PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan suatu bangunan konstruksi sipil, pemakaian agregat
sangat diperlukan terutama dalam pelaksanaan konstruksi beton.
Kualitas konstruksi bangunan sipil sangat ditentukan dari bahan yang
digunakan. Kenyataannya masih ada bahan bangunan yang tidak memenuhi
syarat, yang dapat mempengaruhi mutu konstruksi, misalnya konstruksi beton
kurang baik karena agregat kasarnya ada kandungan lumpur yang cukup
tinggi.
Untuk menghasilkan kualitas yang baik diperlukan penelitian tentang
bahan bangunan, sehingga terjadilah konstruksi bangunan yang dapat
dipertangungjawabkan. Agregat kasar dapat didefinisikan agregat yang terdiri
dari butir-butir dengan besar lebih dari 5 mm (keras dan tidak berpori-pori).
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang dapat dirumuskan permasalahannya, sebagai berikut :
1. Berapa berat isi agregat kasar?
2. Berapa berat jenis dan absorbsi agregat kasar?
3. Berapa kadar air agregat kasar?
4. Berapa prosentase analisa saringan agregat kasar?
5. Berapa kadar lumpur dan lempung agregat kasar?
C. Pembatasan Masalah
1. Agregat kasar yang diteliti dianggap berbutir kecil dan agak seragam dari
daerah tertentu, serta dibatasi pada sifat fisik.
2. Hasilnya diharapkan mampu menunjukkan kualitas secara umum dari
sampel.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui berat isi agregat kasar
2. Untuk mengetahui berat jenis dan absorbsi agregat kasar
3. Untuk mengetahui kadar air
4. Untuk mengetahui gradasinya
5. Untuk mengetahui kadar lumpur dan lempung agregat kasar
E. Introduksi Teori
1. Berat isi
Syarat : Berat isi agregat kasar kurang dari 1,6 t/m³.
a) Berat isi lepas
B− A
BI =
V
Dimana :
A = berat container kosong (gram)
B = berat container + agregat (gram)
4. Gradasi Agregat
Jumlah X Y Z -
a) Kehilangan Berat
1000−X
Kehilangan berat = x 100%
1000
b) Modulus Kehalusan
Z−100
Modulus kehalusan/ fineness(FM) =
100
Dimana :
X = jumlah agregat tertahan (gr)
Z = jumlah % komulatif tertahan (%)
F. Metodologi Penelitian
1. Pengujian Berat Isi
a. Tujuan : Untuk mengetahui berat isi agregat kasar dalam kondisi lepas
dan padat.
b. Syarat : Berat isi agregat kasar < 1,6t/m3
c. Alat dan bahan :
Timbangan
Batang pemadat
Kontainer pengukur volume
Meja penggetar
Pasir lapangan kering oven
d. Cara kerja berat isi padat :
1) Kontainer disiapkan, dicari volume (V cm3) dan beratnya (A gr)
2) Kontainer diisi dengan agregat sampai penuh.
3) Kontainer beserta isinya ditimbang (B gram)
B− A
Berat Isi Lepas II =
V
1085,50−184,00
= = 1,46gr/cm3
617,95
BI +BII
Berat Isi Rata-rata =
2
1,320+1,3190
= 2 = 1,32 gr/cm3
Syarat berat isi agregat kasar kurang dari < 1,6 t/m³
Kesimpulan : a. berat isi lepas rata- rata memenuhi syarat.
b. berat isi padat rata – rata memenuhi syarat.
B. Pengujian Berat Jenis dan Absorbsi
A = berat agregat keadaan SSD = 5000 gr
B = berat agregat keadaan SSD dalam air = 3110 gr
C = berat agregat akhir setelah dioven = 4915 gr
C 4915
Berat Bulk = = = 2,60
A−B (5000−3110)
Syarat : > 2,3
Kesimpulan : Memenuhi syarat
A 5000
Berat SSD = = = 2,65
A−B (5000−3110)
Syarat : > 2,3
Kesimpulan : Memenuhi syarat
C 4915
Berat Semu = = = 2,72
C−B ( 4915−3110)
Syarat : > 2,3
Kesimpulan : Memenuhi syarat
A−C
Absorbsi = X 100 %
A
5000−4915
= X 100 % = 1,7 %
5000
Syarat : < 5 %
Kesimpulan : Memenuhi syarat
Berat % komulatif
%
No. Ø Sieve (mm) Tertahan Tertahan Lolos
Tertahan
(gr)
1. 38.10 0 0 0 100
2. 19.50 78,10 7,85 7,85 92,15
3. 9.60 876,70 88,12 95,97 4,03
4. 4.80 40,10 4,03 100 0
5. 2.40 0 0 100 0
6. 1.20 0 0 100 0
7. 0.60 0 0 100 0
8. 0.30 0 0 100 0
9. 0.15 0 0 100 0
10. 0.075 0 0 100 0
11. pan 0 0 100 0
jumlah 994,90 100 903,819 102
903,82−100 %
Modulus Kehalusan = =902,82 %
100 %
(1)−( 2)
KL 2 = x 100 %
(1)
274,50−271,00
= x 100 %=1,28 %
274,50
1,21% +1,28 %
Kadar Lumpur Rata-rata =
2
= 1,244 %
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian agregat kasar di simpulkan :
1. Berat Isi
Syarat : Berat isi agregat kasar < 1,6 t/m³
Dok. Pengambilan dan Pengukuran Berat Benda Uji yang telah dimasukkan
kedalam Loyang, Kontainer, dan Cawan
Dok. Proses Oven Benda Uji dan Hasil Setelah dioven