Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya pengetahuan dan perencanaan mengenai pemukiman pada masa kini
menuntut setiap orang dapat mengikuti perkembangannya agar menjadi sumber daya manusia
yang lebih profesional. Salah satu upaya untuk meningkatkan kenyamanan tersebut diperlukan
suatu sarana yang mendukung dalam segi pembangunan dalam segala keperluan. Seiring
dengan hal itu, perencanaan plambing pada suatu gedung tidak dapat dilepaskan karena untuk
memenuhi kebutuhan penghuni di dalamnya Perencanaan sistem plambing harus dilakukan
bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri dalam rangka
penyediaan air minum baik dari kualitas, kuantitas dan kontinuitas serta penyaluran air bekas
dan air kotor dari saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain
dalam gedung atau lingkungan sekitarnya (Wanggay, 2013).

Proses pembangunan sebuah gedung membutuhkan perencanaan tidak hanya dari arsitektur dan
struktur bangunan saja, namun juga memerlukan perencanaan sistem plambing. Perencanaan
sistem plambing yang baik sangat penting untuk menjamin instalasi yang efisien dan aman.
Perencanaan yang baik juga akan menjamin instalasi yang tepat untuk berbagai keadaan yang
dilayaninya. Perencanaan sistem plambing harus didasarkan pada persyaratan teknis dan
peraturan yang berlaku. Sistem plambing adalah sistem perpipaan yang dipasang pada sebuah
bangunan untuk menyalurkan kebutuhan air minum dan air limbah, termasuk semua pekerjaan
pemasangan pipa, sambungan, alat-alat plambing dan perlengkapannya dalam sistem tersebut.
Sistem plambing merupakan bagian mendasar dan penting dalam kaitannya dengan distribusi
kebutuhan air minum dan penyaluran air limbah yang layak. Perencanaan sistem plambing yang
baik berfungsi untuk menyediakan kualitas dan kuantitas serta kontinuitas penyaluran air
minum ke peralatan saniter dan menyalurkan air limbah ke tempat yang ditentukan agar tidak
mencemari bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitar (Riyanti dkk, 2018).

Perencanaan instalasi plambing sering diabaikan, pada saat muncul masalah pada saluran
seperti saluran air minum bocor atau saluran WC macet maka akan mengurangi kenyamanan,
kebersihan, dan bahkan kesehatan dari penghuninya. Instalasi plambing harus direncanakan
dengan baik guna menghindarkan pemborosan yang tidak perlu serta masalah yang timbul.
Perencanaan plambing pada bangunan terdiri dari perencanaan instalasi air minum dan air
limbah dalam rangka memperoleh jaringan perpipaan yang dapat memenuhi standar
perencanaan yang berlaku. Perencanaan instalasi air minum yang dimaksud harus memenuhi
kualitas air yang sesuai standar, menggunakan teknis yang benar (aman untuk keselamatan dan
aman untuk pipa jaringan) serta ekonomis. Selain masalah tentang sumber air yang harus sesuai
standar air minum, masalah tekanan air pada pipa distribusi air minum juga merupakan sesuatu
yang sangat penting. Hal yang paling penting adalah debit air yang didistrbusikan harus dapat
memenuhi kebutuhan air pada gedung pada saat pemakain normal ataupun pemakaian puncak
(Wanggay, 2013).

Layaknya gedung hunian lainnya, apartemen juga dirancang agar penghuni memperoleh
keamanan. Diperlukan sistem perpipaan (plambing) untuk penyediaan air minum, penyaluran
air limbah, serta pencegahan terhadap bahaya kebakaran (fire hydrant) yang baik. Ruangan
yang ada pada apartemen terdiri dari beberapa fasilitas mulai dari ruangan laundry, ruang
tunggu, lobby, kamar, ruang security, mushalla, dll. Masing-masing fasilitas tersebut memiliki
alat-alat plambing yang disesuaikan dengan peruntukannya (Indarjanto, 2017)

Kesalahan dalam perancangan, pemasangan atau perawatan dari peralatan plambing dapat
membahayakan jiwa manusia. Misalnya, terjadinya hubungan pintas antara sistem perpipaan
air minum dengan air limbah sehingga akan mencemari kualitas air minum yang terdistribusi
pada bangunan tersebut. Apabila digunakan oleh konsumen akan menimbulkan penyakit. Oleh
karena itu perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilakukan sesuai dengan
kriteria dan standar yang telah ditetapkan dan menetapkan Undang-Undang, peraturan,
pedoman pelaksanaan (code of practice), dan standar yang menyangkut peralatan dan instalasi
plambing (Anza, dkk, 2018).

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari Pembuatan Tugas Besar Plambing dan Instrumentasi ini adalah:
1. Memenuhi mata kuliah Plambing dan Instrumentasi;
2. Merencanakan dan merancang sistem plambing suatu gedung, dimana pada tugas besar ini
adalah gedung apartemen yang terdiri dari empat lantai dengan basement sesuai dengan
kriteria dan standar yang berlaku.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan Tugas Besar Plambing dan Instrumentasi ini adalah:
1. Merancang sistem penyediaan air minum di Apartemen Paradise Mansion;
2. Merancang sistem pencegahan kebakaran di Apartemen Paradise Mansion;
3. Merancang sistem penyaluran air hujan di Apartemen Paradise Mansion;
4. Merancang sistem penyaluran air limbah dengan vent di Apartemen Paradise Mansion;

KELOMPOK III B 2
5. Merancang sistem penyaluran air panas di Apartemen Paradise Mansion.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pembuatan TB ini adalah perencanan sistem plambing pada gedung
apartemen dengan sistem yang direncanakan:
a. Kebutuhan perhitungan air perkapita
b. Perhitungan sistem plambing diantaranya:
- Sistem penyediaan air minum;
- Sistem penyaluran air limbah dan vent;
- Sistem air limbah khusus dan vent;
- Sistem penyaluran air hujan;
- Sistem pencegahan kebakaran.
c. Desain jalur plambing dan isometri
d. Site plan

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Besar Plambing dan Instrumentasi adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan tugas
besar ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Berisi teori-teori tentang prinsip dasar sistem plambing secara umum, dasar-dasar
perencanaan sistem plambing yang meliputi sistem penyediaan air minum, sistem
penyaluran air limbah, sistem vent, sistem pencegahan kebakaran, dan sistem
penyaluran air hujan, dasar-dasar perhitungan plambing, serta kriteria desain.

BAB III RANCANGAN UMUM


Berisi perhitungan jumlah alat plambing dan rancangan garis besar sistem plambing
baik sistem penyediaan air minum, sistem penyaluran air limbah, sistem
pencegahan kebakaran, dan sistem penyaluran air hujan yang direncanakan
terhadap gedung apartemen tersebut.

BAB IV SKENARIO SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


Berisi perhitungan dan pengolahan data sistem plambing di tiap lantai, kebutuhan
air perkapita, perhitungan sistem penyediaan air minum, sistem penyediaan air

KELOMPOK III B 3
hujan, sistem penyaluran air limbah dan vent dan perhitungan volume tangki dan
daya pompa yang direncanakan terhadap gedung apartemen tersebut.

BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dari perencanaan dan perancangan yang telah dibuat serta
memuat saran-saran untuk pembuatan tugas besar selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KELOMPOK III B 4

Anda mungkin juga menyukai