Disusun Oleh :
NIM : 331710035
Kelas : TL.17.D.1
PELITA BANGSA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini saya susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Plumbing Instrumental dan Perencanaan Instalasi yaitu membuat
“Perencanaan dan perancangan sistem plambing pada Gedung Asrama 4 Lantai” Rasa
terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Isyulianto S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah
Plumbing Instrumental dan Perencanaan Instalasi yang telah membimbing dan memberikan
materi pembelajaran sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Demikian tugas ini saya susun untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah Plumbing Instrumental
dan Perencanaan Instalasi dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi diri saya pribadi dan umumnya untuk khalayak ramai. Tak ada gading yang tak retak,
begitulah adanya makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan perlu banyak pengalaman untuk dapat lebih mengerti sistem plambing. Kritik dan
saran yang membangun sangat saya harapkan guna meningkatkan kualitas penulisan pada waktu
mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
Gedung Asrama merupakan bangunan yang memiliki 4 lantai di desain sebagai tempat
tingal yang dibangun dengan luas 2000m2. Dengan luas bangunan 1000 m2 setiap lantai
memiliki 18 kamar dengan penguin 1 orang perkamar, dan memili lobby di setiap lantai,
dengan taman dan parkiran di daerah luar bangunan. Gedung asrama di huni oleh 72 orang
dengan masing-masing penghuni rata-rata menggunakan air ±120 liter/orang/hari.
System plambing merupakan bagian dari suatu bangunan baik dalam kapasitas
bangunan rumah tempat tinggal maupun gedung-gedung besar yang sangat penting dan tidak
dapat dikesampingkan, karena system ini menyangkut masalah penyediaan air bersih,
pembuangan air kotor, drainase air hujan dan lain sebagainya. Dengan penggunaan air di Gedung
asrama yang cukup banyak maka diperlukan rancangan plumbing sesuai perencanaan kantor
tersebut untuk penyediaan air bersih sesuai kualitas, kuantitas serta kontinuitas. Termasuk
penyaluran air bekas pakai atau air kotor agar tidak mencemari bagian-bagian lain dari bangunan
dan lingkungan sekitarnya.
Untuk pembahasan di dalam laporan ini sendiri penulis hanya akan menjelaskan
mengenai system penyediaan air bersih dan system penyediaan air kotor. Sementyara untuk
system drainase air hujan akan dibahas lebih lanjut dikemudian hari.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu pemenuhan
tugas mata kuliah “Plumbing Instrumental dan Perencanaan Instalasi” program studi Teknik
Lingkungan, serta meningkatkan pengetahuan, mengetahui prinsip-prinsip plumbing dan
isometri dan dapat mengaplikasikan pentingnya keberadaan suatu sistem plumbing dan
isometri sebagai bagian dari utilitas bangunan yang tidak dapat dipisahkan.
1.3 Ruang Lingkup
Makalah ini membahas mengenai desain denah, instalasi air bersih, instalasi air
buangan dan air kotor, isometrik, penghitungan kebutuhan air bersih, kebutuhan pipa air bersih
dan pipa air kotor, diameter pipa, penentuan pompa dan rencana anggaran biaya.
BAB II Landasan Teori. Bab ini berisi mengenai teori-teori yang mendasari plumbing dan
isometri Gedung asrama.
BAB III Analisa dan Perhitungan. Bab ini berisi mengenai data – data dan pengitungan dari
perencanaan instalasi air bersih dan air kotor.
BAB IV Kesimpulan dan saran
BAB II
LANDASAN TEORI
3.2. Data
Dalam perencanaan instalasi air bersih dan air kotor ini diperlukan beberapa data,
Adapun data yang diperlukan adalah :
Untuk kebutuhan air yang digunakan dalam Gedung Kantor Bank Rakyat Mandiri
berdasarkan SNI-03-7065-2005-Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing. Dengan total
penggunaanya sebesar 22640 liter per hari.
KEBUT
UHAN
AIR
La Pem Ju Sat Air
nt akai ml ua ko
Liter/
ai an ah n Air tor
Org/H Satuan
bersih (7
ari
0%
)
Peng Or 15
18 120 Loh 2160 keterangan :
huni g 12
1 Pel-
70 24 Luas lahan 100% adalah
pela m2 5 L/m2 3500
0 50 seluas 2000 m2
n
Peng Or 15 Luas lahan terbangun adalah 1000
18 120 Loh 2160
huni g 12 m2
2 Pel-
70 24 Luas lahan yang di bersihkan adalah
pela m2 5 L/m2 3500
0 50 seluas 70% yaitu sekitar 700m2
n
Peng Or 15
18 120 Loh 2160 Penghuni tiap lantai adalah 18 orang
huni g 12
3 Pel-
70 24
pela m2 5 L/m2 3500 Total kebutuhan air kotor adalah 70%
0 50
n dari total kebutuhan air bersih
Peng 15
18 org 120 Loh 2160
huni 12
4 Pel-
70 24
pela m2 5 L/m2 3500
0 50
n
15
Total kebutuhan air 22640 84
8
Sumber : Data Primer Penulis, 2019
Dari data diatas dapat di ketahui total kebutuhan Air Bersih untuk Gedung Asrama
secara keseluruhan adalah 22640 liter/hari dan Pembuangan Air Kotor untuk Gedung Asrama
secara keseluruhan adalah 15848 liter/hari.
Dari total akumulasi UBAP lantai 1,2,3 dan 4 adalah sebesar 792, dari data total
UBAP dapat kita hitung kebutuhan air dengan cara mengkorvesikan ke kurva perkiraan beban
kebutuhan air, dimana total UBAP sebesar 792(untuk menghitung lihat tabel 3.3) yaitu menjadi
775 L/menit.
3.5. Perhitungan Debit dan Diameter Pipa Air Bersih dan Air Kotor
3.5.1 Rumus perhitungan Debit
Q= V/A
Untuk perhitungan Debit Air bersih beserta diameter pipa air bersih dapat
menggunakan rumus yang ada di atas yang telah penulis jelaskan. Sebagai contoh untuk
menghitung debit air sekaligus menghitung dimeter pipa yang dibutuhkan sebagai berikut.
Jumlah UBAP yang diperoleh sebesar 8, dikonferensikan kedalam kurva perkiraan kebutuhan
air menjadi 20 liter/menit, maka.
20 lt/min
Q= 0,333333 lt/det
0,000333 m³/det
Dengan
0,80
asumsi V= m/s
A= 0,00041 m²
D= 0,0230 M
2,3 Cm
1 Inchi
Sehingga dapat diperoleh Debitnya sebesar 0,00033 m3/detik dan Diameter pipa sebesar 1 inchi.
Untuk hasil dari perhitungan secara keseluruhan penulis lampirkan dengan tabel di bawah ini:
Tabel 5. Perhitungan Debit dan Diameter lantai 1 sampai lantai 4
Ruangan Titik Unit Beban Satuan UBAP Sub total Total L/menit Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
KM1 KM1.A Wastafle Unit 2 11 11 30 KM18 KM17 30 0.50 0.00050 0.8 0.0006 0.0282 28 2.5 1
KM1.B kloset Unit 5 KM17 KM16 55 0.92 0.00092 0.8 0.0011 0.0382 38 5 2
KM1.C Bak Mandi Unit 4 KM16 KM15 72 1.20 0.00120 0.8 0.0015 0.0437 44 5 2
KM2 KM2.A Wastafle Unit 2 11 22 55 KM15 KM14 100 1.67 0.00167 0.8 0.0021 0.0515 51 5 2
KM2.B kloset Unit 5 KM14 KM13 112 1.87 0.00187 0.8 0.0023 0.0545 54 5 2
KM2.C Bak Mandi Unit 4 KM13 KM12 133 2.22 0.00222 0.8 0.0028 0.0594 59 5 2
KM3 KM3.A Wastafle Unit 2 11 33 72 KM12 KM11 144 2.40 0.00240 0.8 0.0030 0.0618 62 5 2
KM3.B kloset Unit 5 KM11 KM10 160 2.67 0.00267 0.8 0.0033 0.0651 65 7.5 3
KM3.C Bak Mandi Unit 4 KM10 KM9 169 2.82 0.00282 0.8 0.0035 0.0669 67 7.5 3
KM4 KM4.A Wastafle Unit 2 11 44 100 KM9 KM8 184 3.07 0.00307 0.8 0.0038 0.0698 70 7.5 3
KM4.B kloset Unit 5 KM8 KM7 191 3.18 0.00318 0.8 0.0040 0.0712 71 7.5 3
KM4.C Bak Mandi Unit 4 KM7 KM6 205 3.42 0.00342 0.8 0.0043 0.0737 74 7.5 3
KM5 KM5.A Wastafle Unit 2 11 55 112 KM6 KM5 211 3.52 0.00352 0.8 0.0044 0.0748 75 7.5 3
KM5.B kloset Unit 5 KM5 KM4 220 3.67 0.00367 0.8 0.0046 0.0764 76 7.5 3
KM5.C Bak Mandi Unit 4 KM4 KM3 230 3.83 0.00383 0.8 0.0048 0.0781 78 7.5 3
KM6 KM6.A Wastafle Unit 2 11 66 133 KM3 KM2 235 3.92 0.00392 0.8 0.0049 0.0789 79 7.5 3
KM6.B kloset Unit 5 KM2 KM1 248 4.13 0.00413 0.8 0.0052 0.0811 81 7.5 3
KM6.C Bak Mandi Unit 4 KM1LANTAI BAWAH 253 4.22 0.00422 0.8 0.0053 0.0819 82 7.5 3
KM7 KM7.A Wastafle Unit 2 11 77 144
KM7.B kloset Unit 5
KM7.C Bak Mandi Unit 4
KM8 KM8.A Wastafle Unit 2 11 88 160
KM8.B kloset Unit 5
KM8.C Bak Mandi Unit 4
KM9 KM9.A Wastafle Unit 2 11 99 169
KM9.B kloset Unit 5
KM9.C Bak Mandi Unit 4
KM10 KM10.A Wastafle Unit 2 11 110 184
KM10.B kloset Unit 5
KM10.C Bak Mandi Unit 4
KM11 KM11.A Wastafle Unit 2 11 121 191
KM11.B kloset Unit 5
KM11.C Bak Mandi Unit 4
KM12 KM12.A Wastafle Unit 2 11 132 205
KM12.B kloset Unit 5
KM12.C Bak Mandi Unit 4
KM13 KM13.A Wastafle Unit 2 11 143 211
KM13.B kloset Unit 5
KM13.C Bak Mandi Unit 4
KM14 KM14.A Wastafle Unit 2 11 154 220
KM14.B kloset Unit 5
KM14.C Bak Mandi Unit 4
KM15 KM15.A Wastafle Unit 2 11 165 230
KM15.B kloset Unit 5
KM15.C Bak Mandi Unit 4
KM16 KM16.A Wastafle Unit 2 11 176 235
KM16.B kloset Unit 5
KM16.C Bak Mandi Unit 4
KM17 KM17.A Wastafle Unit 2 11 187 248
KM17.B kloset Unit 5
KM17.C Bak Mandi Unit 4
KM18 KM18.A Wastafle Unit 2 11 198 253
KM18.B kloset Unit 5
KM18.C Bak Mandi Unit 4
JUMLAH TOTAL UBAP LANTAI 4 198
Dari Ke L/menit L/detik m3/detik V= A=m2 D (m) D (mm) D (cm) Pipa inchi
Lantai 1 Lantai 2 253 4.22 0.00422 0.8 0.0053 0.0819 82 7.5 3
Lantai 2 Lantai 3 398 6.63 0.00663 0.8 0.0083 0.1027 103 10 4
Lantai 3 Lantai 4 596 9.93 0.00993 0.8 0.0124 0.1257 126 12.5 5
Lantai 4 RESERVOAR 775 12.92 0.01292 0.8 0.0161 0.1434 143 15 6
3.5. Perhitungan Reservoir
Digunakan untuk memenuhi seluruh penghuni dan dipompa berdasarkan kebutuhan
penghuni pula dengan pemompaan sebanyak 8 jam per hari dengan dengan pola 1 jam per sekali
pompa.Untuk kebutuhan reservoir dihitung berdasarkan kebutuhan air per hari.
Tabel 7. Perhitungan Reservoar
Kebutuhan Air 1x pompa V. atas V.bawah
22640 L/hari 2264 L/jam 7500 L 22640 L
Perhitungan Resevoar
14 13000 13584 13207 9707 17207 Series1 Series2 Series3 Series4 Series5
Berdasarkan tabel diatas dilakukan 10 kali pompa, untuk proses pemompaan jam pertama
dilakukan pada pukul 04.00 selanjutnya jam kedua pada pukul 06.00 sampai dengan pukul 22.00.
Dengan pemompaan setiap 2 jam. Dalam hal ini pompa akan berlanjut memompa air pada pukul
04.00 di hari selanjutnya.
BAB IV
4.1. Kesimpulan
Plambing merupakan bagian dari utilitas pembangunan. Pembangunan dan uilitas adalah
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk membuat jaringan perpipaan air bersih, air
buangan dan air kotor di dalam gedung perlu perencanaan sistem instalasi plambing yang benar
dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia tentang Plambing. Manfaat dari konsep plambing
yaitu dapat menghemat penggunaan air karena air buangan grey water tidak dibuang begitu saja,
melainkan dimanfaatkan kembali. Pipa yang digunakan dalam perencanaan instalasi plambing
harus memiliki diameter yang tepat agar mampu menyalurkan air sesuai dengan kebutuhan dan
kecepatan aliran yang sesuai standar.
Sistem plambing merupakan system perpipaan yang digunakan untuk penyediaan air
minum atau air bersih dan pembuangan air kotor yang di pakai pada banggunan kecil maupun
gedung bertingkat sekalipun.
Untuk menyelesaikan siklus sistem plambing secara penuh dimulai dari
a. Fungsi penggunaan gedung
b. Kebutuhan air per hari
c. Perhitungan debit air bersih dan diameter pipa air bersih
d. Perhitungan reservoir dan
e. Rencana anggaran biaya.
4.2. Saran
1. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
2. Perlu banyak pengalaman dalam merancang suatu sistem plambing yang baik karena setiap
jenis bangunan serta lokasi yang berbeda akan memerlukan rancangan yang berbeda pula.
3. Dalam merancang sistem plambing harus tetap berpedoman pada Standar Nasional Indonesia
tentang Plambing yang ada, agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti setelah sistem
dioperasikan.