Oleh
Isabella A Widyanti
(1341320098)
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, para instruktur atau pembimbing yang
memberikan persetujuan atas Laporan Kerja Praktikum Batu yang disusun oleh :
: 1341320098
Kelas : 1MRK2
Instruktur I
Instruktur II
Instruktur II
Suselo
Moh. Charits
Sigit
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga Laporan Kerja Praktikum Batu ini dapat diselesaikan. Saya
ucapkan terima kasih kepada para instruktur dan pembimbing yang telah
mengajarkan cara praktek batu dan teori praktek batu di bengkel maupun dikelas.
Laporan ini dibuat agar dapat melengkapi tugas praktek batu dan untuk memberikan
informasi dan pengetahuan terutama pada para pembaca. Semoga menjadi
pengetahuan yang bermanfaat dalam melaksanakan kerja dilapangan.
Demikian laporan yang saya tulis, saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya mohon saran dan kritik yang membangun dari
instruktur maupun pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki dalam pembuatan
laporan berikutnya. Saya ucapkan terima kasih
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ................................................................................................ 2
Kata Pengantar .......................................................................................................... 3
Daftar Isi ..................................................................................................................... 4
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang ................................................................................................. 6
Rumusan Masalah ............................................................................................ 6
Tujuan Praktek ................................................................................................. 7
Metodelogi Penelitian ....................................................................................... 7
Bab IV Pemasangan
Tentukan Lokasi Pekerjaan ........................................................................... 15
Siapkan Peralatan dan Bahan ....................................................................... 15
Pembuatan Spesi/Luluh/Mortar ..................................................................... 15
Pemasangan Dinding Bata ............................................................................ 15
Plesteran (Wall Plastering) ............................................................................ 16
Pemasangan Tegel Keramik pada Lantai ...................................................... 16
Pemasangan Tegel Keramik pada Dinding (Wall Tiles) ................................. 17
Lampiran ................................................................................................................. 22
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 28
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di dalam praktek bengkel, kerja batu yang dilaksanakan selama dua minggu.
Disini dibagi oleh masing-masing kelompok yang telah ditunjuk oleh dosen untuk
pelaksanaan praktek bengkel kerja batu. Didalam melaksanakan praktek tersebut
mahasiswa diajarkan tentang beberapa jenis ikatan pasangan bata , teknik
pelasanaan pekerjaan pemasangan bata , teknik pelaksanaan pembuatan rollag ,
teknik pelaksanaan pemasangan keramik dilantai , mengenal serta bagaimana cara
menggunakan alat sebagaimana fungsinya , memecahkan permasalahan dan
persoalan yang timbul didalam pelaksanaan praktek kerja batu , dilatih untuk bisa
menggunakan akalnya yang tepat dan dapat diserap secara logika. Agar kelak
berguna bagi mahasiswa dan orang lain, apabila sudah masuk di lingkungan kerja
maupun di masyarakat.
Pada zaman yang serba maju ini, banyak sekali tempat-tempat yang akan
digunakan
untuk
pembangunan
sehingga
banyak
membutuhkan
tenaga
professional. Maka dari itu para mahasiswa dilatih untuk menjadi seorang konstruksi
bangunan yang professional. Melalui peraktek dibengkel ini para mahasiswa
diajarkan untuk tujuan melatih ketrampilan para mahasiswa. Oleh karena itu,
mahasiswa harus menguasai teknik-teknik dalam pekerjaan batu. Berbeda dengan
pekerjaan kayu, pekerjaan batu lebih diutamakan dalam pembangunan gedunggedung dan ada juga untuk rumah tinggal. Kita tahu dalam pembuatan suatu
bangunan, bahan dasarnya adalah batu, maka dari itu batu ini sangat penting
perannya dalam sebuah konstruksi.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengetahui kontrruksi pasangan bata ?
2. Apa saja alat kerja yang dibutuhkan, serta bagaimana cara
menggunakannya ?
3. Apa saja kebutuhan bahan yang diperlukn untuk membangun ?
4. Bagaimana teknis pelaksanaan pemasangan didinding bata dengan benar ?
C.
TUJUAN PRAKTEK
1.
2.
3.
4.
D.
METODELOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah Metode Penelitian Tindakan yang bertujuan
BAB II
DASAR TEORI
A.
pekerjaan batu atau yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang
digunakan adalah batu buatan dan bisa juga batu alam. Dengan menggunakan
suatu zat perekat, batu dapat disusun dalam berbagai hubungan bentuk dan
hubungan batu. Zat perekat ini biasanya dikenal dengan nama mortal, yang mana
untuk mengikat batu satu sama lainnya setelah lapisan perekat menjadi keras
sehingga seluruh susunan batu menjadi satu kesatuan yang kuat. Dalam pekerjaan
dibengkel ini kita juga menggunakan dasar teori tentang keselamatan kerja adalah
bagaimana caranya kita dapat menjaga keselamatan diri kita dari kecelakaankecelakaan yang tak terduga. Banyak peralatan banyak peralatan yang dapat kita
gunakan untuk melindungi pada saat bekerja, antaralain:
1.
Sarung tangan yang digunakan untuk melindungi dari bahan semen dan
kapur.
2.
3.
4.
Masker digunakan untuk menutup hidung dari debu pada saat menuang
kapur.
BAB III
Sendok spesi
Fungsi : kegunaan dari sendok spesi adalah untuk mengambil spesi dari tempat
spesi pada saat pemasangan bata.
Terbuat dari : alat ini terbuat dari plat baja tipis dengan tangkai dari kayu
Banyak sekali macam-macam sendok spesi. Ada yang berbentuk segitiga dan
ada juga yang berbentuk oval.
2.
Waterpas
Fungsi : waterpas berfungsi untuk mengukur kedataran dan ketegakan
pasangan.
Terbuat dari : alat ini terbuat dari aluminium. Dalam waterpas terdapat cairan
ether yang ada gelembung udara didalamnya. Apabila pasangan sudah datar
dan tegak maka gelembung udara tepat berada di tengah-tengah.
3.
Siku-siku besi
Fungsi : siku-siku besi digunakan untuk mengukur kesikuan pertemuan dinding
dalam pemasangan bata.
Terbuat dari : alat ini terbuat dari plat baja atau besi dengan membentuk sudut
siku-siku dan dilengkapi dengan garis-garis ukuran dalam satuan cm.
4.
Line bobbyn
Fungsi : alat ini digunakan untuk garis penunjuk pemasangan bata. Pemakaian
alat ini dianggap lebih efisien bila dibandingkan dengan paku karena kududukan
alat ini mudah diatur.
Terbuat dari : alat ini terbuat dari plat baja tipis yang dibentuk segitiga. Alat ini
terdiri dari dua buah plat baja yang dihubungkan dengan benang.
5.
Unting-unting
Fungsi : alat ini sebgai pengganti waterpas vertical yaitu untuk mengukur
ketegakan pada pasangan bata.
Terbuat dari : unting-unting terbuat dari kuningan, timah maupun besi
9
6.
Kotak spesi
Fungsi : kegunaannya untuk meletakan spesi yang selesai diaduk dan siap
dipasang.
Terbuat dari : kotak spesi terbuat dari plat besi yang berbentuk trepesium.
7.
Ember
Fungsi : kegunaanya untuk mengambil air, menakar pasir atau semen,
membawa adukan dan lail-lain.
Terbuat dari : ember ada yang terbuat dari plat baja tipis dan adajuga yang
terbuat dari plastic.
8.
Sekop
Fungsi : gunanya untuk mengaduk spesi, menggali tanah ,dan sebagainya
Terbuat dari : plat baja yang diberi tangkai kayu.
9.
Tongkat ukur
Fungsi : kegunaan alat ini adalah untuk menentukan panjang pasangan dan
berguna untuk membantu waterpas dalam melevel pasangan.
Terbuat dari : kayu yang berbentuk empat persegi panjang yang sisinya datar
dan lurus.
Bahan-bahan
Macam-macam bahan yang digunakan dalam pemasangan bata, plesteran, dan
pasangan ubin. Bahan tersebut antara lain :
1.
balok
lalu
dibakar
dengan
temperatur
1050
untuk
mengeraskannya, sehingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.
Ukuran standarnya untuk Indonesia adalah :
Tebal Batu Bata = 4,5 cm ; 5 cm; 5,5 cm
Lebar Batu Bata = (2 x Tebal) + 1 cm
Panjang Batu Bata = (2 x Lebar) + 1 cm
Ukuran Batu Bata lainnya adalah : 5,2 x 12,4 x 26 cm. Peraturan Nasional
Indonesia (NI - 10) adalah :
a) 5,2 x 11,5 x 24 cm
b) 5 x 11 x 23 cm
Penimbunan dilapangan harus diberi lantai dengan jarak 30 cm dari permukaan
tanah. Bata disusun berdiri arah lebarnya dan disusun berselang seling empat
buah empat buah. Ketinggian penyusunan max 2 m ini untuk memudahkan
dalam pengambilan. Diatasnya ditutup dengan kain terpal atau plastik agar air
hujan tidak terserap oleh bata merah.
Ciri-ciri Batu Bata yang baik adalah :
Pembakaran matang
2.
Super Bata
Super bata adalah bahan bangunan yang bentuk dan kegunaannya sama
dengan bata merah. Super bata juga terbuat dari tanah liat dan dicampur
dengan pasir halus. Pembuatannya melalui proses mekanis, oleh karenanya
super bata mempunyai permukaan halus dengan ukuran yang sama. Karena
Super bata mempunyai permukaan yang halus, maka pada pemakaiannya kita
tidak memerlukan plesteran lagi. Dan juga karena bentuknya yang bervariasi,
maka dapat dibuat pemasangannya yang artisrik.
3.
Batako
4.
Batu Kali
Bongkahan menjadi ciri utama batu kali. Batu ini biasa digunakan untuk fondasi
rumah. Meski begitu, tersedia juga batu kali lempengan. Bentuk dan ukurannya
biasanya tidak teratur. Lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding
ataupun lantai. Bentuk dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat proses
pemasangan agak sedikit ribet. Butuh tukang ahli supaya hasilnya rapi.
5.
Batu Gunung
6.
7.
8.
12
9.
PC (Portland Cement).
Bahan dasar semen :
a) CaO (60-70%)
b) SiO2 (20-30%)
c) Al2O3 (5-10%)
d) Fe2O3 (5%)
Semen adalah bahan pengikat utama dalam adukan. Semen mempunyai sifat
membatu jika terkena air maupun udara lembab, oleh karena itu semen harus
disimpan ditempat atau didalam ruangan khusus supaya tidak terjadi
pengerasan. Di Indonesia ada beberapa merek yaitu : Semen Gresik, Tiga
Roda, Semen Tonasa, Semen Kujang, Semen Padang, Holcim, dll.
Ciri-ciri semen yang baik :
Untuk adukan kedap air dari semen kira kira 22 % dari isi bahan yang
dicampur.
14
BAB IV
PEMASANGAN
A. Tentukan Lokasi Pekerjaan
B. Siapkan Bahan dan Peralatan
C. Pembuatan Spesi/Luluh/Mortar
Langkah-langkah pembuatan spesi adalah:
1.
2.
3.
4.
Tambahkan air, jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental (plastis)
5.
Pasang batu bata diatas lantai pada kedua ujung (A & B) dengan
menggunakan spesi / adukan / luluh setebal 1 cm 2mm
2.
3.
4.
Pasang batu bata dengan adukan selurus dan sedatar benang dengan siar /
nat (jarak antara) setebal 1 cm
5.
6.
7.
Lapisan selanjutnya (lapisan ke II) memasang batu bata ukuran 1/2 batu
pada kedua ujungnya dan diukur tegak lurus kedua sisi dan datar dengan
waterpass seperti pada langkah ke 2 (tersebut diatas).
8.
9.
Pasang batu bata utuh dengan spesi hingga penuh seperti syarat diatas.
15
Bersihkan permukaan dinding dengan sikat ijuk dari kotoran yang mudah
lepas, siapkan Peralatan, Bahan dan Ukur Ruangan terhadap ketepatan
ruangan (siku-siku => diagonal) dengan meteran.
2.
3.
Pasang kepala plesteran dengan permukaan tegak lurus benang untingunting selebar 2 - 5 ( umumnya 3 cm), setebal 1 - 2 cm, setinggi dari lantai
(boleh dari plint) hingga setinggi dinding yang dipasang, bila untuk ruangan,
kepala plesteran dari sudut dinding dengan jarak 20 cm, dan jarak interval 1
- 1,5 m.
4.
5.
Perciki permukaan dinding yang akan diplester dengan air, isikan bahan
plesteran (adukan) dengan komposisi adukan yang dikehendaki, pada
permukaan dinding dengan ketebalan lebih sedikit dari pada kepala
plesteran.
6.
2.
Pasang satu sebuah ubin lagi disudut yang sejajar dengan letak ubin
pertama, jaraknya harus sama dengan ubin yang pertama kira-kira 3mm.
3.
Gantungkan line bobbyn pada kedua ubin itu , lalu pasang ubin sepenuh
jalur ubin pertama dengan ubin kedua.
4.
Pasang ubin yang ketiga siku terhadap jalur ubin pertama dan kedua
dengan menggunakan plat siku dan begitu juga ubin yang keempat.
16
5.
Pasang line bobbyn dan lakukan pemasangan ubin sepanjang jalur ubin
kedua dan ketiga, kalau ubin yang ketiga tidak tepat maka ubin ketiga kita
bongkar dahulu lalu dilanjutkan pemasangannya
6.
dengan
memenuhkan
jalur
ubin
kedua
dan
ketiga
dan
Bersihkan permukaan dinding yang telah diplester kasar dan rata dengan
sikat ijuk dari kotoran yang mudah lepas, siapkan Peralatan, Bahan dan
Ukur Ruangan terhadap ketepatan ruangan (siku-siku => diagonal) dengan
meteran.
2.
3.
17
BAB V
18
BAB VI
PERHITUNGAN KERAMIK
Pemasangan Keramik Lantai
Luas lantai
19
Bab VII
Rincian Biaya
No. Jenis Pekerjaan
I
20 x 20
Lantai keramik lantai
20 x 20
Rp
6.500,00
Rp
273.000,00
138
m2
Rp
575,00
Rp
79.350,00
36,00
m2
Rp
1.805,00
Rp
64.980,00
36,00
m2
Rp
1.805,00
Rp
64.980,00
138
m2
Rp
32.133,00
Pekerjaan Finishing
Plesteran dan acian
m2
Pekerjaan Keramik
Lantai keramik dinding
IV
42
Pekerjaan Pasangan
Bata merah
III
Jumlah Harga
Pekerjaan Persiapan
Pembersihan lahan
II
Rp 4.434.354,00
Lain - Lain
PPN
10 %
Rp
491.666,40
PPH
1,5 %
Rp
737.499,60
Keuntungan Pemborong
20 %
Rp 9.833.328,00
TOTAL
Rp 15.979.158,00
20
BAB VIII
PENUTUP
Kesimpulan
Pekerjaan pemasangan merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam
pembangunan gedung. Oleh karena itu, pemasangan yang baik dan benar sangat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas mutu bangunan tersebut.
1.
2.
3.
4.
Pada saat plesteran harus diperhatikan penuh, karena dalam pekerjaan ini perlu
kesabaran yang penuh
5.
Untuk spesi atau campuran harus selalu diperhatikan atau sesuai dengan yang
diberikan instrukur
Saran
Dalam pemasangan pasangan batu bata, plesteran, dan keramik dinding serta lantai
dibutuhkan ketelitian,kejelihan dan kesabaran karena dengan itu kita dapat
menghasilkan pekerjaan yang baik dan hasil yang maksimal.
21
Lampiran
Masonry Materials
Masonry Hand-Tools
23
24
25
26
27
Daftar Pustaka
www.civilengineering.blogspot.com
www.perencanaandanpengawasanteknis.com
www.civil/wikipedia.com
Mulyono, Tri, Teknologi Beton (Jakarta : Penerbit Andi) 2009
28