Disusun Oleh:
1740301058
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya, sehingga penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Irigasi
dan Bangunan air sesuai waktu yang telah ditentukan.
Tugas ini disusun oleh penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah “Irigasi dan
bangunan Air”. Tujuan utama dalam pembuatan makalah ini supaya pembaca dapat
mengelola data sesuai analisis
Penulis memohon maaf bila ada kesalahan kata dalam Tugas laporan ini. Penulis juga
menyadari bahwa tugas laporan ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan
Tugas laporan ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Sekian
dan terima kasih.
Penyusun
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
A. Landasan Teori...........................................................................................................
B. Irigasi..........................................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
A. Latar Belakang
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan
irigasi tambak. Irigasi dimaksudkan untuk mendukung produktivitas usaha tani guna
meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan
masyarakat, khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.
Tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat
persedian air tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga
tanaman bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi
oleh tata cara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia
yang dibutuhkan tanaman
Pembangunan saluran irigasi sangat diperlukan untuk menunjang penyediaan bahan
pangan, sehingga ketersediaan air di Daerah Irigasi akan terpenuhi walaupun Daerah Irigasi
tersebut berada jauh dari sumber air permukaan (sungai). Hal tersebut tidak terlepas dari
usaha teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang dan tepat
waktu dengan cara yang efektif dan ekonomis.
Daerah Irigasi (D.I.) adalah suatu wilayah daratan yang kebutuhan airnya dipenuhi oleh
sistem irigasi. Daerah Irigasi biasanya merupakan areal persawahan yang membutuhkan
banyak air untuk produksi padi. Untuk meningkatkan produksi pada areal persawahan
dibutuhkan sistem irigasi yang handal, yaitu sistem irigasi yang dapat memenuhi kebutuhan
air irigasi sepanjang tahun.
Oleh sebab itu perlu adanya keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air, termasuk
kebutuhan air pada daerah pertanian dimana air yang di ambil dari sungai melalui saluran
irigasi haruslah seimbang dengan jumlah air yang tesedia. Kebutuhan air didaerah pertanian
khususnya pesawahan di pengaruhi beberapa faktor yaitu ; Evapotranspirasi, perkolasi,
penggantian lapisan, dan curah hujan efektif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkap yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukann untuk penyediaan, pembaginan,
pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi. Saluran irigasi merupakan
infrastruktur yang mendistribusikan air yang berasal dari bendungan, bendung,
embung kepada lahan pertanian yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya
saluran irigasi ini, kebutuhan air akan sawah/ ladang para petani akan terjamin.
(Soewarno 2000 )
2. Bagian-bagian Irigasi
Saluran irigasi terdiri dari tiga bagian saluran yaitu saluran irigasi primer / induk,
saluran irigasi sekunder dan saluran irigasi tersier. Jaringan irigasi primer adalah
bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan utama, saluran induk/ primer,
saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan
bangunan pelengkapnya. Air yang sudah masuk kedalam irigasi sekunder akan
diteruskan ke saluran irigasi tersier. Bangunan saluran irigasi primer umumnya
bersifat permanen yang sudah dibangun oleh pemerintah melalui dinas pekerjaan
umum atau daerah setempat.
Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, dan
bangunan pelengkapnya. Fungsi dari saluran irigasi sekunder ini adalah membawa air
yang berasal dari saluran irigasi primer dan diteruskan ke saluran tersier. Jaringan
irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana air irigasi
dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran
pembuang, boks tersier, boks sekunder serta bangunan pelengkapnya.
B. Irigasi
1. Tujuan Irigasi
Untuk melihat dan beberapa tujuan dalam irigasi dapat dilihat menjadi dua tujuan,
yaitu :
a) Tujuan Langsung
Tujuan langsung adalah untuk membasahi tanah agar dicapai kondisi tanah
yang baik untuk pertumbuhan tanaman dalam hubungannya dengan prosentase
kandungan air dan udara diantara butir -butir tanah.
b) Tujuan Tidak Langsung
3. Evapotranspirasi
Faktor yang paling penting dalam menentukan kebutuhan air adalah faktor
evapotranspirasi karena apabila kebutuhan air untuk yang lebih besar dapat
dihitung. Juga proses evapotranspirasi sangat mempengaruhi terhadap debit
sungai, ketersediaan sebuah waduk, dan lain-lain.Laju evapotranspirasi
dipengaruhi oleh faktor iklim, diantaranya :
a) Suhu
b) Kelembaban udara
c) Kecepatan angina
d) Radiasi sinar matahari
METODOLOGI PENELITIAN
A. Data-Data
Soal Pembahasan :
Dari data-data di bawah ini rencanakan kebutuhan air irigasi (NFR) pada petak tersier
irigasi C1 dan C2
Elevasi = 95 m
Posisi Lintang = 1,7yx = 1,750
Data klimatologi dari stasiun A dengan ketinggian stasiun 3 m, dan posisi lintang
1.7yx° LU
Parameter Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
Rata2
22.2 22.8 21.8
penyinaran 23.00 21.53 22.58 21.62 22.60 22.88 22.35 22.67 22.27
5 5 7
Matahari (%)
Rata2
Kecepatan
2.87 2.78 3.29 2.96 3.43 2.78 3.89 2.87 3.94 3.06 3.38 3.75
Angin
(Km/hari)
Rata2
79.7 81.7 78.0
Kelembaban 81.00 78.83 79.92 80.50 80.58 77.25 78.08 78.83 79.83
5 5 0
udara (%)
Penambahan setiap data diatas dengan 1.xz = 1.08 sehingga data klimatologinya
Parameter Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
NO
URAIAN LAMBANG SATUAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES Keterangan
.
28.1100 28.1450 28.5800 28.3800 28.3150 28.2200 28.0050 27.8700 28.0150 28.0900 28.1300 28.1050
1 Temperatur t °C
data
Rasio Penyinaran 24.0800 23.3300 22.6100 23.6600 22.7000 23.9300 23.6800 23.9600 22.9500 23.4300 23.7500 23.3500
2
Matahari
n/N %
data
Kelembaban Udara 82.0800 80.8300 79.9100 81.0000 81.5800 82.8300 81.6600 78.3300 79.0800 79.1600 79.9100 80.9100
3
Relatif
RH %
data
3.9500 3.8600 4.3700 4.0400 4.5100 3.8600 4.9700 3.9500 5.0200 4.1400 4.4600 4.8300
4 Kecepatan Angin u km/jam
data
38.0530 38.1335 39.1340 38.6740 38.5245 38.3060 37.8105 37.5270 37.8315 38.0070 38.0530 38.0415
5 Tekanan Uap Jenuh ea mbar
Tabel ea
31.2339 30.8233 31.2720 31.3259 31.4283 31.7289 30.8761 29.3949 29.9172 30.0863 30.4082 30.7794
6 Tekanan Uap aktual ed mbar
[5]x[(3/100)]
0.7725 0.7726 0.7748 0.7738 0.7735 0.7730 0.7720 0.7706 0.7721 0.7724 0.7726 0.7724
7 Weighting Facator w
Tabel w
Radiasi Ekstra 14.7375 15.3250 15.6125 15.2375 14.5750 14.1625 14.2750 14.8875 15.3000 15.3125 14.8375 14.4500
8
Tereksterial
Ra mm/hari
Tabel Ra
Fungsi Tekanan 0.0941 0.0957 0.0939 0.0937 0.0933 0.0922 0.0955 0.1014 0.0993 0.0987 0.0974 0.0959
9
Uap Nyata
f(ed)
0.34 - 0.044x[6]^0,5
fungsi kecepatan 1.1915 1.1705 1.2894 1.2125 1.3221 1.1705 1.4294 1.1915 1.4411 1.2358 1.3104 1.3967
10
angin
f(u)
0.27 x (1+[4]x0,864)
Fungsi Penyinaran 0.3167 0.3100 0.3035 0.3129 0.3043 0.3154 0.3131 0.3156 0.3066 0.3109 0.3138 0.3102
11
Matahari
f(n/N)
0.1 + 0.9x[2]
16.3220 16.3290 16.4160 16.3760 16.3630 16.3440 16.3010 16.2740 16.3030 16.3180 16.3260 16.3210
12 Faktor temperatur f(t)
Tabel f(t)
Radiasi Sinar 5.6007 5.7619 5.8093 5.7562 5.4304 5.3707 5.3941 5.6481 5.7211 5.7655 5.6123 5.4345
13
Matahari
Rs mm/hari
(0,25 + 0,54x[2])x[8]
Radiasi Gel Pendek 4.2005 4.3214 4.3570 4.3171 4.0728 4.0280 4.0456 4.2361 4.2908 4.3241 4.2092 4.0759
14
Neto
Rns mm/hari
(1-0.25)x[13]
Radiasi Gelombang 0.4864 0.4845 0.4680 0.4804 0.4647 0.4750 0.4875 0.5211 0.4964 0.5005 0.4987 0.4854
15
Netto
Rnl mm/hari
[12]x[9]x[11]
3.7141 3.8370 3.8889 3.8368 3.6080 3.5530 3.5581 3.7150 3.7944 3.8237 3.7105 3.5905
16 Radiasi Netto Rn mm/hari
[14]-[15]
0.2276 0.2274 0.2252 0.2262 0.2265 0.2270 0.2281 0.2294 0.2280 0.2277 0.2275 0.2276
17 Faktor Pembobotan 1-W 1-W
1-[7]
1.04 1.05 1.06 0.9 0.9 0.9 0.9 1 1.1 1.1 1.1 1.1
18 Faktor Koreksi C
Tabel c
Evapotranspirasi 4.9064 5.1555 5.6139 4.4857 4.4244 4.0446 4.5064 5.0854 6.0822 5.6996 5.6596 5.5899 [18]x{[7]x[16]+[17]x[10]x([5]
19
Potensial
Eto mm/hari
-[6])}
Pada Tabel di atas kita akan menguraikannya satu per Satu
1. Temperatur ( lihat data klimatologi)
Bulan januari
Tmin+Tmax
T mean=
2
23.61+ 32.61
T mean=
2
T mean=28.1100 ℃
0
T ( C) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ea (mbar) 6.1 6.6 7.1 7.6 8.1 8.7 9.8 10 10.7 11.5
T (0C) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
ea (mbar) 12.3 13.1 14 15 16.1 17 8.2 19.4 20.6 23
T (0C) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
ea (mbar) 23.4 24.9 26.4 28.1 29.8 31.7 33.6 35.7 37.8 40.1
T (0C) 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
ea (mbar) 42.4 44.9 47.6 50.3 53.2 56.2 59.4 62.8 66.3 69.9
TABEL 1 Hubungan Tekanan Uap Jenuh (ea - mbar) Dengan Suhu Rata-Rata Dalam C0
Bulan Januari
(T mean−T 1)
ea= x ( ea2 −ea1 ) +ea 1
(T 2−T 1)
(28.1100−28)
ea= x ( 40.1−37.8 ) +37.8
(29−28)
ea=38.0530 mbar
T (0C) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
W at altitude
(m)
T (0C) 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
W at altitude
(m)
0 0.71 0.73 0.75 0.77 0.78 0.80 0.82 0.83 0.84 0.85
500 0.72 0.74 0.76 0.78 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86
1000 0.73 0.75 0.77 0.79 0.80 0.82 0.83 0.85 0.86 0.87
2000 0.75 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.89
3000 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88 0.89
4000 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.89 0.90 0.90
RH
ed =ea x
100
82.0800
ed =38.0530 x
100
ed =31.2339 mbar
T (0C) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
W at altitude
(m)
0 0.43 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69
500 0.44 0.48 0.51 0.54 0.57 0.60 0.62 0.65 0.67 0.70
1000 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71
2000 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73
3000 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75
4000 0.54 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75 0.77
T (0C) 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
W at altitude
(m)
0 0.71 0.73 0.75 0.77 0.78 0.80 0.82 0.83 0.84 0.85
o Tahap 2
(T mean−T 1)
W b= x ( W 2−W 1 ) +W 1
(T 2−T 1 )
(28.1100−28)
W b= x ( 0.79−0.78 ) +0.78
(30−28)
W b =0.7806 m
o Tahap 3
( Z−Z1 )
W= x ( W b −W a ) +W 1
(Z 2−Z 1)
(95−0)
W= x ( 0.7806−0.7706 ) +0.7706
(500−0)
W =0.7725 m
POSISI
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
LUO
50 3.8 6.1 1.0 12.7 15.8 17.1 16.4 14.1 10.9 7.4 4.5 3.2
48 4.3 6.6 9.8 13.0 15.9 17.2 16.5 14.3 11.2 7.8 5.0 3.7
46 4.9 7.1 10.2 13.3 16.0 17.2 16.6 14.5 11.5 8.3 5.5 4.3
44 5.3 7.6 10.6 13.7 16.1 17.2 16.6 14.7 11.9 8.7 6.0 4.7
42 5.9 8.1 11.0 14.0 16.2 17.3 16.7 15.0 12.2 9.1 6.5 5.2
40 6.4 8.6 11.4 14.3 16.4 17.3 16.7 15.2 12.5 9.6 7.0 5.7
38 6.9 9.0 11.8 14.5 16.4 17.2 16.7 15.3 12.8 10.0 7.5 6.1
36 7.4 9.4 12.1 14.7 16.4 17.2 16.7 15.4 13.1 10.6 8.0 6.6
34 7.9 9.8 12.4 14.8 16.5 17.1 16.8 15.5 13.4 10.8 8.5 7.2
30 8.8 10.7 13.1 15.2 16.5 17.0 16.8 15.7 13.9 11.6 9.5 8.3
28 9.3 11.1 13.4 15.3 16.5 16.8 16.7 15.7 14.1 12.0 9.9 8.8
26 9.8 11.5 13.7 15.3 16.4 16.7 16.6 15.7 14.3 12.3 10.3 9.3
24 10.2 11.9 13.9 15.4 16.4 16.6 16.5 15.8 14.5 12.6 10.7 9.2
22 10.7 12.3 14.2 15.5 16.3 16.4 16.4 15.8 14.6 13.0 11.1 10.2
20 11.2 12.7 14.4 15.6 16.3 16.4 16.3 15.9 14.8 13.3 11.6 10.7
18 11.6 13.0 14.6 15.6 16.1 16.1 16.1 15.8 14.9 13.6 12.0 11.1
16 12.0 13.3 14.7 15.6 16.0 15.9 15.9 15.7 15.0 13.9 12.4 11.6
14 12.4 13.6 14.9 15.7 15.8 15.7 15.7 15.7 15.1 14.1 12.8 12.0
12 12.8 13.9 15.1 15.7 15.7 15.3 15.5 15.6 15.2 14.4 13.3 12.5
10 13.2 14.2 15.3 15.7 15.5 15.3 15.3 15.5 15.3 14.7 13.6 12.9
8 13.6 14.5 15.3 15.6 15.3 15.0 15.1 15.4 15.3 14.8 13.9 13.3
6 13.9 14.8 15.4 15.4 15.1 14.7 14.9 15.2 15.3 15.0 14.2 13.7
4 14.3 15.0 15.5 15.5 14.9 14.4 14.6 15.1 15.3 15.1 14.5 14.1
2 14.7 15.3 15.6 15.2 14.6 14.2 14.3 14.9 15.3 15.3 14.8 14.4
0 15.0 15.5 15.7 15.5 14.4 13.9 14.1 14.8 15.3 15.4 15.1 14.8
Sampel Bulan Januari
(1.760−0)
Ra= x ( 14.7−15 ) +15
(2−0)
Ra=14.7375 mm/hari
18 20 22 24 26 28 30 32 34 36
14.2 14.6 15 15.5 15.9 16.3 16.7 17.2 17.7 18.1
Sampel Bulan Januari
( T mean−T 1 )
f (t )= x ( f (T )2−f (T )1) + f (T )1
( T 2−T 1 )
( 28.1100−28)
f (t)= x (16.7−16.3 ) +16.3
( 30−28)
f ( t )=16.3220 m
Bulan c Bulan c
Januari 1.04 Juli 0.9
Februar
1.05 Agustus 1
i
Septembe
Maret 1.06 1.1
r
April 0.9 Oktober 1.1
Novembe
Mei 0.9 1.1
r
Juni 0.9 Desember 1.1
Sampel Bulan Januari
c=1.04