Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Konstruksi
Jalan di Laboratorium Bahan Bangunan
Mata Kuliah:
Praktikum Konstruksi Jalan
Dosen Pengampu:
Faqih Maarif, A.Md.T.,S.Pd.T., M.Eng.
LAPORAN
Disusun oleh :
Tunggul Pratonggopati (14505241056)
1
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah serta karunianya sehingga Laporan Pengujian Penetrasi
Aspal ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun sebagai tugas terstruktur untuk
Mata Kuliah Praktikum Konstruksi Jalan. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Faqih Maarif, A.Md.T.,S.Pd.T., M.Eng. selaku Dosen Praktikum
Konstruksi Jalan, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Saudara Muhammad Nuruzzaman, S.Pd selaku Asisten Dosen yang
membersamai kami selama praktikum berlangsung.
3. Bapak Kimin Triono, S.Pd. selaku teknisi Laboratorium Bahan Bangunan,
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Yogyakarta.
4. Teman-teman sekelompok yang telah bekerja sama dengan baik dalam
melaksanakan praktikum ini.
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak, agar penulisan laporan
berikutnya dapat lebih sempurna. Penyusun mengharapkan, semoga laporan ini
dapat berguna khususnya bagi diri sendiri dan para pembaca umumnya. Dan tak
lupa penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR iv
A. JENIS PENGUJIAN 1
B. KAJIAN TEORI 2
C. ALAT DAN BAHAN 3
D. LANGKAH KERJA 4
E. PENYAJIAN DATA 5
F. PEMBAHASAN 6
G. KESULITAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM 7
H. KESIMPULAN 8
I. SARAN-SARAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
DAFTAR TABEL
3
Tabel 1. Data Pengamatan 11
DAFTAR GAMBAR
4
A. JENIS PENGUJIAN
Pada minggu ke empat tepatnya hari Selasa, 7 Maret 2017, pengujian
kedua yang dilakukan pada Praktikum Konstruksi Jalan adalah Pengujian
Penetrasi Aspal. Aspal yang digunakan dalam praktikum adalah aspal padat
yang telah dipanaskan pada pengujian pemanasan bahan bitumen di
Laboratorium Konstruksi Jalan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Yogyakarta.
B. KAJIAN TEORI
Menurut SNI 2456 (2011: iii), aspal merupakan bahan utama
pembentuk jalan yang difungsikan sebagai pengikat agregat yang mutu dan
jumlahnya sangat menentukan keberhasilan suatu campuran beraspal.
Penetrasi merupakan salah satu pemeriksaan dalam menentukan mutu aspal
yaitu sifat kekerasannya. Hasil pengujian ini selanjutnya dapat digunakan
dalam hal pengendalian mutu aspal atau tar untuk keperluan pembangunan,
peningkatan atau pemeliharaan jalan.
Selain itu, pengujian ini juga dipengaruhi oleh banyak faktor seperti:
a) Berat beban total; b) Ukuran sudut; c) Kehalusan permukaan jarum; d)
Temperatur; dan e) Waktu. Maka dari itu, pengujian harus dilakukan dengan
teliti dengan memenuhi persyaratan ukuran peralatan, waktu dan beban yang
digunakan dalam pengujian penetrasi. Dalam SNI 2456 (2011: iii), juga diatur
tentang tata cara pengujian penetrasi aspal sebagai pengendalian mutu aspal
agar diperoleh hasil pengujian yang akurat dan valid. Hal ini dimaksudkan
agar pengujian dapat dilakukan secara seragam. Diharapkan SNI ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan praktikum.
Menurut Silvia Sukirman (1999:70), Aspal merupakan hasil produksi
dari bahan-bahan alam, sehingga sifat-sifat aspal harus selalu diperiksa di
laboratorium dan aspal yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan
dapat dipergunakan sebagai bahan pengikat perkerasan lentur. Pemeriksaan
yang dilakukan untuk aspal keras adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan Penetrasi
2. Pemeriksaan titik lembek
3. Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar dengan cleveland open cup
4. Pemeriksaan penurunan berat aspal
5. Kelarutan aspal dalam karbon tetraklorida
6. Daktilitas
7. Berat jenis aspal
8. Vikositas kinematik
Menurut Silvia Sukirman (1999: 71), Tujuan dari pemeriksaan
penetrasi adalah untuk memeriksa tingkat kekerasan aspal. Untuk prosedur
pemeriksaannya mengacu pada PA-0301-76 atau AASHTO T49-80. Langkah-
langkah pokok dalam pengujian ini adalah memasukkan jarum penetrasi
berdiameter 1 mm dengan dibebani seberat 50 gram sehingga diperoleh beban
total 100 gram (berat jarum+beban). Pembebanan dilakukan selama (50,5)
detik pada suhu (255)oC dan besar penetrasi diukur dan dinyatakan dalam
angka dalam kelipatan 0,1 mm.
Gambar 6. Stopwatch
e. Palu
Palu digunakan untuk memecahkan es batu agar dapat letakkan dalam
baskom.
Gambar 7. Palu
f. Baskom
Pada praktikum ini, baskom yang digunakan berjumlah 2 buah yang
semuanya diperuntukkan sebagai wadah air es.
Gambar 8. Baskom
g. Penjepit Cawan
Penjepit ini berbentuk seperti gunting dengan ujung yang menggigit.
Ujung penjepit ini adalah besi dan pengangannya dilapisi dengan
plastik agar tidak merambatkan panas. Dalam praktikum ini, penjepit
ini digunakan untuk menjepit cawan ketika suhu aspal diturunkan
(255)oC. Penjepit digunakan untuk mempermudah memegang cawan
saat dicelupkan ke dalam air es.
Gambar 9. Penjepit Cawan
h. Kain Lap
Dalam praktikum ini, kain lap digunakan untuk membersihkan jarum
dari kotoran yang menempel seperti aspal. Pembersihan tersebut
bertujuan agar jarum tetap bersih ketika praktik sehingga tidak
mempengaruhi penetrasi terhadap aspal.
E. PENYAJIAN DATA
Yang perlu diperhatikan dalam praktikum ini adalah ketelitian dalam
mengoperasikan penetrometer yang disesuaikan secara bersama-sama dengan
pemutaran waktu stopwatch. Maka dari itu, dalam proses praktikum
mahasiswa harus konsentrasi dan fokus. Hasil akhir dari praktikum ini adalah
kedalaman jarum dalam aspal ketika penetrasi selama (50,1) detik. Data
pengujian pemanasan aspal adalah sebagai berikut:
1. Waktu Pengujian
a. Hari/Tanggal : Senin, 06 Maret 2017
b. Waktu : 11.00 sampai dengan 13.30 WIB
c. Cuaca : Berawan
2. Tempat Pengujian
Praktikum dilaksanakan pada hari di ruang Laboratorium Bahan
Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Hasil Pengujian
Praktikum dilakukan dengan cuaca di luar ruangan sukup terik, akan
tetapi cuaca tersebut tidak berpengaruh terhadap suhu di dalam ruang
laboratorium. Oleh karena itu, faktor pengaruh dari cuaca dapat diabaikan
dalam praktikum ini.
Tabel 2. Data Pengamatan
Titik Bacaan ( y ) y - yy ( y - yy )2
1 32 -20,67 427,111
2 53 0,34 0,111
3 73 20,34 413,445
y = 158
0 ( y - yy )2 = 840,67
yy = 52,34
840,67
= 2
= 420,34
Standar Deviasi = varian
= 420,34
= 20,50203
Standar Deviasi
Koefisien Varians = rata-rata x 100%
20,50203
= 52,34 x 100%
= 38,92791%
Tabel 5. Pengujian II
Titik Bacaan ( y ) y - yy ( y - yy )2
3 58 21,834 476,6944
y = 102,5
0 ( y - yy )2 = 760,167
yy = 34,167
760,167
= 2
= 380,083
Standar Deviasi = varian
= 420,34
= 19,49573
Standar Deviasi
Koefisien Varians = rata-rata x 100%
19,49573
= 34,167 x 100%
= 57,06066%
Tabel 6. Pengujian II
Titik Bacaan ( y ) y - yy ( y - yy )2
1 25 -7 49
2 35 3 9
3 36 4 16
y = 96
0 ( y - yy )2 = 74
yy = 32
74
= 2
= 37
Standar Deviasi = varian
= 37
= 6,082763
Standar Deviasi
Koefisien Varians = rata-rata x 100%
6,082763
= 32 x 100%
= 19,00863%
H. KESIMPULAN
I. SARAN-SARAN