Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN

UJI TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR ASPAL

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Bahan
Perkerasan di Laboraturium Bahan Bangunan

Mata Kuliah:
Praktikum Bahan Perkerasan

Dosen Pengampu:
Faqih Maarif, M. Eng.,

Disusun Oleh:
Yunus Jamaludin (14505241053)

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, karunia dan
kesempatan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga laporan Praktikum
Bahan Perkerasan dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan dari pembuatan laporan
ini adalah untuk memberikan gambaran dan hasil mengenai pelaksanaan
Praktikum Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal yang dilaksanakan pada
hari selasa, 4 April 2017.
Pada kesempatan ini ijinkanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada
beberapa pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya kepada penulis
dalam segala bentuk yang sangat membantu dalam proses penyelesaian laporan
ini, sehingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, penulis ingin meyampaikan terima kasih kepada:
1. Faqih Maarif, M.Eng., selaku dosen pengampu praktikum Bahan Perkerasan
kami.
2. M. Nuruzzaman, selaku asisten dosen yang selalu mendampingi dan
membimbing penulis selama proses praktikum berlangsung.
3. Kimin Triono, S.Pd., selaku teknisi di laboraturium bahan bangunan.
4. Temanteman satu kelompok yang memberikan bantuannya dan masukannya
dalam pembuatan laporan ini.
Pembuatan laporan Praktikum Bahan Perkerasan ini tentunya masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik
yang bersifat memberi dorongan dan membangun sangat kami harapkan. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi kami mahasiswa khususnya, bagi jurusan Teknik Sipil
dan semua pihak pada umumnya.

Yogyakarta, 7 April 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v
A. Jenis Pengujian ................................................................................. 1
B. Kajian Teori ...................................................................................... 1
C. Alat dan Bahan .................................................................................. 2
D. Langkah Kerja .................................................................................. 6
E. Penyajian Data .................................................................................. 6
F. Pembahasan ....................................................................................... 9
G. Kendala Praktikum ........................................................................... 10
H. Kesimpulan ....................................................................................... 10
I. Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 12
LAMPIRAN .............................................................................................. 13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Angka tolerasi suhu (C) (SNI-06-1991)............................................ 1


Tabel 2. Data pelaksanaan pengujian .............................................................. 7
Tabel 3. Data hasil pengujian ........................................................................... 7
Tabel 3. Suhu (oC) dan waktu (detik) titik nyala dan titik bakar ..................... 8

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Cleveland open cup ................................................................ 2


Gambar 2. Kompor listrik ........................................................................ 2
Gambar 3. Tongkat pemanas .................................................................... 2
Gambar 4. Sentir ...................................................................................... 3
Gambar 5. Penjepit thermometer ............................................................. 3
Gambar 6. Korek api ............................................................................... 3
Gambar 7. Thermometer .......................................................................... 4
Gambar 8. Stopwacth ............................................................................... 4
Gambar 9. Kain lap .................................................................................. 5
Gambar 10. Aspal ....................................................................................... 5
Gambar 11. Minyak tanah .......................................................................... 5
Gambar 12. Grafik hubungan antara suhu (oC) dengan waktu (detik) titik
nyala dan titik bakar ................................................................ 9
Gambar 13. Proses awal pemanasan benda uji ........................................... 13
Gambar 14. Pengujian titik nyala yang dipicu dengan api.......................... 13
Gambar 15. Pengujian titik bakar yang dipicu dengan api ......................... 13

v
A. Jenis Pengujian
Pada kesempatan Praktikum Bahan Perkerasan kali ini, praktikum
yang dilakukan yaitu Praktikum Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal
dengan bahan aspal padat yang disediakan di laboratorium. Praktikum ini
dilakukan di Laboratorium Bahan Perkerasan, Pendidikan Teknik Sipil dan
Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

B. Kajian Teori
Titik nyala adalah temperatur terendah dimana uap benda uji dapat
menyala (nyala biru singkat) apabila dilewatkan api penguji. Temperatur
titik nyala tersebut harus dikoreksi pada tekanan barometer udara 101,3kPa
(760mmHg). Titik bakar yaitu ketika uap benda uji terbakar selama minimum
5detik. Temperatur titik bakar tersebut harus dikoreksi pada tekanan
barometer udara 101,3kPa (760mmHg) (SNI 2433-2011:1).
Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar untuk aspal keras yang berguna
untuk menentukan suhu dimana aspal terlihat menyala singkat di permukaan
aspal (titik nyala), dan suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5
detik. Aspal disiapkan dalam cleveland open cup yang berbentuk cawan dari
kuningan dan diletakan dalam pelat pemanas. Titik nyala dan titik bakar perlu
diketahui untuk memperkirakan temperatur maksimum pemanasan aspal
sehingga aspal tidak terbakar. Pemeriksaan harus dilakukan dalam ruang
gelap sehingga dapat segera diketahui timbulnya nyala pertama (Sukirman,
2007:72).
Bedasarkan SNI-06-2433-1991 (1991:4) angka toleransi suhu pengujian titik
nyala dan titik bakar adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Angka tolerasi suhu (C) (SNI-06-1991)
Titik nyala dan titik Ulangan oleh satu Ulangan oleh beberapa
bakar orang dengan satu alat orang dengan satu alat
Titik nyala 79,4C -
8C 17C
287,7C

Titik bakar >287,7C 8C 14C

1
C. Alat dan Bahan
Dalam praktik ini diperlukan alat dan bahan untuk mempermudah
pelaksanaan praktikum. Alat dan bahan yang perlu digunakan dalam praktik
ini, antara lain:
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
a. Cleveland Open Cup
Cleveland open cup digunakan sebagai wadah aspal pada saat pengujian
titik nyala dan titik bakar.

Gambar 1. Cleveland open cup

b. Kompor Listrik
Kompor listrik digunakan untuk memanaskan aspal yang ada di
cleveland open cup.

Gambar 2. Kompor listrik

c. Tongkat Pemanas
Digunakan sebagai penyala api untuk menguji titik nyala dan titik bakar
aspal.

Gambar 3. Tongkat pemanas

2
d. Sentir
Sentir digunakan sebagai sumber untuk menyalakan api pada tongkat
pemanas.

Gambar 4. Sentir

e. Penjepit Thermometer
Penjepit thermometer ini digunakan untuk menjepit termometer supaya
dapat menggantaung tepat di atas benda uji. Jika termometer dipegang
dengan tangan akan panas karena dengan suhu yang tinggi.

Gambar 5. Penjepit termometer

f. Korek Api
Korek api digunakan sebagai penyala api pada sentir.

Gambar 6. Korek api

3
g. Thermometer
Fungsi thermometer adalah alat untuk mengukur suhu aspal. Syarat-
syarat thermometer (SNI 2456-2011:4):
1) Thermometer harus dikalibrasi dengan maksimum kesalahan skala
tidak melebihi 0,1oC atau dapat juga digunakan pembagian skala
thermometer lain yang sama ketelitiannya dan kepekaannya.
2) Thermometer harus sesuai dengan SNI 19-6421-2000 Spesifikasi
Standar Thermometer.

Gambar 7. Thermometer

h. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk menghitung waktu lamanya benda uji pada
saat mencapai titik nyala dan titik bakar aspal. Selain itu juga
digunakan untuk menghitung waktu setiap kenaikan suhu 5C pada
thermometer.

Gambar 8. Stopwatch

i. Kain Lap
Kain Lap digunakan untuk isolasi panas pada saat mengangakat benda
uji dan sebagai alat pembersih dari tumpahan aspal.

4
Gambar 9. Kain lap

2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum pemanasan aspal adalah sebagai
berikut:
a. Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan Praktikum Bahan Perkerasan, aspal ini
sudah disediakan pada laboratorium.

Gambar 10. Aspal

b. Minyak Tanah
Minyak tanah digunakan untuk membersihkan peralatan dan aspal yang
tercecer.

Gambar 11. Minyak tanah

5
D. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam praktikum pengujian titik nyala dan bakar adalah sebagai
berikut:
1. Berdoa sebelum praktikum dilakukan.
2. Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum disiapkan.
3. Aspal diletakkan di cleveland open cup dan diisi aspal kira-kira 3/4
volumenya.
4. Thermometer ditempatkan di atas benda uji dan tegak lurus terhadap benda
uji dengan bantuan penjepit thermometer.
5. Benda uji dan thermometer diletakkan di atas kompor listrik.
6. Benda uji diukur pada suhu 30C sebagai suhu awal dan pada saat
bersamaan suhu tersebut kemudian stopwatch dihidupkan.
7. Suhu pada thermometer dibaca dan dicatat waktunya pada setiap kenaikan
suhu 5C.
8. Benda uji dicoba titik nyala dan titik bakarnya dengan cara dipancing
dengan nyala api tongkat pemanas pada saat suhu mendekati 300C.
9. Apabila terdapat percikan api pada benda uji maka catat waktu dan suhu
aspal tersebut sebagai titik nyala aspal.
10. Apabila benda uji terlihat terbakar atapun terdapat percikan api lebih dari
5detik maka catat waktu dan suhu aspal tersebut sebagai titik bakar aspal
dan pengujian dihentikan.
11. Alat-alat yang telah digunakan selama praktikum lalu dibersihkan dan
diletakan kembali ke tempat semula.

E. Penyajian Data
Praktikum pengujian titik nyala dan titik bakar aspal kali ini diperoleh
beberapa data yang dihasilkan. Pada praktikum ini dilakukan pengamatan
suhu dan waktu. Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengujian
Pelaksanaan praktikum yaitu sebagai berikut:

6
Tabel 2. Data pelaksanaan pengujian
No. Keterangan
1. Hari,tanggal Senin, 27 Maret 2017
2. Waktu 08.00 WIB
3. Cuaca Cerah

2. Hasil pengujian
Data hasil pengujian sebagai berikut:
Tabel 3. Data hasil pengujian.
No. Suhu () Waktu (detik) Keterangan
1 30 0
2 35 52.5
3 40 160.7
4 45 250.7
5 50 328
6 55 368.2
7 60 385.9
8 65 392.2
9 70 397.3
10 75 400.8
11 80 404.6
12 85 407.1
13 90 408.5
14 95 411.3
15 100 413.5
16 105 415.2
17 110 416.8
18 115 418
19 120 420.5
20 125 422.7
21 130 424.4
22 135 426.9
23 140 429.7
24 145 432.4
25 150 435.8
26 155 439.2
27 160 443.6
28 165 446.3
29 170 448.2
30 175 452.1
31 180 457.4
32 185 464.6
33 190 474.6
34 195 484.6

7
No. Suhu () Waktu (detik) Keterangan
35 200 496
36 205 509.3
37 210 517.4
38 215 533.8
39 220 548.4
40 225 564.4
41 230 571.5
42 235 594.2
43 240 609.2
44 245 626.5
45 250 643.3
46 255 665.6
47 260 683.1
48 265 705.9
49 270 720.9
50 275 745.8
51 280 770
52 285 797.3
53 290 821.6
54 295 850.9
55 300 881.5 Mulai di uji titik nyala
56 305 901.7
57 310 946.3
58 315 973
59 320 1007.5
60 325 1024.9
61 330 1056.1
62 335 1088.1
63 340 1126.5 Titik Nyala
64 345 1162.3 Mulai di uji titik bakar
65 350 1199.2
66 355 1251.4
67 360 1274.8

Berdasarakan Tabel 3, maka didapat data titik nyala dan titik bakar yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4. Suhu () dan waktu (detik) titik nyala dan titik bakar
Keterangan Suhu () Waktu (detik)
Titik nyala 340 1126.5
Titik bakar Tidak diketahui Tidak diketahui

8
F. Pembahasan
Praktikum Bahan Perkerasan yang telah kami lakukan yaitu pengujian titik
nyala dan titik bakar aspal. Aspal yang kami uji yaitu berasal dari sumber
aspal yang disediakan pada laboratorium bahan bangunan.
Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan titik nyala aspal pada
suhu 340C ditandai dengan adanya percikan api pada aspal, sedangkan titik
bakar tidak diketahui karena pada saat pengujian titik bakar tidak terjadi
percikan api lebih dari 5detik atau tanda-tanda lain untuk titik bakar setelah
dipancing menggunakan api dari tongkat pemanas. Titik bakar ini tidak terjadi
kemungkinan karena kesalahan pada saat pengujian seperti:
1. Pada saat memancing titik bakar aspal kurang dekat terhadap benda uji.
2. Kemungkinan titik bakar aspal yang kami uji lebih dari 360C.
3. Pada saat pengujian suhu maksimal termometer sebesar 360C maka
ketika mendekati atau mencapai suhu tersebut pengujian harus dihentikan,
jika tidak maka termometer akan rusak atau pecah karena melewati batas
ukur suhu termometer.
Data hasil pengujian dapat dijabarkan dalam grafik seperti berikut:
400

350

300

250
Suhu ()

200 y = 0.3213x + 3.1804

150

100

50

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300
Waktu (detik)
Gambar 12. Grafik hubungan antara suhu () dengan waktu (detik) titik nyala
dan titik bakar

9
Dari tabel tolerasi suhu menurut SNI 06-2433-1991, dapat diketahui bahwa
suhu titik nyala kurang dari 287,7C dengan tolerasi sebesar 17C dan titik
bakar lebih dari 287,7C dengan tolerasi 14C. Jika menurut SNI 06-2433-
1991 maka aspal kami uji tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan.

G. Kendala Praktikum
Kendala yang dirasa saat kami melakukan praktikum yaitu sebagai berikut:
1. Membaca termometer harus teliti terutama pada saat kenaikan suhu begitu
cepat begitu pula orang yang membaca stopwacth harus kompak bersamaan
dengan orang yang membaca suhu.
2. Membutuhkan konsentrasi yang tinggi pada saat membaca angka pada
termometer dikarenakan asap yang timbul dari aspal.
3. Pada saat pengujian kami bingung sehingga terjadi kesalahan pengukuran
suhu awal, sehingga kami melakukan praktikum lagi.
4. Pada saat praktikum asisten dosen meninggalkan kami cukup lama
sehingga kami sempat kebingungan langkah selanjutnya dari praktikum.
5. Pada saat praktikum tidak menggunakan masker sehingga tercium bau yang
tidak enak dari asap aspal tersebut.

H. Kesimpulan
Dari hasil pengujian titik nyala dan titik bakar aspal yang kami lakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Aspal yang kami uji memiliki suhu titik nyala 340oC dengan durasi waktu
1126.5detik atau 18menit 46.5detik, sedangkan suhu titik bakar tidak
diketahui berdasarkan tanda-tanda yang ada.
2. Berdasarkan SNI 06-2433-1991 maka aspal yang kami uji tidak memenuhi
standar yang telah ditetapkan.
3. Grafik hubungan antara suhu (oC) dengan waktu (detik) titik nyala dan
titik bakar terlihat kenaikan suhu yang tidak menentu, dari awal kenaikan
suhu lambat, mencapai suhu 70oC hingga 280oC terjadi kenaiakn suhu
yang sangat cepat, tetapi stelah mencapai 300oC kenaikan suhu mulai
melambat.

10
I. Saran
Saran-saran untuk pengujian titik nyala dan titik bakar aspal yaitu sebagai
berikut:
1. Perlu adanya kesadaran tentang kebersihan, baik itu kebersihan tempat
praktikum maupun kebersihan alatnya.
2. Agar diperoleh hasil praktikum yang maksimal perlu juga perbaruan alat-
alat yang sudah mulai kurang baik saat digunakan.
3. Ketika melakukan pengujian mahasiswa harus serius dalam melakukan
Iangkah kerja dan perlu teliti dalam mencatat data, agar hasil yang
diperoleh sesuai yang diharapkan.
4. Tidak diperbolehkan bercanda saat praktikum karena aspal dipanaskan
dengan suhu tinggi, jika sampai terkena anggota badan.
5. Benda uji jangan sampai tumpah karena panas akan mudah terbakar
aspalnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, Silvia. (2007). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Nova.

Standar Nasional Indonesia 06-2433-1991 (1991) Metode Pengujian Titik Nyala


dan Titik Bakar dengan Cleveland Open Cup.

Standar Nasional Indonesia 2433-2011 (2011). Cara Uji Titik Nyala dan Titik
Bakar dengan Alat Cleveland Open Cup. Badan Standarisasi Nasional.

Standar Nasional Indonesia 6421-2000 (2000). Spesifikasi Standar Thermometer.


Badan Standarisasi Nasional.

12
LAMPIRAN

Gambar 13. Proses awal pemanasan benda uji

Gambar 14. Pengujian titik nyala dipicu dengan api

Gambar 15. Pengujian titik bakar dipicu degan api

13
LEMBAR KONSULTASI
LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN
PENGUJIAN TITIK NYALA dan TITIK BAKAR ASPAL

Nama : Yunus Jamaludin

NIM : 14505241053

Kelas : 6 B1

Tabel Lembar Konsultasi


No. Tanggal Konsultasi/Keterangan Paraf

Yogyakarta, April 2017


Dosen Pengampu

Faqih Maarif, M.Eng.,

14

Anda mungkin juga menyukai