Anda di halaman 1dari 2

Dasar Perencanaan Plambing

Pengertian Plumbing
Pengertian plumbing (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Plambing) seca
ra umum adalah sistem penyediaan air minum dan penyaluran air buangan di dalam b
angunan. Secara khusus, pengertian plambing merupakan sistem perpipaan dalam ban
gunan yang meliputi sistem perpipaan untuk:
Penyediaan air minum
Penyaluran air buangan dan ven
Penyediaan air panas
Penyaluran air hujan
Pencegahan kebakaran
Penyediaan gas
AC (air conditioner)
Fungsi Plumbing
Sistem penyediaan air minum
Menyediakan air minum ke tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup
Sistem penyaluran air buangan
Membuang air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya
.
Plambing mempunyai sasaran sebagai berikut :
Sanitasi, menciptakan kesehatan masyarakat
Kenyamanan ( Comfort & convenience ) pemakai
Menciptakan rasa aman
Menciptakan kenikmatan dan rasa yang menyenangkan
Plumbing Code
Plumbing code adalah ketentuan-ketentuan mengenai plambing, yang dijabarkan dala
m tabel-tabel dan gambar-gambar, yang memudahkan pekerjaan dalam perencanaan pla
mbing.
Beberapa Plumbing Code yang kita kenal adalah :
1) Plumbing Manual, National Bureau of Standards, 1940
2) The Uniform Plumbing Code for Housing and Home Finance Agency, 1948
3) American standard Plumbing Code
Plumbing Fixture
Plumbing fixture adalah peralatan plambing, misalnya kloset urinal, lavatory, fa
ucet, shower, floor drain, dsb. Jenis dan jumlah peralatan plambing pada suatu b
angunan tergantung dari fungsi bangunan, misalnya untuk perkantoran, hotel, seko
lah, dll.
Fixture Unit
Fixture Unit adalah satuan beban dari suatu alat plambing. Setiap jenis alat pla
mbing mempunyai nilai beban yang berbeda dengan jenis alat plambing lainnya. Fix
ture unit ini perlu diketahui kaena mempengaruhi diameter pipa yang disambungkan
pada alat plambing tersebut.
Desain Plambing
Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan s
uatu gedung. Oleh sebab itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing harus d
ilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan
gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagi
an-bagian konstruksi gedung serta peralatan lainnya yang ada di dalam gedung ter
sebut (seperti pendingin udara, peralatan listrik, dan lain-lain). Hal-hal yang
perlu diketahui dalam perencanaan suatu sistem plambing adalah jenis dan penggun
aan bangunan, denah bangunan, dan jumlah penghuni.
Tahapan dari pekerjaan perencanaan plambing adalah sbb :
1) Mengetahui fungsi bangunan
2) Penetapan jenis peralatan plambing
3) Penetapan jumlah peralatan plambing
4) Rencana jaringan pipa
5) Penetapan dimensi pipa (dimensioning )
6) Rencana perletakan peralatan plambing
7) Penggambaran
Pemasangan Peralatan Plambing
Ada 2 cara pemasangan peralatan plambing, yaitu :
Pemasangan kasar, yaitu peralatan plambing dipasang bersamaan dengan berkembangn
ya konstruksi bangunan
Pemasangan halus, yaitu pemasangan peralatan plambing dilakukan setelah konstruk
si bangunan selesai, sehingga menghindari terjadinya kerusakan peralatan plambin
g akibat pembangunan konstruksi.
Pipes Gallery
Pipes gallery adalah suatu ruangan yang khusus disediakan untuk perpipaan. Pemas
angan pipa pada dinding tidak diperbolehkan terlalu banyak, karena akan menambah
beban pada dinding, sehingga bila bebannya besar dinding dapat bergeser. Karena
itu, jalur pipa sebaiknya dibuat melalui pipes gallery dan menghindari dinding.
Ada 2 jenis pipes gallery, yaitu :
1) Vertical pipes gallery, yaitu ruangan pipa yang tegak (sejajar dengan ruangan
lain)
2) Horizontal pipes gallery, yaitu ruangan pipa yang terletak di bawah lantai, d
i atas plafon.
Ukuran pipes gallery harus memungkinkan orang masuk untuk melakukan reparasi pip
a

Anda mungkin juga menyukai