Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT KASAR

A. Tujuan Percobaan

Menentukan berat isi agregat kasar atau campuran yang didefinifikan sebagai

perbandinga antara berat material kering dengan volumenya. Sehingga dari

percobaan yang dilakukan baik dalam kondisi gembur dan padat dapat

diketahui apakah agregat memenuhi standar yang berlaku atau belum.

B. Teori Dasar

Metode SNI 03 – 4804 – 1998 yang mengacu pada ASTM C29 meliputi

penentuan satuan berat dalam kondisi padat atau longgar dan rongga dalam

agregat kasar. Metode uji ini sering digunakan untuk banyak metode dalam

memilih proporsi campuran beton. Berat isi disebut juga sebagai berat satuan

agregat merupakan rasio antara berat agregat dan isi/volume. Berdasarkan

ASTM C 29M-91 bahwa interval berat volume agregat kasar yaitu kisaran

1400 kg/m3 – 1900 kg/m3.

Berat isi atau disebut juga sebagai berat satuan agregat merupakan rasio antara

berat agregat dan isi/volume.Berat volume agregat ditinjau dalam dua keadaan,

yaitu berat volume gembur dan berat volume padat. Berat volume bisa

didapatkan dengan rumus :

1
V= π D2 t (m3)
4

Dan cara untuk mendapatkan berat volume agregat kasar adalah :

Berat benda uji


Berat Volume Agregat = (kg/m3)
Volume wadah baja

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

C. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 kg.

b. Wadah baja

c. Mistar perata.

d. Sedok agregat

e. Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm, yang ujungnya

bulat, terbuat dari baja tahan karat

f. Alat ukur/penggaris

g. Talam besar

h. Ember

i. Saringan No. 1 dan No 4

2. Bahan

a. Agregat kasar

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

D. Prosedur Percobaan

1. Berat Volume Lepas (Kondisi Gembur):

a. Siapkan alat dan bahan

b. Saring benda uji, menggunakan saringan No. 1 dan No 4, ambil

benda uji yang lolos pada saringan No 1 dan tertahan pada saringan

No.200

c. Hitung volume wadah (A)

d. Timbang dan catat berat wadah (B)

e. Kemudian masukkan benda uji dengan hati-hati agar tidak terjadi

pemisahan butir-butir dari ketiggian 5 cm di atas wadah dengan

menggunakan sendok agregat sampai penuh.

f. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.

g. Timbang dan catat berat wadah dengan benda uji (C).

h. Hitunglah berat benda uji (D = C – B).

i. Setelah selesai melakukan praktikum kembalikan alat ke tempat

semula

2. Berat isi agregat ukuran maksimum 25,4 mm (1”) dengan cara

penusukan (padat) :

a. Siapkan alat dan bahan

b. Saring benda uji, menggunakan saringan No. 1 dan No. 4, ambil

benda uji yang lolos pada saringan No. 1 dan tertahan pada saringan

No. 200

c. Hitung volume wadah (A)

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

d. Timbanglah dan catat berat wadah (B)

e. Kemudian masukkan benda uji dalam tiga lapis. Setiap lapis

dipadatkan dengan tongkat pemadat dan ditusuk sebanyak 25 kali

secara merata.

f. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.

g. Timbang dan catat berat wadah serta benda uji (C).

h. Hitunglah berat benda uji (D = C-B).

i. Setelah selesai melakukan praktikum kembalikan alat ke tempat

semula.

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

E. Perhitungan

Diketahui data-data dari hasil percobaan sebagai berikut :


Observasi I (Kondisi padat):
Volume Wadah (A) = 0.003 m3
Berat Wadah (B) = 3,13 kg
Berat Wadah + Benda Uji (C) = 7,84 kg
Berat Benda Uji (D = C–B) = 4,71 kg

Berat Volume
( DA ) =
D
A
4,71
=
0,003
= 1570 kg/m3

Observasi II (Kondisi padat):


Volume Wadah (A) = 0,003 m3
Berat Wadah (B) = 3,13 kg
Berat Wadah + Benda Uji (C) = 7,89 kg
Berat Benda Uji (D = C–B) = 4,76 kg

Berat Volume
( DA ) =
D
A
4,76
=
0,0 0 3
= 1586,67 kg/m3
Berat Volume Rata-rata :
( BeratVolume )I +(BeratVolume ) II
Kondisi Padat =
2
1 570 +1586,67
=
2
= 1578,34 kg/m3

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

Observasi I (Kondisi gembur):


Volume Wadah (A) = 0,003 m3
Berat Wadah (B) = 3,13 kg
Berat Wadah + Benda Uji (C) = 7,52 kg
Berat Benda Uji (C–B) = 4,39 kg

Berat Volume
( DA ) =
D
A
4, 39
=
0,0 0 3
= 1463,33 kg/m3

Observasi II (Kondisi gembur):


Volume Wadah (A) = 0,003 m3
Berat Wadah (B) = 3,13 kg
Berat Wadah + Benda Uji (C) = 7,49 kg
Berat Benda Uji (C–B) = 4,36 kg

Berat Volume
( DA ) =
D
A
4, 36
=
0,0 0 3
= 1453,33 kg/m3
Berat Volume Rata-rata :
( BeratVolume )I +(BeratVolume ) II
Kondisi Gembur =
2
1 463,33 +1 453,33
=
2
= 1458,33 kg/m3

F. Analisis Data dan Pembahasan


Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

1. Analisis Data

Tabel 1. Data Hasil Perhitungan


Observasi I Padat Gembur
A. Volume Wadah 0,003 m3 0,003 m3
B. Berat Wadah 3,13 Kg 3,13 Kg
C. Berat Wadah + Benda Uji 7,84 Kg 7,52 Kg
D. Berat Benda Uji (C – B) 4,71 Kg 4,39 Kg
Berat Volume = ( DA ) 1570 Kg/m3 1463,33 Kg/m3

Observasi II Padat Gembur


A. Volume Wadah 0,003 m3 0,003 m3
B. Berat Wadah 3,13 Kg 3,13 Kg
C. Berat Wadah + Benda Uji 7,89 Kg 7,49 Kg
D. Berat Benda Uji (C – B) 4,76 Kg 4,36 Kg
Berat Volume = ( )
D
A
1586,67 Kg/m3 1453,33 Kg/m3

Berat volume rata-rata

( DA ) + ( DA )
I II
1578,34 Kg/m3 1458,33 Kg/m3

2. Pembahasan :

Berdasarkan ASTM C 29M-91 bahwa interval berat volume agregat

halus yaitu kisaran 1400 kg/m3 – 1900 kg/m3. Sehingga berdasarkan tabel

hasil pengujian diatas nilai untuk berat volume pada kondisi gembur

maupun kondisi padat dapat dinyatakan telah memenuhi syarat.

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

G. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a. Berdasarkan ASTM C 29M-91 Spesifikasi volume agregat memiliki

interval dari 1400 kg/m3 – 1900 kg/m3. Maka berdasarkan hasil

pengujian nilai berat volume rata-rata pada kondisi gembur sebesar

1458,33 kg/m3 dan untuk kondisi padat sebesar 1578,33 kg/m3,

sehingga pada kedua kondisi tersebut dinyatakan telah memenuhi

syarat.

b. Dari data diperoleh nilai berat volume pada kondisi padat jauh lebih

besar dibandingkan pada kondisi gembur, karena pada kondisi padat

rongga udara disela-sela agregat akan terisi lebih penuh

dibandingkan dengan saat kondisi gembur sehingga rongga udara

pada kondisi padat lebih sedikit dari pada kondisi gembur

c. Dari hasil percobaan didapat berat volume padat dan berat volume

gembur agregat halus. Berat volume agregat adalah perbandingan

antara berat agregat dengan volume yang ditempatinya .

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

2. Saran

a. Diharapkan kepada pratikan agar datang tepat waktu

b. Dibutuhkan penambahan alat praktikum agar pelaksanaan pratikum

berjalan lancar.

c. Diharapkan semua pratikan agar mengembalikan alat-alat yang

sudah digunakan pada tempatnya dan menjaga kebersihan

laboratium.

d. Diharapkan kepada semua pratikan supaya mengikuti pratikum

dengan tertib agar pelaksanaan pratikum berjalan dengan lancar.

e. Diharapkan kepada semua pratikan benar-benar mengikuti pratikum

dengan baik agar pengambilan data lebih akurat.

f. Diharapkan semua pratikan untuk bertanya keepada asisten jika ada

yang tidak diketahui.

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

H. Foto Alat dan Bahan

1. Alat

Gambar 1. Saringan 4 & Gambar 2. Wadah Baja


Saringan 200

Gambar 3. Sendok Baja Gambar 4. Ember

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

Gambar 5. Mistar Perata Gambar 6. Alat Ukur


(Mistar)

Gambar 7. Talam Besar Gambar 8. Tongkat Pemadat


diameter 15 mm,
Panjang 60 cm

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

Gambar 9. Timbangan digital


denagn ketelitian 0,01
kg

2. Bahan

Gambar 10. Agregat Halus

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

I. Foto Kegiatan

1. Berat Isi Lepas

Gambar 1. Saring agregat Gambar 2. Menghitung


halus dengan volume wadah
saringan No. 4 &
saringan No. 200

Gambar 3. Menimbang berat Gambar 4. Memasukkan


wadah kosong benda uji
kedalam wadah

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

Gambar 5. Meratakan Gambar 6. Menimbang


permukaan berat wadah
benda uji dengan benda
dengan mistar uji
perata

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

2. Berat Padat

Gambar 1. Saring agregat Gambar 2. Menghitung


halus dengan volume wadah
saringan No. 4 &
saringan No.200

Gambar 3. Menimbang berat Gambar 4. Memasukkan


wadah benda uji pada
wadah dalam 3
lapis

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

Gambar 5. setiap lapis


dipadatkan Gambar 6. Meratakan
dengan tongkat permukaan
pemadat benda uji dengan
sebanyak 25 kali mistar perata

Gambar 7. Menimbang berat


wadah dengan
benda uji

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

J. Foto Kelompok

KELOMPOK II

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok II

Daftar Pustaka

ASTM C – 29 UNIT BERAT & void di AGREGAT

Jonie Tanijaya, 2004. “Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton”.

Universitas Kristen Indonesia Paulus. Makassar.

ASTM C 29M-91 Standar Test Method for Bulk Density (Unit Weight) and

Voits in

Agregat American Society for Testing and Material.

SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk bangunan

Gedung

Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus

Anda mungkin juga menyukai