Anda di halaman 1dari 14

MAKALA

KONSTRUKSI BENDUNGAN
Dosen pengampu: M. Linggi Kala’ Lino, ST., MT.

Disusun Oleh:
Didit Natanael (222213142)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2022
Kata Pengantar

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: Konstruksi Bendungan. Dalam makalah
ini dibuat untuk memperdalam prngetahuan tentang bendungan dan sekaligus sebagai tugas
yang harus dipenuhi sebagai mahasiswa dalam matakuliah aplikasi kompiter.
Saya sungguh menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
saya mengharapkan kritikan dan saran yang bagus agar makalah menjadi sempurna dan dapat
digunakan dengan baik.
Demikian makalah ini dibuat, sekian dan terima kasih.

Balabatu, 13 Desember 2022


DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..

BAB I…………………………………………………………………………………
A. Pendahuluan…………………………………………………………………..
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………….
D. Manfaat………………………………………………………………………..

BAB II……………………………………………………………………………..
A. Pengertian Bendungan……………………………………………………
B. Jenis – Jenis Bendungan…………………………………………………
C. Komponen Bendungan……………………………………………………
D. Tipe – Tipe Bendungan………………………………………………………
E. Konstruksi Bendungan…………………………………………………………

BAB III…………………………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Akhir-akhir ini kita sering disuguhi berita di media cetak maupun media elektronik
yang memberitakan adanya musibah kekeringan dan musibah banjir di bagian
wilayah-wilayah Indonesia, yang kejadiannya silih berganti setiap tahun. Salah
satu upaya untuk mengurangi terjadinya musibah tersebut adalah dengan
membangun bendungan yang dapat berfungsi untuk menampung air sekaligus
meredam banjir.

Bendungan disamping memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat, juga


menyimpan potensi bahaya yang besar pula. Membangun bendungan disamping
akan memperoleh manfaat juga berarti dengan sengaja akan mengundang
datangnya potensi bahaya yang dapat mengancam kehidupan masyarakat luas.
Bendungan yang runtuh akan menimbulkan banjir besar yang akan
mengakibatkan bencana dahsyat di daerah hilir bendungan.

Perencanaan, pelaksanaan konstruksi dan pengelolaan bendungan harus


dilaksanakan tahap demi tahap sesuai dengan kaidah-kaidah keamanan
bendungan yang tertuang dalam berbagai peraturan atau norma, standar,
pedoman dan manual yang lazim disingkat NSPM. Kewajiban untuk mematuhi
NSPM ini tertuang di dalam ayat 2, Ps 63 UU 7/2004 tentang Sumber Daya Air.

B. Rumusan masalah

Rumusan permasalan dalam pembuatan sebuah konstruksi bendungan yaitu:


1. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi sebuah bendungan ?
2. Apa saja bagian – bagian bendungan?
3. Komponen – komponen bendungan
C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memahami sebuah konstruksi
bendungan yang baik dan benar, dan juga mengetahui komponen sebuah konstruksi
bendungan.

D. Manfaat

Manfaatnya ialah kita dapat mengetahui bagaimana konstruksi bendungan yang bagus
dab juga mengetahui komponen dan jenis bendungan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian bendungan

Bedungan merupakan bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air


di sungai sampai ketinggian yang diperlukan agar air mengalir ke saluran irigasi dan
petak sawah. -Bendungan merupakan bangunan yang dipergunakan sebagai penahan
aliran air sungai sehingga membentuk suatu waduk dengan cadangan air.

Sedangkan bendungan menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015


tentang Bendungan mendefinisikan bendungan adalah bangunan yang berupa urukan
tanah, urukan batu, dan beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung
air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang, atau
menampung lumpur.SD. v VN BBB
Klasifikasi pertemuan konsultasi masyarkat (pedoman umum pembangunan dan
pengelolahan Bendungan, Desember 2003)
No Tingkat PKM Kategori Cara Peran Masyarakat
1. I Sosialisasi Pemberian informasi yang Masyarakat mendengar dan
berkaitan dengan tahap – memperhatikan serta berhak
tahap pembangunan mempertanyakan kejelasan
bendungan informasi
2. II konsultasi Komunikasi dua arah, ada Aktif memberi saran,
diskusi dan saling pendapat dan tanggapan
memberi masukan untuk sebagai bahan pembuatan
membuat keputusan. keputusan.
3. III persetujuan Pembuatan keputusan, Keputusan harus mendapat
mengharap-kan persetujuan masyarakat.
persetujuan masyarakat
untuk membuat suatu
keputusan.
B. Jenis – Jenis Bendungan
Dalam melakukan penilaian kinerja sistem irigasi sesuai Peraturan Menteri PUPR
Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi,
bendung dibagi menjadi beberapa jenis yakni:
1. Bendung Tetap. Adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di
sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran
irigasi dan petak tersier. Ditinjau dari bahan yang dipergunakan, maka bendung tetap
dapat dibagi menjadi : Bendung tetap permanen (misalnya beronjong dari beton,
pasangan batu, beronjong dengan mantel); Bendung tetap semi permanen (misalnya
dari Beton, pasangan batu, beronjong dengan mantel); Bendung tetap tidak Permanen
(misalnya dari kayu, tumpukan batu).

2. Bendung Gerak. Adalah bangunan yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari
pintu yang dapat digerakan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai.

3. Bendung Gerak Karet. Adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet yang
mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air. Dikategorikan bendung
gerak karena karet yang digunakan untuk membendung dapat dikembangkan dan
dikempiskan tergantung pada kebutuhan. Bendung gerak karet dilihat dari jenis media
pengisi karet terdiri dari dua jenis yakni bendung karet isi udara dan bendung karet isi
air.

4. Pengambilan Bebas. Adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai yang mengalirkan air
sungai ke dalam jaringan irigasi, tanpa mengatur tinggi muka air di sungai. Termasuk
sebagai bagian dari pengambilan bebas ialah bangunan pengarah arus. Di tinjau dari
bahan yang dipergunakan, maka pengambilan bebas dapat di bagi pula menjadi tiga
jenis seperti pada bendung tetap di atas.
C. Kompunen Bendungan
Dalam setiap bangunan pasti terdapat beberapa bagian atau komponen yang
masing masing memiliki peran. Berikut beberapa komponen dari bangunan
bendungan :

1. Body of dams atau badan bendungan

Badan bendungan merupakan tubuh utama bendungan yang memiliki fungsi untuk
menghalangi air. Bendungan bertujuan sebagai penahan air, namun struktur lain
bendungan seperti tanggul atau pintu air berguna untuk mengelola dan mencegah
aliran air masuk ke daerah tanah yang spesifik. Tingkat kuat dari air dapat
menghasilkan listrik yang disimpan dalam pompa air serta dapat pula dimanfaatkan
untuk pembangkit listrik.

2. Foundation atau Pondasi

Pondasi merupakan struktur dari bangunan bendungan yang berguna menjadi


kokohnya bendungan.

3. Gates atau pintu air

Struktur ini memiliki kegunaan mengatur, membuka dan menutup aliran air di
saluran. Dalam pintu air ini memiliki beberapa bagian yaitu :

 Gate leaf atau daun pintu, merupakan struktur dari pintu air yang berfungsi sebagai
penahan tekanan air dan dapat diatur untuk membuka dan menutup aliran air.

 Guide frame atau rangka pengatur arah gerakan, digunakan untuk menjaga agar
gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan. Bagian ini merupakan
alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton.

 Angker, memiliki kegunaan untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar
dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton. Angker ini
merupakan baja atau besi yang ditanam di dalam beton.
 Hoist, merupakan sebuah alat yang dipakai untuk menggerakkan daun pintu air
agar dapat dibuka dan ditutup secara mudah.

4. Spillway atau bangunan pelimpah

Spillway atau bangunan pelimpah merupakan suatu konstruksi beserta instalasinya


yang berguna mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk supaya tidak
membahayakan keamanan bendungan. Pada bangunan pelimpah ini juga memiliki
beberapa bagian yaitu :

 Controle structures atau Saluran pengarah dan pengatur aliran, bagian ini
berguna untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan alirannya kecil
tetapi debit airnya besar.

 saluran peluncur, chute, discharge carrier dan floodway atau singkatnya


saluran pengangkut debit air. Semakin tinggi bendungan, permukaan air tertinggi di
dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan akan
mengalami perbedaan. Untuk kemiringan saluran pengangkut debit air sebaiknya
dibuat besar agar tidak membutuhkan biaya yang mahal karena apabila kemiringan
saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukuran bendungan yang akan menjadi
sangat panjang.

 Energy dissipator atau bangunan peredam energy, merupakan bagian yang


berfungsi untuk mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan,
bangunan dan instalasi lain di sekitar muara bangunan pelimpah.

5. Canal atau kanal

Komponen ini memiliki kegunaan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan
tinggi.

6. Reservoir

Reservoir merupakan struktur yang digunakan untuk menampung dan menerima


limpahan air dari bendungan.
7. Stilling basin

Pada komponen stilling basin ini mempunyai kegunaan yang sama dengan energy
dissipator.

8. Kelep, valves atau katup

Katup memiliki fungsi yang sama dengan pintu air biasa. Bedanya dapat menahan
tekanan yang lebih tinggi pada pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan. Bagian ini
merupakan sebuah alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara
memutar, menggerakkan ke arah melintang atau memanjang di dalam saluran airnya.

9. Drainage gallery

Pada bagian ini berguna sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.

D. Tipe – tipe Bendungan

Bendungan juga dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:

Menurut ukurannya

 Bendungan besar (large dam)

Menurut definisi ICOLD, bendungan didefinisikan sebagai sebuah konstruksi yang


tingginya dari dasar pondasi hingga puncak melebihi 15m. Bendungan dengan
ketinggian antara 10m dan 15m juga dapat disebut bendungan besar selama
memenuhi satu atau lebih kondisi berikut: Panjang puncak bendungan tidak kurang
dari 500m, Volume waduk yang terbentuk tidak kurang dari satu juta meter kubik,
Arus banjir maksimum yang dihitung tidak kurang dari 2000 meter kubik per detik,
Fondasi bendungan menghadapi kesulitan khusus (terutama masalah pondasi yang
sulit), dan Desain bendungan berbeda dengan masa lalu (desain tidak normal).
 Bendungan kecil

Semua bendungan yang tidak memenuhi standar bendungan besar disebut


bendungan kecil.

E. Konstruksi Bendungan

Menurut ICOLD, pengertian bendungan adalah bangunan yang dibangun dengan cara
menggali bahan tanpa menambahkan campuran bahan kimia lainnya, sehingga
sebenarnya merupakan bahan pembentuk bendungan yang asli. Bendungan tersebut
masih dapat dibedakan menjadi:

 Bendungan homogen
Itu adalah bendungan dengan tingkat yang sama.
 Bendungan multi-lapis (bendungan regional, bendungan timbunan batu)
Merupakan bendungan yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu lapisan kedap
air, zona batuan (zona kerang), lapisan batuan konvensional (retak) dan lapisan
kering (zona filter).
 Bendungan penimbunan batu dengan permukaan kedap air, bendungan urugan
batu
Ini adalah bendungan batu bertingkat dengan lapisan kedap air yang terletak di
hulu bendungan. Pelapis kedap air yang umum digunakan adalah aspal dan
beton bertulang.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bangunan utama dapat didefinisikan sebagai: “semua bangunan yang


direncanakan di sungai atau aliran air untuk membelokkan air ke dalam
jaringan irigasi, biasanya dilengkapi dengan kantong lumpur agar bisa
mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan serta memungkinkan untuk
mengukur dan mengatur air yang masuk.Salah satu bangunan utama yang
mempunyai fungsi membelokkan air dan menampung air disebut bendungan,
yang kriteria perencanaannya tidak tercakup dalam kriteria ini.Kriteria
perencanaan bendungan dan bangunan pelengkap lainnya akan dipersiapkan
secara terpisah oleh institusi yang berwenang. Terdapat 6 (enam) bangunan
utama yang sudah pernah atau sering dibangun di Indonesia, antara lain:

1. Bendung Tetap
2. Bendung Gerak Vertikal
3. Bendung Karet (bendung gerak horizontal)
4. Bendung Saringan Bawah
5. Bedung Pengambilan Bebas
6. Bendung Tipe Gergaji

B. Saran
Dalam membuat sebuah konstruksi bendungan kita perlu memperhatikan
beberapa hal agar konstruksi bendungan yang kita buat dapat bertahan dan
koko, dan juga kita harus memastikan apakah konstruksi tersebut sudah
memenuhi kaidah – kaidah konstruksi bendungan.

Anda mungkin juga menyukai