Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini saya susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Plumbing Instrumental dan Perencanaan Instalasi yaitu membuat
“Gedung Kantor Bank Rakyat Mandiri yang terdiri dari 4 Lantai” Rasa terimakasih saya
ucapkan kepada Bapak Isyulianto S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah Plumbing Instrumental
dan Perencanaan Instalasi yang telah membimbing dan memberikan materi pembelajaran
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Demikian tugas ini saya susun untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah Plumbing Instrumental
dan Perencanaan Instalasi dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi diri saya pribadi dan umumnya untuk khalayak ramai. Tak ada gading yang tak
retak, begitulah adanya makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan perlu banyak pengalaman untuk dapat lebih mengerti sistem plambing. Kritik
dan saran yang membangun sangat saya harapkan guna meningkatkan kualitas penulisan pada
waktu mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
Bank Rakyat Mandiri merupakan bangunan yang memiliki 4 lantai di desain sebagai
kantor yang dibangun dengan luas 200m2. Kantor BRM(Bank Rakyat mandiri) memiliki 1
taman, 2 receptionist , 8 costumer service, 2 ruang tunggu, 1 ruang makan, 1 dapur, 2 ruang
kerja operator, 1 ruang kerja staff, 1 ruang fotocopy, 1 gudang, 1 ruang manager, 1 ruang
meeting, 1 ruang direktur dan 16 kamar mandi. Kantor Bank Rakyat Mandiri di huni oleh 120
orang dengan masing-masing penghuni rata-rata menggunakan air ±50 liter/pegawai/hari.
System plambing merupakan bagian dari suatu bangunan baik dalam kapasitas
bangunan rumah tempat tinggal maupun gedung-gedung besar yang sangat penting dan tidak
dapat dikesampingkan, karena system ini menyangkut masalah penyediaan air bersih,
pembuangan air kotor, drainase air hujan dan lain sebagainya. Dengan penggunaan air di
Kantor Bank Rakyay Mandiri(BRM) yang cukup banyak maka diperlukan rancangan plumbing
sesuai perencanaan kantor tersebut untuk penyediaan air bersih sesuai kualitas, kuantitas serta
kontinuitas. Termasuk penyaluran air bekas pakai atau air kotor agar tidak mencemari bagian-
bagian lain dari bangunan dan lingkungan sekitarnya.
Untuk pembahasan di dalam laporan ini sendiri penulis hanya akan menjelaskan
mengenai system penyediaan air bersih dan system penyediaan air kotor. Sementyara untuk
system drainase air hujan akan dibahas lebih lanjut dikemudian hari.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu pemenuhan
tugas mata kuliah “Plumbing Instrumental dan Perencanaan Instalasi” program studi Teknik
Lingkungan, serta meningkatkan pengetahuan, mengetahui prinsip-prinsip plumbing dan
isometri dan dapat mengaplikasikan pentingnya keberadaan suatu sistem plumbing dan
isometri sebagai bagian dari utilitas bangunan yang tidak dapat dipisahkan.
1.3 Ruang Lingkup
Makalah ini membahas mengenai desain denah, instalasi air bersih, instalasi air
buangan dan air kotor, isometrik, penghitungan kebutuhan air bersih, kebutuhan pipa air bersih
dan pipa air kotor, diameter pipa, penentuan pompa dan rencana anggaran biaya.
BAB II Landasan Teori. Bab ini berisi mengenai teori-teori yang mendasari plumbing dan
isometri Kantor BRM.
BAB III Analisa dan Perhitungan. Bab ini berisi mengenai data – data dan pengitungan dari
perencanaan instalasi air bersih dan air kotor.
BAB IV Kesimpulan dan saran
BAB II
LANDASAN TEORI
3.2. Data
Dalam perencanaan instalasi air bersih dan air kotor ini diperlukan beberapa data,
Adapun data yang diperlukan adalah :
Untuk kebutuhan air yang digunakan dalam Gedung Kantor Bank Rakyat Mandiri
berdasarkan SNI-03-7065-2005-Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing. Dengan total
penggunaanya sebesar 8400 m3 per hari.
3.2. Perhitungan Air Bersih
Untuk perhitungan Air bersih baik itu debit air dan diameter pipa air bersih dapat
dijelaskan sebagai berikut sesuai dengan table unit alat beban plambing dan perkiraan beban
kebutuhan air dengan berpedoman pada SNI-03-7065-2005-Tata Cara Perencanaan Sistem
Plambing.
KEBUTUHAN AIR
Lantai Pemakaian Jumlah Satuan Liter/Org/Hari Satuan Air bersih Air kotor(70%)
Penghuni 41 Org 50 Loh 2050 1435 keterangan :
1 Pel-pelan 120 m2 5 L/m2 600 420 Luas lahan 100% adalah seluas 200 m2
Penghuni 52 Org 50 Loh 2600 1820 Luas lahan terbangun adalah 80% yaitu sekitar 160m2
2 Pel-pelan 120 m2 5 L/m2 600 420 Luas lahan yang di bersihkan adalah seluas 60% yaitu sekitar 120m2
Penghuni 21 Org 50 Loh 1050 735
3 Pel-pelan 120 m2 5 L/m2 600 420
Penghuni 6 org 50 Loh 300 210
4 Pel-pelan 120 m2 5 L/m2 600 420
Dari data diatas dapat di ketahui total kebutuhan Air Bersih untuk Kantor BRM secara
keseluruhan adalah 8400 liter/hari dan Pembuangan Air Kotor untuk Kantor BRM secara
keseluruhan adalah 5800 liter/hari.
3.3. Perhitungan UBAP, debit dan diameter pipa air bersih
Tabel 2. Laju Aliran Air Berdasarkan Unit Beban Alat Plambing
Dari total akumulasi UBAP lantai 1,2,3 dan 4 adalah sebesar 170, dari data total
UBAP dapat kita hitung kebutuhan air dengan cara mengkorvesikan ke kurva perkiraan beban
kebutuhan air, dimana total UBAP sebesar 170(untuk menghitung lihat tabel 3.3) yaitu menjadi
235 L/menit.
3.5. Perhitungan Debit dan Diameter Pipa Air Bersih dan Air Kotor
3.5.1 Rumus perhitungan Debit
Q= V/A
Lantai Ruangan Titik Unit BebanSatuan UBAP Sub total Total L/menit Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L4.KM14 L4.K1.A kloset Unit 5 L4.KM16 L4.KM15 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L4.U1.B Urinoir Unit 3 L4.KM15 L4.KM14 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L4.W1.C Wastafle Unit 2 10 10 30 L4.KM14 LANTAI3 70 1,17 0,00117 0,785 0,0015 0,0435 43 50 2
4 L4.KM15 L4.K2.A kloset Unit 5
L4.U2.B Urinoir Unit 3
L4.W2.C Wastafle Unit 2 10 20 50
L4.KM16 L4.K3.A kloset Unit 5
L4.U3.B Urinoir Unit 3
L4.W3.C Wastafle Unit 2 10 30 70
Jumlah Total UBAP Lantai 4 30
Lantai Ruangan Titik Unit BebanSatuan UBAP Sub total Total L/menit Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L4.KM11 L3.K1.A kloset Unit 5 L3.KM13 L3.KM12 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L3.U1.B Urinoir Unit 3 L3.KM12 L3.KM11 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L3.W1.C Wastafle Unit 2 10 10 30 L3.KM11 LANTAI2 70 1,17 0,00117 0,785 0,0015 0,0435 43 50 2
3 L4.KM12 L3.K2.A kloset Unit 5
L3.U2.B Urinoir Unit 3
L3.W2.C Wastafle Unit 2 10 20 50
L4.KM13 L3.K3.A kloset Unit 5
L3.U3.B Urinoir Unit 3
L3.W3.C Wastafle Unit 2 10 30 70
Jumlah Total UBAP Lantai 3 30
Lantai Ruangan Titik Unit BebanSatuan UBAP Sub total Total L/menit Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L2.KM6 L2.K1.A kloset Unit 5 L2.KM10 L2.KM9 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L2.U1.B Urinoir Unit 3 30 L2.KM9 L2.KM8 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L2.W1.C Wastafle Unit 2 10 10
2 L2.KM7 L2.K2.A kloset Unit 5
L2.U2.B Urinoir Unit 3 50
L2.W2.C Wastafle Unit 2 10 20
Jumlah UBAP 20 Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L2.KM8 L2.K3.A kloset Unit 5 10 10 L2.KM6 L2.KM7 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L2.U3.B Urinoir Unit 3 30 L2.KM7 L2.KM8 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L2.W3.C Wastafle Unit 2 L2.KM8 LANTAI 1 70 1,17 0,00117 0,785 0,0015 0,0435 43 50 2
L2.KM9 L2.K4.A kloset Unit 5
L2.U4.B Urinoir Unit 3 50
L2.W4.C Wastafle Unit 2 10 20
L2.KM10 L2.K5.A kloset Unit 5
2 L2.U5.B Urinoir Unit 3 70
L2.W5.C Wastafle Unit 2 10 30
Jumlah UBAP 30
Jumlah Total UBAP Lantai 2 50
Lantai Ruangan Titik Unit BebanSatuan UBAP Sub total Total L/menit Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L1.KM5 L1.K5.A kloset Unit 5 L1.KM5 L1.KM4 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L1.U5.B Urinoir Unit 3 30 L1.KM4 L1.RM1 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L1.W5.C Wastafle Unit 2 10 10 L1.RM1 L1.D1 76 1,27 0,00127 0,785 0,0016 0,0453 45 50 2
L1.KM4 L1.K4.A kloset Unit 5 L1.D1 L1.KM3 80 1,33 0,00133 0,785 0,0017 0,0465 46 50 2
L1.U4.B Urinoir Unit 3 50 L1.KM3 90 1,50 0,00150 0,785 0,0019 0,0493 49 50 2
L1.W4.C Wastafle Unit 2 10 20
L1.RM1 L1.W1.C Wastafle Unit 2
L1.W1.C Wastafle Unit 2 76
L1.W1.C Wastafle Unit 2 6 26
1 L1.D1 L1.W1.C Wastafle Unit 2 4 30
L1.BC1.D Bak cuci dapur
Unit 2 80
L1.KM3 L1.K1.A kloset Unit 5 10 40
L1.U1.B Urinoir Unit 3 90
L1.W1.C Wastafle Unit 2
Jumlah UBAP 40 Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L1.KM2 L1.K2.A kloset Unit 5 10 10 L1.KM1 L2.KM2 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L1.U2.B Urinoir Unit 3 30 L2.KM2 L2.KM3 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L1.W2.C Wastafle Unit 2
L1.KM1 L1.K3.A kloset Unit 5
L1.U3.B Urinoir Unit 3 50
L1.W3.C Wastafle Unit 2 10 20
Jumlah UBAP 20 Lantai Jumlah UBAP per Lantai Jumlah liter/menit
Jumlah Total UBAP Lantai 1 60 Lantai 1 60 60 120
Jumlah Total UBAP Kantor Bank Rakyat Mandiri 4 lantai 170 Lantai 2 50 110 180
Lantai 3 30 140 210
Lantai 4 30 170 230
Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
Lantai 1 Lantai 2 120 2,00 0,00200 0,785 0,0025 0,0569 57 50 2
Lantai 2 Lantai 3 180 3,00 0,00300 0,785 0,0038 0,0697 70 75 3
Lantai 3 Lantai 4 210 3,50 0,00350 1,785 0,0020 0,0500 50 50 2
Lantai 4 RWT 230 3,83 0,00383 2,785 0,0014 0,0419 42 50 2
3.5.2. Perhitungan Air Kotor dan Air Buangan
Untuk perhitungan diameter pipa air buangan juga dapat dijelaskan sebagai berikut
sesuai dengan table unit alat beban plambing dan perkiraan beban kebutuhan air dengan
berpedoman pada SNI-03-7065-2005-Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.
Tabel 6. unit beban alat plambing untuk air buangan
Tabel 7. maksimum yang diijinkan untuk pepipan air buangan
Perhitungan dimeter pipa air buangan menggunakan cara yang hampir sama dengan
perhitungan diameter pipa air bersih, tetapi untuk perhitungan dimeter pipa air kotor hanya
menentukan jumlah UABP dari setiap kamar, dengan menentukan pipa datar terlebih dahulu
kemudian dari titik terakhir pipa datar atau pertemuan baru menhitung pipa tegak.
Dalam hal ini perhitungan pipa datar maupun pipa tegak sesuai dengan tabel 4.2 dimana hanya
menjumlahkan total UABP kemudian langsung ditentukan diameternya.
Untuk perhitungan asrama 3 lantai ini rata-rata menggunakan pipa berdiameter 4 inchi.
Dibawah ini penulis lampirkan tabel perhitungan diameter air kotor secara keseluruhan.
Tabel 8. Perhitungan Diameter Pipa Air Buangan
Dari Ke Unit Beban Jumlah Satuan UABP Jumlah UABP Jumlah Jumlah Diameter Pipa
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM16 - KM15 16 16 Diameter pipa cabang datar KM16-KM17 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 1 Unit 2 2
Kloset 1 Unit 1 1
KM14 8 24 Diameter pipa cabang datar KM 14 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 1 Unit 4 4
Pengering lantai 1 Unit 1 1
Jumlah UBAP cabang 1 lantai 4 40
Lantai 4 - Lantai 3 Diameter Pipa CABANG TEGAK L4 ke L3 adalah 110 mm atau 4 inchi.
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM13-KM12 16 16 Diameter pipa cabang datar KM13-KM14 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM11 8 24 Diameter pipa cabang datar KM 14 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Jumlah UBAP cabang 2 lantai 3 40
Lantai 3 - Lantai 2 Diameter Pipa CABANG TEGAK L3 ke L2 adalah 110 mm atau 4 inchi.
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM10-KM9 16 16 Diameter pipa cabang datar KM10-KM9 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM8-KM7 16 32 Diameter pipa cabang datar KM8-KM7 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM6 Urinoir 2 Unit 4 8 8 40 Diameter pipa cabang datar KM6 adalah 75mm atau 3 inch
Pengering lantai
2 Unit 1 2
Jumlah UBAP cabang 3 lantai 2 40
Lantai 2 - Lantai 1 Diameter Pipa CABANG TEGAK L2 ke L1 adalah 110 mm atau 4 inchi.
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM5-KM4 16 16 Diameter pipa cabang datar KM5-KM4 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM3 8 24 Diameter pipa cabang datar KM3 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 4 Unit 2 8
RM1-D1 11 35 Diameter pipa cabang datar RM1 adalah 75mm atau 3 inch
Bak cuci dapur 1 Unit 3 3
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM2-KM1 16 51 Diameter pipa cabang datar KM2-KM1 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Jumlah UBAP cabang 4 lantai 1 51
3.6. Perhitungan Reservoir
Digunakan untuk memenuhi seluruh penghuni dan dipompa berdasarkan kebutuhan
penghuni pula dengan pemompaan sebanyak 8 jam per hari dengan dengan pola 1 jam per
sekali pompa.Untuk kebutuhan reservoir dihitung berdasarkan kebutuhan air per hari.
Tabel 7. Perhitungan Reservoar
Kebutuhan Air 1x pompa V. atas V.bawah
8400 L/hari 2800 L/jam 4350 L 8400 L
Perhitungan Resevoar
3.9. Kesimpulan
Sistem plambing merupakan system perpipaan yang digunakan untuk penyediaan air
minum atau air bersih dan pembuangan air kotor yang di pakai pada banggunan kecil maupun
gedung bertingkat sekalipun.
Untuk menyelesaikan siklus sistem plambing secara penuh dimulai dari
a. Fungsi penggunaan gedung
b. Kebutuhan air per hari
c. Perhitungan debit air bersih dan diameter pipa air bersih
d. Perhitungan diameter pipa air kotor
e. Perhitungan reservoir dan
f.Rencana anggaran biaya.
3.10. Saran
1. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
2. Perlu banyak pengalaman dalam merancang suatu sistem plambing yang baik karena setiap
jenis bangunan serta lokasi yang berbeda akan memerlukan rancangan yang berbeda pula.
3. Dalam merancang sistem plambing harus tetap berpedoman pada Standar Nasional
Indonesia tentang Plambing yang ada, agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti
setelah sistem dioperasikan.
TUGAS BESAR
Disusun Oleh :
Kelas : TL.16.D1
PELITA BANGSA
2018/2019