IRIGASI
Dosen Pengampu:
Sarra Rahmadani, S.T.,M.Eng
Suhairiani, S.T.,M.T
KELOMPOK 1
Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Critical Book Review ini. Adapun maksud
dan tujuan dari penyusunan Critical Book Review ini selain untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis. Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Critical Book Review
ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya
keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen
pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat
bagi kita sekalian dan terimakasih.
Penyusun
CBR_IRIGASIPage ii
DAFTAR ISI
CBR_IRIGASIPage ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua kehidupan dan kejadian didalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman yang hanya dapat terjadi apabila ada air,baik bertindak sebagai
kesuburan tanah atau sebagai media. Oleh karena itu air merupakan sumber kehidupan bagi
banyak orang.
1.3 Manfaat
1. Memberi penambahan wawasan tentang irigasi.
2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen.
CBR_IRIGASIPage 3
Buku Pembanding
Halaman : 295
CBR_IRIGASIPage 4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
Bangunan-bangunan utama
Jaringan dan trase saluran irigasi, jalan, dan saluran pembuangan
Petak primer, sekunder dan tersier
Lokasi bangunan
Batas daerah irigasi
Daerah yang tidak diairi
Daerah yang tidak dapat diairi
Peta ikhtisar dibuat berdasarkan peta topografi dilengkapi garis
kontur berskala 1:25.000
2.2.1. Petak Tersier
Petak tersier adalah perencanaan dasar yang berkenaan dengan
unit tanah. Di petak tersier pembagian air, eksploitasi dan
pemeliharaan menjadi tanggungjawab petani dibawah bimbingan
pemerintah. Hal itu adalah faktor penentu ukuran petak tersier
disamping faktor jomlah paetani dalam satu petak, jenis tanaman dan
topografi. Petak tersier juga harus mempunyai batas yang jelas.
Petak tersier diharapkan berbentuk bujur sangkar untuk
mempermudah pengaturan tata letak dan pembagian air secara efisien,
namun hal ini berlaku apabila keadaan memungkinkan. Petak tersier
juga harus terletak langsung berbatasan dengan saluran sekunder
ataupun primer. Panjang saluran tersier <1.500 m walau dalam
kenyataan kadang hampir mencapai 2.500 m.
CBR_IRIGASIPage 5
2.2.3. Petak Primer
2.3. BANGUNAN
b. Bendung Karet
c. Pengambilan Bebas
CBR_IRIGASIPage 6
Bangunan ini dibuat di tepi sungai yang mengalirkan air sungai ke
dalam jaringan irigasi, tanpa mengatur tinggi muka air di sungai.
e. Stasiun Pompa
A. Petak ikhtiar
1. Petak tersier
Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasiteknis. Sebuah petak
tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan luaskeseluruhanyang umumnya berkisar antara 50–
100 Ha, kadang-kadangsampai 150 Ha. Petak tersier menerima air disuatu tempat dalam
jumlahyang sudah diukur dari suatu jaringan pembawa yang sudah diatur olehdinas
pengairan, kemudian pembagian air dalam petak tersier diserahkankepada petani.
Jaringan saluran tersier dan kuarter mengalirkan air kesawah, kelebihan air ditampung
didalam suatu jaringan saluran pembuangtersier dan kuarter , kemudian dialirkan ke jaringan
pembuang primer.Jaringan irigasi teknis yang didasarkan pada prinsip-prinsip diatasadalah
cara pembagian air yang paling efisien dengan mempertimbangkanwaktumerosotnya
persediaan air serta kebutuhan kebutuhan pertanian.
2. Petak Sekunder
Menurut Direktorat Jendral Pengairan (1986) petak sekunder terdiri daribeberapa petak
teriser yang semuanya dilayani oleh satu saluran sekunder.Biasanya petak sekunder
CBR_IRIGASIPage 7
menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluranprimer atau sekunder. Batas–batas
petak sekunder pada umumnya berupa tandatopografi yang jelas misalnya saluran drainase
(saluran pembuang). Luas petaksekunder dapat berbeda–beda tergantung pada kondisi
topografi daerah yangbersangkutan. Saluran sekunder pada umunya terletak pada punggung
mengairi 16 daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai saluran drainase
yangmembatasinya. Saluran sekunder juga dapat direncakan sebagai saluran garistinggi yang
mengaliri lereng medan yang rendah.
3. Petak Primer
saluran primer membawa air dari bendung ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier
yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir
saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang
dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada
bangunan sadap terakhir.
saluran pembawa membawa air irigasi dari sumber air lain ( bukan sumber yang
memberi air pada bangunan utama proyek) ke jaringan irigasi primer.
saluran muka tersier membawa air dari bangunan sadap tersier ke petak tersier
yang terletak di sebrang petak tersier lainnya. Saluran ini termasuk dalam
wewenang dinas irigasi dan oleh sbab itu pemeliharannya menjadi
tanggungjawabnya.
CBR_IRIGASIPage 8
saluran kuarter membawa air dari boks bagi kuarter melalui bangunan sadap
tersier atau parit sawah ke sawah-sawah.
pembangunan sanggar tani sebagai sarana untuk diskusi antar petani sehingga
partisipasi petani lebih meningkat, dan pembangunannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi petani setempat serta di harapkan letaknya dapat
mewakili GP3A setempat.
Dalam rangka pengaman saluran dan bangunan maka perlu di tetapkan garis sempadan
saluran dan bangunan irigasi yang jauhnya ditentukan dalam peraturan perundangan
sempadan saluran.
B. Bangunan
1. Bangunan Utama
Bangunan utama terdiri dari bendung dengan peredam energi, satu ataudua
pengambilan utama pintu bilas kolam olak dan (jika diperlukan)kantonglumpur, tanggul
banjir pekerjaan sungai dan bangunan–bangunanpelengkap.Bangunan utama dapat
diklasifikasi ke dalam sejumlah kategori,bergantungkepada perencanaannya. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa kategori :
CBR_IRIGASIPage 9
StasiunPompa
5. Bangunan Pembawa
CBR_IRIGASIPage 10
Bangunan-bangunan pembawa membawa air dariruas hulu ke ruas hilirsaluran. Aliran
yang melaluibangunan ini bisa superkritis atau subkritis.
6. Bangunan Lindung
Diperlukan untuk melindungi saluran baik daridalam maupun dari luar.Dari luar
bangunan itu memberikan perlindungan terhadap limpasan airbuanganyang berlebihan dan
dari dalam terhadap aliran saluran yangberlebihan akibatkesalahan eksploitasi atau akibat
masuknya air danluar saluran.
8. Bangunan Pelengkap
Tanggul-tanggul diperlukan untuk melindungi daerah irigasi terhadapbanjir yang
berasal dari sungai atau saluran pembuang yang besar. Padaumumnyatanggul diperlukandi
sepanjang sungai di sebelahhulubendung atau di sepanjangsaluran primer.Fasilitas-fasilitas
operasional diperlukanuntuk operasi jaringanirigasisecara efektif dan aman. Fasilitas-fasilitas
tersebut antara lain meliputiantara lain: kantor-kantor di lapangan, bengkel, perumahan untuk
stafirigasi,jaringan komunikasi, patok hektometer, papan eksploitasi, papan duga, dan
sebagainya.
CBR_IRIGASIPage 11
BAB III
PEMBAHASAN
CBR_IRIGASIPage 12
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Buku utama adalah buku bahan ajar untuk mata kuliah irigasi sedangkan buku
pembanding merupakan buku biasa (bacaan) yang berguna untuk menambah
wawasan tentang irigasi , sehingga banyak perbedaan antara buku utama dan
pembanding tatapi perbedaan tersebut hanya ada pada struktur penyusunan
materinya, secara isi materi kedua buku dominan memiliki kesamaan.
B. SARAN
Buku utama dipakai dalam pembelajaran formal dalam mata kuliah irigasi,
sedangakn buku pembanding adalah buku untuk menambah ilmu tentang irigasi.
Pakailah buku sesuai pada bidangnya agar tujuan penulisan buku tersebut dapat
tercapai.
CBR_IRIGASIPage 13
DAFTAR PUSTAKA
CBR_IRIGASIPage 14