Anda di halaman 1dari 3

Plambing dan Instrumentasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Plambing didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan peralatannya di dalam gedung
atau gedung yang berdekatan yang bersangkutan dengan air buangan dan air
bersih yang dihubungkan dengan sistem kota atau sistem lain yang
dibenarkan (SNI 03-6481-2000). Plambing adalah seni, teknologi perpipaan
dan peralatan untuk menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki, baik
dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan
membuang air bekas (kotor) dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari
bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan
yang diinginkan (Perdana, 2015). Pembangunan suatu bangunan atau bisa
juga disebut sebagai proyek pembangunan gedung adalah pekerjaan
multidisiplin bidang keteknikan. Bangunan yang dibangun baik itu bangunan
sederhana maupun bangunan gedung bertingkat, untuk keperluan perumahan
tempat tinggal, pertokoan, maupun perkantoran dan lainnya. Perlengkapan
yang ada di dalam gedung yang semakin canggih harus dapat memenuhi
kebutuhan pemakainya serta menjamin keselamatan dan keamanan para
penggunanya. Dalam sistem plambing pun harus diperhatikan sedemikian
rupa, karena jika sistem plumbing tidak dirancang dengan baik, selain mahal
maka tidak akan efektif serta memberikan banyak masalah dalam
pengoperasian dan perawatan (Marsudi dan Gusti, 2018).
Dalam bangunan gedung harus diperhatikan pula kesehatan
lingkungannya karena kesehatan merupakan harta yang tidak ternilai
harganya bagi manusia. Oleh karena itu, sistem plambing memberikan
peranan yang cukup penting. Sistem plumbing harus direncanakan dengan
baik, dan harus dilakukan pemasangannya dengan baik pula, karena jika ada
kesalahan dalam perencanaan atau pemasangan dari peralatan plumbing,
dapat membahayakan jiwa manusia. Perancangan dan pemasangan instalasi
plumbing tidak semudah yang tampak dari luar, oleh karena itu banyak negara
telah menetapkan undang-undang, peraturan, pedoman pelaksanaan (code of

Nazwa Anisya (2010815120001)


Plambing dan Instrumentasi

practice), standar dan sebagainya yang menyangkut peralatan dan instalasi


plumbing. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan “Pedoman Plambing
Indonesia” oleh suatu tim yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya
dan terdiri dari berbagai unsur (pemerintah, konsultan, kontraktor, industri,
dan perguruan tinggi).
1.2 Tujuan
Sistem plumbing dirancang untuk memberikan pelayanan dalam
bidang penyediaan air bersih dan penyaluran air buangan. Adapun tujuan dari
perencanaan sistem plumbing dalam gedung adalah untuk:
1. Penyediaan air bersih untuk disalurkan ke tempat yang membutuhkan dan
yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup.
2. Pembuangan air kotor ke suatu tempat tertentu dengan tidak
menimbulkan pencemaran bagi lingkungan sekitarnya dan perencanaan
vent (sistem penyaluran gas buangan).
3. Perencanaan penyediaan air untuk hydrant kebakaran.
4. Mengetahui penggunaan perlengkapan pipa yang dibutuhkan.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam tugas perencanaan sistem plumbing dalam
gedung perkantoran bertingkat 5 (lima) ini mencakup beberapa hal sebagai
berikut:
1. Dasar teori yang mendukung perencanaan:
a. Sistem yang digunakan (ground reservoir, pompa, roof tank)
b. Air bersih
c. Air buangan dan vent
d. Fire hydrant atau hydrant kebakaran
2. Perhitungan:
a. Kebutuhan air
b. Penentuan diameter pipa
c. Penentuan head loss
d. Pemilihan pompa
e. Dan lain-lain
3. Gambar-gambar:
a. Denah keseluruhan sistem
b. Denah pipa air bersih
c. Denah pipa air buangan

Nazwa Anisya (2010815120001)


Plambing dan Instrumentasi

d. Isometrik untuk pipa air bersih, air buangan, dan hydrant


kebakaran
4. Bill of Quantity dan Rencana Anggaran Biaya

Nazwa Anisya (2010815120001)

Anda mungkin juga menyukai