Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM

“BANGUNAN PENGAMBILAN AIR BAKU (INTAKE)”

OLEH :

YUYUN APRIYANI

E1F1 19 008

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PRODI REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Bangunan Pengambilan Air Baku (Intake)”Shalawat serta salam senantiasa kita
haturkan kepada junjungan besar kita baginda Rasulullah Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari alam dari alam kegelapan ke alam terang benerang
seperti apa yang kita rasakan sekarang ini.
Makala dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Bangunan Pengolahan
Air Minum Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
mendukung serta membantu penyelesaian makala ini.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna.Untuk itu, kritik dan saran penyusun harapkan Agar terciptanya
makalah yang jauh lebih baik kedepannya. Harapan penyusun semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam menambah wawasan dan
pengetahuan. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
belumlah sempurna.

Muna, 25 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................

1.3 Tujuan......................................................................................................

1.4 Manfaat....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bangunan Pengambilan Air Baku (Intake)...........................

2.2 Broncaptering..........................................................................................

2.3 Sumur Bor...............................................................................................

2.4 Intake Langsung......................................................................................

2.5 Intake Pontoon.........................................................................................

2.6 Intake Bendung.......................................................................................

2.7 Intake Sumuran.......................................................................................

2.8 Intake Tyroller.........................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................

3.2 Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengolahan air bersih atau air minum adalah usaha-usaha teknis yang
dilakukan untuk mengubah sifat-sifat air baku menjadi air bersih atau air minum
yang aman baik secara fisik, kimia, biologi maupun radiologi, dimana kualitasnya
memenuhi syarat atau standar yang berlaku. (Reynold,1982). Air sebagai materi
esensial dalam kehidupan dilihat dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan
sehari-hari di lingkungan rumah tangga yang berbeda-beda di setiap tempat, setiap
tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf
kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air.
Jumlah penduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah
kebutuhan air (Suriawiria,1996). Air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum (Permenkes RI, 2010)
Dengan meningkatnya jumlah penduduk semakin meningkat pula air yang
digunakan setiap harinya. Agar kebutuhan air dalam masyarakat terpenuhi maka
dibutuhkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) agar air yang diolah memenuhi syarat
air minum. Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) merupakan bangunan proses
penjernihan dan perbaikan kualitas air yang umumnya terdiri dari proses
koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi untuk memenuhi standar
konsumsi air baku yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik
Indonesia (BPPSPAM, 2009).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari bangunan pengambilan air baku atau intake?
2. Seperti apa brondcaptering pada bangunan pengolahan air minum?
3. Sepertiapa sumur bor pada bangunan pengolahan air minum?
4. Sepertiapa intake langsung pada bangunan pengolahan air minum?
5. Seperti apa intake pontoon pada bangunan pengolahan air minum?
6. Seperti apa intake bendungan pada bangunan pengolahan air minum?
7. Seperti apa intake sumuran pada bangunan pengolahan air minum?
8. Sepertiapa intake tyrollr pada bangunanpengolahan air minum?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari bangunan pengambilan air baku atau
intake?
2. Untuk mengetahui seperti apa brondcaptering pada bangunan pengolahan air
minum?
3. Untuk mengetahui seperti apa sumur bor pada bangunan pengolahan air
minum?
4. Untuk mengetahui seperti apa intake langsung pada bangunan pengolahan
air minum?
5. Untuk mengetahui seperti apa intake pontoon pada bangunan pengolahan air
minum?
6. Untuk mengetahui seperti apa intake bendungan pada bangunan pengolahan
air minum?
7. Untuk mengetahui seperti apa intake sumuran pada bangunan pengolahan air
minum?
8. Untuk mengetahui seperti apa intake tyrollr pada bangunanpengolahan air
minum?

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian dari bangunan pengambilan air baku atau
intake?
2. Dapat mengetahui seperti apa brondcaptering pada bangunan pengolahan air
minum?
3. Dapat mengetahui seperti apa sumur bor pada bangunan pengolahan air
minum?
4. Dapat mengetahui seperti apa intake langsung pada bangunan pengolahan air
minum?
5. Dapat mengetahui seperti apa intake pontoon pada bangunan pengolahan air
minum?
6. Dapat mengetahui seperti apa intake bendungan pada bangunan pengolahan
air minum?
7. Dapat mengetahui seperti apa intake sumuran pada bangunan pengolahan air
minum?
8. Dapat mengetahui seperti apa intake tyrollr pada bangunanpengolahan air
minum?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Intake


Bangunan penyadap atau intake merupakan salah satu unit pengolahan air
minum yang berfungsi untuk mengambil atau menyadap air baku dari badan air
sesuai dengan debit yang diperlukan untuk pengolahan. Dalam merencanakan
suatu bangunan intake, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika sungai
dijadikan sebagai sumber air, yaitu : (Al Layla, 1978)
 Intake harus berlokasi pada tempat dimana tidak akan terjadi aliran deras
yang memungkinkan intake rusak sehingga berakibat pada penyediaan air
baku yang tersendat.
 Tanah di daerah intake harus stabil.
 Area sekitar intake harus bebas dari halangan atau rintangan.
 Untuk menghindari kontaminasi, intake sebaiknya terletak cukup jauh
dari sumber kontaminasi.
 Intake harus berada di bagian upstream (hulu) suatu kota.
 Tidak dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
 Hindari berada di daerah tempat bahan pencemar masuk ke sungai, karena
itu umumnya intake diletakkan dibagian hulu sungai.
 Perhatikan arus lalu lintas di sungai tersebut (alur pelayaran sungai).

2.2 Brondcaptering
Bangunan penangkap mata air (broncaptering) yaitu mata air yang
mengalir/muncul secara horizontal. Prosedur Operasional Standar pemeliharaan
bangunan penangkap mata air ini dipergunakan untuk memelihara bangunan
pengambilan air baku dari mata air. Pemeliharaan brondcaptering ada dua yaitu
pemeliharaan rutin, pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga
usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. dan
Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit
SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.

2.3 Sumur Bor


Sumur bor yaitu bangunan/ konstruksi sumur dengan kedalaman lebih dari
25 meter. Kualitas air yang bagus dapat diperoleh dengan debit yang stabil. Sumur
dalam dapat digunakan secara komunal, dengan pengelola adalah individu atau
kelompok yang ditunjuk oleh masyarakat pengguna. Prosedur Operasional
Standar pengoperasian sumur dalam ini dipergunakan untuk mengoperasikan
bangunan pengambilan air baku dari air tanah dalam, melalui konstruksi pipa
sumur dalam untuk menempatkan pipa hisap.

2.4 Intake Langsung


Direct Intake (Intake Langsung) Jenis intake ini digunakan pada danau atau
sungai yang dalam, dimana kemungkinan terjadi erosi pada dinding dan
pengendapan pada bagian dasar. Intake langsung adalah intake yang langsung
mengambil air baku dari sumber air, pipa dilengkapi dengan saringan (strainer)
dan juga disediakan pipa pencuci (backwash pipe) untuk mencuci strainer yang
kotor atau tersumbat. Intake ini lebih murah dibandingkan dengan jenis intake
lainnya.

2.5 Intake Pontoon


Intake pontoon adalah jenis intake yang menggunakan pelampung/pontoon
sebagai tempat hisapnya (alat untuk mengikuti naik turunnya permukaan
air).bangunan terapung dapat berupa rakit atau perahu yang ditempatkan di
permukaan sumber air (sungai, danau, waduk, rawa atau embung) sebagai tempat
untuk meletakkan pompa airbaku
1) Kelengkapan pada bangunan pengambilan ponton :
a) Bangunanterapung (perahuataurakit),
b) Ruang pompa,
c) Pengamananbenturan,
d) Penambat,
e) Talipenambat,
f) Pipa fleksibel,
g) Saringanatau strainer,
h) Penerangan.
2) Pertimbangan pemilihan bangunan pengambilan ponton:
a) Sungai mempunyai bantaran yang cukup lebar,
b) Fluktuasi muka air cukup besar,
c) Kedalaman air cukup untuk penempatan pompa.

2.6 Intake Bendung


Bendung adalah bangunan/konstruksi yang ditempatkan dengan arah
melintang aliran air dengan maksud untuk meninggikan muka air dan menampung
air dalam jumlah terbatas/kecil. Intake.bendung adalah suatu jenis intake yang
menggunakan bendung untuk mendapatkan airnya.
1) Kelengkapan pada bangunan pengambilan dengan bendung:
a) Saringan sampah,
b) Inlet,
c) Bendung konvensional,
d) Pintu bilas.
2) Pertimbangan pemilihan bangunan pengambilan dengan bendung:
a) Kedalaman air tidak cukup untuk bangunan pengambilan bebas,
b) Kandungan sedimen sungai tidak terlalu besar,
c) Sungai tidak dimanfaatkan untuk transportasi,
d) Palung sungai tidak terlalu lebar.
2.7 Intake Sumuran
Intake sumuran adalah suatu jenis intake dengan menggunakan sumuran
untuk mendapatkan air. Intake sumuran ini dipergunakan untuk mengoperasikan
bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan saluran
dasar sungai untuk mendapatkan air melalui sumur pengumpul. Bangunan
pengambilan untuk air tanah dibedakan menjadi sumur dangkal dan sumur dalam .
Lingkup kegiatan pemeliharaan intake sumuran meliputi :
 memelihara secara rutin sarana dan prasarana intake sumuran dan
lingkungan sekitarnya
 memelihara secara berkala sarana dan prasarana intake sumuran,
melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan
sarana dan prasarana intake sumuran bila ada.

2.8 Intake Tyroller


Intake tyroller adalah suatu jenis intake dengan menggunakan saluran di dasar
sungai untuk mendapatkan airnya. Intake tyroller yaitu bangunan penangkap air
baku pada kondisi dimana air permukaan sungai sangat tipis, dengan tanah
dasar yang cukup porous dan berpasir.Prosedur Operasional Standar
pengoperasian intake tyroller ini dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan
pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan saluran dasar
sungai untuk mengumpulkan air dengan menggunakan pipa berlubang dibawah
dasar sungai yang dialirkan ke sumuran.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bangunan pengambilan air beku/intake adalah bagunan atau kontruksi
yang dibangun/ditempatkan pada suatu lokasi sumber air yang
dipergunakan sebagai tempat untuk mengambil air tersebut guna
penyediaan air bersih.
2. Broncaptering adalah bangunan penangkap mata air. Broncaptering
merupakan bangunan penangkap air yang muncul ke permukaan tanah
secara alami.
3. Sumur bor adalah bangunan pemanfaatan air tanah yang diperoleh dari
hasil pengeboran.
4. Intake langsung adalah jenis intake yang digunakan untuk mengambil
atau memanfaatkan air permukaan secara langsung.
5. Intake pontoon adalah jenis intake yang menggunakan
pelampung/pontoon sebagai tempat hisapnya (alat untuk mengikuti
naik turunnya permukaan air). Bangunan terapung dapat berupa rakit
atau perahu yang ditempatkan di permukaan sumber air (sungai, danau,
waduk, rawaatauembung) sebagaitempatuntukmeletakkanpompa air
baku
6. Bendung adalah bangunan/konstruksi yang ditempatkan dengan arah
melintang aliran air dengan maksud untuk meninggikan muka air dan
menampung air dalam jumlah terbatas/kecil.Intake
7. Intake sumuran adalah suatu jenis intake dengan menggunakan sumuran
untuk mendapatkan air.
8. Intake tyroller adalah suatu jenis intake dengan menggunakan saluran di
dasar sungai untuk mendapatkan airnya
3.2 Saran
Agar Sistem Penyedian air bersih yang di rencanakan dapat berfungsi dengan
baik maka di perlukan operasi dan pemeliharan insalasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Sri Harto Br., 2000, Hidrologi: Teori, Masalah dan Penyelesaian, Naviri
Offset, Yogyakarta.
Haan, S.T., 1977, Statistical Methods in Hydrology, The Iowa State University
Press, Ames, Iowa.
Imam Subarkah, 1980, Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea Dharma
Bandung, Bandung.
C.Totok Sutrisno. 1987. Teknologi Penyedian Air bersih. Jakarta: Bina Aksara

Dake, JMK. (1989). Hidrolika Teknik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sasongko, Dj. (1989). Teknik Sumber Daya Air I.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai