Anda di halaman 1dari 6

PENGUJIAN PENETRASI ASPAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Perkerasan Jalan


Yang Dibimbing Oleh
Drs. Boedi Rahardjo, M. Pd., M. T.

KELOMPOK II
ADITYA WIRATAMA (150523602824)
ADY SUCIPTO CAHYO (150523600781)
AGUSTIAN ROSUL ZAM ZAMI (150523607341)
AHMAD KHOLIL (150523605730)
AINUL YAQIN (150523600980)
ANI FATUR ROHMAH (150523605007)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2017
PENGUJIAN PENETRASI ASPAL

A. TUJUAN
1. Mengetahui nilai kekerasan aspal melalui pengujian penetrasi aspal
2. Memahami prosedur pengujian penetrasi aspal

B. DASAR TEORI
Aspal addalah material termoplastis yang mencair apabila di panaskan dan akan
membeku/mengental apabila didinginkan. Namun demikian prinsip material tersebut
terhadap suhu prinsipnya membentuk sautu sprektum/beragam tergantung komposisi
unsur unsur penyusunnya.
Dari sudut pandang rekayasa, ragam dari komposisi unsur aspal biasanya tidak
ditnjau lebih lanjut, untuk menggambarkan karakteristik ragam respon aspal tersebut
diperkenalkan beberapa parameter, salah satunya adalah Pen (penetrasi). Nilai ini
menggambarkan kekerasan asapl pada suhu standar yaitu 25 C , yang diambil dari
pengukur kedalaman penetrasi jarum standar (5 gr/100 gr) dalam rentang waktu standar
(5 detik)
BRITISH standar membagi nialai penetrasi tersebut menjadi 10 macam , dengan
rentang nialai penetrasi 15 s/d 40 , Sedangkan AASTHO mendefinisikan nilai pen 40
50 sebagai nialai pen untuk material sebagai bahan bitumen terlembek/terlunak.
Penetrasi sangat sensitive terhadap suhu, pengukuran di atas suhu kamar
menghasilkan nilai yang berbeda variasi suhu terhadap nilai penetrasi dapat disusun
sedemikian rupa hingga dihasilakan nila grafik antara suhu dan penetrasi. Penetrasi index
dapat ditentukan dari grafik tersebut.
Nilai penetrasi diukur dinyatakan dalam nilai yang merupakan kelipatan 0,1 mm
nilai penetrasi menentukan kekerasan aspal maikin tinggi nilai penetrasi makin lunak aspal
tersebut begitu sebaliknya.
Pembagian kekerasan dan kekenyalan aspal
1. Aspal pen 40/50 : Bila jarum penetrasi benda pada range (40 59)
2. Aspal pen 60/70 : Bila jarum penetrasi benda pada range (60 79)
3. Aspal pen 85/100 : Bila jarum penetrasi benda pada range (85 100)
4. Aspal pen 120/150 : Bila jarum penetrasi benda pada range (120 150)
5. Aspal pen 200/300 : Bila jarum penetrasi benda pada range (200 300)
Aspal yang penetrasinya rendah di guanakan untuk daerah panas dan lalulintas
dengan volume tinggi, sedangkan aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah
bercuaca dingin dan lalu lintas rendah.
Hubungan penetrasi dengan pelaksanaan di lapanagan adalah untuk mengetahui
lokasi konstruksi, jenis konstruksi, suhu perkerasan, iklim dan kepadatan lalu lintas.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat penetrasi
2. Pemberat sebesar 505 gram
3. Jarum penetrasi
4. Stopwatch
5. Cawan diameter 55 mm dengan kapasitas 90 ml
6. Tempat air
7. Aspal
8. Air suling

D. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Ambil aspal secukupnya kemudian panaskan sampai mencair. Aspal diaduk untuk
mencegah pemanasan setempat. Pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit pada suhu
100 C di atas titik lembek.
2. Tuangkan aspal yang sudah mencair ke dalam cawan sebanyak bagian.
3. Dinginkan pada suhu ruangan selama 1 jam.
4. Isi tempat air dengan air secukupnya untuk merendam benda uji.
5. Dinginkan air pada suhu ruangan.
6. Masukkan benda uji kedalam wadah berisi air sampai terendam.
7. Periksa dan pasang jarum pada alat uji penetrasi.
8. Letakkan pemberat 50 gram di atas jarum agar didapat beban seberat 1001 gram.
9. Letakkan benda uji dibawah alat uji penetrasi.
10. Turunkan jarum perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh permukaan
benda uji. Kemudian aturlah angka 0 di arloji penetrometer.
11. Lepaskan pemegang jarum dan serentak jalankan stopwatch selama jangka waktu 5
detik.
12. Bacalah angka penetrasi yang berimpit dengan jarum penunjuk.
13. Angkat pemegang jarum kemudian bersihkan dan siapkan alat penetrasi untuk
pekerjaan berikutnya.
14. Lakukan pekerjaan di atas sebanyak 5 kali.

E. PENGHITUNGAN
Hasil uji merupakan bacaan jarum pada alat uji penetrometer.
F. HASIL
Dari pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut.
No. Pengamatan Benda Uji 1 Benda Uji 2
Pengamatan 1 72 70
Pengamatan 2 67 64
Pengamatan 3 63 60
Pengamatan 4 60 63
Pengamatan 5 65 68
Rata-rata 65,4 65
Nilai Penetrasi 65,2

G. GAMBAR KERJA

No. Keterangan Gambar

1 Memanaskan Aspal

Menuangkan Aspal Yang Sudah


2 Mencair Ke Dalam Cawan Sebanyak
bagian
3 Mengisi Wadah Dengan Air Bersih

Benda Uji Dan Air Didiamkan Pada


4
Suhu Ruangan

Meletakkan Benda Uji Pada Alat Uji


5
Penetrometer
Mengatur Jarum, Pemberat dan
6
Melakukan Pengujian

Melakukan Pembacaan Jarum Hasil


7
Pengujian

H. KESIMPULAN
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan nilai penetrasi aspal yaitu 65,2. Dari nilai
penetrasi tersebut dapat diketahui bahwa aspal yang diuji termasuk dalam jenis Aspal Pen
60/70 dan tergolong jenis aspal keras.

Anda mungkin juga menyukai