Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

CIVIL ENGINEERING 20
PRAKTIKUM JALAN

AS – 01
PEMERIKSAAN PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
(SNI- 2456-2011)
1. Tujuan
1.1 Tujuan Praktikum
a. Menjelaskan dengan baik prosedur pemeriksaan penetrasi bahan-bahan bitumen
b. Agar mahasiswa mampu mengoperasikan alat penetration test dengan benar.
c. Menguji penetrasi menggunakan alat penetration test.
d. Menganalisis, melaporkan dan menyimpulkan hasil pengujian penetrasi yang
diujikan.
1.2 Tujuan Pemeriksaan Penetrasi Aspal
1.2.1 Maksud Pemeriksaan
Untuk menguji penetrasi aspal 60/70
1.2.2 Tujuan Pemeriksaan
Untuk memeriksa apakah nilai penetrasi sampel aspal PEN 60/70 memenuhi
Spesifikasi Bina Marga Tahun 2018 revisi 2.
2. Terminologi
• PEN
Singkatan dari Nilai Penetrasi, yang didefinisikan sebagai suatu nilai (dalam 0.1 mm)
yang menyatakan tingkat kekerasan material aspal pada suhu standar, yang diambil dari
pengukuran kedalaman penetrasi jarum standar, dengan beban standar dalam rentang
waktu yang juga standar.
• Stainless Steel
Bahan baja anti karat, yang dipilih sebagai bahan dasar jarum penetrasi. Bahan ini dipilih
untuk menghindari atau paling tidak meminimalisasi terjadinya korosi pada jarum
penetrasi, yang senantiasa terendam air. Hal tersebut terjadi karena korosi pada jarum
penetrasi akan membuat hasil pengujian penetrasi menjadi rancu, karena adanya gesekan
tambahan antara jarum dan material aspal.
• Duplo
Istilah yang menyatakan bahwa sampel yang diuji adalah dua (ganda) dan dipersiapkan,
dibuat dan dijaga pada kondisi yang sama.

KELOMPOK 8 - E
LAPORAN PRAKTIKUM
CIVIL ENGINEERING 20
PRAKTIKUM JALAN

Suhu Ruang
Temperatur ruangan rata-rata, 25C
• Waterbath
Bak perendam/bejana yang memiliki perangkat pengatur suhu yang dapat
mempertahankan suhu dengan ketelitian yang relatif tinggi dan dipergunakan sebagai
tempat menyimpan sampel yang akan diuji.
3. Teori Dasar
Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai dengan
pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun demikian
perilaku/respon material aspal tersebut terhadap suhu pada prinsipnya membentuk suatu
spektrum beragam, tergantung dari komposisi unsur-unsur penyusunnya.
Dari sudut pandang rekayasa (engineering), ragam dari komposisi unsur penyusun aspal
biasanya tidak ditinjau lebih lanjut, untuk menggambarkan karakteristik ragam respon
material aspal tersebut diperkenalkan beberapa parameter, yang salah satunya adalah nilai
PEN (Penetrasi). Nilai ini menggambarkan kekerasan aspal pada suhu standar 25 0C, yang
diambil dari pengukuran kedalaman penetrasi jarum standar, dengan beban standar (50
gr/100 gr), dalam rentang waktu yang juga standar (5 detik).
British Standard (BS) membagi nilai penetrasi tersebut menjadi 10 macam, dengan rentang
nilai PEN 15 s/d 450, sedangkan AASHTO mendefinisikan nilai PEN 40-50 sebagai nilai
PEN untuk material aspal terkeras dan PEN 200-300 untuk material aspal
terlembek/terlembut.
Nilai Penetrasi dinyatakan sebagai rata – rata sekurang – kurangnya 3 pembacaan
dengan ketentuan bahwa hasil – hasil pembacaan tidak melampaui ketentuan di bawah ini :
Tabel 1. Ketentuan Hasil Penetrasi
Hasil Penetrasi (div) 0 – 49 50 – 149 150 - 199 200
Toleransi (div) 2 4 6 8
Sumber: Modul Praktikum Jalan Raya 2021
Apabila perbedaan antara masing - masing pembacaan melebihi toleransi, pemeriksaan harus
di ulang.

KELOMPOK 8 - E
LAPORAN PRAKTIKUM
CIVIL ENGINEERING 20
PRAKTIKUM JALAN

4. Prosedur Praktikum (AASHTO T 49-89: 1990)


4.1 Peralatan yang Digunakan
1) Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik turun tanpa gesekan
dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm.
2) Pemegang jarum seberat (47,5  0,05) gr yang dapat dilepas dengan mudah dari
alat penetrasi.
3) Pemberat sebesar (50  0,05) gr dan (100  0,05) gr masing-masing dipergunakan
untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gr dan 200 gr.
4) Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu 44oC
5) Arloji pembacaan (1 div = 0,1 mm).
6) Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang
rata-rata berukuran sebagai berikut :
Tabel 2. Diameter cawan untuk pengujian penetrasi

Penetrasi (div) Diameter (mm) Kedalaman (mm)

Di bawah 200 55 35
200 sampai 300 70 45

Sumber: Modul Praktikum Jalan Raya 2021


7) Tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi.
8) Cawan untuk merendam benda uji sebelum dilakukan pengujian.
9) Termometer untuk mengukur suhu air rendaman

KELOMPOK 8 - E
LAPORAN PRAKTIKUM
CIVIL ENGINEERING 20
PRAKTIKUM JALAN

Arloji Pembacaan

Pemberat 50 ± 0,05 gram

Gambar 1. Alat Penetrasi


Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya 2022 Kelompok 8-E

Pemegang Jarum

Tempat air untuk benda uji

Gambar 2. Jarum Penetrasi


Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya 2022 Kelompok 8-E

KELOMPOK 8 - E
LAPORAN PRAKTIKUM
CIVIL ENGINEERING 20
PRAKTIKUM JALAN

Gambar 3. Benda uji direndam sebelum pengujian


Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya 2022 Kelompok 8-E

KELOMPOK 8 - E
LAPORAN PRAKTIKUM
CIVIL ENGINEERING 20
PRAKTIKUM JALAN

4.2 Penyiapan Sampel


1) Memanaskan contoh perlahan-lahan serta mengaduk hingga cukup cair untuk dapat
dituangkan. Pemanasan contoh untuk ter tidak lebih dari 60 oC di atas titik lembek,
dan untuk bitumen tidak lebih dari 90oC di atas titik lembek. Waktu pemanasantidak
boleh melebihi 30 menit. Aduklah perlahan-lahan agar udara tidak masuk ke dalam
contoh.
2) Setelah contoh cair merata, kemudian menuangkan ke dalam tempat contoh dengan
menggunakan corong kertas agar penuangan dapat dilakukan dengan lebih aman
dan diamkan hingga dingin. Tinggi contoh dalam tempat tersebut tidak kurang dari
angka penetrasi ditambah 10 mm. Benda uji dibuat dua buah (duplo).
3) Menutup benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruang selama 1
jam sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 jam sampai 2 jam untuk yang
besar.
4.3 Prosedur Pengujian Penetrasi
1) Meletakkan benda uji dalam cawan yang agak besar dan telah diisi dengan air.
Diamkan cawan tersebut selama 1 jam sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan
1,5 jam sampai 2 jam untuk benda uji besar.
2) Memeriksa pemegang jarum agar jarum dapat dipasang dengan baik dan
memastikan jarum tersebut bersih dari kotoran ataupun karat, agar tidak
mempengaruhi pembacaan penetrasi.
3) Meletakkan pemberat 50 gram di atas jarum untuk memperoleh beban sebesar (100
 0,1) gram.
4) Memindahkan benda uji yang telah direndam sebelumnya ke tempat air di bawah
alat penetrasi.
5) Menurunkan jarum perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh permukaan
benda uji. Kemudian mengatur angka nol di arloji penetrometer sehingga jarum
penunjuk berimpit dengannya.
6) Menyalakan mesin penetrasi otomatis yang akan berhenti secara otomatis setelah 5
detik.
7) Setelah mesin berhenti otomatis, pembacaan dilakukan pada arloji untuk dicatat
nilai penetrasinya.

KELOMPOK 8 - E
LAPORAN PRAKTIKUM
CIVIL ENGINEERING 20
PRAKTIKUM JALAN

8) Mengangkat jarum dari pemegang jarum dan mengatur cawan agar dapat
melakukan pengujian selanjutnya pada titik yang tidak sama dengan pengujian
sebelumnya.
9) Melakukan pekerjaan di atas sebanyak 5 kali untuk benda uji yang sama, dengan
ketentuan setiap titik pemeriksaan dan tepi dinding berjarak lebih dari 1 cm.
5. Perhitungan dan Pelaporan
Dari hasil percobaan di Laboratorium diperoleh nilai penetrasi sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengujian Penetrasi di Laboratorium Jalan Raya
Keterangan :
*) Pengamatan yang memenuhi toleransi 4 untuk Penetrasi 50 -149
**) Pengamatan tidak memenuhi spesifikasi aspal PEN 60/70
Penetrasi (div)
No. Pengujian
Sampel I Sampel II

1 63* 64*

2 68* 66*

3 67* 63*

4 69* 65*

5 69* 66*

67,2 64,8
Rata-rata
66
Sumber: Data Hasil Pemeriksaan di Laboratorium Jalan Raya 2022 Kelompok 8-E

KELOMPOK 8 - E
LAPORAN PRAKTIKUM
CIVIL ENGINEERING 20
PRAKTIKUM JALAN

• Nilai rata – rata penetrasi sampel 1 :


𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛 1+𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛 2+𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛 3+𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 4+𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 5
= 5
63+68+67+69+69
=
5
= 67,2 div → masuk spesifikasi aspal PEN 60/70
• Nilai rata – rata penetrasi sampel 2 :
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛 1+𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛 2+𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛 3+𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛 4+𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 5
= 5
64+66+63+65+66
=
5
= 64,8 div → masuk spesifikasi aspal PEN 60/70
• Nilai rata – rata penetrasi untuk sampel 1 dan 2 :
Rata - rata Penetrasi Sampel 1 + Rata - rata Penetrasi Sampel 2
=
2
67+64,75
=
2
= 65,875 div → masuk spesifikasi aspal PEN 60/70

KELOMPOK 8 - E
LAPORAN PRAKTIKUM
CIVIL ENGINEERING 20
PRAKTIKUM JALAN

6. Pembahasan
Dari hasil pengujian terhadap sampel 1, diperoleh 5 pembacaan yang memenuhi
toleransi 4 yaitu 63 div, 68 div,67 div, 69 div,dan 69 div. Pada sampel 2, diperoleh 5
pembacaan nilai penetrasi yang memenuhi toleransi 4 yaitu 64 div, 66 div, 63 div, 65 div,dan 66
div
Adapun nilai rata-rata pembacaan untuk sampel 1 yaitu 67 div dan sampel 2 yaitu 64.75
div serta nilai rata-rata keduanya yaitu 65.875 div memenuhi spesifikasi aspal PEN 60/70
dari Bina Marga Tahun 2018 revisi 2 yaitu 60-70 div.
7. Kesimpulan dan Saran
7.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rata – rata aspal PEN 60/70 sebesar 64.4 div.
Berarti PEN 60/70 memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 revisi 2.
7.2 Saran
Pada saat menurunkan jarum penetrasi, sebaiknya dilakukan secara hati-hati agar
jarum belum menusuk contoh sebelum mesin penetrasi otomatis dinyalakan. Selain itu,
sebaiknya kertas penutup sampel diberikan tanda dengan jarak tertentu minimum 1 cm
untuk posisi jarum akan ditusukkan.

KELOMPOK 8 - E

Anda mungkin juga menyukai