembinaan Lembaga Usaha Pangan
50.000.000 26.603.000 53,21
Masyarakat
Pengawasan Keamanan Pangan 50.000.000 - 0,00
Pengelolaan dan Pembinaan
100.000.000 29.270.000 29,27
Cadangan Pangan
Pengelolaan Statistik Pertanian dan
50.000.000 48.957.000 97,91
Ketahanan Pangan
Piloting Penanganan Rawan Pangan 100.000.000 - 0,00
Dewan Ketahanan Pangan 100.000.000 85.379.000 85,38
DAK Reguler Bidang Pertanian Sektor
500.000.000 485.453.000 97,09
Ketahanan Pangan (DAK 2019)
Pengadaan Beras 500.000.000 477.340.000 95,47
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 1.174.547.715 937.971.025 79,86
Penyediaan jasa surat menyurat 4.000.000 2.067.000 51,68
Penyediaan jasa komunikasi, sumber
200.839.715 116.832.983 58,17
daya air dan listrik
Penyediaan jasa pemeliharaan dan
perizinan kendaraan 50.000.000 25.990.000 51,98
dinas/operasional
Penyediaan jasa kebersihan dan
78.000.000 78.000.000 100,00
penjaga malam
Penyediaan alat tulis kantor 75.000.000 68.409.000 91,21
Penyediaan barang cetakan dan
50.000.000 44.090.000 88,18
penggandaan
Penyediaan komponen instalasi
20.000.000 19.382.900 96,91
listrik/penerangan bangunan kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga 30.000.000 28.834.950 96,12
Penyediaan makanan dan minuman 50.000.000 41.500.000 83,00
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi
150.000.000 146.764.192 97,84
ke luar daerah
Penyediaan Jasa Tenaga PTT 441.708.000 341.100.000 77,22
Festival Purwakarta Istimewa 25.000.000 25.000.000 100,00
Program peningkatan sarana dan
631.000.000 522.317.616 82,78
prasarana aparatur
Pengadaan perlengkapan gedung
80.000.000 79.594.000 99,49
kantor
Pengadaan mebeleur 100.000.000 97.950.000 97,95
Pemeliharaan rutin/berkala gedung
75.000.000 74.500.000 99,33
kantor
Pemeliharaan rutin/berkala
134.000.000 115.678.116 86,33
kendaraan dinas/operasional
Pemeliharaan sarana kantor 27.000.000 17.674.500 65,46
Biaya operasional dan pemeliharaan
kendaraan operasional pangan dan 30.000.000 1.415.000 4,72
pertanian
Penyediaan biaya sewa lahan BPP 15.000.000 - 0,00
Kecamatan Jatiluhur
Pengelolaan dan pemeliharaan
20.000.000 - 0,00
website Dinas Pangan dan Pertanian
Penataan dan emplasemen kantor
150.000.000 135.506.000 90,34
dinas
Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan 62.500.000 36.451.000 58,32
capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja
35.000.000 21.940.000 62,69
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan pelaporan barang milik
7.500.000 - 0,00
daerah
Bintek SPIP 20.000.000 14.511.000 72,56
Program Peningkatan
225.000.000 178.064.900 79,14
Kesejahteraan Petani
Pemberdayaan Kelompok
Pengembangan Usaha dan 50.000.000 48.839.900 97,68
Pengolahan Hasil Pertanian
Pelatihan Penumbuhan
Kebersamaan Pelaku Usaha 50.000.000 43.635.000 87,27
Perkebunan Teh
Pembinaan Petani di sekitar
50.000.000 39.780.000 79,56
Perkebunan Besar Swasta
Sosialisasi Asuransi Usaha Tani 75.000.000 45.810.000 61,08
Program peningkatan pemasaran
hasil produksi 100.000.000 55.471.100 55,47
pertanian/perkebunan
Pembinaan Peningkatan Pemasaran
100.000.000 55.471.100 55,47
Produk Pertanian
Program peningkatan produksi
6.458.320.000 6.048.299.169 93,65
pertanian/perkebunan
Pengembangan Pertanian Organik 250.000.000 175.618.000 70,25
Pengembangan Teknologi Pasca
75.000.000 74.120.000 98,83
Panen Tanaman Pangan
Pendampingan Kegiatan Peningkatan
100.000.000 - 0,00
Produksi Tanaman Padi
Pelaporan Upaya Khusus
Swasembada Padi, Jagung,Kedelai 100.000.000 68.068.600 68,07
dan Cabai
Perlindungan Tanaman Pangan dan
Penanggulangan DPI dan Emergency 75.000.000 73.975.000 98,63
Bencana Alam
Peningkatan Produksi Hortikulktura 100.000.000 94.443.000 94,44
Pemeliharaan Tanaman Manggis di
50.000.000 49.250.000 98,50
Tanah Asset Pemda
Peningkatan Produktivitas Lahan
100.000.000 99.427.500 99,43
Pekarangan/P2WKSS
Pengembangan Perkebunan Teh
75.000.000 69.955.000 93,27
Organik
Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan
50.000.000 48.269.000 96,54
Pestisida
Pembangunan Jalan Usaha Tani 100.000.000 99.658.000 99,66
Penangkaran Benih Tanaman Pangan 100.000.000 90.095.000 90,10
Pengembangan Palawija 100.000.000 99.050.000 99,05
Dialog Umum Peningkatan Mutu
500.000.000 454.511.600 90,90
Pertanian
DAK Reguler Bidang Pertanian (DAK
3.633.320.000 3.542.521.969 97,50
2019)
Pembelian Bibit Untuk Kelompok
150.000.000 141.212.500 94,14
Tani Kecamatan Cibatu
Pembelian Pupuk Untuk Para Petani
Padi se-Wilayah Kecamatan 200.000.000 198.100.000 99,05
Campaka dan Cibatu
Pengelolaan Urban Farming 500.000.000 478.754.000 95,75
Bimbingan Teknis GAP Hortikultura 200.000.000 191.270.000 95,64
Program Pemberdayaan Penyuluh
1.417.000.000 1.098.326.000 77,51
Pertanian/Perkebunan Lapangan
Penyusunan Programa Penyuluhan 50.000.000 26.150.000 52,30
Peningkatan Wawasan dan
100.000.000 - 0,00
Pengetahuan Penyuluh
Peningkatan Kinerja THL Penyuluh
200.000.000 173.000.000 86,50
Pertanian
Penyusunan RDKK 30.000.000 28.980.000 96,60
Pembinaan dan Supervisi
100.000.000 18.046.000 18,05
Penyelenggaraan Penyuluhan
Hari Krida Pertanian 150.000.000 102.888.000 68,59
Bantuan Operasional Penyuluh (BOP)
192.000.000 183.500.000 95,57
Pertanian (Banprov Tahun 2019)
Pos Penyuluhan Desa (Banprov
595.000.000 565.762.000 95,09
Tahun 2019)
Program Pengembangan
650.000.000 593.226.500 91,27
Agribisnis
Rehabilitasi Tanaman Teh 50.000.000 48.310.000 96,62
Pengembangan Tanaman Manggis
600.000.000 544.916.500 90,82
dan Durian
Program Peningkatan Penerapan
87.500.000 63.922.500 73,05
Teknologi Pertanian/Perkebunan
Pengelolaan Alat dan Mesin
87.500.000 63.922.500 73,05
Pertanian (Brigade Alsintan)
JUMLAH 24.790.892.337 22.831.911.019 92,10
BAB IV
PENUTUP
Pertanian Kabupaten Purwakarta Tahun 2019 merupakan hasil evaluasi terhadap target
kinerja Tahun 2019 sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja Dinas Pangan dan
Sasaran strategis tidak dapat tercapai sesuai target, namun demikian kebutuhan
penurunan produksi pertanian akibat penurunan luas panen dan produktivitas pertanian.
Pencapaian sasaran pada tahun 2019 merupakan hasil kinerja Dinas Pangan dan
Pertanian. Pencapaian ini merupakan hasil upaya seluruh unsur perangkat daerah dalam
2019 menjadi bahan untuk menentukan program dan kegiatan sehingga dapat