Anda di halaman 1dari 16

TUGAS WAJIB

Irigasi dan Bangunan Air

Judul : “Project Base Test”

Dosen Pengampuh : Aswar Amiruddin, ST., MT.

Disusun Oleh:

FIKRI BAGUS PRATAMA

1740301058

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya, sehingga penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Irigasi
dan Bangunan air sesuai waktu yang telah ditentukan.

Tugas ini disusun oleh penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah “Irigasi dan
bangunan Air”. Tujuan utama dalam pembuatan makalah ini supaya pembaca dapat
mengelola data sesuai analisis

Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk Bapak


Aswar Amiruddin, ST., MT. selaku dosen mata kuliah “Irigasi dan Bangunan Air” Teknik
Sipil Universitas Borneo Tarakan yang telah memberikan tugas ini.

Penulis memohon maaf bila ada kesalahan kata dalam Tugas laporan ini. Penulis juga
menyadari bahwa tugas laporan ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan
Tugas laporan ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Sekian
dan terima kasih.

Tarakan, 10 Mei 2021

Penyusun

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................

B. Rumusan Masalah......................................................................................................

C. Tujuan.........................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori...........................................................................................................

B. Irigasi..........................................................................................................................

C. Perkolasi Dan Pembebasan.......................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Data-Data (sesuai soal...............................................................................................

B. Analisa Data (sesuai soal)..........................................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan
irigasi tambak. Irigasi dimaksudkan untuk mendukung produktivitas usaha tani guna
meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan
masyarakat, khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.
Tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat
persedian air tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga
tanaman bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi
oleh tata cara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia
yang dibutuhkan tanaman
Pembangunan saluran irigasi sangat diperlukan untuk menunjang penyediaan bahan
pangan, sehingga ketersediaan air di Daerah Irigasi akan terpenuhi walaupun Daerah Irigasi
tersebut berada jauh dari sumber air permukaan (sungai). Hal tersebut tidak terlepas dari
usaha teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang dan tepat
waktu dengan cara yang efektif dan ekonomis.
Daerah Irigasi (D.I.) adalah suatu wilayah daratan yang kebutuhan airnya dipenuhi oleh
sistem irigasi. Daerah Irigasi biasanya merupakan areal persawahan yang membutuhkan
banyak air untuk produksi padi. Untuk meningkatkan produksi pada areal persawahan
dibutuhkan sistem irigasi yang handal, yaitu sistem irigasi yang dapat memenuhi kebutuhan
air irigasi sepanjang tahun.
Oleh sebab itu perlu adanya keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air, termasuk
kebutuhan air pada daerah pertanian dimana air yang di ambil dari sungai melalui saluran
irigasi haruslah seimbang dengan jumlah air yang tesedia. Kebutuhan air didaerah pertanian
khususnya pesawahan di pengaruhi beberapa faktor yaitu ; Evapotranspirasi, perkolasi,
penggantian lapisan, dan curah hujan efektif.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan teori mengenai analisa kebutuhan air irigasi ?


2. Merencanakan kebutuhan air irigasi pada petak tersier irigasi sesuai data yang di
berikan

C. Tujan

1. Mengetahui teori mengenai analisa kebutuhan irigasi


2. Mengetahui kebutuhan air irigasi pada petak tersier irigasi sesuai data yang diberikan

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Definisi Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkap yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukann untuk penyediaan, pembaginan,
pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi. Saluran irigasi merupakan
infrastruktur yang mendistribusikan air yang berasal dari bendungan, bendung,
embung kepada lahan pertanian yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya
saluran irigasi ini, kebutuhan air akan sawah/ ladang para petani akan terjamin.
(Soewarno 2000 )

2. Bagian-bagian Irigasi
Saluran irigasi terdiri dari tiga bagian saluran yaitu saluran irigasi primer / induk,
saluran irigasi sekunder dan saluran irigasi tersier. Jaringan irigasi primer adalah
bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan utama, saluran induk/ primer,
saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan
bangunan pelengkapnya. Air yang sudah masuk kedalam irigasi sekunder akan
diteruskan ke saluran irigasi tersier. Bangunan saluran irigasi primer umumnya
bersifat permanen yang sudah dibangun oleh pemerintah melalui dinas pekerjaan
umum atau daerah setempat.
Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, dan
bangunan pelengkapnya. Fungsi dari saluran irigasi sekunder ini adalah membawa air
yang berasal dari saluran irigasi primer dan diteruskan ke saluran tersier. Jaringan
irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana air irigasi
dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran
pembuang, boks tersier, boks sekunder serta bangunan pelengkapnya.

B. Irigasi
1. Tujuan Irigasi
Untuk melihat dan beberapa tujuan dalam irigasi dapat dilihat menjadi dua tujuan,
yaitu :
a) Tujuan Langsung
Tujuan langsung adalah untuk membasahi tanah agar dicapai kondisi tanah
yang baik untuk pertumbuhan tanaman dalam hubungannya dengan prosentase
kandungan air dan udara diantara butir -butir tanah.
b) Tujuan Tidak Langsung

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
I. Sebagai bahan pengangkut pupuk untuk perbaikan tanah.
II. Menunjang usaha-usaha pertanian yaitu :
 Mengatur suhu tanahMaksudnya jika suatu area mempunyai
suhu tanah yang cukup tinggi sehinnga mengganggu
pertumbuhan tanaman, maka salah satu usaha untuk menurunan
suhu tanah tersebut sehingga suhu tanah tersebut bisaturun.
 Membersihkan tanamanUntuk mencuci tanah dari segala jenis
racun dengan cara mengisi areal tersebut dengan air, sehingga
racun tersebut dapat larut.
 Memberantas hama.
 Mempertinggi Permukaan air
 Penimbunan dengan tanah lumpur
2. Kebutuhan Air Irigasi
Dalam perencanaan pendahuluan suatu sistem irigasi halpertama yang perlu
dikerjakan adalah analisis hidrologi termasuk mengenai kebutuhan air
(consumative use), dimana jumlah kebutuhan air akan dapat menentukan terhadap
perencanaan bangunan irigasi.Perkiraan banyaknya air untuk irigasi didasarkan
pada faktor-faktor dibawah ini:
a) Jenis tanaman
b) Cara pemberian air
c) Banyaknya curah hujan
d) Jenis tanah
e) Waktu penanaman
f) Keadaan iklim
g) Pemeliharaan saluran dan bangunan irigasiSedangkan untuk kebutuhan
air di sawah untuk tanaman padi ditentukan oleh faktor penyiapan
lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi, penggantian air dan curah
hujan efektif, yang secara analitis dapat dirumuskan sebagai berikut :
I. Kebutuhan total air di sawah (GFR)
Kebutuhan total air disawah adalah air yang diperlukan dari
mulai penyiapan lahan, pengolahan lahan, sehingga siap untuk
di tanami, sampai pada masa panen. Dengan kata lain, air yang
di perlukan dari awal sampai selesainya penanaman. Kebutuhan
total air disawah dapat di hitung dengan rumus :
GFR = Etc + P + WLR
Dengan :
GFR : Kebutuhan total air di sawah (mm / hari atau Lt / hari .
ha)
Etc : Evapotranspirasi tetapan (mm /hari)
WLR : Penggantian lapisan air (mm/hari)
P : Perkolasi

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
II. Kebutuhan air pengambilan (DR)
NFR
DR =
8,64 X ef
Dengan :
DR : Kebutuhan air di lahan (lt/det/ha)
NFR : Kebutuhan bersih air disawah (mm/hari)
Ef : Efisiensi irigasi (nilai efisiensi diambil 65%)
III. Kebutuhan bersih air disawah (NFR)
Kebutuhan bersih air disawah adalah kebutuhan total air
disawah di kurangi oleh curah hujan efektif, sehingga air yang
di perlukan sudah berkurang akibat pengambilan air untuk
tanaman sebagian di ambil dari curah hujan
NFR = Etc + P + WLR-Re
Dengan :
NFR : Kebutuhan bersih air disawah ( mm/hari)
Re : Curah hujan efektif (mm/hari)

3. Evapotranspirasi
Faktor yang paling penting dalam menentukan kebutuhan air adalah faktor
evapotranspirasi karena apabila kebutuhan air untuk yang lebih besar dapat
dihitung. Juga proses evapotranspirasi sangat mempengaruhi terhadap debit
sungai, ketersediaan sebuah waduk, dan lain-lain.Laju evapotranspirasi
dipengaruhi oleh faktor iklim, diantaranya :
a) Suhu
b) Kelembaban udara
c) Kecepatan angina
d) Radiasi sinar matahari

C. Perkolasi dan Perembesan


Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh, yang terletak
diantara permukaan tanah sampai kepermukaan air tanah (zona jenuh). Banyaknya air
untuk perkolasi tergantung dari sifat-sifat tanah, diantaranaya tekstur tanah, dan
struktur di dalam lapisan tanah, elevasi muka air tanah dan kedalaman lapisan kedap
air.Pada pedoman kriteria perencanaan irigasi tahun 1981, perkolasi ditentukan seperti
pada tabel 2.8.

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Data-Data
Soal Pembahasan :

Dari data-data di bawah ini rencanakan kebutuhan air irigasi (NFR) pada petak tersier
irigasi C1 dan C2
Elevasi = 95 m
Posisi Lintang = 1,7yx = 1,750
Data klimatologi dari stasiun A dengan ketinggian stasiun 3 m, dan posisi lintang
1.7yx° LU

Parameter Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

22.3 22.2 21.6


Tmin (֯c) 22.53 22.95 22.40 22.30 22.57 21.73 21.75 22.15 22.45
0 3 5

31.8 32.0 32.2


Tmax (֯c) 31.53 32.05 32.20 32.17 31.28 31.85 32.27 31.95 31.60
3 5 2

Rata2
22.2 22.8 21.8
penyinaran 23.00 21.53 22.58 21.62 22.60 22.88 22.35 22.67 22.27
5 5 7
Matahari (%)
Rata2
Kecepatan
2.87 2.78 3.29 2.96 3.43 2.78 3.89 2.87 3.94 3.06 3.38 3.75
Angin
(Km/hari)
Rata2
79.7 81.7 78.0
Kelembaban 81.00 78.83 79.92 80.50 80.58 77.25 78.08 78.83 79.83
5 5 0
udara (%)
Penambahan setiap data diatas dengan 1.xz = 1.08 sehingga data klimatologinya

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
Data klimatologi dari stasiun A dengan ketinggian stasiun 3 m, dan posisi lintang
1.750° LU

Parameter Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

23.3 23.3 23.6 22.8


Tmin (֯c) 23.61 24.03 23.48 23.31 22.81 22.73 23.23 23.53
8 8 5 3

32.9 33.2 32.3 33.3


Tmax (֯c) 32.61 33.13 33.28 33.13 32.93 33.30 33.03 32.68
1 5 6 5

Rata2 23.3 22.7 23.6 23.4


penyinaran 24.08 22.61 23.66 23.93 23.96 22.95 23.75 23.35
3 0 8 3
Matahari (%)
Rata2
Kecepatan 3.95 3.86 4.37 4.04 4.51 3.86 4.97 3.95 5.02 4.14 4.46 4.83
Angin
(Km/hari)
Rata2 80.8 81.5 81.6 79.1
Kelembaban 82.08 79.91 81.00 82.83 78.33 79.08 79.91 80.91
3 8 6 6
udara (%)

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
Rekapitulasi Data Evapotranpirasi dengan menggunakan metode Penman

NO
URAIAN LAMBANG SATUAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES Keterangan
.
28.1100 28.1450 28.5800 28.3800 28.3150 28.2200 28.0050 27.8700 28.0150 28.0900 28.1300 28.1050
1 Temperatur t °C
data
Rasio Penyinaran 24.0800 23.3300 22.6100 23.6600 22.7000 23.9300 23.6800 23.9600 22.9500 23.4300 23.7500 23.3500
2
Matahari
n/N %
data
Kelembaban Udara 82.0800 80.8300 79.9100 81.0000 81.5800 82.8300 81.6600 78.3300 79.0800 79.1600 79.9100 80.9100
3
Relatif
RH %
data
3.9500 3.8600 4.3700 4.0400 4.5100 3.8600 4.9700 3.9500 5.0200 4.1400 4.4600 4.8300
4 Kecepatan Angin u km/jam
data
38.0530 38.1335 39.1340 38.6740 38.5245 38.3060 37.8105 37.5270 37.8315 38.0070 38.0530 38.0415
5 Tekanan Uap Jenuh ea mbar
Tabel ea
31.2339 30.8233 31.2720 31.3259 31.4283 31.7289 30.8761 29.3949 29.9172 30.0863 30.4082 30.7794
6 Tekanan Uap aktual ed mbar
[5]x[(3/100)]
0.7725 0.7726 0.7748 0.7738 0.7735 0.7730 0.7720 0.7706 0.7721 0.7724 0.7726 0.7724
7 Weighting Facator w  
Tabel w
Radiasi Ekstra 14.7375 15.3250 15.6125 15.2375 14.5750 14.1625 14.2750 14.8875 15.3000 15.3125 14.8375 14.4500
8
Tereksterial
Ra mm/hari
Tabel Ra
Fungsi Tekanan 0.0941 0.0957 0.0939 0.0937 0.0933 0.0922 0.0955 0.1014 0.0993 0.0987 0.0974 0.0959
9
Uap Nyata
f(ed)  
0.34 - 0.044x[6]^0,5
fungsi kecepatan 1.1915 1.1705 1.2894 1.2125 1.3221 1.1705 1.4294 1.1915 1.4411 1.2358 1.3104 1.3967
10
angin
f(u)
  0.27 x (1+[4]x0,864)
Fungsi Penyinaran 0.3167 0.3100 0.3035 0.3129 0.3043 0.3154 0.3131 0.3156 0.3066 0.3109 0.3138 0.3102
11
Matahari
f(n/N)  
0.1 + 0.9x[2]
16.3220 16.3290 16.4160 16.3760 16.3630 16.3440 16.3010 16.2740 16.3030 16.3180 16.3260 16.3210
12 Faktor temperatur f(t)  
Tabel f(t)
Radiasi Sinar 5.6007 5.7619 5.8093 5.7562 5.4304 5.3707 5.3941 5.6481 5.7211 5.7655 5.6123 5.4345
13
Matahari
Rs mm/hari
(0,25 + 0,54x[2])x[8]
Radiasi Gel Pendek 4.2005 4.3214 4.3570 4.3171 4.0728 4.0280 4.0456 4.2361 4.2908 4.3241 4.2092 4.0759
14
Neto
Rns mm/hari
(1-0.25)x[13]
Radiasi Gelombang 0.4864 0.4845 0.4680 0.4804 0.4647 0.4750 0.4875 0.5211 0.4964 0.5005 0.4987 0.4854
15
Netto
Rnl mm/hari
[12]x[9]x[11]
3.7141 3.8370 3.8889 3.8368 3.6080 3.5530 3.5581 3.7150 3.7944 3.8237 3.7105 3.5905
16 Radiasi Netto Rn mm/hari
[14]-[15]
0.2276 0.2274 0.2252 0.2262 0.2265 0.2270 0.2281 0.2294 0.2280 0.2277 0.2275 0.2276
17 Faktor Pembobotan 1-W 1-W
1-[7]
1.04 1.05 1.06 0.9 0.9 0.9 0.9 1 1.1 1.1 1.1 1.1
18 Faktor Koreksi C  
Tabel c
Evapotranspirasi 4.9064 5.1555 5.6139 4.4857 4.4244 4.0446 4.5064 5.0854 6.0822 5.6996 5.6596 5.5899 [18]x{[7]x[16]+[17]x[10]x([5]
19
Potensial
Eto mm/hari
-[6])}
Pada Tabel di atas kita akan menguraikannya satu per Satu
1. Temperatur ( lihat data klimatologi)
 Bulan januari
Tmin+Tmax
T mean=
2
23.61+ 32.61
T mean=
2
T mean=28.1100 ℃

2. Rasio Penyinaran Matahari(Data Klimatologi)


3. Kelembaban Udara Relatif (Data Klimatologi)
4. Kecepatan Angin (Data Klimatologi)
5. Tekanan Uap Jenuh

                   
0
T ( C) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ea (mbar) 6.1 6.6 7.1 7.6 8.1 8.7 9.8 10 10.7 11.5

T (0C) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
ea (mbar) 12.3 13.1 14 15 16.1 17 8.2 19.4 20.6 23

T (0C) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
ea (mbar) 23.4 24.9 26.4 28.1 29.8 31.7 33.6 35.7 37.8 40.1

T (0C) 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
ea (mbar) 42.4 44.9 47.6 50.3 53.2 56.2 59.4 62.8 66.3 69.9
TABEL 1 Hubungan Tekanan Uap Jenuh (ea - mbar) Dengan Suhu Rata-Rata Dalam C0

 Bulan Januari
(T mean−T 1)
ea= x ( ea2 −ea1 ) +ea 1
(T 2−T 1)
(28.1100−28)
ea= x ( 40.1−37.8 ) +37.8
(29−28)
ea=38.0530 mbar

6. Tekanan Uap Aktual

TABEL 2 Hubungan Nilai W (Weighting Factor) Dengan Suhu Udara Rata-Rata

T (0C) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
W at altitude
(m)

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
0 0.43 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69
500 0.44 0.48 0.51 0.54 0.57 0.60 0.62 0.65 0.67 0.70
1000 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71
2000 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73
3000 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75
4000 0.54 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75 0.77

T (0C) 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
W at altitude
(m)
0 0.71 0.73 0.75 0.77 0.78 0.80 0.82 0.83 0.84 0.85
500 0.72 0.74 0.76 0.78 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86
1000 0.73 0.75 0.77 0.79 0.80 0.82 0.83 0.85 0.86 0.87
2000 0.75 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.89
3000 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88 0.89
4000 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.89 0.90 0.90

 Sampel Bulan Januari

RH
ed =ea x
100
82.0800
ed =38.0530 x
100
ed =31.2339 mbar

7. Weighting Factor (Nilai W untuk elevasi z = 95 m)

TABEL 2 Hubungan Nilai W (Weighting Factor) Dengan Suhu Udara Rata-Rata

T (0C) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
W at altitude
(m)
0 0.43 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69
500 0.44 0.48 0.51 0.54 0.57 0.60 0.62 0.65 0.67 0.70
1000 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71
2000 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73
3000 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75
4000 0.54 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75 0.77

T (0C) 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
W at altitude
(m)
0 0.71 0.73 0.75 0.77 0.78 0.80 0.82 0.83 0.84 0.85

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
500 0.72 0.74 0.76 0.78 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86
1000 0.73 0.75 0.77 0.79 0.80 0.82 0.83 0.85 0.86 0.87
2000 0.75 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.89
3000 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88 0.89
4000 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.89 0.90 0.90
 Sampel Bulan Januari
o Tahap 1
(T mean−T 1)
W a= x ( W 2−W 1 ) +W 1
(T 2−T 1 )
(28.1100−28)
W a= x ( 0.78−0.77 ) +0.77
(30−28)
W a =0.7706 m

o Tahap 2
(T mean−T 1)
W b= x ( W 2−W 1 ) +W 1
(T 2−T 1 )
(28.1100−28)
W b= x ( 0.79−0.78 ) +0.78
(30−28)
W b =0.7806 m

o Tahap 3
( Z−Z1 )
W= x ( W b −W a ) +W 1
(Z 2−Z 1)
(95−0)
W= x ( 0.7806−0.7706 ) +0.7706
(500−0)
W =0.7725 m

8. Radiasi Ekstra Tereksterial (Ra)


TABEL 3 Radiasi Ekstraterestrial (Ra) dalam Garis Lintang UTARA

POSISI
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
LUO

50 3.8 6.1 1.0 12.7 15.8 17.1 16.4 14.1 10.9 7.4 4.5 3.2

48 4.3 6.6 9.8 13.0 15.9 17.2 16.5 14.3 11.2 7.8 5.0 3.7

46 4.9 7.1 10.2 13.3 16.0 17.2 16.6 14.5 11.5 8.3 5.5 4.3

44 5.3 7.6 10.6 13.7 16.1 17.2 16.6 14.7 11.9 8.7 6.0 4.7

42 5.9 8.1 11.0 14.0 16.2 17.3 16.7 15.0 12.2 9.1 6.5 5.2

40 6.4 8.6 11.4 14.3 16.4 17.3 16.7 15.2 12.5 9.6 7.0 5.7

38 6.9 9.0 11.8 14.5 16.4 17.2 16.7 15.3 12.8 10.0 7.5 6.1

36 7.4 9.4 12.1 14.7 16.4 17.2 16.7 15.4 13.1 10.6 8.0 6.6

34 7.9 9.8 12.4 14.8 16.5 17.1 16.8 15.5 13.4 10.8 8.5 7.2

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
32 8.3 10.2 12.8 15.0 16.5 17.0 16.8 15.6 13.6 11.2 9.0 7.1

30 8.8 10.7 13.1 15.2 16.5 17.0 16.8 15.7 13.9 11.6 9.5 8.3

28 9.3 11.1 13.4 15.3 16.5 16.8 16.7 15.7 14.1 12.0 9.9 8.8

26 9.8 11.5 13.7 15.3 16.4 16.7 16.6 15.7 14.3 12.3 10.3 9.3

24 10.2 11.9 13.9 15.4 16.4 16.6 16.5 15.8 14.5 12.6 10.7 9.2

22 10.7 12.3 14.2 15.5 16.3 16.4 16.4 15.8 14.6 13.0 11.1 10.2

20 11.2 12.7 14.4 15.6 16.3 16.4 16.3 15.9 14.8 13.3 11.6 10.7

18 11.6 13.0 14.6 15.6 16.1 16.1 16.1 15.8 14.9 13.6 12.0 11.1

16 12.0 13.3 14.7 15.6 16.0 15.9 15.9 15.7 15.0 13.9 12.4 11.6

14 12.4 13.6 14.9 15.7 15.8 15.7 15.7 15.7 15.1 14.1 12.8 12.0

12 12.8 13.9 15.1 15.7 15.7 15.3 15.5 15.6 15.2 14.4 13.3 12.5

10 13.2 14.2 15.3 15.7 15.5 15.3 15.3 15.5 15.3 14.7 13.6 12.9

8 13.6 14.5 15.3 15.6 15.3 15.0 15.1 15.4 15.3 14.8 13.9 13.3

6 13.9 14.8 15.4 15.4 15.1 14.7 14.9 15.2 15.3 15.0 14.2 13.7

4 14.3 15.0 15.5 15.5 14.9 14.4 14.6 15.1 15.3 15.1 14.5 14.1

2 14.7 15.3 15.6 15.2 14.6 14.2 14.3 14.9 15.3 15.3 14.8 14.4

0 15.0 15.5 15.7 15.5 14.4 13.9 14.1 14.8 15.3 15.4 15.1 14.8
 Sampel Bulan Januari
(1.760−0)
Ra= x ( 14.7−15 ) +15
(2−0)

Ra=14.7375 mm/hari

9. Fungsi Tekanan Uap Nyata

 Sampel Bulan Januari


0.5
f ( ed )=0.34−( 0.044 x ed )
f ( ed )=0.34−( 0.044 x 31.23390.5 )
f ( ed )=¿ 0.0941

10. Fungsi kecepatan Angin ( f(u) )


 Sampel Bulan Januari
f ( U )=0.27 x (1+U x 0.864)
f ( U )=0.27 x (1+3.9500 x 0.864)
f ( U )=¿ 1.1915

11. Fungsi Penyinaran Matahari (f(n/N))


 Sampel Bulan Januari
f ( n /N )=0.1+0.9 x n/ N

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
f ( n /N )=0.1+0.9 x 24.08
f ( n /N )=¿ 0.3167

12. Faktor temperature (f(t))

TABEL FUNGSI TEMPERATUR


T (0C) 0 2 4 6 8 10 12 14 16
f(T) 11 11.4 11.7 12 12.4 12.7 13.1 13.5 13.8

18 20 22 24 26 28 30 32 34 36
14.2 14.6 15 15.5 15.9 16.3 16.7 17.2 17.7 18.1
 Sampel Bulan Januari
( T mean−T 1 )
f (t )= x ( f (T )2−f (T )1) + f (T )1
( T 2−T 1 )
( 28.1100−28)
f (t)= x (16.7−16.3 ) +16.3
( 30−28)
f ( t )=16.3220 m

13. Radiasi Sinar Matahari (Rs)


 Sampel Bulan Januari
Rs=0.25+0.54 x n/ N x Ra
Rs=0.25+0.54 x 24.0800 x 14.73675
Rs=5.6007 mm/hari

14. Radiasi Gel Pendek Netto (Rns)


 Sampel Bulan Januari
Rns=1−0.25 x Rs
Rns=1−0.25 x 5.6007
Rns=4.2005 mm/hari

15. Radiasi Gelombang Netto(Rnl)


 Sampel Bulan Januari
Rnl=f ( t ) x f ( ed) x f (n /N )
Rnl=16.3080 x 0.0947 x 0.3161
Rnl = 0.4864

16. Radiasi Netto (Rn)


 Sampel Bulan Januari
Rn=Rns−Rnl
Rn=4.1959−0.4883
Rn=3.7141

17. Faktor Pembobotan (1-W)


 Sampel Bulan Januari
1−W =1−0.7725

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11
1−W =0.2275

18. Faktor Koreksi (c)

Bulan c Bulan c
Januari 1.04 Juli 0.9
Februar
1.05 Agustus 1
i
Septembe
Maret 1.06 1.1
r
April 0.9 Oktober 1.1
Novembe
Mei 0.9 1.1
r
Juni 0.9 Desember 1.1
 Sampel Bulan Januari
c=1.04

19. Evapotranspirasi Potensial (Eto)


 Sampel Bulan Januari
Eto = c x W x Rn + (1-W) x f(u) x (ea-ed)
Eto = 1.04 x 0.7721 x 3.7077 + 0.2279 x 1.1845 x (37.9840-31.1659)
Eto = 4.8758 mm/hari

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR


11

Anda mungkin juga menyukai