Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

MODUL 1
Pemeriksaan
PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
(AASHTO T-49-68)
(ASTM D-5-71)

1. DASAR TEORI
Untuk menggambarkan karakteristik suatu aspal atau bitumen,
diperkenalkan beberapa parameter yang salah satunya adalah angka
penetrasi/PEN. Nilai ini menggambarkan tingkat kekerasan suatu bitumen
dalam suhu standar (25˚C) , yang diambil dari pengukuran kedalaman
penetrasi jarum standar, dengan beban standar (50 sampai dengan 100 gram),
dalam rentang waktu yang juga standar.
Aspal merupakan bahan pengikat agregat yang mutu dan jumlahnya sangat
menentukan keberhasilan suatu campuran beraspal yang merupakan bahan
jalan. Salah satu jenis pengujian dalam menentukan persyaratan mutu aspal
adalah penetrasi aspal yang merupakan sifat rheologi aspal yaitu kekerasan
aspal. Berikut ini adalah pembagian kekerasan dan kekenyalan aspal
berdasarkan angka penetrasi :
a. Aspal penetrasi 40/50 : bila jarum penetrasi benda pada range (40-50).
b. Aspal penetrasi 60/70 : bila jarum penetrasi benda pada range (60-70).
c. Aspal penetrasi 85/100 : bila jarum penetrasi benda pada range (85-
100).
d. Aspal penetrasi 120/150 : bila jarum penetrasi benda pada range (120-
150).
e. Aspal penetrasi 200/300 : bila jarum penetrasi benda pada range (200-
300).
Di Indonesia umumnya dipergunakan aspal semen dengan penetrasi
60/70 dan 85/100. Aspal dengan penetrasi 60/70 biasanya diaplikasikan untuk
kasus jalan dengan volume lalu lintas, sedang atau tinggi dan cocok untuk
daerah dengan cuaca iklim panas.

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 1


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

2. MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras
atau lembek (solid atau semi solid) dengan cara memasukkan jarum penetrasi,
dan beban dengan waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu yang
ditentukan. Hasil pengujian ini selanjutnya dapat digunakan dalam hal
pengendalian mutu aspal atau tar untuk keperluan pembangunan, peningkatan
atau pemeliharaan jalan.

3. PERALATAN
Peralatan praktikum yang digunakan adalah :
1. Cawan
Berfungsi sebagai tempat pengambilan aspal

Gambar 3.1 Cawan

2. Kertas
Berfungsi sebagai penutup aspal yang berada didalam cawan

Gambar 3.2 Kertas


3. Thermometer
Berfungsi untuk pengukuran suhu aspal pada saat dipanaskan

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 2


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

Gambar 3.3 Thermometer

4. Kompor Gas
Berfungsi untuk memanaskan aspal

Gambar 3.4 Kompor Gas

5. Korek Api
Berfungsi untuk menyalakan api

Gambar 3.5 Korek Api


6. Pematik Api
Berfungsi untuk mengatur nyala api

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 3


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

Gambar 3.6 Pematik Api

7. Penjepit
Berfungsi sebagai alat untuk menjepit cawan atau termometer

Gambar 3.7 Penjepit

8. Bak Perendam
Berfungsi untuk mendinginkan suhu aspal supaya menjadi stabil

Gambar 3.8 Bak Perendam

9. Penetrometer
Berfungsi untuk mengukur penetrasi pada aspal yang akan diuji

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 4


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

Gambar 3.9 Penetrometer

10. Stopwatch
Berfungsi untuk mengukur waktu pada saat praktikum

Gambar 1.10 Stopwach

4. BAHAN
Bahan praktikum yang digunakan adalah aspal yang telah dipanaskan
dengan suhu 60º C

Gambar 4.1 Aspal yang telah dipanaskan

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 5


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

5. PROSEDUR PRAKTIKUM
Prosedur percobaan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Siapkan terlebih dahulu bahan dan peralatan yang akan digunakan.
2. Gunakan stopwatch untuk menghitung waktu lamanya aspal dari
mulai dipanaskan hingga selesai.
3. Kemudian panaskan aspal yang berada dalam tangki besar secara
perlahan-lahan kemudian aduk hingga aspal menjadi cair.
4. Setelah aspal sudah mencair dan suhunya sudah mencapai 60 ºC,
tuangkan aspal tersebut ke dalam 3 cawan yang sudah disediakan
sampai cawan tersebut terisi penuh, kemudian tutup cawan dengan
kertas agar tidak terkena debu.
5. Lalu diamkan atau dinginkan ke-tiga cawan tersebut pada suhu ruang
selama ± 1 jam
6. Setelah itu masukkan ke-tiga cawan yang sudah berisikan aspal
tersebut kedalam bak perendam (water bath) hingga suhunya turun dan
sesuai dengan suhu yang telah ditetapkan. Kemudian tunggu dan
nyalakan stopwach hingga bak perendamnya mati sendiri.
7. Kemudian ke-tiga cawan yang berisikan aspal dikeluarkan dari bak
perendam (water bath).
8. Letakkan salah satu sample cawan yang berisikan aspal pada alat
penetrometer dan nyalakan kembali stopwach untuk mengukur waktu
pemeriksaan penetrasi
9. Jarum diturunkan secara perlahan-lahan hingga menyentuh permukaan
aspal. Kemudian angka pada arloji diatur pada posisi 0, sehingga jarum
petunjuk akan berhimpit
10. Setelah itu jarum dilepaskan dan secara bersamaan nyalakan alat
penetrometer
11. Nyalakan power alat penetrasi kemudian tunggu 5 detik lalu bacalah
angka penetrasi yang berimpit dengan jarum.
12. Kemudian lepaskan jarum dari pemegang jarum dan aspal, lakukan
penetrasi tes terhadap aspal yang sama sampai 5 kali pengamatan
dengan titik pemeriksaan yang berbeda.

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 6


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

13. Lakukan kembali langkah-langkah yang sama di atas untuk ke-tiga


sample aspal berikutnya
14. Apabila telah selesai ke-tiga aspal tersebut diuji, maka matikan
stopwatch dan catat data praktikum ke form praktikum
15. Setelah selesai praktikum maka rapihkan dan bereskan kembali
perlatan yang telah digunakan

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 7


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

6. PELAPORAN

LABORATORIUM PERKERASAN JALAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
PEMERIKSAAN PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
Contoh dipanaskan PembacaanWaktu Pembacaan
Pembukaan
Mulai jam : 15.30 WIB suhu oven
Contoh
Selesai jam : 15.35 WIB Temp = - ºC
Didiamkan pada suhu
Mendinginkan ruangan
Contoh Mulai jam : 15.40 WIB
Selesai jam : 16.40 WIB
Mencapai Direndam pada suhu 30ºC Pembacaan
Suhu Mulai jam : 17.05 WIB suhu waterbath
Pemeriksaan Selesai jam : 17.08 WIB Temp = 30 ºC
Penetrasi pada suhu 60ºC Pembacaan
Mulai jam : 17.08 WIB suhu
Pemeriksaan
Selesai jam : 17.35 WIB termometer
Temp = 60 ºC

Data Penetrasi Sampel I sample II sample III


Pengamatan 1 1 2 1
Pengamatan 2 5 1 4
Pengamatan 3 1 1 2
Pengamatan 4 1 1 1
Pengamatan 5 4 1 1

Rata-rata 2,4 1,2 1,8

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 8


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

7. PERHITUNGAN
1+5+1+1+4
a. Penetrasi pada cawan I : = 2,4
5
2+1+1+1+1
b. Penetrasi pada cawan II : = 1,2
5
1+4+2+1+1
c. Penetrasi pada cawan III : = 1,8
5

d. Penetrasi rata-rata :
𝑝𝑒𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐼 +𝑝𝑒𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐼𝐼+𝑝𝑒𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 𝐼𝐼𝐼) (2,4 +1,2+1,8)
=
3 3

= 1,8

8. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan aspal
yang sudah dipanaskan sampai cair dan tidak terdapat gelembung-gelembung
di dalamnya, maka dapat disimpulkan bahwa aspal yang diuji hasil
penetrasinya berada di dalam rentang 0-49 dimana toleransinya 2. Karena
aspal yang diujikan untuk aspal pen 60/70 maka seharusnya aspal nya masuk
ke dalam golongan tersebut. Tetapi dengan adanya faktor suhu dan
terdapatnya gelembung pada benda uji, maka dapat terjadi data yang tidak
sesuai. Dimana aspal yang penetrasinya rendah cocok digunakan untuk
daerah cuaca panas serta bervolume lalu lintas tinggi, sedangkan untuk yang
penetrasinya tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin dan volume lalu
lintasnya rendah.

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 9


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 |

WREDHA MARNALDI ADAM | 2411151131 10

Anda mungkin juga menyukai