Anda di halaman 1dari 9

BAB V

KADAR AIR

6.1 Dasar Teori

Kadar air didefinisikan sebagai perbandingan antar berat air (Ww)


dengan berat butiran (Ws) dalam tanah tersebut dan dinyatakan dalam
persen. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah
basah yang dikeringkan dalam oven dengan suhu 100C - 110C untuk
waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah
air yang terkandung dalam tanah tersebut.

Perhitungan kadar air dilakukan dengan memasukkan data-data


dari berat contoh tanah basah dan berat contoh tanah kering.

W 2−W 3
x 100 %
w = W 3 −W 1

dengan:

w : kadar air yang dinyatakan dalam persen

W1 : berat cawan

W2 : berat cawan + berat tanah basah

W3 : berat cawan + berat tanah kering

Istilah-istilah yang digunakan untuk hubungan berat :

- Kadar air (moisture content = w), dalam persen


- Berat volume (unit weight = g)
W
γ=
V

Ww
w=
Ws

Dalam system Inggris gw = 62.4 lb/ft3

Dalam SI gw = 9.81 kN/m3

6.2 Tujuan Praktikum


Untuk menentukan nilai berat volume tanah (γ), kadar air (w),
angka pori (e), porositas (n), derajat kejenuhan (Sr). Sehingga dapat
memperkirakan sifat-sifat suatu contoh tanah sebagai bahan hitungan
dalam persoalan yang kita hadapi dalam praktek, misalnya: keras
lembeknya tanah, jenis tanah, dsb.

6.3 Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Silinder Ring
Berfungsi sebagai mencetak tanah yang keluar dari alat extruder.
2. Extruder
Berfungsi sebagai alat mengeluarkan atau mendorong tanah dari
tabung.
3. Neraca Ohaus/ Timbangan dengan Ketelitian 0,1 gram
Berfunsi sebagai alat mengukur massa suatu benda.
4. Jangka sorong
Berfungsi sebagai alat pengukur diameter dan tinggi silinder ring.
5. Oven Pengering
Berfungsi untuk memanaskan atau mengeringkan contoh tanah
6. Kunci Inggris
Berfungsi sebagai alat untuk mengunci extruder.
7. Gergaji Kawat
Berfungsi sebagai alat untuk memotong atau meratakan tanah yang
keluar dari tabung.

8. Penjepit
Berfungsi sebagai alat untuk memasukkan dan mengeluarkan silinder
ring dari oven.
9. Cawan
Berfungsi sebagai alas untuk silinder ring.
10. Desikator
Berfungsi sebagai alat untuk mendinginkan dan menjaga suhu sample
tanah.

6.4 Prosedur Praktikum


1. Timbang dan ukur diameter serta tinggi silinder ring pencetak dalam
keadaan kering dan bersih dengan menggunakan neraca ohaus dan
jangka sorong lalu catat data yang didapatkan.
2. Tempatkan silinder ring di depan tabung contoh tanah, kemudian
sample tanah dikeluarkan dengan extruder dan silinder ring ditahan
sehingga tanah masuk kedalam silinder ring.
3. Permukaan contoh tanah yang berada pada silinder ring diratakan,
dan bagian luar silinder ring dibersihkan dari tahan melekat.
4. Tutup kembali tabung yang berisi sample tanah undisturb dan simpan.
5. Timbang slinder ring yang berisi sample tanah lalu catat data yang
didapatkan, kemudian masukkan ke dalam oven selama 24 jam
dengan temperature 105-110ᵒC.
6. Setelah 24 jam tanah yang sudah mengering dikeluarkan dari oven
dan masukkan ke dalam desikator, kemudian timbang kembali untuk
mendapatkan data tanah kering.
6.5 Data Praktikum

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

KADAR AIR
Lokasi : Lab Mekanika Tanah
Sample No. : 10
Tanggal : Senin, 18 April 2016
Diuji oleh : Kelompok 10
Data Ring
Diameter Ring D cm 6.42
Tinggi Ring T cm 1.77
Luas Ring A cm2 32.32
Volume Ring V cm2 57.21
Data Kadar Air
Berat Ring W1 gr 82.6
Berat Ring + Cawan + Tanah W2 gr 207.23
Berat Cawan W3 gr 14.34
Berat Ring + Cawan + Tanah Kering W4 gr 166.24
Berat Ring + Tanah Kering W5 gr 151.9
Berat Tanah W gr 110.29
Berat Air Ww gr 40.99
Berat Tanah Kering Ws gr 69.3
Specific Gravity Gs   1.384
Kadar Air w % 59.149
Volume Tanah V cm3 57.21
Berat Volume γ gr/cm3 1.928
Angka Pori e   0,143
Porositas n % 12.5
Derajat Kejenuhan Sr % 574,435

Asisten Laboratorium

Reisma Ariesta
6.6 Analisis Data Praktikum
1. Menghitung Berat Volume (γ)
γ = W/V
= 110,29/57,21
= 1,928 gr/cm3
2. Menghitung Kadar Air (w)
w = (Ww/Ws) x 100%
= (40,99/69,3)x100%
= 59,149 %
3. Menghitung Derajat Kejenuhan (Sr)
Vw = Ww/γw
= 40,99/1
= 40,99 cm3
Vv = V – (Ws/(Gs. γw))
= 57,21 – (69,3/(1,384 x 1))
= 7,135 cm3
Sr = (Vw/Vv) x 100%
= (40,99/7,135) x 100%
= 574,435 %
4. Menghitung Angka Pori (e)
e = ((V.Gs. γw)/Ws) - 1
= ((57,21 . 1,384 . 1)/69,3) – 1
= 0,143
5. Menghitung Porositas (n)
n = (e/(e+1)) x 100%
= (0,143/(0,143+1)) x 100%
= 12,5 %

6.7 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan kadar air (w) yaitu
59,149 %, angka pori (e) yaitu 0,143, berat volume (γ) yaitu 1,928 gr/cm3,
porositas (n) yaitu 12,5% dan derajat kejenuhan (Sr) yaitu 574,435%
6.8 Dokumentasi Praktikum
Alat Praktikum

Gambar 6.8.1 Oven Gambar 6.8.2 Neraca Ohaus

Gambar 6.8.3 Kunci Inggris Gambar 6.8.4 Jangka Sorong

Gambar 6.8.5 Silinder Ring Gambar 6.8.6 Cawan


Gambar 6.8.7 Extruder Gambar 6.8.8 Desikator

Gambar 6.8.9 Penjepit Gambar 6.8.10 Gergaji Kawat

Dokumentasi Praktikum

Gambar 6.8.11 Pengukuran Silinder Ring

Silinder Ring diukur diameter dan panjangnya menggunakan jangka


sorong.

Gambar 6.8.12 Penimbangan


Silinder ring dan alas silinder ring ditimbang untuk mengetahui beratnya,
kemudian data dicatat.

Gambar 6.8.13 Pengambilan Sample Tanah

Pengambilan sample tanah dari dalam tabung dengan menggunakan


extruder dan silinder ring.

Gambar 6.8.14 Penimbangan Sample Tanah

Tanah yang telah diambil kemudian ditimbang dan dicatat beratnya.

Gambar 6.8.15 Peng-ovenan Sample

Sample yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam oven


dengan temperature 105 - 110⁰C selama ± 24 jam.
Gambar 6.8.16 Pengambilan Sample

Sample yang berada dalam oven di ambil kemudian ditimbang beratnya.

Anda mungkin juga menyukai