DISUSUN OLEH:
NAMA: ALWI SYAHRI HASIBUAN
NPM: 2007210195
KELAS: 6B1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Saya sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas materi report yang membahas
“INFRASTUKTUR KEAIRAN” dengan lancar.
Penyusunan tugas ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah Pengembangan Sumber
Daya Air (PSDA) yang diampu oleh bapak Erin Chainago,ST,MSc. Proses penyusunannya tak
lepas dari masukan berbagai pihak, dan dari berbagai buku dan jurnal. Oleh karena itu, saya
ucapkan terima kasih atas bimbingannya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi
tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis terbuka dalam menerima segala kritik saran
yang membangun dari pembaca.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk Saya
sebagai penulis dan pembaca.
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................2
1.3 Manfaat........................................................................................................................3
2.5 Pemeriksaan................................................................................................................8
KESIMPULAN....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
BAB I
Pendahuluan
Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, dan beton, yang
dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan
menampung limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk
(Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomer
27/PRT/M/2015). Bendungan adalah bangunan yang posisinya tegak lurus terhadap arah aliran
sungai yang terbentuk secara buatan atau alamiah. Bendungan memiliki struktur bangunan
utama, seperti tubuh bendungan dan juga struktur bangunan pelengkap dan peralatanya seperti
bangunan pelimpah, pintu air dan katup, bangunan pengeluaran, jalan masuk, jalan hantar, dan
bangunan prasarana. Tipe-tipe bendungan dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan.
Berdasarkan fungsinya bendungan dibedakan menjadi empat jenis yaitu sebagai penampung air,
pengalih aliran (differsion dam), pengendali banjir, dan bendungan serbaguna. Berdasarkan
aspek hidraulik, bendungan dibedakan menjadi dua yaitu bendungan yang boleh dilimpasi air
(overflow dam), dan bendungan yang mercunya tidak boleh dilimpasi air (non overflow dam).
Berdasarkan aspek materialnya tipe bendungan dibedakan berdasarkan beton gaya berat, beton
dengan penyangga, beton pelengkung, dan bendungan urugan tanah atau urugan batu.
1.2. Tujuan
Tujuan pembuatan bendungan ini yaitu sebagai sarana untuk mengendalikan banjir,
melestarikan tanah dan sumber-sumber air serta pengendalian erosi.
Bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim hujan waktu
air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan baik untuk keperluan.
Bendungan digunakan untuk keperluan irigasi, air minum industri, tempat rekreasi, tempat
penampungan limbah, cadangan air minum, pengendali banjir, perikanan, pariwisata dan
olahraga air.
1.3. Manfaat
Manfaat dari tujuan pembuatan Bendungan yaitu:
1. Untuk menampung air dalam volume yang besar
2. Untuk mencukupi kebutuhan air besrsih
3. Sebagai pengendalian banjir
4. Mengatur tata air
5. Pengendalian kekeringan
6. Sebagai sumber irigasi
7. Tempat konservasi hewan dan tumbuhan
8. Mata pencaharian masyarakat sekitar
9. Sebagai pembangkit listrik tenaga air
10. Dijadikan objek wisata
BAB II
Dasar Teori
B. Beban luar:
1. Elevasi muka air waduk,
2. Elevasi sedimen
3. Data meteorology (hujan, suhu udara)
C. Hasil pembacaan dicatat oleh petugas lapangan, kemudian secara berkala dikirim kekantor
induk untuk dievaluasi oleh engineer yang berpengalam-an dan setiap tahun sekali dibuat laporan
perilaku bendungan tahunan,
2.5 . Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan, secara umum adalah untuk mengetahui perilaku bendungan dan
status/kondisi keamanan bendungan (dengan didukung evaluasi yang memadai). Kegiatan
pemeriksaan yang harus dilakukan oleh Pemilik atau Pengelola bendungan adalah:
a. Pemeriksaan rutin, tujuannya untuk mengetahui tanda-tanda perilaku bendungan.
Dilakukan dalam interval waktu pendek, yaitu : Harian, Mingguan, Bulanan.
b. Pemeriksaan Berkala: Setengah Tahunan (tiap satu tahun dirangkum dalam
laporan tahunan), Pemeriksaan besar minimal 1 x / 5 tahun
c. Pemeriksaan luar biasa, dilakukan sebelum dan sesudahhujan badai dan setelah
gempa bumi
d. Pemeriksaan khusus: dilakukan setelah terjadinya kondisi khususyang
dapatmengancam keamanan bendungan, seperti : adanya perubahan perilaku
bendungan yang mencolok, longsoran besar, retakan besar, amblesan pada puncak
bendungan, dll.
1.Badan Bendungan
Merupakan tubuh bendungan yang memiliki fungsi sebagai penghalang air. Bendungan
umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lainnya seperti pintu air atau
tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang
spesifik. Kekuatan air ini memberikan kekuatan yang disimpan di dalam pompa air dan hal ini
dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.
2. Pondasi
Ini merupakan bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan.
3. Pintu Air
Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka
maupun yang tertutup. Bagian yang penting dari pintu air yaitu :
Daun pintu
Merupakan bagian dari pintu air yang dapat menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk
membuka , mengatur dan menutup aliran air.
Merupakan alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang dapat digunakan
untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.
Angker
Merupakan baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan rangka
pengatur arah gerakan agar dapat untuk memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi
beton.
Hoist
Merupakan alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan
mudah.
4. Bangunan Pelimpah
Merupakan bangunan dan intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk
agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian penting dari bangunan pelimpah
antara lain :
Saluran pengangkut debit air meliputi saluran peluncur, chute, discharge carrier dan
floodway.
Semakin tinggi bendungan maka semakin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di
dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan
saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat
bangunan menjadi lebih mahal. Sehingga, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan
sendirinya dan disesuaikan dengan keadaan topografi setempat
Digunakan untuk menghilangkan atau untuk mengurangi energi air agar tidak merusak tebing,
jembatan, jalan, bangunan atau pun instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah.
5. Kanal
Merupakan salah satu bagian bendungan yang digunakan untuk menampung limpahan air saat
curah hujan tinggi.
6. Reservoir
Elemen pada bendungan yang biasanya digunakan untuk menampung atau menerima limpahan
air yang bersumber dari bendungan.
7. Stilling Basin
Ini adalah komponen bendungan yang mempunyai fungsi yang sama yaitu dengan energy
dissipater.
8. Katup
Fungsinya sama seperti pintu air biasa yaitu hanya dapat menahan tekanan yang lebih tinggi
misalnya pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan. Adalah alat untuk membuka, mengatur dan
menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan kearah melintang atau pun memanjang
di dalam saluran airnya.
9. Drainage Gallery
Komponen atau bagian ini biasanya digunakan sebagai alat untuk pembangkit listrik pada
bendungan.
KESIMPULAN
A. Fungsi dan kondisi bendungan telah mulai menurun perlu dilakukan pemeliharaan berkala
dan rehabilitasi;
B. Kurang intensif pemantauan terhadap perilaku bendungan agar sesuai kaidah teknis keamanan
bendungan;
C. Anggaran Operasi dan Pemeliharaan secara ber- tahap sudah ditingkatkan
D. Operasi dan Pemeliharaan Bendungan belum menjadi prioritas dalam rangka pemenuhan
target swasembada pangan;
E. Kapasitas Sumber Daya Manusia yang terbatas akan ditindaklanjuti melalui pelatihan dan
sertifikasi;
F. Terbatasnya Manual OP, RTD, dan Pola Operasi Waduk sebagai kewajiban pengelola
bendungan;
G. Permasalahan sedimentasi akan dilakukan pengerukan (dredging) dan upaya vegetatif;
H. Masih relatif kecil Pengembangan, Pemanfatan bendungan u keperluan PLTM/PLTA.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pekerjaan Umum. (1997). Peraturan Menteri PU Nomor 72/PRT/1997 Tentang
Keamanan Bendungan. Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum. Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat. (2015).
Peraturan Menteri PUPR No. 27/PRT/2015 tentang Bendungan. Jakarta. Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kementerian Pekerjaan Umum. (1997). Peraturan Menteri PU Nomor 72/PRT/1997 Tentang
Keamanan Bendungan. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2015).
Peraturan Menteri PUPR No. 27/PRT/2015 tentang Bendungan. Jakarta. Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. (2013). Draft Pedoman Penyusunan Rencana Tindak
Darurat. Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. (2016).
Profil Subdirektorat Operasi dan Pemeliharaan Bendungan dan Danau Tahun. Jakarta.
Direktorat Bina Operasi dan Pemeiharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Direktorat Jendeal Sumber Daya Air. (2016). Pembangunan Bendungan 2014-2019. Jakarta.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air .
PT. Dehas Inframedia Karsa, PT. Indra Karya Wilayah 3. (2014). Laporan Rencana Tindak
Darurat Bendungan Mamak. Jakarta. PT. Dehas Inframedia Karsa, PT. Indra Karya Wilayah 3.