Anda di halaman 1dari 13

[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN

JALAN] KELOMPOK 2

BAB I
PEMERIKSAAN (S-3)
PENETRASI BAHAN BINTUMEN ( ASPAL )
AS - 03
SNI 03 – 2456 - 1991

1. Referensi
1. SNI 03 – 2456 - 1991

2. Maksud dan tujuan


a. Tujuan Umum :
Dapat mengetahui suhu dimana aspal mulai lembek dengan
menggunakan alat ring ball dimana suhu ini akan menjadi acuan dilapangan
atas kemampuan aspal menahan suhu yang terjadi untuk tidak lembek
sehingga dapat mengurangi daya lekat.
b. Tujuan Khusus :
1. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian titik lembek aspal dan
ter
2. Dapat terampil menggunakan peralatan pengujian titik lembek aspal dan
ter dengan baik dan benar
3. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian yang diperoleh
4. Dapat menyimpulkan besarnya suatu titik lembek aspal dan ter yang diuji
berdasarkan standar yang diacu.

3. Dasar Teori
Aspal adalah material termoplastis yang secara bertahap mencair sesuai dengan
pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun
perilaku material aspal tersebut terhadap suhu atau prinsipnya membentuk suatu
spektrum / beragam, tergantung dari komposisi unsur – unsur penyusunnya.

4. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Sabtu / 14 September 2019
Waktu : 12.15-14.30
Tempat : Lab. Perkerasan jalan universitas mercubuana

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

5. Peralatan
1. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik
turun tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1mm

Gambar 5.1. Alat penetrasi

2. Jarum penetrasi terbuat dari stainless steel

Gambar 5.2. Jarum penetrasi

3. Pengukur waktu (Stopwatch)

Gambar 5.3. Stopwactch

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

6. Bahan Uji
1. Bitumen keras

Gambar 6.1. Bitumen keras


2. Cairan Gliserin

Gambar 6.2. Bitumen keras

7. LANGKAH KERJA

1. Oleskan tangan pada cairan gliserin, funginya adalah untuk melumasi


jarum penetrasi..

Gambar 7.1. pelumasan cairan gliserin

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

2. Olesi jarum dengan gliserin

3. Masukan air kedalam bak perendam setinggi 1/3 bak, air dalam bak
berfungsi untuk menjaga suhu bitumen

Gambar 7.2. pelumasan jarum

Gambar 7.3. pengisian air

4. Letakkan benda uji I ( bitumen ) keatas alat penetrasi tepat di bawah


jarum. Periksalah pemegang jarum agar jarum dapat dipasang

dengan baik, serta bersihkan jarum penetrasi dengan cairan gelatin .


Lalu pasangkan pada alat penetrasi tersebut

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

Gambar 7.4. benda uji diatas penetrometer

5. Setting alat kalibrasi hingga di titik 0.

Gambar 7.5. penetrometer kalibrasi 0

6. Lepaskan pemegang jarum dan serentak jalankan stopwatch selama


jangka waktu ± 5 detik.

Gambar 7.6. penetrasi selama 5 detik

7. Kemudian bacalah angka penetrasi yang berhimpit dengan jarum


penunjuk. Catatlah hasil dari penetrasi/penurunan tersebut.

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

8. Lakukan 5 kali percobaan di titik yang berbeda.

PEMERIKSAAN PENETRASI SAMPEL


PADA 25 C 100 GRAM 5
DETIK I II
Titik 1 98 MM 60 MM
Titik 2 14 MM 61 MM
Titik 3 43 MM 36 MM
Titik 4 26 MM 25 MM
Titik 5 36 MM 48 MM

8. PERHITUNGAN

Hasil penetrasi rata-rata dari kedua benda uji :

A 1 + A 2+ A i
Penetrasi= , dalam satuan mm
n

Keterangan :

Ai = Penetrasi benda uji ke i

n = Jumlah benda uji

Sample 1 60+ 61+ 36+2 5+48


Penetrasi=
5
98+14+ 43+26+36
Penetrasi= =43.3 mm
5
Sample 2

PEMERIKSAAN PENETRASI SAMPEL


PADA 25 C 100 GRAM 5
DETIK I II
Titik 1 98 MM 60 MM
Titik 2 14 MM 61 MM
Titik 3 43 MM 36 MM
Titik 4 26 MM 25 MM

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

Titik 5 36 MM 48 MM
RATA-RATA 43.3 MM 46 MM

9. Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang dilakukan, nilai penetrasi aspal rata-rata sample 1 adalah 43.3
mm dan sample 2 adalah 46mm

BAB II
PEMERIKSAAN (S-3)
BERAT JENIS BITUMEN ( ASPAL )
AS - 03
SNI 06 – 2456 - 1991

1. Referensi
1. SNI 06 – 2456 - 1991

2. Maksud dan tujuan


a. Tujuan Umum :
Dapat mengetahui suhu dimana aspal mulai lembek dengan
menggunakan alat ring ball dimana suhu ini akan menjadi acuan dilapangan
atas kemampuan aspal menahan suhu yang terjadi untuk tidak lembek
sehingga dapat mengurangi daya lekat.
b. Tujuan Khusus :
1. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian titik lembek aspal dan
ter
2. Dapat terampil menggunakan peralatan pengujian titik lembek aspal dan
ter dengan baik dan benar
3. Dapat melakukan pencatatan dan analisa data pengujian yang diperoleh
4. Dapat menyimpulkan besarnya suatu titik lembek aspal dan ter yang diuji
berdasarkan standar yang diacu.

3. Dasar Teori
Aspal adalah material termoplastis yang secara bertahap mencair sesuai dengan
pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu. Namun

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

perilaku material aspal tersebut terhadap suhu atau prinsipnya membentuk suatu
spektrum / beragam, tergantung dari komposisi unsur – unsur penyusunnya.

4. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Sabtu / 16 Maret 2019
Waktu : 14.30 – 17.00
Tempat : Lab. Perkerasan jalan universitas mercubuana
.
5. PERALATAN
1. Piknometer

2. Gliserin

Gambar 5.1 piknometer

Gambar 5.2 gliserin

3. Pengungkit

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

Gambar 5.3 pengungkit

4. Timbangan

Gambar 5.4 Timbangan

6. BAHAN UJI
1. Bitumen keras

Gambar 6.1 bitumen keras

2. Air

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

Gambar 6.2 air

7. LANGKAH KERJA
1. Timbang piknometer

2. Isi piknometer dengan air sampai 200 mm

3. Timbang piknometer lagi, lalu buang air yang ada di dalam piknometer

4. Buat bulatan pada sample menyerupai bola

5. Masukan bulatan sample tersebut ke dalam piknometer Lalu timbang

piknometer yang berisi sample tersebut

6. Isi piknomter yang terisi bola-bola dengan air hingga 200 mm piknometer

lalu timbang piknometer kembali

8. DATA LABORATORIUM

1) Berat Piknometer = 102.5 g

2) Berat Piknometer + Aspal = 131.2 g

3) Berat Air + Piknometer = 301 g

4) Berat Piknometer + Aspal + Air = 303.1 g

9. PENGOLAHAN DATA
( w 3−w 1)
Bj =
( w 2−w 1 )−(w 4−w 3)

Dimana :

W1 = Berat Piknometer W2 = Berat Air + Piknometer


PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2
[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

W3 = Berat Piknometer + Aspal W4 = Berat Piknometer + Aspal + Air

Penyelesaian :
( w 3−w 1)
Bj =
( w 2−w 1 )−(w 4−w 3)
(131.2−102.5)
=
( 301−102.5 )−(303.1−131.2)
28.7
=
198.5−171.9
28.7
=
26.6

= 1.07 gr/cm3

10.Kesimpulan

Berdasarkan pengujian sampel bitumen diatas, kita dapat mengetahui

berat jenis bitumen yang kita uji sebesar 1.07 gr/cm3. Dapat kita simpulkan

bahwa sampel bitumen tersebut bagus, karena bersasarkan SNI-06-2448-1991

berat jenisnya sesuai spesifikasi yaitu minimal 1,0 gr/cm 3.

Jenis Pengujian Satua Metode Spesifikasi


n Pengujian Mi Mak

Penetrasi 25°C 700 dari 5 Mm SNI 06-2416- 60 79


detik 1991

Titik Lembek °C SNI 06-2434- 48 58

1991

Daktilitas Cm SNI 06-2432- 100 -

1991

Kelarutan dalam C2HCl3 % ASTM D 2042 90 -

Titik nyala °C SNI 06-2433- 200 -

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2


[LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PERKERASAN
JALAN] KELOMPOK 2

1991

Berat Jenis gr/ml SNI 06-2448- 1,0 -

1991

Ketulangan Berat % SNI 06-2441- - 0,8

1991

Penetrasi setelah TFOT % SNI 06-2456- 54 -

1991

Deftilitas Setelah TFOT Cm SNI 06-2432- 50 -

1991

Titik lembek setelah °C SNI 06-2434- - -


TFOT 1991

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai