Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam pelaksanaan suatu bangunan konstruksi sipil, pemakaian agregat
sangat diperlukan terutama dalam pelaksanaan konstruksi beton.
Kualitas konstruksi bangunan sipil sangat ditentukan dari bahan yang
digunakan. Kenyataannya masih ada bahan bangunan yang tidak memenuhi
syarat, yang dapat mempengaruhi mutu konstruksi, misalnya konstruksi beton
kurang baik karena agregat kasarnya ada kandungan lumpur yang cukup
tinggi.
Untuk menghasilkan kualitas yang baik diperlukan penelitian tentang
bahan bangunan, sehingga terjadilah konstruksi bangunan yang dapat
dipertangungjawabkan. Agregat kasar dapat di definisikan agregat yang terdiri
dari butir-butir dengan besar lebih dari 5 mm (keras dan tidak berpori-pori).

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang dapat dirumuskan permasalahannya, sebagai berikut :
1. Berapa berat isi agregat kasar?
2. Berapa berat jenis dan absorbsi agregat kasar?
3. Berapa kadar air agregat kasar?
4. Berapa prosentase analisa saringan agregat kasar?
5. Berapa kadar lumpur dan lempung agregat kasar?

1.3 PEMBATASAN MASALAH


1. Agregat kasar yang diteliti dianggap berbutir kecil dan agak seragam
dari daerah tertentu, serta dibatasi pada sifat fisik.
2. Hasilnya diharapkan mampu menunjukkan kualitas secara umum dari
sample.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui berat isi agregat kasar
2. Untuk mengetahui berat jenis dan absorbsi agregat kasar
3. Untuk mengetahui kadar air
4. Untuk mengetahui gradasinya
5. Untuk mengetahui kadar lumpur dan lempung agregat kasar

1.5 INTRODUKSI TEORI


1. Berat isi
Syarat : Berat isi agregat kasar kurang dari 1,6 t/m³.
a) Berat isi lepas

BI =

Dimana:
A = berat container kosong (gram)
B = berat container + agregat (gram)

V = volume container (cm3)


b). Berat isi padat
berat isi padat = berat isi lepas perbedaannya di B, isi dari
container dipadatkan.

2 .Berat jenis dan absorbsi


Syarat : Berat jenis agregat kasar :> 2,3 dan
Absorbsi (penyerapan) > 5%

 Berat jenis bulk=

 Berat jenis SSD=

 Berat jenis semu=

 Absorbsi= X 100%

Dimana:
A = berat agregat setelah SSD (gr)
B = berat agregat setelah SSD + air (gr)
C = berat agregat akhir setelah dioven (gr)

3. Kadar Air
Syarat:kadar air agregat kasar < 5 %

Prosentase kadar air= X100%

Dimana:
A = berat cawan kosong(gr)
B = berat cawan + agregat basah(gr)
C = berat cawan+agregat kering oven(gr)

4. Gradasi Agregat

Øsieve( Berat AK Prosentase AK % komulatif


mm) tertahan (gram) tertahan(%) tertahan lolos

19,0 A A/Xx100%=K K 100-K

9,5 B B/Xx100%=L K+L=U 100-U

4,8 C C/Xx100%=M U+M=V 100-V

2,4 D D/Xx100%=N V+N=W 100-W

1,2 E E/Xx100%=O W+O=X 100-X

0,6 F F/Xx100%=P X+P=Y 100-Y

0,3 G G/Xx100%=Q Y+Q=Z 100-Z

0,015 H H/Xx100%=R Z+R=AA 100-AA

0,075 I I/Xx100%=S AA+S=AB 100-AB

Pan J J/Xx100%=T AB+T=AC 100-AC

Jumlah X Y Z -

a.) Kehilangan Berat


kehilangan berat = x 100%

b). Modulus Kehalusan

modulus kehalusan/fineness(FM) =

dimana:
X = jumlah agregat tertahan (gr)
Z = jumlah % komulatif tertahan (%)

5. Kadar Lumpur dan Lempung ( silt dan clay )

Prosentase Kadar Silt dan Clay = x 100%

Dimana:
A = berat awal agregat (gr)
B = berat akhiragregat (gr)

1.6 METODOLOGI PENELITIAN


1 Pengujian Berat Isi
a) Tujuan:untuk mengetahui berat isi agregat kasar dalam kondisi
lepas dan padat.
b) Syarat:berat isi agregat kasar < 1,6t/m
c) Alat dan bahan:
 Timbangan
 Batang pemadat
 Kontainer pengukur volume
 Meja penggetar
 Pasir lapangan kering oven
d.) Cara kerja berat isi padat:
1. Kontainer disiapkan, dicari volume (V cm ) dan
beratnya (A gr)
2. Kontainer diisi dengan agregat sampai penuh.
3. Kontainer beserta isinya ditimbang (B gram)
e.) Cara kerja berat isi lepas
1. Kontainer di siapkan, di cari ( V cm ) dan beratnya
( A gr )
2. Kontainer di isi agregat 1/3 bagian kemudian di
tumbuk dengan batang pemadat sebanyak 25 kali.
3. Diisi untuk lapisan kedua dan ketiga dengan
perlakuan sama seperti lapisan pertama.
4. Kontainer digetarkan di atas meja getar selama 5
menit dan diatur sehingga permukaan agregat rata
dengan permukaan kontainer.
5. Kontainer beserta isi di timbang ( B gram ).

2 Pengujian Berat Jenis Dan Absorbsi


a.) Tujuan : untuk mengetahui berat jenis dan prosentase daya
serap agregat kasar terhadap air.
b.) Syarat: berat jenis agregat kasar > 2,3
absorbsi ( penyerapan ) > 5%
c.) Alat dan Bahan:
 Timbangan
 Dunagan tes set
 Saringan
 Oven
 Agregat Kasar
d.) Cara Kerja:
1. Agregat tersaring no 4 di siapkan 5000 gram.
2. Sampel di cuci dan di keringkan dalam oven.
3. Agregat kering didinginkan dalam ruang terbuka
selama 2 jam lalu direndam dalam air 1 jam.
4. Air rendaman dibuang , agregat di tumpahkan di atas
kain lap yang menyerap air. masing – masing di
keringkan dengan lap.
5. Agregat kering permukaan di timbang.
6. Agregat segera di masukkan ke dalam keranjang
dunagan , kemudian di celupkan dalam container
berisi air.
7. Agregat dalam air di timbang.
8. Agregat di keringkan dalam oven lalu di timbang.

3. Pengujian Kadar Air


a.) Tujuan : untuk mengetahui prosentase kadar air yang
terkandung dalam agregat kasar.
b.) Syarat : kadar air agregat kasar < 5%.
c.) Alat dan Bahan:
1) Agregat kasar
2) Timbangan
3) Oven dan Cawan
d.) Cara Kerja:
1) Cawan koong di timbang (A gram).
2) Agregat di masukkan ke cawan, kemudian
ditimbang, (B gram).

3) Di oven selama 24 jam pada suhu 110o C.


4) Agregat kering oven dan cawan di timbang (C
gram).

4. Pengujian Analisa Saring


a.) Tujuan:untuk mengetahui gradasi agregat kasar dari suatu
sample.
b.) Syarat :kehilangan berat<1%.
c.) Alat dan Bahan :
 Mesin pengguncang saringan
 Saringan dan open
 Pan dan tutup
 Agregat kasar dan timbangan
d.) Cara kerja :
1. sampel ditimbang lalu di oven
2. sampel kering dan tiap saringan ditimbang.
3. saringan disusun dalam mesin pengguncang
4. benda uji dimasukan dalam saringan dan ditutup dengan
penjepit.
5. diguncang selama 5 menit
6. sample dan tiap saringan ditimbang
7. dihitung berat agregat tertahan

5. Pengujian kadar Lumpur dan lempung


a.) Tujuan : untuk mengetahui prosentase kandar lumpur dan
lempung
b.) Syarat : kadar lumpur dan lempung agregat kasar < 1%.
c.) Alat dan bahan :
 Saringan no 4.
 Timbangan dan oven.
 Aquadest
d.) Cara kerja :
1. agregat di keringkan dalam oven.
2. agregat kering oven di ayak dengan saringan no 4
dan agergat tertahan ditimbang ( A gr ).
3. agregat di cuci lalu di keringkan dalam oven.
4. agregat kering ditimbang berat bersihnya ( B gr )
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengujian Berat isi


a. Berat isi lepas
 A = Berat kontainer kosong = 183,5 gr dan 183,5 gr
 B = berat kontainer + agregat kasar = 1002 gr dan 950 gr.

 V = volume kontainer = 602.88 cm3

 Berat isi lepas I =

= = 1,36 gr/cm3

 Berat isi lepas II =

= = 1,27gr/cm3

 Berat isi rata-rata =

= = 1,310 gr/cm3

b. Berat isi padat

 A = Berat container kosong = 183,5gr dan 183,5 gr


 B = berat container + agregat kasar = 1117,5 gr dan 1117,9 gr.

 V = voleme container = 602.88 cm3

 Berat isi padat I =

= = 1,55gr/cm3

 Berat isi padat II =

= = 1,56 gr/cm3
 Berat isi rata-rata =

= = 1,56gr/cm3

Syarat berat isi agregat kasar kurang dari < 1,6 t/m³

Hasil : a. berat isi lepas rata-rata = 1,31 gr/cm3

b. berat isi padat rata-rata = 1, 56 gr/cm3


kesimpulan : a. berat isi lepas rata- rata memenuhi syarat.
b. berat isi padat rata - rata memenuhi syarat.

2. Pengujian Berat Jenis dan Absorbsi


 A = berat agregat keadaan SSD = 5000gr
 B = berat agregat keadaan SSD dalam air = 3085Gr
 C = berat agregat akhir setelah di oven = 4900 gr

 Berat jenis bulk = = = 2,55

Syarat : > 2,3


Kesimpulan : Memenuhi syarat.

 Berat jenis SSD = = = 2.61

Syarat : > 2,3


Kesimpulan : Memenuhi syarat.

 Berat jenis semu = = = 2,70

Syarat : > 2,3


Kesimpulan : Memenuhi syarat.

 Absorbsi =

= = 2%

Syarat : < 5 %
Kesimpulan : Memenuhi syarat
3. Pengujian Kadar Air
 Berat cawan kosong = 25,5 gram
 Berat cawan + AK basah = 405,5 gram
 Berat cawan + AK kering = 400 gram
 Hasil kadar air AK= 1,47 %.

Rumus = 405,4 – 400 = 1,47 %


400 – 25,5
Syarat : Kadar air Agregat Kasar < 5%
Kesimpulan : Memenuhi syarat.

4. Pengujian Analisa Butiran

Berat % komulatif
%
No. Ø Sieve (mm) Tertahan Tertahan Lolos
Tertahan
(gr)
1. 38.10 0 0 0 100
2. 19.50 403,5 40,35 40,35 59,65
3. 9.60 549,5 54,95 95,3 4,7
4. 4.80 39,5 3,95 99,25 0,75
5. 2.40 0 0 99,25 0,75
6. 1.20 0 0 99,25 0,75
7. 0.60 0 0 99,25 0,75
8. 0.30 0 0 99,25 0,75
9. 0.15 0 0 99,25 0,75
10. 0.075 1,8 0,18 99,43 0,57
11. pan 5,7 0,57 100 0
jumlah 1000 100 930,58

a. Kehilangan Berat
 Berat awal = 1000 gr ( A )
 Jumlah Berat Tertahan = 930,58 gr ( B )

Kehilangan Berat = x 100% = x 100%

= 6,942 %
b. Modulus Kehalusan

No Uraian Hasil
1. Jumlah % komulatif tertahan 930,58%
2. Modulus Kehalusan 8,3085

Rumus : MK = = = 8,3085

c. Setelah dimasukkan kedalam Kurva Grading Zone Agregat Kasar masuk


dalam Zone I

5. Pengujian Kadar Lumpur dan Lempung

No Uraian Hasil
1. Berat Awal AK 400 gr
2. Berat Akhir AK Kering Oven 392 gr
3. Kadar Lumpur AK 2,0 %

Rumus : KL =

=
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil pengujian agregat kasar di simpulkan :
1. Berat isi
Syarat : Berat isi agregat kasar < 1,6 t/m³

a. Berat isi lepas = 1,310 gr/cm3 (memenuhi syarat)

b. Berat isi padat = 1,56 gr/cm3 (memenuhi syarat)


2. Berat jenis dan absorbsi
Syarat : Berat jenis agregat kasar >2,3
Absorbsi < 5%
Hasil :
o BJ Bulk = 2,55 (memenuhi syarat)
o BJ SSD = 2,61 (memenuhi syarat)
o BJ Semu = 2,70 (memenuhi syarat)
o Absorbsi = 2% (memenuhi syarat)
3. Pengujian kadar air
Syarat : Kadar Air agregat kasar <5%.
Hasil : 1,47 % (memenuhi syarat)
4. Pengujian analisa saring
Syarat : kehilangan berat < 1%
Hasil :
 Kehilangan berat = 0,00% (memenuhi syarat)
 Modulus kehalusan = 8,3058
 Agregat kasar masuk dalam Grading Zone I
5. Pengujian kadar lumpur dan lempung
Syarat : kadar Lumpur dan lempung < 1%
Hasil : 2,0 % (Tidak memenuhi syarat)
2. Saran-saran :
Dari hasil penelitian di simpulkan, agregat kasar yang di uji memenuhi
syarat sebagai bahan bangunan.

Anda mungkin juga menyukai