Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 4

PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT

KELOMPO :2
K
ASISTEN : Ali Ilham
NAMA :
1. Miftah Fajar (2411151011)
2. Ummi Rahmatul Istiqomah (2411151012)
3. Dwi Putri Rahmawati (2411151014)
4. Ibnu Slamet (2411151016)
5. Oggy Yudhistira (2411151017)
6. Erisda Muhammad Rivaldi (2411151018)
7. Vicky Muhammad Farhan (2411151019)
8. Farah Al Fatma Anwar (2411151020)
9. Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
10. Kresna Aditya Putra (2411151022)
11. Firman Trinanda Arifin (2411151024)

LABORATORIUM BAHAN KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Jl. Terusan Jenderal Sudirman Po. Box 148 Telp. (022) 6641743 Fax. (022) 6641743
Cimahi
Email: tsunjani@bdg.centrin.net.id

2016
MODUL 4
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan berat isi agregat halus, kasar, atau campuran yang didefinisikan sebagai
perbandingan antara berat material kering dengan volume.

B. PERALATAN
1. Wadah silinder 2. Penggaris 50 cm 3. Besi penusuk d=1 &
d=25 & h=30 L=70 cm

4. Skop kecil 5. Skop besar 6. Timbangan dengan


ε=0,1 kg

C. BAHAN
a. Agregat kasar (kerikil)
b. Agregat halus (pasir)

(a) (b)

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Mengukur tinggi dan diameter wadah.
3. Menimbang dan mencatat berat wadah (W1).
4. Menguji berat isi dan rongga udara dalam agregat dengan menggunakan tiga metode
sebagai berikut:
o Berat isi lepas
a. Mengisi wadah dengan agregat kasar dengan menggunakan skop sampai penuh.
b. Meratakan permukaan agregat kasar dengan menggunakan penggaris agar merata.
c. Menimbang dan mencatat berat wadah yang telah berisi agregat kasar (W2).
d. Menghitung berat agregat kasar tersebut (W3 = W2 – W1).
e. Mengulang kembali langkah a-d untuk bahan uji agregat halus.
o Berat isi tusuk
a. Mengisi wadah dengan agregat kasar menggunakan skop sampai 1/3 tinggi wadah
(10 cm) untuk lapisan pertama.
b. Memadatkan lapisan pertama dengan menggunakan besi penusuk yang ditusukkan
sebanyak 25x secara merata.
c. Menambahkan agregat kasar menggunakan skop sampai mecapai 2/3 tinggi
wadah (20 cm) untuk lapisan kedua.
d. Memadatkan lapisan kedua dengan menggunakan besi penusuk yang ditusukkan
sebanyak 25x secara merata.
e. Pada lapisan ketiga, wadah diisi dengan agregat kasar sampai melebihi volume
wadah.
f. Memadatkan lapisan ketiga dengan menggunakan besi penusuk yang ditusukkan
sebanyak 25x secara merata.
g. Meratakan permukaan agregat kasar yang telah ditusuk menggunakan penggaris
agar merata.
h. Menimbang dan mencatat berat wadah yang telah berisi agregat kasar (W2).
i. Menghitung berat agregat kasar tersebut (W3 = W2 – W1).
j. Mengulang kembali langkah a-i untuk bahan uji agregat halus.

o Berat isi ketuk


a. Mengisi wadah dengan agregat kasar menggunakan skop sampai 1/3 tinggi wadah
(10 cm) untuk lapisan pertama.
b. Memadatkan lapisan pertama dengan cara mengetuk-ngetukkan wadah sebanyak
50x secara merata.
c. Menambakan agregat kasar menggunakan skop sampai mencapai 2/3 tinggi
wadah (20cm) untuk lapisan kedua.
d. Memadatkan lapisan kedua dengan cara mengetuk-ngetukkan wadah sebanyak
50x secara merata.
e. Pada lapisan ketiga, wadah diisi sampai melebihi volume wadah.
f. Memadatkan lapisan ketiga dengan cara mengetuk-ngetukkan wadah sebanyak
50x secara merata.
g. Meratakan permukaan agregat kasar yang telah diketuk menggunakan penggaris
agar merata.
h. Menimbang dan mencatat berat wadah yang telah berisi agregat kasar (W2).
i. Menghitung berat agregat kasar tersebut (W3 = W2 – W1).
j. Mengulang kembali langkah a-i untuk bahan uji agregat halus.

5. Hitung berat volume rata-rata dari agregat kasar dan agregat halus.

E. PERHITUNGAN

Dengan: w
Berat Isi Agregat = kg/m3
v
V = Volume wadah
W= Berat agregat

F. LAPORAN
Table hasil pemeriksaan berat isi agregat.

LABORATORIUM PENGETAHUAN BAHAN KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI (UNJANI)
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT
Kelompok : 2 Tgl. Peraktikum: 11 April 2016
Asisten Lab.: Hendra
Observasi I (Berat Isi Lepas)
AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS
A. Volume wadah = 14,726 ltr = 14,726 ltr
B. Berat wadah = 5,032 kg = 5,032 kg
C. Berat wadah + agregat = 23,916 kg = 22,541 kg
D. Berat agregat (C-B) = 18,884 kg = 17,509 kg
Berat Volume (D/A) = 1,28 kg/ltr = 1,18 kg/ltr
Observasi II (Berat Isi Tusuk)
AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS
A. Volume wadah = 14,726 ltr = 14,726 ltr
B. Berat wadah = 5,032 kg = 5,032 kg
C. Berat wadah + agregat = 25,439 kg = 24,209 kg
D. Berat agregat = 20,407 kg = 19,117 kg
Berat Volume = 1,38 kg/ltr = 1,30 kg/ltr
Observasi III (Berat Isi Ketuk)
AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS
A. Volume wadah = 14,726 ltr = 14,726 ltr
B. Berat wadah = 5,032 kg = 5,032 kg
C. Berat wadah + agregat = 25,254 kg = 23,133 kg
D. Berat agregat = 20,101 kg = 18,101 kg
Berat Volume = 1,37 kg/ltr = 1,23 kg/ltr
BERAT VOLUME RATA- = 1,34 kg/ltr = 1,24 kg/ltr
RATA

G. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan tentang pemeriksaan berat volume agregat,
dapat disimpulkan bahwa berat volume dapat dicari dengan menggunakan tiga metode,
yaitu berat isi lepas, berat isi tusuk, dan berat isi ketuk. Dari ketiga metode tersebut
didapatkan bahwa berat isi maksimum akan didapatkan dari metode tusuk karena metode
ini paling efektif dalam memadatkan volume agregat sehingga akan memiliki rongga udara
yang cenderung kecil.

Anda mungkin juga menyukai