KELOMPO :2
K
ASISTEN : Ali Ilham
NAMA :
1. Miftah Fajar (2411151011)
2. Ummi Rahmatul Istiqomah (2411151012)
3. Dwi Putri Rahmawati (2411151014)
4. Ibnu Slamet (2411151016)
5. Oggy Yudhistira (2411151017)
6. Erisda Muhammad Rivaldi (2411151018)
7. Vicky Muhammad Farhan (2411151019)
8. Farah Al Fatma Anwar (2411151020)
9. Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
10. Kresna Aditya Putra (2411151022)
11. Firman Trinanda Arifin (2411151024)
2016
MODUL 4
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan berat isi agregat halus, kasar, atau campuran yang didefinisikan sebagai
perbandingan antara berat material kering dengan volume.
B. PERALATAN
1. Wadah silinder 2. Penggaris 50 cm 3. Besi penusuk d=1 &
d=25 & h=30 L=70 cm
C. BAHAN
a. Agregat kasar (kerikil)
b. Agregat halus (pasir)
(a) (b)
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Mengukur tinggi dan diameter wadah.
3. Menimbang dan mencatat berat wadah (W1).
4. Menguji berat isi dan rongga udara dalam agregat dengan menggunakan tiga metode
sebagai berikut:
o Berat isi lepas
a. Mengisi wadah dengan agregat kasar dengan menggunakan skop sampai penuh.
b. Meratakan permukaan agregat kasar dengan menggunakan penggaris agar merata.
c. Menimbang dan mencatat berat wadah yang telah berisi agregat kasar (W2).
d. Menghitung berat agregat kasar tersebut (W3 = W2 – W1).
e. Mengulang kembali langkah a-d untuk bahan uji agregat halus.
o Berat isi tusuk
a. Mengisi wadah dengan agregat kasar menggunakan skop sampai 1/3 tinggi wadah
(10 cm) untuk lapisan pertama.
b. Memadatkan lapisan pertama dengan menggunakan besi penusuk yang ditusukkan
sebanyak 25x secara merata.
c. Menambahkan agregat kasar menggunakan skop sampai mecapai 2/3 tinggi
wadah (20 cm) untuk lapisan kedua.
d. Memadatkan lapisan kedua dengan menggunakan besi penusuk yang ditusukkan
sebanyak 25x secara merata.
e. Pada lapisan ketiga, wadah diisi dengan agregat kasar sampai melebihi volume
wadah.
f. Memadatkan lapisan ketiga dengan menggunakan besi penusuk yang ditusukkan
sebanyak 25x secara merata.
g. Meratakan permukaan agregat kasar yang telah ditusuk menggunakan penggaris
agar merata.
h. Menimbang dan mencatat berat wadah yang telah berisi agregat kasar (W2).
i. Menghitung berat agregat kasar tersebut (W3 = W2 – W1).
j. Mengulang kembali langkah a-i untuk bahan uji agregat halus.
5. Hitung berat volume rata-rata dari agregat kasar dan agregat halus.
E. PERHITUNGAN
Dengan: w
Berat Isi Agregat = kg/m3
v
V = Volume wadah
W= Berat agregat
F. LAPORAN
Table hasil pemeriksaan berat isi agregat.
G. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan tentang pemeriksaan berat volume agregat,
dapat disimpulkan bahwa berat volume dapat dicari dengan menggunakan tiga metode,
yaitu berat isi lepas, berat isi tusuk, dan berat isi ketuk. Dari ketiga metode tersebut
didapatkan bahwa berat isi maksimum akan didapatkan dari metode tusuk karena metode
ini paling efektif dalam memadatkan volume agregat sehingga akan memiliki rongga udara
yang cenderung kecil.