Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

2017

MODUL 1
Pemeriksaan
PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
(AASHTO T-49-68)
(ASTM D-5-71)

12.1 DASAR TEORI


Aspal adalah material teimoplastis yang mencair apabila dipanaskan dan
akan membeku atau mengental apabila didinginkan, namun demikian prinsip
material tersebut terhadap suhu prinsipnya membentuk suatu spektrum atau
beragam tergantung komposisi unsur-unsur penyusunnya.
Dari sudut pandang rekayasa, ragam dari komposisi unsur aspal biasanya
tidak ditinjau lebih lanjut. Untuk menggambarkan karakteristik ragam respon
aspal tersebut diperkenalkan beberapa parameter, salah satunya adalah pen
(penetrasi). Nilai ini menggambarkan kekerasan aspal pada suhu standar yaitu 25o,
yang diambil dari pengukuran kedalaman penetrasi jarum standar (5gr/100gr)
dalam rentang waktu standar (5 detik).
British standar membagi nilai penetrasi tersebut menjadi 10 macam,
dengan rentang nilai penetrasi 15 s/d 40, sedangkan AASTHO mendefinisikan
nilai pen 40-50 sebagai nilai pen untuk material sebagai bahan bitumen terlembek
atau terlunak.
Pembagian kekerasan dan kekenyalan aspal :
1. Aspal pen 40/50 : Bila jarum penetrasi benda pada range (40-59).
2. Aspal pen 60/70 : Bila jarum penetrasi benda pada range (60-79).
3. Aspal pen 85/100 : Bila jarum penetrasi benda pada range (85-100).
4. Aspal pen 120/150 : Bila jarum penetrasi benda pada range (120-150).
5. Aspal pen 200/300 : Bila jarum penetrasi benda pada range (200-300).
Aspal yang penetrasinya rendah digunakan untuk daerah panas dan lalu
lintas dengan volume tinggi, sedangkan aspal dengan penetrasi tinggi digunakan
untuk daerah bercuaca dingin dan lalu lintas rendah.

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 1


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

12.2 MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras
atau lembek (solid atau semi solid) dengan memasukkan jarum penetrasi ukuran
tertentu, beban dan waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu.

12.3 PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan penetrasi bahan-
bahan bitumen ini adalah :
1. Alat penetrasi sebagai alat untuk menjalankan penetrasi agar jarum penetrasi
dapat sampai ke benda uji.

Gambar 1.1 Alat Penetrasi

2. Cawan sebagai tempat menyimpan benda uji.

Gambar 1.2 Cawan

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 2


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

3. Bak perendam (Waterbath) sebagai tempat mendinginkan benda uji setelah


dari suhu ruangan.

Gambar 1.3 Waterbath

4. Stopwatch sebagai alat untuk mengukur waktu ketika benda uji didiamkan
pada suhu ruangan dan pada bak perendam.

Gambar 12.4 Stopwatch

5. Timbangan dengan ketelitian 0,1% sebagai alat untuk menimbang


benda ketika dimasukkan ke dalam cawan.

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 3


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

Gambar 1.5 Timbangan dengan ketelitian 0,1 %

6. Thermometer sebagai alat untuk mengecek suhu benda uji.

Gambar 1.6 Termometer

7. Penjepit sebagai alat untuk menjepit cawan.

Gambar 1.7 Penjepit

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 4


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

8. Kompor Gas sebagai alat untuk memanaskan aspal.

Gambar 1.8 Kompor Gas

9. Tabung gas sebagai bahan bakar kompor gas.

Gambar 1.9 Kompor Gas

12.4 BAHAN UJI


Bahan uji yang digunakan dalam praktikum penetrasi bahan-bahan
bitumen ini adalah 3 sampel aspal yang diletakan pada cawan lalu dipanaskan
pada suhu 600, didiamkan dan dimasukan ke dalam waterbath.

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 5


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

Gambar 1.10 Aspal

12.5 PROSEDUR PENGERJAAN


Prosedur pengerjaan yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan
penetrasi bahan-bahan bitumen ini adalah :
1. Panaskan benda uji sampai dengan suhu 60°C. Selagi dipanaskan aduk secara
perlahan-lahan;
2. Tuangkan benda uji ke dalam 3 cawan dengan tiap cawan sebanyak ¾ dari
cawannya;
3. Simpan dan diamkan benda uji dalam suhu ruangan selama 1 jam;
4. Letakkan benda uji dalam bak perendam (waterbath) yang telah berada pada
suhu 25°. Diamkan dalam bak tersebut selama 1 jam;
5. Periksalah pemegang jarum agar dapat dipasang dengan baik;
6. Pindahkan cawan benda uji dari bak perendam ke bawah alat penetrasi;
7. Turunkan jarum penetrasi perlahan-lahan sehingga jarum tersebut hampir
menyentuh permukaan benda uji dengan jarak 0,1 mm dari benda uji;
8. Sebelum di mulai penetrasi, dial penetrasi berada pada angka 0 dan atur
waktunya selama 5 detik;
9. Tekan alat penetrasi sampai terdengar bunyi. Kemudian tunggu sampai
terdengar bunyi lagi;
10. Baca angka penetrasi pada alat penetrasi;

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 6


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

11. Angkat jarum dari pemegang jarum dan siapkan alat penetrasi untuk pekerjaan
berikutnya;
12. Lakukan langkah 1 sampai dengan 11 untuk sampel kedua dan sampel ketiga
pada pengamatan 5 titik berikutnya.

12.6 PELAPORAN

LABORATORIUM PERKERASAN JALAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
LEMBAR PRAKTIKAN
PENGUJIAN PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
Kelompok :4
Tanggal : 27 November 2017
Asisten : Meilani Setia Ningsih
Hasil Penetrasi Bahan-bahan Bitumen
Sampel Pembacaan
Pembukaan Dipanaskan Waktu: Pembacaan Suhu
Sampel Mulai Jam : 11.00 Oven
Selesai Jam : 11.30 Temperature =
Didiamkan Pada
Mendinginkan Suhu Ruangan :
Sampel Mulai Jam : 11.30
Selesai Jam : 14.30
Mencapai Direndam Pada
Suhu Suhu 30⁰C
Pemeriksaan Mulai Jam : 16.00
Selesai Jam : 16.01
Pembacaan Suhu
Penetrasi Pada Water
Bath Temperatur =
Pemeriksaan
Suhu 30⁰C 30°C
Pembacaan Suhu
Mulai Jam : 16.05 Termometer

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 7


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

Selesai Jam : 16.45 Temperatur = 30°C


Penetrasi
pada 250⁰C I II III
100 gr, 5 detik
Pengamatan 1 5 3 2
Pengamatan 2 1 3 3
Pengamatan 3 1 2 1
Pengamatan 4 1 4 1
Pengamatan 5 4 2 1
Rata - Rata 2.4 2.8 1.6

12.7 KESIMPULAN
Benda uji yang digunakan adalah AC pen 60/70 , maka seharusnya hasil
praktikum berada pada rentang tersebut, karena faktor suhu atau terdapat
gelembung pada benda uji maka hasil data yang ada tidak sesuai.
AC pen 60/70 termasuk aspal keras dengan penetrasi antara 60- 79 , aspal
dengan penetrasi rendah digunakan didaerah bercuaca panas dan volume lalu
lintas tinggi, sedangkan aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah
bercuaca dingin dan lalu lintas rendah

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 8


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

LAMPIRAN

Gambar 12.9 Proses pengukuran massa benda uji dengan metode dilepas
Proses pengukuran benda uji kondisi berat isi lepas lalu ratakan dengan
mistar lalu timbang.

Gambar 12.10 Proses memasukkan benda uji dengan metode ditusuk


Proses memasukkan benda uji sebanyak 1/3 tinggi wadah untuk
melakukan pengujian pemadatan dengan metode ditusuk.

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 9


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

Gambar 12.11 Proses penusukan benda uji


Proses penusukan benda uji supaya benda uji mengisi rongga di dalamnya
melakukan tusukan sebanyak 25 kali tusukan, lalu masukan lagi benda uji
sebanyak 1/3 nya sampai lapisan ke 3 kemudian tusuk lagi sebanyak 25 kali
perlapisan.

Gambar 12.12 Proses pemasukan benda uji dengan metode digoyang


Proses pemasukan benda uji sebanyak 1/3 tinggi wadah lakukan pengisian
menjadi 3 lapisan.

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 10


PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN
2017

Gambar 12.13 Proses penggoyangan wadah yang berisi benda uji


Goyangkan wadah sebanyak 25 kali ke arah kanan dan kiri lakukan
kegiatan ini perlapisan tanah.

Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021) 11

Anda mungkin juga menyukai