1. Pelaksanaan Praktikum
Hari/ Tanggal : Rabu, 14 Juni 2023
Waktu : 08. 00 WIB s.d. Selesai
Tempat : Laboratorium Jalan Raya UMSU
2. Tujuan Percobaan
Menentukan besarnya penetrasi aspal dan klasifikasi penetrasi sesuai
dengan prosedur pengujian.
1. Stabilitas
2. Durabilitas
3. Fleksibilitas
4. Mempunyai tahan terhadap selip
Sumber : SNI 06 – 2456 – 1991
6. Prosedur Percobaan
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Memanaskan aspal sehingga menjadi cair selama ± 30 menit dengan
suhu 90° C.
c. Menuangkan aspal ke dalam cawan sebanyak 3 / 4 bagian.
d. Mendiamkan cawan selama 45 menit hingga mencapai suhu ruang 25°
C.
e. Memasukkan cawan ke dalam waterbath untuk menjaga suhu aspal
tetap.
f. Mengeluarkan cawan dari waterbath lalu melakukan pengujian dengan
alat penetration test.
g. Sebelum pengujian membersihkan dan memeriksa jarum penetrometer
agar tidak kotor.
h. Meletakkan pemberat 50 gram di atas jarum.
i. Meletakkan benda uji di bawah jarum penetrasi. Lalu menurunkan
jarum penetrasi sampai menyentuh permukaan aspal kemudian
menyetel arloji ke angka 0 mm.
j. Menekan tombol jarum penetrometer selama 5 detik dan melepaskan
tombol lalu menurunkan arloji penetrometer untuk mendapatkan nilai
penetrasinya.
k. Penetrasi dilakukan pada posisi tengah, tepi, di antaranya dilakukan
pada benda uji.
l. Mencatat hasil penetrasi untuk benda uji A.
m. Mengulangi percobaan j sampai l untuk menguji benda B dengan
pemberat pada jarum penetrasi diganti menjadi 100 gram.
n. Setelah selesai, membersihkan dan merapikan Kembali alat praktikum.
o. Percobaan selesai.
7. Analisa Data
a. Sebelum TFOT
- Sampel A
51+54 +58
Penetrasi rata – rata :
3
: 54, 3 mm
- Sampel B
45+60+50
Penetrasi rata – rata :
3
: 51, 6 mm
sampel A +sampel B
Rumus :
2
54 , 3+51 ,6
: : 52, 95 mm
2
b. Sesudah TFOT
- Sampel A
74+91+79
Penetrasi rata – rata :
3
: 81, 3 mm
- Sampel B
58+77+84
Penetrasi rata – rata :
3
: 73 mm
sampel A +sampel B
Rumus :
2
81 ,3+73
:
2
: 77, 15 mm
8. Gambar dan Fungsi alat
a. Alat
Gambar Fungsi
1) Penetrometer Berfungsi untuk mengukur
sifat fisik tanah yang
disebabkan karena adanya
tahanan penetrasi tanah.
Gambar Fungsi
1) Aspal Penetrasi 60/ 70 Befungsi sebagai bahan uji
yang digunakan saat praktikum.
9. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
1) Dari percobaan pemeriksaan aspal yang dilakukan, diperoleh nilai rata
– rata dari penetrasi sebelum TFOT pada benda uji A adalah 54, 3mm
dan pada benda uji B adalah 51, 6 mm.
2) Diperoleh nilai penetrasi aspal rata – rata dari pengujian penetrasi
setelah TFOT pada benda uji A adalah 81, 3 mm dan benda uji B
adalah 73 mm.
3) Diperoleh nilai penetrasi rata – rata pada penetrasi sebelum TFOT
adalah52, 95 mm dan setelah TFOT adalah 77, 15 mm
b. Saran
1) Diharapkan agar memperbarui alat – alat praktikum yang telah rusak.
2) Diharapkan agar kelengkapan alat dipersiapkan agar tidak terjadi
kekurangan alat saat praktikum.
3) Diharapkan adanya laboratorium khusus jalan raya.