Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN

PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL

Laporan Praktikum Bahan Perkerasandi Laboratorium Bahan Bangunan


Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Dosen Pengampu:
Faqih Maarif, M.Eng.

LAPORAN

Disusun Oleh:
Yunus Jamaludin (14505241053)

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, karunia dan
kesempatan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga laporan Praktikum
Bahan Perkerasan dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan dari pembuatan laporan
ini adalah untuk memberikan gambaran dan hasil mengenai pelaksanaan
Praktikum Pengujian Titik lembek aspal Aspal yang dilaksanakan pada hari
selasa, 21 Maret 2017.
Pada kesempatan ini ijinkanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada
beberapa pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya kepada penulis
dalam segala bentuk yang sangat membantu dalam proses penyelesaian laporan
ini, sehingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, penulis ingin meyampaikan terima kasih kepada:
1 Faqih Maarif, M.Eng., selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum
Bahan Perkerasan yang selalu membimbing penulis.
2 Muhammad Nuruzzaman selaku asisten dosen, pendamping, dan pembimbing
yang selalu mengingatkan penulis selama proses praktikum berlangsung.
3 Kimin Triono, S.Pd., selaku teknisi di ruang praktikum yang selalu membantu
dalam penyiapan alat dan bahan pengujian.
4 Temanteman satu kelompok dan kelompok lain yang memberikan
bantuannya dan masukannya dalam pembuatan laporan ini.
5 Semua pihak yang telah mendukung dan memberi bantuan dalam proses
Praktikum Bahan Perkerasan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Laporan praktikum ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur
dalam Praktikum Bahan Perkerasan selanjutnya serta menjadi bahan perbaikan
untuk masa yang akan datang.

Yogyakarta, 22 Maret 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v
A. Jenis Pengujian ................................................................................... 1
B. Kajian Teori......................................................................................... 1
C. Alat Dan Bahan .......................................................................... 2
D. Langkah Kerja..................................................................................... 10
E. Penyajian Data ............................................................................... 11
F. Pembahasan..................................... 11
G. Kesulitan Pelaksanaan Praktikum................................................... 16
H. Kesimpulan..................................... 16
I. Saran-Saran................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................. 17
LAMPIRAN ................................................................................................. 19

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persyaratan aspal keras berdasarkan penetrasi ............................... 2


Tabel 2. Waktu pelaksanaan praktikum......................................................... 11
Tabel 3. Data pelaksanaan praktikum titik lembek aspal.............................. 11
Tabel 4. Data pengujian benda uji 1 (B1)...................................................... 12
Tabel 5. Data pengujian benda uji 2 (B2)...................................................... 12

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Termometer............................................................................... 3
Gambar 2. Cawan..........................................................................................3
Gambar 3. Kompor listrik............................................................................. 4
Gambar 4. Sendok........................................................................................ 4
Gambar 5. Penjepit........................................................................................
4
Gambar 6. Gombal........................................................................................5
Gambar 7. Stopwatch.................................................................................... 5
Gambar 8. Palu..............................................................................................
5
Gambar 9. Baskom...................................................................................... 6
Gambar 10. Bola pejal................................................................................... 6
Gambar 11. Kasa asbes.................................................................................. 6
Gambar 12. Bejana.........................................................................................7
Gambar 13. Cincin......................................................................................... 7
Gambar 14. Pengarah bola.............................................................................8
Gambar 15. Dudukan benda uji..................................................................... 8
Gambar 16. Aspal.......................................................................................... 9
Gambar 17. Es batu........................................................................................9
Gambar 18. Minyak tanah............................................................................. 9
Gambar 19. Grafik hubungan antara suhu (C) dengan waktu (detik) benda
uji 1 ........................................................................................... 12
Gambar 20. Grafik hubungan antara suhu (C) dengan waktu (detik) benda
uji 2 ........................................................................................... 13

5
A. Jenis Pengujian
B. Pada kesempatan Praktikum Bahan Perkerasan kali ini, praktikum
yang dilakukan yaitu Praktikum Titik Lembek Aspal dengan bahan aspal padat
yang disediakan di laboratorium. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium
Bahan Perkerasan, Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Yogyakarta.
C.
D. Kajian Teori
E. Maksud dari pengujian ini adalah sebagai acuan dan pegangan
dalam pelaksanaan pengujian titik lembek aspal atau ter. Adapun tujuan dari
pengujian adalah untuk menentukan angka titik lembek aspal atau ter yang
berkisar antara 30C hingga 200C dengan cara ring atau cincin dan ball, gotri
atau bola baja (RSNI 06-2434-1991:1). Cara uji titik lembek aspal dengan alat
Cincin dan Bola (Ring and Ball), di maksudkan untuk menentukan angka titik
lembek aspal yang berkisar dari 30 sampai dengan 157C dengan cara Ring
and Ball (SNI 2434-2011:1).
F. Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair,
sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan
suhu. Namun demikian perilaku/respon material aspal tersebut terdapat suhu
pada prinsipnya membentuk suatu spektrum beragam, tergantung dari
komposisi unsur-unsur penyusunnya.
G. Yang dimaksud dengan titik lembek adalah suhu/temperatur pada
bola baja, dengan berat tertentu yang mendesak turun suatu lapisan aspal atau
ter yang tertahan pada cincin berukuran tertentu. Sehingga aspal atau ter
menyentuh bidang pelat dasar yang terletak di bawah ring dengan ukuran
25,4mm. Dan selanjutnya bola baja mendesak aspal yang meleleh oleh
pemenasan sebagai akibat kecepatan pemanasan tertentu (SNI 2434-2011:1).
H. Percobaan ini diciptakan karena pelembekan bahan-bahan aspal
tidak terjadi secara sekejap pada suhu tertentu, tapi lebih merupakan
perubahan suhu. Oleh sebab itu, setiap prosedur yang digunakan untuk
menentukan titik lembek aspal atau ter hendaknya mengikuti sifat tersebut,
artinya penambahan suhu pada percobaan hendaknya berlangsung secara
gradual dalam jenjang yang halus. Metode Ring and Ball yang umumnya

1
ditetapkan pada bahan aspal yang dapat mengukur titik lembek bahan semi
padat sampai padat.
I. Titik lembek sangat penting digunakan pada saat pengaspalan
hotmix. Pada pengerjaan dilapangan titik lembek diperlukana pada saat
pencampuran aspal dengan agregat, karena pada kondisi panas aspal
memerlukan suhu tertentu untuk mencapai panas optimum sehingga
pencampuran antara aspal dengan agregat dapat tercapai dan tidak terjadi
bleeding.
J. Bila pemadatan dilakukan pada kondisi terlalu panas, maka akan
menyebabkan sulit tercapainya kepadatan yang optimal karena campuran
selalu bergerak bila dipadatkan. Sedangkan bila pemadatan dilakukaan pada
kondisi terlalu dingin, dapat mengakibatkan terjadi keretakan, rongga-rongga
yang tidak terkendali campuran menjadi homogen mengakibatkan kepadatan
tidak optimal dan pencampuran sulit dilaksanakan.
K. Hubungan terhadap pelaksanaan bersama-sama dengan nilai penetrasi
adalah sebagai berikut:
1. Dalam pencampuran, penghamaparan, dan pemadatan.
2. Suhu luar dan kecepatan lalu lintas.
L. Persyaratan nilai titik lembek aspal tentang spesifikasi aspal keras
berdasarkan penetrasi aspal (RSNI S-01-2003:5), yaitu sebagai berikut:
M. Tabel 1. Persyaratan aspal keras berdasarkan penetrasi
Q. Persyaratan
P. S
a W. P X. P Y. P
N. O. Jenis U. P V. P
t e e e
N Peng e e
u n n n
ujian n n
a 1 2
4 6
n 8 2 0
0 0
0 0 0
AA. AF. 1
Penetrasi, AB. 2 AG.
AC. AD. AE.
25C, 0,0 0 200-
Z. 40- 60- 80-
100g 1 - 3
1 5 7 9
r, m 1 0
9 9 9
5deti m 5 0
k 0
AN. AO.
AK. AL. AM.
AI. Titik 120- 200-
AH. AJ. 51- 50- 46-
Lem 1 3
2 C 6 5 5
bek 5 0
3 8 4
0 0

2
AS. M AT. M AV. M
i i AU. i AW.
AQ.
n n Min. n Min.
AP. Titik AR.
. . 2 . 1
3 Nyal C
2 2 2 2 7
a
0 0 5 1 7
0 0 8
AX.
AY. Alat dan Bahan
AZ. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum untuk menunjang
proses keberhasilan praktikum ini antara lain:
1. Alat
a. Termometer
BA. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu. Di dalam SNI 2434:2011
(2011:2) dijelaskan mengenai spesfikasi termometer sebagai beikut:
1) Termometer titik lembek untuk temperatur rendah, mempunyai skala
dari 2C sampai dengan 80C, sesuai dengan persyaratan termometer
15C seperti ditentukan dalam SNI 19-6421-2000;
2) Termometer titik lembek untuk temperatur tinggi, mempunyai skala
dari 30C sampai dengan 200C, sesuai dengan persyaratan
termometer 16 C seperti ditentukan dalam SNI 19-6421-2000

BB.
BC. Gambar 1. Termometer
b. Cawan
BD. Cawan berfungsi sebagai tempat/wadah benda uji, yang
telah di siapkan pada praktikum sebelumnya.

3
BE.
BF. Gambar 2. Cawan
BG.
BH.
BI.
BJ.
c. Kompor Listrik
BK. Kompor listrik di gunakan untuk memanaskan benda uji
setelah pengujian penetrasi selesai di lakukan. Tujuan benda uji
dipanaskan kembali yaitu untuk mempersiapkan praktikum
selanjutnya.

BL.
BM. Gambar 3. Kompor listrik
d. Sendok
BN. Pada pengujian ini sendok di gunakam sebagai pengaduk
benda uji pada saat dipanaskan.

BO.
BP. Gambar 4. Sendok
e. Penjepit

4
BQ. Penjepit di gunakan untuk memindahkan cawan berisi
aspal/benda uji pada saat dipanaskan di atas kompor.

BR.
BS. Gambar 5. Penjepit
f. Gombal
BT. Gombal/kain lap di gunakan untuk isolator/penahan panas
pada saat mengangkat piring dari atas kompor.
BU.

BV.Gambar 6. Gombal/kain lap


g. Stopwatch
BW. Stopwatch ini sebagai pengganti pengatur waktu
penetrometer yang sudah rusak. Waktu lamanya uji penetrasi yaitu 5
detik.

BX.
BY.Gambar 7. Stopwatch
h. Palu
BZ. Palu di gunakan untuk memecahkan es batu yang di
gunakan untuk merendam benda uji.

5
CA.
CB. Gambar 8. Palu
i. Baskom
CC. Baskom digunakan sebagai tempat menempatkan es batu
yang nantinya akan dicampur dengan air dalam pengujian ini untuk
mengisi bejana dan mendinginkan benda uji.

CD.
CE. Gambar 9. Baskom
j. Bola pejal
CF. Bola pejal akan berfungsi sebagai alat pengujian titik
lembek yang nantinya akan diletakkan diatas aspal. Bola pejal ini
terdiri dari 2 buah bola dengan diameter 9,5 mm, setiap bola
mempunyai berat 3,5g 0,05g (SNI 2434:2011, 2011:2).

CG.
CH. Gambar 10. Bola pejal
k. Kasa asbes

6
CI. Kasa asbes terbuat dari kawat atau tembaga atau seng dan
ditengahnya berlapis asbes. Dipergunakan sebagai perata panas
sekaligus alas wadah bejana dari benda yang akan diuji.

CJ.
CK. Gambar 11. Kasa asbes
l. Bejana perendam
CL. Bejana perendam berfungsi untuk merendam benda uji dan
alat uji supaya dapat dipanaskan diatas kompor dan diamati titik
lembeknya.

CM.
CN. Gambar 12. Bejana
m. Cincin kuningan
CO. Cincin kuningan adalah salah satu perangkat alat untuk
pengujian titik lembek. Cincin yang digunakan pada pengujian ini
terdiri dari dua buah dan terbuat dari bahan kuningan.

7
CP.
CQ. Gambar 13. Cincin kuningan
n. Pengarah bola
CR. Pengarah bola merupakan salah satu perangkat alat untuk
pengujian titik lembek. Pengarah bola ini terdiri dari dua buah yang
akan digunakan untuk mengarahkan bola pejal agar jatuh tepat dipelat
dasar.

CS.
CT. Gambar 14. Pengarah bola
o. Dudukan benda uji
CU. Dudukan benda uji terdiri dari; pemegang cincin
dan peralatannya, terbuat dari bahan kuningan, digunakan untuk
meletakkan 2 cincin berisi lapisan aspal yang diletakkan pada posisi
horizontal. Jarak dari pelat dasar ke pemegang cincin adalah 25 mm
dan jarak dari pelat dasar ke dasar bejana perendam adalah 16 mm 3
mm.

8
Pemegang
cincin

Pelat
dasar
CV.
CW. Gambar 15. Dudukan benda uji
CX.
2. Bahan
CY. Bahan-bahan yang digunakan dalam pengujian titik lembek aspal
adalah sebagai berikut:
a. Bitumen (aspal)
CZ. Bitumen atau aspal adalah benda uji yang akan diuji pada
pengujian titik lembek kali ini. Benda uji ini diambil dan dipersiapkan
dengan melakukan pemanasan benda uji sampai cair kemudian
dituangkan di cincin kuningan.

DA.
DB. Gambar 16. Aspal
b. Es batu
DC. Penggunaan es batu nantinya akan dicampur dengan air
dalam pengujian ini untuk mengisi bejana dan mendinginkan benda
uji. Yang harus diperhatikan adalah ketika meletakkan es batu ke
dalam bejana agar berhati-hati dan secara perlahan agar bejana tidak
pecah.

9
DD.
DE. Gambar 17. Es batu
c. Minyak Tanah
DF.Minyak Tanah di gunakan untuk mempermudah membersihkan
alat-alat praktikum dari noda aspal, karena aspal lengket dan susah
dibersihkan.

DG.
DH. Gambar 18. Minyak tanah
DI.
DJ.
DK. Langkah kerja
DL. Langkah-langkah praktikum pengujian titik lembek aspal yaitu
sebagai berikut:
1. Berdoa sebelum praktikum dilakukan.
2. Alat dan bahan yang digunakan disiapkan.
3. Kompor listrik dinyalakan terlebih dahulu supaya lebih cepat panas.
4. Membuat benda uji dengan cara aspal dipanaskan hingga mencair dan
tidak mengeluarkan buih sampai suhunya kurang lebih 110C, untuk lebih
mudah bisa dibantu dengan diaduk-aduk menggunakan sendok ketika
aspal mulai mencair.
5. Air dan es batu disiapkan dalam piring/baskom untuk tempat merendam
benda uji setelah benda uji sudah jadi.

10
6. Setelah aspal mencair, aspal dituangkan kedalam 2 buah cincin (misal
benda uji A dan B) yang dialasi dengan piring dan diratakan
permukaannya.
7. Benda uji direndam dalam air dan es batu pada suhu 5C.
8. Bejana di isi dengan air dan es batu yang bersuhu 5C, dengan tinggi
permukaan air mencapai 800ml.
9. Dudukan benda uji diperiksa jarak antara permukaan pelat dasar dengan
dasar benda uji yang berjarak 25,4mm (biasanya sudah diatur otomatis
sesuai jarak tersebut).
10. Benda uji diletakan pada dudukan alat pengujian, pengarah bola dan bola
baja diletakan diatasnya.
11. Dudukan dan benda uji dimasukan kedalam bejana berisi air dan es batu,
kemudian dilengkapi dengan termometer pada bejana tersebut.
12. Kasa baja diletakan diatas kompor sebagai alas, kemudian bejana
dipanaskan diatasnya dengan bersamaan dinyalakan stopwatch.
13. Setiap kenaikan suhu 5C dicatat waktunya untuk masing-masing benda
uji, sampai kenaikan suhu selanjutnya yaitu 10C, 15C, 20C, 25C dan
seterusnya.
14. Bola baja diamati ketika aspal dalam cincin mulai meleleh karena panas,
kemudian ketika bola baja terjatuh menyentuh plat baja dibawahnya yang
berjarak 25,4mm stopwatch dihentikan sesuai urutan terjatuhnya benda uji.
15. Kompor listrik dimatikan, bejana diangkat dari kompor.
16. Alat yang telah digunakan praktikum dibersihkan dan dikembalikan pada
tempatnya masing-masing.
17. Data dilengkapi dan dibuat laporan sementara untuk dilampirkan dalam
laporan praktikum.
DM.
DN. Penyajian Data
1. Penyajian Data Pengujian Titik lembek aspal Baru
DO. Praktikum pengujian titik lembek aspal yang kami lakukan sudah sesuai
prosedur yang ada dan disetujui oleh asisten dosen serta tekniki laboratorium.
Praktikum ini dilaksanakan pada waktu sebagai berikut:
DP. Tabel 2. Waktu pelaksanaan praktikum
DQ. DS. C
DR.
Hari/Tan ua DT.Tempat
Waktu
ggal ca
DU. DV.Puku DW. DX. Labo
Selasa, 21 l Cerah ratorium
Maret 11.5 da Bahan
2017 0- n Perkerasan

11
pa
seles Jalan PTSP
na
ai UNY
s
DY.
DZ. Pada praktikum titik lembek aspal didapat data sebagai berikut:
EA. Tabel 3. Data pelaksanaan praktikum titik lembek aspal
EC. Waktu ED. Suhu
EB.
(detik) (C)
N
EG. EH.
EF. B1 EI. B2
B2 B1
EJ. EK. EM. EN.
EL.0
1 0 5 5
EO. EP. 15 EQ. ER.
ES. 10
2 8.7 158.7 10
ET. EU. EV.25 EW. EX.
3 252.7 2.7 15 15
EY. EZ.34 FA. 34
FB. 20 FC.20
4 7.4 7.4
FD. FE. 42 FF. 42 FG. FH.
5 3.1 3.1 25 25
FI. FJ. 50 FK. FM.
FL. 30
6 9.8 509.8 30
FN. FO. FP. 59 FQ.
FR.35
7 597.6 7.6 35
FS. FT. 67 FU.67 FW.
FV. 40
8 5.9 5.9 40
FX. FY. 76 FZ. 76 GA. GB.
9 2.4 2.4 45 45
GC.
GD. GE. GG.
1 GF.50
842.6 842.6 50
GH.
GI. 93 GJ. 93 GK. GL.
1
3.6 3.6 55 55
GM.
GN. GO. GQ.
1 GP.56
960 960 56
GR.
GT.96 GU.
1 GS.0 GV.57
2.2 0
GW.
GX. Pembahasan
GY. Pengujian titik lembek aspal untuk mengetahui keadaan
dimana aspal mencapai kelembekan tertentu. Berdasarkan data pengujian yang
diperoleh menunjukan bahwa aspal B1 bola bajanya terjatuh pada suhu 56C,
sedangkan aspal B2 bola baja terjatuh pada suhu 57C. Pada saat suhu dimana

12
bola baja terjatuh menyentuh plat dudukan, hal tersebut menunjukan titik
lembek aspal.
GZ. Titik lembek rata-rata dari kedua benda uji adalah:
Suhu titik lembek (B 1+ B 2) ( 56+ 57 ) C
HA. X = = = 56.5C
2 2

1. Titik Lembek Benda Uji 1


HB. Benda uji pertama didapat data sebagai berikut:
HC. Tabel 4. Data pengujian benda uji 1 (B1)
HF.Su
HD. HE. W
hu
N aktu HG. Keterangan
(C
(detik)
)
HK. Bejana
HH.
HI. 0 HJ. 5 dipanaskan diatas
1
kompor listrik
HL. HM. 1 HN. HO. Suhu air bejana
2 58.7 10 meningkat
HP. HQ. 2 HR. HS.Suhu air bejana
3 52.7 15 meningkat
HT. HU. 3 HW. Suhu air bejana
HV.20
4 47.4 meningkat
HX. HY. 4 HZ. IA. Suhu air bejana
5 23.1 25 meningkat
IB. IE. Suhu air bejana
IC. 509.8 ID. 30
6 meningkat
IF. II. Suhu air bejana
IG. 597.6 IH. 35
7 meningkat
IJ. IM.Aspal mulai melembek
IK. 675.9 IL. 40
8
IN. IQ. Bola baja mulai turun
IO. 762.4 IP. 45
9
IR. IU. Bola baja mulai turun
1 IS. 842.6 IT. 50

IV. IY. Bola baja mendesak


1 IW.933.6 IX. 55 aspal

IZ. JC. Bola baja terjatuh


1 JA. 960 JB. 56

JD.
JE. Dari tabel diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut:

13
JF.
60

50

40

Suhu (C) 30
20 Titik lembek

10

0
0 200 400 600 800 1000 1200

Waktu (detik)

JG. Gambar 19. Grafik hubungan antara suhu (C) dengan waktu (detik)
benda uji 1
2. Titik Lembek Benda Uji 2
JH. Benda uji pertama didapat data sebagai berikut:
JI. Tabel 5. Data pengujian benda uji 2 (B1)
JL. Su
JJ.
JK. Waktu hu
N JM. Keterangan
(detik) (C
)
JN. JQ. Bejana dipanaskan diatas
JO. 0 JP. 5
1 kompor listrik
JR. JU. Suhu air bejana meningkat
JS. 158.7 JT. 10
2
JV. JW. 2 JY. Suhu air bejana meningkat
JX. 15
3 52.7
JZ. KA. 3 KB. KC. Suhu air bejana
4 47.4 20 meningkat
KD. KE. 4 KG. Suhu air bejana
KF.25
5 23.1 meningkat
KH. KK. Suhu air bejana
KI. 509.8 KJ. 30
6 meningkat
KL. KM. 5 KN. KO. Suhu air bejana
7 97.6 35 meningkat
KP. KQ. 6 KR. KS.Aspal mulai melembek
8 75.9 40
KT. KU. 7 KW. Bola baja mulai
KV.45
9 62.4 turun
KX. LA. Bola baja mulai
KY. 8 KZ.
1 turun
42.6 50
LB. LC. 9 LD. LE.Bola baja mendesak aspal
1 33.6 55

14
LF. LI. Bola baja mendesak aspal
LG. 9 LH.
1
60 56
LJ. LM. Bola baja terjatuh
LK. 9
1 LL.57
62.2
LN.
LO. Dari tabel diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut:
LP.
60

50

40

Suhu (C) 30
20
Titik lembek

10

0
0 200 400 600 800 1000 1200

Waktu (detik)

LQ. Gambar 20. Grafik hubungan antara suhu (C) dengan waktu (detik)
benda uji 2
LR.
LS.
LT.
LU.
LV.Kesulitan Pelaksanaan Praktikum
LW. Pada saat praktikum banyak kendala/kesulitan yang terjadi, antara
lain sebagai berikut:
1. Alat-alat praktikumnya terbatas tidak bisa praktikum satu kelompok
sendiri, sehingga munggunakannya bergantian dengan kelompok lain.
2. Kadang-kadang praktikum sempat terhenti sejenak, karena kami belum
memahami langkah praktikum selanjutnya.
3. Kurang koordinasi antar anggota kelompok sendiri, sehingga ada anggota
yang terlalu capek karena bekerja sendiri.

15
4. Belum memahami sepenuhnya apa manfaat praktikum ini untuk
diterapkan dilapangan yang nyata.
5. Pada saat membersihkan alat-alat atau tempat praktikum ada mahasiswa
yang tidak ikut membersihkan.
6. Terdapat beberapa alat yang sulit dibersihkan karena noda aspal, sehingga
harus direndam dalam minyak tanah terlebih dahulu.
LX.
LY.Kesimpulan
LZ. Berdasarkan dari percobaan yang telah kelompok kami
lakukan, dapat di simpulkan bahwa pengujian titik lembek didapatkan dengan
metode ring and ball. Benda uji 1 mempunyai suhu titik lembek yaitu 56C,
sedangkan benda uji 2 titik lembek pada suhu 57C. Dari kedua benda uji
tersebut didapat rata-rata titik lembek pada suhu 56,5 C. Pengujian ini
membuktikan bahwa aspal yang kami uji masuk kedalam pen 40 dan pen 60
untuk spesififkasi aspal keras. Maka aspal tersebut baik digunakan karena
sudah sesuai dengan standar kekerasan aspal berdasarkan nilai penetrasi.
MA.
MB. Saran-saran
MC. Saran-saran kami setelah melakukan praktikum ini, sebagai
berikut:
1. Selalu berhati-hati dan Utamakan K3 pada saat melakukan praktikum.
2. Berhati-hati pada saat mengambil dan membuat sampel benda uji, karena
aspal bersifat lengket dan susah dibersihkan pada tangan.
3. Selalu menjaga kebersihan tempat dan alat-alat praktikum setelah
melakukan praktikum.
4. Dilengkapi dan diperbaharui lagi alat-alat praktikum yang digunakan.
5. Dosen pembimbing atau teknisi diharapkan untuk memantau dan
membimbing kami ketika melakukan praktikum.
6. Harap memaklumi mahasiswa yang melakukan kesalahan saat praktikum
karena kurang memahaminya.
7. Hukum/marahi kami jika melakukan kecerobohan seperti banyak
bercanda, mainan hp pada saat praktikum, karena dapat menyebabkan
kecelakaan kerja.
8. Mahasiswa selalu diingatkan untuk berhati-hati dan untuk selalu menjaga
K3.

16
MD.

17
ME. DAFTAR PUSTAKA
MF.
MG. Maarif, Faqih. 2013. Job Sheet Pratikum Konstruksi Jalan. Diunduh
dari
MH. www.staff.uny.ac.id/JOB SHEET/Praktikum Konstruksi
Jalan. Diakses pada tanggal 23 Maret 2017, pukul 19.00 WIB
MI.
MJ. RSNI 06-2434-1991. Pengujian Titik Lembek Aspal. Di unduh dari
MK. www.pu.go.id
ML. uploads-services-infopublik. Diakses pada tanggal 22 Maret
2017, pukul 14.50 WIB.
MM.
MN. SNI 2434-2011. Cara Uji Titik lembek aspal. Diunduh dari
www.sisni.bsn.go.
MO. idindex.phpsni_mainsnicetak_detail_sni20553. Diakses
pada tanggal 22 Maret 2017, pukul 20.20 WIB.
MP.
MQ. RSNI S-01-2003. Spesifikasi Kekerasan Aspal Berdasarkan
Penetrasi. Diunduh
MR. dari www.pu.go.id. Diakses pada tanggal 23 Maret 2017,
pukul 12.30 WIB.
MS.

18
MT. LAMPIRAN
MU.
MV.

MW.
MX. Gambar 21. Bejana dipanaskan diatas kompor listrik
MY.

MZ.
NA. Gambar 22. Proses memasukan aspal kedalam cincin
NB.

NC.
ND. Gambar 23. Perendaman benda uji
NE.

19
NF. LEMBAR KONSULTASI
NG. LAPORAN PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN
NH. Nama : Yunus Jamaludin
NI. Kelas : 14505241053

NJ.
NL. TA NM.
N NK. EVALUASI
NGGAL TTD

NN. NO. NP. NQ.

NR.
NS.
NT.
NU.
NV.
NW. Dosen Pengampu OD. Mahasiswa
NX. OE.
NY. OF.
NZ. OG.
OA. OH.
OB. OI.

20
OC. Faqih Maarif, M.Eng. OJ. Yunus Jamaludin
OK.

21

Anda mungkin juga menyukai