Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini saya susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Plumbing Instrumental dan Perencanaan Instalasi yaitu membuat
“Gedung Kantor Bank Rakyat Mandiri yang terdiri dari 4 Lantai” Rasa terimakasih saya
ucapkan kepada Bapak Isyulianto S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah Plumbing Instrumental
dan Perencanaan Instalasi yang telah membimbing dan memberikan materi pembelajaran
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Demikian tugas ini saya susun untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah Plumbing Instrumental
dan Perencanaan Instalasi dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi diri saya pribadi dan umumnya untuk khalayak ramai. Tak ada gading yang tak
retak, begitulah adanya makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan perlu banyak pengalaman untuk dapat lebih mengerti sistem plambing. Kritik
dan saran yang membangun sangat saya harapkan guna meningkatkan kualitas penulisan pada
waktu mendatang.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank Rakyat Mandiri merupakan bangunan yang memiliki 4 lantai di desain sebagai
kantor yang dibangun dengan luas 200m2. Kantor BRM(Bank Rakyat mandiri) memiliki 1
taman, 2 receptionist , 8 costumer service, 2 ruang tunggu, 1 ruang makan, 1 dapur, 2 ruang
kerja operator, 1 ruang kerja staff, 1 ruang fotocopy, 1 gudang, 1 ruang manager, 1 ruang
meeting, 1 ruang direktur dan 16 kamar mandi. Kantor Bank Rakyat Mandiri di huni oleh 120
orang dengan masing-masing penghuni rata-rata menggunakan air ±50 liter/pegawai/hari.

System plambing merupakan bagian dari suatu bangunan baik dalam kapasitas
bangunan rumah tempat tinggal maupun gedung-gedung besar yang sangat penting dan tidak
dapat dikesampingkan, karena system ini menyangkut masalah penyediaan air bersih,
pembuangan air kotor, drainase air hujan dan lain sebagainya. Dengan penggunaan air di
Kantor Bank Rakyay Mandiri(BRM) yang cukup banyak maka diperlukan rancangan plumbing
sesuai perencanaan kantor tersebut untuk penyediaan air bersih sesuai kualitas, kuantitas serta
kontinuitas. Termasuk penyaluran air bekas pakai atau air kotor agar tidak mencemari bagian-
bagian lain dari bangunan dan lingkungan sekitarnya.

Untuk pembahasan di dalam laporan ini sendiri penulis hanya akan menjelaskan
mengenai system penyediaan air bersih dan system penyediaan air kotor. Sementyara untuk
system drainase air hujan akan dibahas lebih lanjut dikemudian hari.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu pemenuhan
tugas mata kuliah “Plumbing Instrumental dan Perencanaan Instalasi” program studi Teknik
Lingkungan, serta meningkatkan pengetahuan, mengetahui prinsip-prinsip plumbing dan
isometri dan dapat mengaplikasikan pentingnya keberadaan suatu sistem plumbing dan
isometri sebagai bagian dari utilitas bangunan yang tidak dapat dipisahkan.
1.3 Ruang Lingkup

Makalah ini membahas mengenai desain denah, instalasi air bersih, instalasi air
buangan dan air kotor, isometrik, penghitungan kebutuhan air bersih, kebutuhan pipa air bersih
dan pipa air kotor, diameter pipa, penentuan pompa dan rencana anggaran biaya.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan. Bab ini berisi mengenai :

- Latar belakang yang mendasari makalah ini dibuat.


- Maksud dan tujuan makalah dan manfaatnya yang diharapkan dari pembuatan makalah ini.
- Batasan masalah membahas desain denah bangunan, perencanaan, instalasi air bersih, instalasi
air kotor dan rencana anggaran biaya.
- Sistematika makalah.

BAB II Landasan Teori. Bab ini berisi mengenai teori-teori yang mendasari plumbing dan
isometri Kantor BRM.

BAB III Analisa dan Perhitungan. Bab ini berisi mengenai data – data dan pengitungan dari
perencanaan instalasi air bersih dan air kotor.
BAB IV Kesimpulan dan saran
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Air Bersih


Air bersih adalah air yang belum tercampur unsur pengotor atau unsur yang dapat
mencemari air yang dapat menurunkan kualitas serta fungsi air. Sumber air bersih bisa di dapat
dari sumur, PDAM ataupun pengolahan air mandiri. Air bersih digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seperti untuk penyediaan air minum, memasak dan MCK.

2.2. Air Kotor


Air kotor/air limbah adalah semua cairan yang dibuang baik yang mengandung
kotoran manusia, hewan, bekas tumbhuan maupun sisa-sisa proses industry. Air buangan ada 4
golongan diantaranya :
a. Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan air buangan yang
mengandung kotoran manusia.
b. Air bekas : air buangan yang berasal dari alat-alat plumbing lainnya, seperti bak mandi, bak
cuci tangan, bak dapur dsb.
c. Air hujan : dari atap, halaman dsb.
d. Air buangan khusus : mengandung gas, racun, atau bahan-bahan berbahaya yang berasal dari
pabrik.

2.3. Sistem Instalasi Plumbing


Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung,
oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan
tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari
kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari
peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam
gedung atau lingkungan sekitarnya.
Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah
pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini
mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air
bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang
air bekas atau air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya
untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai
jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efektif dan efisien (drainase), sehingga tidak
terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.
Perencanaan dan perancangan sistem plumbing dilakukan bersamaan dan sesuai
dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan
memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian konstruksi gedung serta dengan
peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut (seperti pendingin udara, listrik).
Perencanaan dan perancangan dimulai dengan merencanakan konsep, rencana dasar, rencana
pendahuluan dan gambar-gambar pelaksanaan.
Sistem instalasi plumbing pada gedung/kantor umumnya terbagi atas tiga bagian utama yang
harus dipahami dan dirawat untuk mencapai tingkat kenyaman pengunjung ataupun
pegawainya:
1. Instalasi plumbing sistem air bersih
2. Instalasi plumbing sistem air kotor dan air bekas
3. Instalasi plumbing sistem venting (udara)
Di Indonesia, dasar hukum tentang plumbing yaitu Pedoman Plumbing Indonesia Edisi Tahun
1979, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan bahkan kegagalan yang
terjadi dalam sistem plumbing.
Peraturan-peraturan yang mengatur sistem plumbing antara lain :
1. SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plumbing
2. SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing
3. SNI 03-2398-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem
Resapan.
4. SNI 03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak
dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung.
5. SNI 03-3989-2000 tentang Tata Cara Perencanaan danPemasangan Sistem Sprinkler
Otomatik untuk PencegahanBahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung.
6. SNI 03-1745-1989 tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hydrant untuk Pencegah
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Wisma dan Gedung.
7. SNI 03-6382-2000 tentang Spesifikasi Hidran Kebakaran Tabung Basah Pedoman
Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Depatemen Pekerjaan Umum.
2.4. Fungsi dan Jenis Peralatan Plumbing
Fungsi peralatan plumbing adalah :
1. Untuk menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan
yang cukup.
2. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan hal penting
lainnya. Untuk menghitung besarnya kebutuhan air digunakan Tabel Unit Beban Alat
Plumbing Untuk Air Bersih.
Pada waktu air mengalir dalam pipa, akan timbul gesekan-gesekan antar air dengan dinding
pipa, hal ini mengakibatkan timbulnya kehilangan tekanan (head loss) pada waktu air mengalir
didalam pipa. Besarnya kehilangan tekan dalam pipa tergantung dari :
1. Kekasaran dinding pipa, makin kasar dinding pipa makin besar kehilangan tekanannya
2. Panjang pipa, makin panjang pipa, makin besar kehilangan tekanaanya.
3. Kecepatan air dalam pipa, makin cepat air mengalir dalam pipa makin bcsar
kehilangan tekanannya.
4. Banyaknya perlengkapan (assesories) pipa, makin banyak perlengkapan pipa makin
besar kehilangan tekanannya.
Tangki air biasa disebut juga reservoir, berfungsi sebagai tempat menyimpan air
bawah atau diatas tanah (ground reservoir), minum sementara. Tangki air bisa diletakan pada
atap bangunan atau bangunan yang tertinggi, dan pada menara air.
Dalam pemasangan tangki air diperlukan ruang bebas yang cukup sekeliling tangki untuk
pemeriksaan dan perawatan. seperti : disebelah atas. disebelah dinding, dan di bawah dasar
reservoir, agar supaya dapat dilakukan pemeriksaan dan perawatan dengan baik.. Ruang bebas
tersebut sekurang-kurangnya 45 cm, tetapi lebih baik dibuat sekitar 60 cm agar memudahkan
pengecetan dinding luar tangki. Pompa air dilihat dari jenisnya dapat dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu pompa hisap dan pompa hisap-tekan. Pompa hisap hanya menaikan air dari level di
bawah pompa ke level sama dengan level pompa. Pompa hisap-tekan menaikan air dari level
dibawah pompa ke level diatas pompa. Agar pompa bisa berfungsi secara optimal (terutama
pada pompa centrifugal), maka udara tidak, boleh masuk kedalam pipa hisap.
BAB III

DATA DAN PERHITUNGAN

3.1. Deskripsi Bangunan


Bangunan kantor BRM ini memiliki luas 10 x 20 m yang terdiri dari 4 lantai.

3.2. Data

Dalam perencanaan instalasi air bersih dan air kotor ini diperlukan beberapa data,
Adapun data yang diperlukan adalah :

1. Denah Instalasi Air Bersih dan Air Kotor


Gambar denah terlampir
2. Diagram Alir Instalasi Air Bersih dan Air Kotor
Gambar diagram terlampir
3. Isometric Instalasi Air Bersih dan Air Kotor
Gambar isometrik terlampir
4. Perhitungan kebutuhan air, UBAP, debit dan diameter pipa
Perhitungan terlampir
5. Penentuan pompa dan rencana anggaran biaya
Penentuan pompa dan RAB terlampir

3.1. Perhitungan Kebutuhan Air

Untuk kebutuhan air yang digunakan dalam Gedung Kantor Bank Rakyat Mandiri
berdasarkan SNI-03-7065-2005-Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing. Dengan total
penggunaanya sebesar 8400 m3 per hari.
3.2. Perhitungan Air Bersih
Untuk perhitungan Air bersih baik itu debit air dan diameter pipa air bersih dapat
dijelaskan sebagai berikut sesuai dengan table unit alat beban plambing dan perkiraan beban
kebutuhan air dengan berpedoman pada SNI-03-7065-2005-Tata Cara Perencanaan Sistem
Plambing.

Tabel 1. Kebutuhan Air Bersih dan Pembuangan Air Kotor

KEBUTUHAN AIR
Lantai Pemakaian Jumlah Satuan Liter/Org/Hari Satuan Air bersih Air kotor(70%)
Penghuni 41 Org 50 Loh 2050 1435 keterangan :
1 Pel-pelan 120 m2 5 L/m2 600 420 Luas lahan 100% adalah seluas 200 m2
Penghuni 52 Org 50 Loh 2600 1820 Luas lahan terbangun adalah 80% yaitu sekitar 160m2
2 Pel-pelan 120 m2 5 L/m2 600 420 Luas lahan yang di bersihkan adalah seluas 60% yaitu sekitar 120m2
Penghuni 21 Org 50 Loh 1050 735
3 Pel-pelan 120 m2 5 L/m2 600 420
Penghuni 6 org 50 Loh 300 210
4 Pel-pelan 120 m2 5 L/m2 600 420

Total kebutuhan air 8400 5880 m³


Sumber : Data Primer Penulis, 2017

Dari data diatas dapat di ketahui total kebutuhan Air Bersih untuk Kantor BRM secara
keseluruhan adalah 8400 liter/hari dan Pembuangan Air Kotor untuk Kantor BRM secara
keseluruhan adalah 5800 liter/hari.
3.3. Perhitungan UBAP, debit dan diameter pipa air bersih
Tabel 2. Laju Aliran Air Berdasarkan Unit Beban Alat Plambing

Tabel 3. Grafik Laju Aliran UBAP


3.4. Perhitungan Unit Beban Alat Plambing
Tabel 4. UBAP Kantor BRM
Lantai Ruangan Titik Unit Beban Satuan UBAP Sub total Total L/menit
KM1.A Wastafle Unit 2
KM1.B kloset Unit 5 30
KM1 KM1.C Urinoir Unit 3 10 10
KM2.A Wastafle Unit 2
KM2.B kloset Unit 5 50
KM2 KM2.C Urinoir Unit 3 10 20
KM3.A Wastafle Unit 2
KM3.B kloset Unit 5 70
KM3 KM3.C Urinoir Unit 3 10 30
1 KM4.A Wastafle Unit 2
KM4.B kloset Unit 5 90
KM4 KM4.C Urinoir Unit 3 10 40
KM5.A Wastafle Unit 2
KM5.B kloset Unit 5 110
KM5 KM5.C Urinoir Unit 3 10 50
RM1.A Wastafle Unit 2
RM1.B Wastafle Unit 2 116
RM1 RM1.C Wastafle Unit 2 6 56
D1.A Wastafle Unit 2
D1 D1.B Bak cuci dapur Unit 2 4 60 120
KM6.A Wastafle Unit 2
KM6.B kloset Unit 5 130
KM6 KM6.C Urinoir Unit 3 10 70
KM7.A Wastafle Unit 2
KM7.B kloset Unit 5 150
2 KM7 KM7.C Urinoir Unit 3 10 80
KM8.A Wastafle Unit 2
KM8.B kloset Unit 5 160
KM8 KM8.C Urinoir Unit 3 10 90
KM9.A Wastafle Unit 2
KM9.B kloset Unit 5 170
KM9 KM9.C Urinoir Unit 3 10 100
KM10.A Wastafle Unit 2
KM10.B kloset Unit 5 180
KM10 KM10.C Urinoir Unit 3 10 110
KM11.A Wastafle Unit 2
KM11.B kloset Unit 5 190
KM11 KM11.C Urinoir Unit 3 10 120
3 KM12.A Wastafle Unit 2
KM12.B kloset Unit 5 200
KM12 KM12.C Urinoir Unit 3 10 130
KM13.A Wastafle Unit 2
KM13.B kloset Unit 5 210
KM13 KM13.C Urinoir Unit 3 10 140
KM14.A Wastafle Unit 2
KM14.B kloset Unit 5 220
KM14 KM14.C Urinoir Unit 3 10 150
4 KM15.A Wastafle Unit 2
KM15.B kloset Unit 5 230
KM15 KM15.C Urinoir Unit 3 10 160
KM16.A Wastafle Unit 2
KM16.B kloset Unit 5 235
KM16 KM16.C Urinoir Unit 3 10 170

Dari total akumulasi UBAP lantai 1,2,3 dan 4 adalah sebesar 170, dari data total
UBAP dapat kita hitung kebutuhan air dengan cara mengkorvesikan ke kurva perkiraan beban
kebutuhan air, dimana total UBAP sebesar 170(untuk menghitung lihat tabel 3.3) yaitu menjadi
235 L/menit.

3.5. Perhitungan Debit dan Diameter Pipa Air Bersih dan Air Kotor
3.5.1 Rumus perhitungan Debit

Q= V/A

Rumus Perhitungan Diameter Pipa Air Bersih


Untuk perhitungan Debit Air bersih beserta diameter pipa air bersih dapat
menggunakan rumus yang ada di atas yang telah penulis jelaskan. Sebagai contoh untuk
menghitung debit air sekaligus menghitung dimeter pipa yang dibutuhkan sebagai berikut.
Jumlah UBAP yang diperoleh sebesar 8, dikonferensikan kedalam kurva perkiraan kebutuhan
air menjadi 20 liter/menit, maka.
20 lt/min
Q= 0,333333 lt/det
0,000333 m³/det
Dengan
0,80
asumsi V= m/s
A= 0,00041 m²
D= 0,0230 M
2,3 Cm
1 Inchi
Sehingga dapat diperoleh Debitnya sebesar 0,00033 m3/detik dan Diameter pipa sebesar 1 inchi.
Untuk hasil dari perhitungan secara keseluruhan penulis lampirkan dengan tabel di bawah ini:
Tabel 5. Perhitungan Debit dan Diameter lantai 1 sampai lantai 4

Lantai Ruangan Titik Unit BebanSatuan UBAP Sub total Total L/menit Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L4.KM14 L4.K1.A kloset Unit 5 L4.KM16 L4.KM15 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L4.U1.B Urinoir Unit 3 L4.KM15 L4.KM14 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L4.W1.C Wastafle Unit 2 10 10 30 L4.KM14 LANTAI3 70 1,17 0,00117 0,785 0,0015 0,0435 43 50 2
4 L4.KM15 L4.K2.A kloset Unit 5
L4.U2.B Urinoir Unit 3
L4.W2.C Wastafle Unit 2 10 20 50
L4.KM16 L4.K3.A kloset Unit 5
L4.U3.B Urinoir Unit 3
L4.W3.C Wastafle Unit 2 10 30 70
Jumlah Total UBAP Lantai 4 30
Lantai Ruangan Titik Unit BebanSatuan UBAP Sub total Total L/menit Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L4.KM11 L3.K1.A kloset Unit 5 L3.KM13 L3.KM12 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L3.U1.B Urinoir Unit 3 L3.KM12 L3.KM11 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L3.W1.C Wastafle Unit 2 10 10 30 L3.KM11 LANTAI2 70 1,17 0,00117 0,785 0,0015 0,0435 43 50 2
3 L4.KM12 L3.K2.A kloset Unit 5
L3.U2.B Urinoir Unit 3
L3.W2.C Wastafle Unit 2 10 20 50
L4.KM13 L3.K3.A kloset Unit 5
L3.U3.B Urinoir Unit 3
L3.W3.C Wastafle Unit 2 10 30 70
Jumlah Total UBAP Lantai 3 30

Lantai Ruangan Titik Unit BebanSatuan UBAP Sub total Total L/menit Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L2.KM6 L2.K1.A kloset Unit 5 L2.KM10 L2.KM9 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L2.U1.B Urinoir Unit 3 30 L2.KM9 L2.KM8 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L2.W1.C Wastafle Unit 2 10 10
2 L2.KM7 L2.K2.A kloset Unit 5
L2.U2.B Urinoir Unit 3 50
L2.W2.C Wastafle Unit 2 10 20
Jumlah UBAP 20 Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L2.KM8 L2.K3.A kloset Unit 5 10 10 L2.KM6 L2.KM7 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L2.U3.B Urinoir Unit 3 30 L2.KM7 L2.KM8 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L2.W3.C Wastafle Unit 2 L2.KM8 LANTAI 1 70 1,17 0,00117 0,785 0,0015 0,0435 43 50 2
L2.KM9 L2.K4.A kloset Unit 5
L2.U4.B Urinoir Unit 3 50
L2.W4.C Wastafle Unit 2 10 20
L2.KM10 L2.K5.A kloset Unit 5
2 L2.U5.B Urinoir Unit 3 70
L2.W5.C Wastafle Unit 2 10 30
Jumlah UBAP 30
Jumlah Total UBAP Lantai 2 50
Lantai Ruangan Titik Unit BebanSatuan UBAP Sub total Total L/menit Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L1.KM5 L1.K5.A kloset Unit 5 L1.KM5 L1.KM4 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L1.U5.B Urinoir Unit 3 30 L1.KM4 L1.RM1 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L1.W5.C Wastafle Unit 2 10 10 L1.RM1 L1.D1 76 1,27 0,00127 0,785 0,0016 0,0453 45 50 2
L1.KM4 L1.K4.A kloset Unit 5 L1.D1 L1.KM3 80 1,33 0,00133 0,785 0,0017 0,0465 46 50 2
L1.U4.B Urinoir Unit 3 50 L1.KM3 90 1,50 0,00150 0,785 0,0019 0,0493 49 50 2
L1.W4.C Wastafle Unit 2 10 20
L1.RM1 L1.W1.C Wastafle Unit 2
L1.W1.C Wastafle Unit 2 76
L1.W1.C Wastafle Unit 2 6 26
1 L1.D1 L1.W1.C Wastafle Unit 2 4 30
L1.BC1.D Bak cuci dapur
Unit 2 80
L1.KM3 L1.K1.A kloset Unit 5 10 40
L1.U1.B Urinoir Unit 3 90
L1.W1.C Wastafle Unit 2
Jumlah UBAP 40 Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
L1.KM2 L1.K2.A kloset Unit 5 10 10 L1.KM1 L2.KM2 30 0,50 0,00050 0,785 0,0006 0,0285 28 25 1
L1.U2.B Urinoir Unit 3 30 L2.KM2 L2.KM3 50 0,83 0,00083 0,785 0,0011 0,0368 37 25 1
L1.W2.C Wastafle Unit 2
L1.KM1 L1.K3.A kloset Unit 5
L1.U3.B Urinoir Unit 3 50
L1.W3.C Wastafle Unit 2 10 20
Jumlah UBAP 20 Lantai Jumlah UBAP per Lantai Jumlah liter/menit
Jumlah Total UBAP Lantai 1 60 Lantai 1 60 60 120
Jumlah Total UBAP Kantor Bank Rakyat Mandiri 4 lantai 170 Lantai 2 50 110 180
Lantai 3 30 140 210
Lantai 4 30 170 230

Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
Lantai 1 Lantai 2 120 2,00 0,00200 0,785 0,0025 0,0569 57 50 2
Lantai 2 Lantai 3 180 3,00 0,00300 0,785 0,0038 0,0697 70 75 3
Lantai 3 Lantai 4 210 3,50 0,00350 1,785 0,0020 0,0500 50 50 2
Lantai 4 RWT 230 3,83 0,00383 2,785 0,0014 0,0419 42 50 2
3.5.2. Perhitungan Air Kotor dan Air Buangan
Untuk perhitungan diameter pipa air buangan juga dapat dijelaskan sebagai berikut
sesuai dengan table unit alat beban plambing dan perkiraan beban kebutuhan air dengan
berpedoman pada SNI-03-7065-2005-Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.
Tabel 6. unit beban alat plambing untuk air buangan
Tabel 7. maksimum yang diijinkan untuk pepipan air buangan

(dinyatakan dalam unit alat beban plambing)

Perhitungan dimeter pipa air buangan menggunakan cara yang hampir sama dengan
perhitungan diameter pipa air bersih, tetapi untuk perhitungan dimeter pipa air kotor hanya
menentukan jumlah UABP dari setiap kamar, dengan menentukan pipa datar terlebih dahulu
kemudian dari titik terakhir pipa datar atau pertemuan baru menhitung pipa tegak.
Dalam hal ini perhitungan pipa datar maupun pipa tegak sesuai dengan tabel 4.2 dimana hanya
menjumlahkan total UABP kemudian langsung ditentukan diameternya.
Untuk perhitungan asrama 3 lantai ini rata-rata menggunakan pipa berdiameter 4 inchi.
Dibawah ini penulis lampirkan tabel perhitungan diameter air kotor secara keseluruhan.
Tabel 8. Perhitungan Diameter Pipa Air Buangan
Dari Ke Unit Beban Jumlah Satuan UABP Jumlah UABP Jumlah Jumlah Diameter Pipa
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM16 - KM15 16 16 Diameter pipa cabang datar KM16-KM17 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 1 Unit 2 2
Kloset 1 Unit 1 1
KM14 8 24 Diameter pipa cabang datar KM 14 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 1 Unit 4 4
Pengering lantai 1 Unit 1 1
Jumlah UBAP cabang 1 lantai 4 40
Lantai 4 - Lantai 3 Diameter Pipa CABANG TEGAK L4 ke L3 adalah 110 mm atau 4 inchi.
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM13-KM12 16 16 Diameter pipa cabang datar KM13-KM14 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM11 8 24 Diameter pipa cabang datar KM 14 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Jumlah UBAP cabang 2 lantai 3 40

Lantai 3 - Lantai 2 Diameter Pipa CABANG TEGAK L3 ke L2 adalah 110 mm atau 4 inchi.
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM10-KM9 16 16 Diameter pipa cabang datar KM10-KM9 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM8-KM7 16 32 Diameter pipa cabang datar KM8-KM7 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM6 Urinoir 2 Unit 4 8 8 40 Diameter pipa cabang datar KM6 adalah 75mm atau 3 inch

Pengering lantai
2 Unit 1 2
Jumlah UBAP cabang 3 lantai 2 40
Lantai 2 - Lantai 1 Diameter Pipa CABANG TEGAK L2 ke L1 adalah 110 mm atau 4 inchi.
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM5-KM4 16 16 Diameter pipa cabang datar KM5-KM4 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM3 8 24 Diameter pipa cabang datar KM3 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Wastafle 4 Unit 2 8
RM1-D1 11 35 Diameter pipa cabang datar RM1 adalah 75mm atau 3 inch
Bak cuci dapur 1 Unit 3 3
Wastafle 2 Unit 2 4
Kloset 2 Unit 1 2
KM2-KM1 16 51 Diameter pipa cabang datar KM2-KM1 adalah 75mm atau 3 inch
Urinoir 2 Unit 4 8
Pengering lantai 2 Unit 1 2
Jumlah UBAP cabang 4 lantai 1 51
3.6. Perhitungan Reservoir
Digunakan untuk memenuhi seluruh penghuni dan dipompa berdasarkan kebutuhan
penghuni pula dengan pemompaan sebanyak 8 jam per hari dengan dengan pola 1 jam per
sekali pompa.Untuk kebutuhan reservoir dihitung berdasarkan kebutuhan air per hari.
Tabel 7. Perhitungan Reservoar
Kebutuhan Air 1x pompa V. atas V.bawah
8400 L/hari 2800 L/jam 4350 L 8400 L

Perhitungan Resevoar

Qh = 2800 L/Jam b= 1350 Kesimpulan :


Qd = 8400 L/Hari a= 3000 Kapasitas Ground Tank adalah 8400 Liter.
vol = 4350 L/resevoar Kapasitas Roof Tank adalah 4350 Liter.

Jam Liter Pompa Qr V. Rata-rata V. Atas


0 100 0 0 -1350 3000
1 200 0 350 -1000 3350
2 200 0 700 -650 3700
3 500 0 1050 -300 4050
4 1000 2800 1400 50 4400
5 1500 2800 1750 400 4750
6 1700 2800 2100 750 5100
7 2000 2800 2450 1100 5450
8 2100 2800 2800 1450 5800
9 2200 2800 3150 1800 6150
10 2600 2800 3500 2150 6500
11 2800 2800 3850 2500 6850
12 3000 5600 4200 2850 7200
13 3500 5600 4550 3200 7550
14 5000 5600 4900 3550 7900
15 5500 5600 5250 3900 8250
16 6000 8400 5600 4250 8600
17 7000 8400 5950 4600 8950
18 7500 8400 6300 4950 9300
19 8000 8400 6650 5300 9650
20 8100 8400 7000 5650 10000
21 8200 8400 7350 6000 10350
22 8300 8400 7700 6350 10700
23 8400 8400 8050 6700 11050
24 8400 8400 8400 7050 11400
Berdasarkan tabel diatas dilakukan 3 kali pompa, untuk proses pemompaan jam
pertama dilakukan pada pukul 04.00 selanjutnya jam kedua pada pukul 12.00 dilanjutkan
pukul 16.00. Dalam hal ini pompa akan berlanjut memompa air pada pukul 04.00 di hari
selanjutnya.
3.7. Penentuan Pompa
Dalam hal penentuan jenis pompa kita memerlukan data sebagai berikut:
 Head pump = 24 m
Maka jenis pompa yang cocok adalah
Spesifikasi
Kode : PO017
Nama : Air Jet Pump
Merk : Shimizu
Tipe : PC-260BIT
Berat kirim : 25 Kg
Harga : Rp. 1.650.000,-
Spesifikasi Produk
Daya Listrik : 250 Watt
Daya Hisap : Max. 30 meter ( Optimal di 15 meter)
Daya Dorong : 60 meter(max)
Total Head : 60 meter
Kapasitas Maks : 30 liter/menit
Made in : Japan
3.8. Rencana Anggaran Biaya

RENCANA ANGGARAN BIAYA


KEBUTUHAN PEMBELIAN x
NO. JENIS UKURAN SATUAN SATUAN HARGA/SATUAN TOTAL HARGA
KEBUTUHAN KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN
1 pompa shimizu PC - 260 250 Watt 2 2 unit 2 unit Rp 1.650.000 Rp 3.300.000
2 tangki air pinguin TB500 5000 liter 1 1 liter 1 unit Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
3 pipa pvc AW 1" 12 4 meter 15 buah Rp 60.720 Rp 910.800
4 pipa pvc AW 2" 6 4 meter 30 buah Rp 151.250 Rp 4.537.500
7 pipa type C 3" 11 1 buah 9 buah Rp 1.250 Rp 11.250
8 pipa type C 4" 3 1 buah 9 buah Rp 2.125 Rp 19.125
11 sambungan elbow 1" 30 1 buah 27 buah Rp 3.150 Rp 85.050
12 sambungan elbow 2" 50 1 buah 12 buah Rp 5.350 Rp 64.200
13 sambungan elbow 3" 25 1 buah 21 buah Rp 7.500 Rp 157.500
14 sambungan elbow 4" 50 1 buah 50 buah Rp 9.600 Rp 480.000
15 sambungan tee stuck 1" 30 1 buah 35 buah Rp 6.400 Rp 224.000
16 sambungan tee stuck 2" 25 1 buah 25 buah Rp 12.500 Rp 312.500
17 sambungan tee stuck 3" 30 1 buah 30 buah Rp 16.550 Rp 496.500
18 sambungan tee stuck 4" 70 1 buah 50 buah Rp 18.950 Rp 947.500
19 sambungan tee stuck 1"X1"X2 10 1 buah 3 buah Rp 6.600 Rp 19.800
20 sambungan tee stuck 1"X2"X2" 10 1 buah 3 buah Rp 6.600 Rp 19.800
21 sambungan tee stuck 3"x4"x4" 24 1 buah 6 buah Rp 19.700 Rp 118.200
22 reduser 1"x2" 3 1 buah 3 buah Rp 5.000 Rp 15.000
23 reduser 2"x1" 2 1 buah 3 buah Rp 5.000 Rp 15.000
24 reduser 3"x4" 2 1 buah 6 buah Rp 6.500 Rp 39.000
25 gate valve 3" 3 1 buah 5 buah Rp 11.500 Rp 57.500
27 ball valve 3" 6 1 buah 3 buah Rp 135.000 Rp 405.000
29 Lem PVC SS Japan 50 30 1 kilo 20 buah Rp 10.000 Rp 200.000
30 Seal tape 15 15 1 buah 15 buah Rp 3.000 Rp 45.000
31 heatting gun 1 1 1 buah 1 buah Rp 355.000 Rp 355.000
Total Harga Rp 16.835.225
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

3.9. Kesimpulan

Plambing merupakan bagian dari utilitas pembangunan. Pembangunan dan uilitas


adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk membuat jaringan perpipaan air
bersih, air buangan dan air kotor di dalam gedung perlu perencanaan sistem instalasi plambing
yang benar dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia tentang Plambing. Manfaat dari
konsep plambing yaitu dapat menghemat penggunaan air karena air buangan grey water tidak
dibuang begitu saja, melainkan dimanfaatkan kembali. Pipa yang digunakan dalam
perencanaan instalasi plambing harus memiliki diameter yang tepat agar mampu menyalurkan
air sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan aliran yang sesuai standar.

Sistem plambing merupakan system perpipaan yang digunakan untuk penyediaan air
minum atau air bersih dan pembuangan air kotor yang di pakai pada banggunan kecil maupun
gedung bertingkat sekalipun.
Untuk menyelesaikan siklus sistem plambing secara penuh dimulai dari
a. Fungsi penggunaan gedung
b. Kebutuhan air per hari
c. Perhitungan debit air bersih dan diameter pipa air bersih
d. Perhitungan diameter pipa air kotor
e. Perhitungan reservoir dan
f.Rencana anggaran biaya.

3.10. Saran

1. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
2. Perlu banyak pengalaman dalam merancang suatu sistem plambing yang baik karena setiap
jenis bangunan serta lokasi yang berbeda akan memerlukan rancangan yang berbeda pula.
3. Dalam merancang sistem plambing harus tetap berpedoman pada Standar Nasional
Indonesia tentang Plambing yang ada, agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti
setelah sistem dioperasikan.
TUGAS BESAR

PLUMBING INSTRUMENT DAN PERENCANAAN INSTLASI

“Laporan Perencanaan dan perancangan sistem plambing pada Gedung Kantor


Bank Rakyat Mandiri 4 Lantai”

Disusun Oleh :

Nama : Harris Adyttya/331610031

Kelas : TL.16.D1

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

PELITA BANGSA

2018/2019

Anda mungkin juga menyukai