Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REVIEW

IRIGASI

Dosen Pengampu:
Sarra Rahmadani, S.T.,M.Eng
Suhairiani, S.T.,M.T

KELOMPOK 1

REYNOLD PURBA 5171111016

SINTONG NAINGGOLAN 5171111017

YOSEVIN SINAGA 5171111018

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Critical Book Review ini. Adapun maksud
dan tujuan dari penyusunan Critical Book Review ini selain untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis. Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Critical Book Review
ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya
keterbatasan kami sebagai manusia biasa.

Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen
pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat
bagi kita sekalian dan terimakasih.

Medan, April 2019

Penyusun

CBR_IRIGASIPage ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 3
1.2 Tujuan Penulisan CBR ..................................................................... 3
1.3 Manfaat CBR.................................................................................... 3
1.4 Identitas Buku .................................................................................. 3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................ 5-11
BAB III. PEMBAHASAN................................................................................... 12
3.1. Kelebihan Buku .............................................................................. 12
3.2. Kekurangan Buku ........................................................................... 12
BAB IV. PENUTUP ............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

CBR_IRIGASIPage ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Semua kehidupan dan kejadian didalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman yang hanya dapat terjadi apabila ada air,baik bertindak sebagai
kesuburan tanah atau sebagai media. Oleh karena itu air merupakan sumber kehidupan bagi
banyak orang.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan Penulisan Critical Book Review ini adalah:
1. Agar mahasiswa dapat membandingkan isi antara buku utama dan buku pembanding.
2. Menambah referensi mahasiswa dalam ilmu irigasi.

1.3 Manfaat
1. Memberi penambahan wawasan tentang irigasi.
2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen.

1.4 Identitas Buku


Buku Utama ( Buku Satu )

Judul Buku : BAHAN AJAR BANGUNAN AIR DAN IRIGASI


Penulis : UNIMED
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : 118 Halaman
ISBN :-

CBR_IRIGASIPage 3
Buku Pembanding

Jenis buku : Buku Ajar

Judul buku : Kontruksi Bangunan Air

Penulis : Ir. J Honing

Tahun terbit : 2003

Halaman : 295

Kota terbit : Jawa barat

CBR_IRIGASIPage 4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. RINGKASAN BUKU UTAMA

2.2 PETAK IKHTISAR

Peta ikhtisar adalah cara penggambaran berbagai macam bagian dari


suatu jaringan irigasi yang saling berhubungan, peta ini dapat dilihat pada
peta tata letak. Isi peta ikhtisar irigasi :

 Bangunan-bangunan utama
 Jaringan dan trase saluran irigasi, jalan, dan saluran pembuangan
 Petak primer, sekunder dan tersier
 Lokasi bangunan
 Batas daerah irigasi
 Daerah yang tidak diairi
 Daerah yang tidak dapat diairi
Peta ikhtisar dibuat berdasarkan peta topografi dilengkapi garis
kontur berskala 1:25.000
2.2.1. Petak Tersier
Petak tersier adalah perencanaan dasar yang berkenaan dengan
unit tanah. Di petak tersier pembagian air, eksploitasi dan
pemeliharaan menjadi tanggungjawab petani dibawah bimbingan
pemerintah. Hal itu adalah faktor penentu ukuran petak tersier
disamping faktor jomlah paetani dalam satu petak, jenis tanaman dan
topografi. Petak tersier juga harus mempunyai batas yang jelas.
Petak tersier diharapkan berbentuk bujur sangkar untuk
mempermudah pengaturan tata letak dan pembagian air secara efisien,
namun hal ini berlaku apabila keadaan memungkinkan. Petak tersier
juga harus terletak langsung berbatasan dengan saluran sekunder
ataupun primer. Panjang saluran tersier <1.500 m walau dalam
kenyataan kadang hampir mencapai 2.500 m.

2.2.2. Petak Sekunder

Satu petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier. Batas


wilayah petak sekunder biasanya berupa tanda topografi yang jelas,
contohnya saluran pembuangan.

CBR_IRIGASIPage 5
2.2.3. Petak Primer

Petak primer mengambil air langsung dari saluran primer dan


dilayani oleh satu saluran primer yang airnya langsung dari
sumbernya, biasanya sungai. Apabila saluran primer melewati sepanjang
garis tinggi, daerah saluran primer yang berdekatan harus dilayani
langsung dari saluran primer.

2.3. BANGUNAN

2.3.1. Bangunan Utama

Didefinisikan sebagai kompleks bangunan yang direncanakan di


dan sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokkan air ke dalam
jaringan saluran agar dapat dipakai untuk keperluan irigasi. Bangunan
utama terdiri dari bendung dengan peredam energi, satu atau dua
pengambilan utama pintu bilas kolam olak dan kantong lumpur, tunggul
banjir dan bangunan pelengkap.

Bangunan utama dapat diklasifikasi ke dalam sejumlah kategori


tergantung perencanaannya seperti berikut.

a. Bendung (weir), Bendung Gerak (barrage)

Bangunan ini dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai


pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke
saluran irigasi dan petak tersier. Bendung bergerak dilengkapi
dengan pintu yang dapat dibuka untuk mengalirkan air pada waktu
banjir besar dan ditutup saat aliran kecil.

b. Bendung Karet

Bendung ini berfungsi meninggikan muka air dengan mengembangkan


tubuh bendung dan menurunkan muka air dengan mengempiskan tubuh
bendung yang terbuat dari tabung karet dapat diisi dengan udara
atau air dari pompa yang dilengkapi instrumen manometer. Bendung
ini memiliki dua bagian pokok yaitu tubuh bendung terbuat dari
karet dan pondasi beton berbentuk plat beton sebagai dudukan
tabung karet serta dilengkapi satu ruang kontrol mengembang
kempisnya tabung karet.

c. Pengambilan Bebas

CBR_IRIGASIPage 6
Bangunan ini dibuat di tepi sungai yang mengalirkan air sungai ke
dalam jaringan irigasi, tanpa mengatur tinggi muka air di sungai.

d. Pengambilan Dari Waduk

Fungsi utama waduk adalah untuk mengatur aliran sungai. Waduk


besar berfungsi untuk keperluan irigasi, tenaga air pembangkit
listrik, pengendali banjir, perikanan, dll. Sedangkan waduk kecil
hanya untuk keperluan irigasi.

e. Stasiun Pompa

Ini dipergunakan apabila pengambilan secara gravitasi tidak layak dilihat


dari segi teknis maupun ekonomis. Irigasi pompa ini memerlukan biaya
eksploitasi yang besar namun modal yang sedikit.

Ringkasan buku pembanding 1

A. Petak ikhtiar
1. Petak tersier

Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasiteknis. Sebuah petak
tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan luaskeseluruhanyang umumnya berkisar antara 50–
100 Ha, kadang-kadangsampai 150 Ha. Petak tersier menerima air disuatu tempat dalam
jumlahyang sudah diukur dari suatu jaringan pembawa yang sudah diatur olehdinas
pengairan, kemudian pembagian air dalam petak tersier diserahkankepada petani.

Jaringan saluran tersier dan kuarter mengalirkan air kesawah, kelebihan air ditampung
didalam suatu jaringan saluran pembuangtersier dan kuarter , kemudian dialirkan ke jaringan
pembuang primer.Jaringan irigasi teknis yang didasarkan pada prinsip-prinsip diatasadalah
cara pembagian air yang paling efisien dengan mempertimbangkanwaktumerosotnya
persediaan air serta kebutuhan kebutuhan pertanian.

2. Petak Sekunder
Menurut Direktorat Jendral Pengairan (1986) petak sekunder terdiri daribeberapa petak
teriser yang semuanya dilayani oleh satu saluran sekunder.Biasanya petak sekunder

CBR_IRIGASIPage 7
menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluranprimer atau sekunder. Batas–batas
petak sekunder pada umumnya berupa tandatopografi yang jelas misalnya saluran drainase
(saluran pembuang). Luas petaksekunder dapat berbeda–beda tergantung pada kondisi
topografi daerah yangbersangkutan. Saluran sekunder pada umunya terletak pada punggung
mengairi 16 daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai saluran drainase
yangmembatasinya. Saluran sekunder juga dapat direncakan sebagai saluran garistinggi yang
mengaliri lereng medan yang rendah.

3. Petak Primer

Petak primer merupakan kumpulan-kumpulan petak–petak sekunderyang menerima air


dari satu saluran induk (utama). Daerah sepanjang petakprimer sering tidakdapat dilayani
dengan mudah dengan menyadap air darisaluran sekunder. Apabila salutan primer melewati
sepanjang garis tinggi, daerahsaluran primer yang berdekatan harus dilayani
langsung.(Standar PerencanaanIrigasi KP 01, 2010)

1. Jaringan Irigasi Utama

saluran primer membawa air dari bendung ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier
yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir

 saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang
dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada
bangunan sadap terakhir.
 saluran pembawa membawa air irigasi dari sumber air lain ( bukan sumber yang
memberi air pada bangunan utama proyek) ke jaringan irigasi primer.
 saluran muka tersier membawa air dari bangunan sadap tersier ke petak tersier
yang terletak di sebrang petak tersier lainnya. Saluran ini termasuk dalam
wewenang dinas irigasi dan oleh sbab itu pemeliharannya menjadi
tanggungjawabnya.

2. Jaringan Saluran Irigasi Tersier


 saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke
dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah boks
bagi kuarter yang terakhir.

CBR_IRIGASIPage 8
 saluran kuarter membawa air dari boks bagi kuarter melalui bangunan sadap
tersier atau parit sawah ke sawah-sawah.
 pembangunan sanggar tani sebagai sarana untuk diskusi antar petani sehingga
partisipasi petani lebih meningkat, dan pembangunannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi petani setempat serta di harapkan letaknya dapat
mewakili GP3A setempat.

3. Garis sempadan Saluran

Dalam rangka pengaman saluran dan bangunan maka perlu di tetapkan garis sempadan
saluran dan bangunan irigasi yang jauhnya ditentukan dalam peraturan perundangan
sempadan saluran.

B. Bangunan
1. Bangunan Utama

Bangunan utama (head works) dapat didefinisikansebagai kompleksbangunan yang


direncanakan didan sepanjang sungai atau aliran air untukmengalirkan airke dalam jaringan
saluran agardapat dipakai untuk keperluanirigasi. Bangunanutama bisamengurangi
kandungan sedimen yangberlebihan,serta mengukur banyaknya air yangmasuk.

Bangunan utama terdiri dari bendung dengan peredam energi, satu ataudua
pengambilan utama pintu bilas kolam olak dan (jika diperlukan)kantonglumpur, tanggul
banjir pekerjaan sungai dan bangunan–bangunanpelengkap.Bangunan utama dapat
diklasifikasi ke dalam sejumlah kategori,bergantungkepada perencanaannya. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa kategori :

 Bendung, Bendung Gerak


 BendungKaret
 PengambilanBebas
 Pengambilan dari Waduk

CBR_IRIGASIPage 9
 StasiunPompa

2. Bangunan bagi dan Sadap

Bangunan bagi dan sadapmerupakan bangunan yang terletak pada saluranprimer,


sekunder, dan tersier yang berfungsi untuk membagi air yang dibawa olehsaluran. Perbedaan
bangunan bagi dan bangunan sadap adalah pada bangunanbagi diikuti saluran pembawa yang
membawa air menuju bangunan bagi atausadapberikutnya, sedangkan bangunan sadap diikuti
oleh saluran yang membawaair langsung ke petak sawah. Untuk saluran tersier dan kuarter
bangunan bagidisebut boks tersier dan boks kuarter. Bangunan sadap tersier mengalirkan air
darisaluran primer atau sekunder menuju saluran tersier penerima. Agar pembagianair merata
dan dapat dilakukan dengan teliti dan akurat, maka pada bangunan bagiatau bangunan sadap
perlu dilengkapi dengan bangunan ukur.

3. BangunanPengatur dan Pengukur

Aliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang saluranjaringanprimer dan di


bangunansadap sekunder maupun tersier.Bangunan ukur dapatdibedakan menjadi bangunan
ukur aliran atasbebas (free overflow) dan bangunanukur alirah bawah (underflow).Beberapa
dari bangunan pengukur dapat jugadipakai untuk mengatur aliran air.

4. Bangunan Pengatur Muka Air

Bangunan-bangunan pengatur muka air mengatur/mengontrol muka airdijaringan irigasi


utama sampai batas-batas yang diperlukan untukdapatmemberikan debit yang konstan kepada
bangunan sadap tersier.Bangunanpengatur mempunyai potongan pengontrol aliran yang
dapatdistel atau tetap.Untuk bangunan-bangunan pengatur yang dapatdisetel dianjurkan
untukmenggunakan pintu (sorong) radial atau lainnya.Bangunan-bangunan
pengaturdiperlukan di tempat-tempat di manatinggi muka air di saluran dipengaruhi
olehbangunan terjun atau gotmiring (chute). Untuk mencegah meninggi ataumenurunnya
muka air disaluran dipakai mercu tetap atau celahkontrol trapesium(trapezoidal notch).

5. Bangunan Pembawa

CBR_IRIGASIPage 10
Bangunan-bangunan pembawa membawa air dariruas hulu ke ruas hilirsaluran. Aliran
yang melaluibangunan ini bisa superkritis atau subkritis.

6. Bangunan Lindung

Diperlukan untuk melindungi saluran baik daridalam maupun dari luar.Dari luar
bangunan itu memberikan perlindungan terhadap limpasan airbuanganyang berlebihan dan
dari dalam terhadap aliran saluran yangberlebihan akibatkesalahan eksploitasi atau akibat
masuknya air danluar saluran.

7. Jalan dan Jembatan

Jalan-jalan inspeksi diperlukanuntuk inspeksi, eksploitasi danpemeliharaan jaringan


irigasi danpembuang oleh Dinas Pengairan.Masyarakatboleh menggunakan jalan-jalan
inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentusaja.Biasanya jalan inspeksi terletak
disepanjang sisi saluran irigasi.Jembatandibangun untuk saling menghubungkan jalan-jalan
inspeksi diseberang saluranirigasi/pembuangatau untuk menghubungkan jalan inspeksi
dengan jalan umum.Perlu dilengkapi jalan petani ditingkat jaringan tersier dan
kuartersepanjang itumemangdiperlukan oleh petani setempat.

8. Bangunan Pelengkap
Tanggul-tanggul diperlukan untuk melindungi daerah irigasi terhadapbanjir yang
berasal dari sungai atau saluran pembuang yang besar. Padaumumnyatanggul diperlukandi
sepanjang sungai di sebelahhulubendung atau di sepanjangsaluran primer.Fasilitas-fasilitas
operasional diperlukanuntuk operasi jaringanirigasisecara efektif dan aman. Fasilitas-fasilitas
tersebut antara lain meliputiantara lain: kantor-kantor di lapangan, bengkel, perumahan untuk
stafirigasi,jaringan komunikasi, patok hektometer, papan eksploitasi, papan duga, dan
sebagainya.

CBR_IRIGASIPage 11
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Kelebihan Buku Utama


1) Materi pada buku utama lebih ringkas
2) Ada soal latihan disetiap akhir materi cocok untuk buku pedomanbelajar

3.2. Kelemahan Buku utama


1) Tampilan buku kurang menarik
2) Kurangnya contoh dan gambar dalam setiap materinya.
3) Tidak memiliki latihan (evaluasi) diakhir materi pembelajaran.

CBR_IRIGASIPage 12
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Buku utama adalah buku bahan ajar untuk mata kuliah irigasi sedangkan buku
pembanding merupakan buku biasa (bacaan) yang berguna untuk menambah
wawasan tentang irigasi , sehingga banyak perbedaan antara buku utama dan
pembanding tatapi perbedaan tersebut hanya ada pada struktur penyusunan
materinya, secara isi materi kedua buku dominan memiliki kesamaan.

B. SARAN
Buku utama dipakai dalam pembelajaran formal dalam mata kuliah irigasi,
sedangakn buku pembanding adalah buku untuk menambah ilmu tentang irigasi.
Pakailah buku sesuai pada bidangnya agar tujuan penulisan buku tersebut dapat
tercapai.

CBR_IRIGASIPage 13
DAFTAR PUSTAKA

Rumilla harahap(2019): bahan ajar Bangunan dan irigasi: UNIMED, Medan

CBR_IRIGASIPage 14

Anda mungkin juga menyukai