Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN (ABSORPSI)

• AGREGAT HALUS
A. TUJUAN
Untuk menentukan berat jenis agregat dalam keadaan jenuh air kering
permukaan (SSD) serta dapat mengetahui persentase berat air yang dapat
diserap oleh agregat halus yang dihitung terhadap berat keringnya.

B. DASAR TEORI

Berat jenis kering (Bulk Spesific Gravity) adalah perbandingan antara


berat agregat kering dan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu. Berat isi permukaan kering (SSD) yaitu
perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dengan berat isi
suling yang beratnya sama dengan berat agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu tertentu.
Penyerapan adalah persentase berat air yang diserap pori-pori
terhadap berat agregat kering, besar penyerapan ini tergantung porositas yaitu
berupa volume pori-pori yang dapat menyerap air. Adapun berat jenis yang
disyaratkan untuk agregat halus yaitu 1,6 – 3,2 dan penyerapan 0,2 – 2,0%
berdasarkan ASTM C128.
Rumus : 𝐵𝐾
𝐵+𝐵𝐾−𝐵𝑡
Berat Jenis Semu =
𝐵𝐾
Berat Jenis curah =
=𝐵𝑆+𝐵−𝐵𝑡
500
Berat Jenis kering permukaan jenuh (SSD) = 𝐵𝑆+𝐵−𝐵𝑡
=500−𝐵𝐾
Penyerapan = 𝑥 100%
𝐵𝐾
=
Keterangan :
=
BK = Berat Kering (gr)
500 = Berat jenis permukaan jenuh (SSD) (gr)
B = Berat Piknometer + Air (gr)
Bt = Berat Piknometer + Air + Sampel (gr)

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Talam
b. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
c. Piknometer
d. Oven
e. Kerucut terpancung, diameter atas (40±3) mm, diameter bawah (90±3)
mm dan tinggi (75±3) mm, terbuat dari logam dengan tebal minimum
0.8 mm
f. Penumbuk dengan penampang rata, berat (3400± 15) gr, diameter
permukaan penumbuk (25±3) mm
g. Saringan No. 4 (4,75 mm)
h. Bejana tempat air.
i. Stopwatch
j. Sekop dan corong

2. Bahan
a. Agregat halus (pasir) sebanyak 1,5 kg yang lewat saringan No. 4 (4,75
mm) yang telahdirendam selama ±24 jam dan dibuat dalam keadaan
jenuh kering permukaan (SSD)
b. Air

D. LANGKAH KERJA
➢ Penentuan SSD agregat halus
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Benda uji yang telah direndam ±24 jam dimasukkan ke dalam kerucut
terpancung dalam 3 (tiga) lapisan, yang masing-masing lapisan
ditumbuk sebanyak 8 (delapan) kali, ditambah 1 (satu) kali
penumbukan untuk bagian atasnya (seluruhnya 25 kali tumbukan).
3. Mengangkat cetakan terpancung secara perlahan-lahan.

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Catatan:
sebelum diangkat, cetakan kerucut terpancung harus dibersihkan dari
butiran agregat yang berada diluar cetakan.
4. Memeriksa bentuk agregat hasil percetakan setelah kerucut
terpancung harus diangkat, bentuk agregat umumnya ada 3 tipe, yang
masing-masing menyatakan \ keadaan kandungan air dari agregat
tersebut, yaitu keadaan kering, keadaan basah, dan keadaan SSD.
Catatan:
• Jika keadaan agregat kering maka agregat perlu ditambah air.
• Jika agregat dalam keadaan basah, maka agregat perlu dikeringkan
terlebih dahulu di suhu ruangan (diudara).
5. Untuk mengetahui agregat halus telah SSD dapat dilihat dari hasil
cetakan kerucut terpancung, jika hasil cetakannya agak longsur atau
retak (tidak membentuk kerucut dan tidak menggumpal) berarti benda
uji tersebut telah SSD.

➢ Penentuan berat jenis dan penyerapan air


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menimbang piknometer kosong
3. Menimbang agregat dalam keadaan SSD tersebut sebanyak 500 gram
4. Masukkan semua benda uji yang telah ditimbang ke dalam piknometer
5. Masukkan air ke dalam piknometer yang telah diisi benda uji pada
batas yang telah ditentukan atau diisi sampai penuh, dan usahakan
agar tidak terlihat gelembung udara di dalamnya.
6. Menimbang piknometer berisi air dan benda uji untuk mendapatkan
nilai W1
7. Mengeluarkan benda uji ke dalam talam hingga bersih
8. Membuang air yang berada didalam talam semaksimal mungkin
9. Mengeringkan benda uji dalam oven ±24 jam, sampai berat tetap
10. Jika sudah kering dan berat tetap maka dinginkan, kemudian
menimbang untuk mendapatkan nilai W2

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

11. Mengisi piknometer dengan air sampai tanda batas yang telah
ditentukan, lalu timbang beratnya untuk mendapatkan nilai (W2)
12. Melakukan pengujian dengan 2 sampel untuk mengambil rata-ratanya

E. DATA DAN PERHITUNGAN


1. Data
Lokasi : Laboratorium Pengujian Bahan
Dikerjakan Oleh : Kelompok III dan IV
Tabel 1.1 Hasil perhitungan pengujian berat jenis agregat halus
Sampel
Uraian Rata- rata
I II
Berat piknometer (gr) 170,68 165,63 168,15
Berat benda uji kering permukaan jenuh SSD (gr) 500 500 500

Berat benda uji kering oven Bk (gr) 471,86 476,81 474,33

Berat piknometer diisi air (25°C) B (gr) 656,76 661,71 659,23

Berat piknometer+ air (25°C) + benda uji (SSD)


972,57 967,52 970,04
Bt (gr)
Berat jenis curah = 𝐵𝐾
(𝐵+500−𝐵𝑡)
2,56 2,45 2,50

Berat jenis kering permukaan jenuh = 500


(𝐵+500−𝐵𝑡)
2,71 2,57 2,64
=
Berat jenis semu = 𝐵𝐾
(𝐵+𝐵𝐾−𝐵𝑡)
3,02 2,78 2,9
=
Penyerapan = 500−𝐵𝐾
𝑋 100% 5,96% 4,86% 5,41%
𝐵𝐾
=

2. Perhitungan=
Sampel I 𝐵𝐾
Berat jenis curah = (𝐵+500−𝐵𝑡)

471,86
=
(656,76+500−972,57)
=
= 2,56
=

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Berat jenis kering permukaan jenuh = 500


(𝐵+500−𝐵𝑡)
= 500
(656,76+500−972,57)
=
= 2,71

𝐵𝐾
Berat jenis semu = = (𝐵+𝐵𝐾−𝐵𝑡)

471,86
=
= (656,76+471,86−972,57)
= 3,02
=
500−𝐵𝐾
Penyerapan = 𝑋 100%
𝐵𝐾
500−471,86
= 𝑋 100%
471,86
=
= 5,96%
=

F. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang dilakukan dan menganalisa data yang ada, maka
didapatkan :
1. Berat jenis curah = 2,56
2. Berat jenis kering permukaan jenuh = 2,71
3. Berat jenis semu = 3,02
4. Penyerapan = 5,96%
Sehingga berat jenis SSD memenuhi syarat yaitu 1,6 – 3,2 dan penyerapan
TIDAK memenuhi syarat yaitu 0,2 – 2% berdasarkan ASTM C128. Sehingga
material ini tidak layak dalam konstruksi.

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

G. DOKUMENTASI

Gambar 1.1.1 Gambar 1.1.21.1.2


Gambar
Menimbang piknometer Memasukkanbenda
Memasukkan bendauji
ujike
ke dalam piknometer
picnometer

Gambar 1.1.3 Gambar 1.1.4


Mengeluarkan benda uji Penghamparan benda uji
dari piknometer hingga SSD

Gambar 1.1.5 Gambar 1.1.6


Menumbuk benda uji Hasil benda uji yang SSD

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

• AGREGAT KASAR
A. TUJUAN
Untuk menentukan berat jenis agregat dalam keadaan jenuh air kering
permukaan (SSD) serta dapat mengetahui persentase berat air yang dapat
diserap oleh agregat kasar yang dihitung terhadap berat keringnya.
B. DASAR TEORI
Berat jenis kering (bulk specific gravity) adalah perbandingan antara
berat agregat kering dan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu. Berat isi permukaan (SSD) yaitu
perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dengan berat isi
suling yang beratnya sama dengan berat agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu 25ºC.

Penyerapan adalah persentase berat air yang diserap pori-pori


terhadap berat agregat kering, besar penyerapan ini tergantung porositas
yaitu berupa volume pori-pori yang dapat menyerap air. Adapun berat jenis
yang disyaratkan untuk agregat kasar yaitu 1,6 – 3,2 dan penyerapan 0,2 –
4,6% berdasarkan ASTM C127.
Rumus :
𝐵𝑘
Berat jenis kering oven = (𝐵𝑗−𝐵𝑎)
𝐵𝑗
Berat jenis kering permukaan jenuh = (𝐵𝑗−𝐵𝑎)
= 𝐵𝑘
Berat jenis semu = (𝐵𝑘−𝐵𝑎)
=
Penyerapan = (𝐵𝑗−𝐵𝑘)
x 100%
𝐵𝑘
=
Keterangan :
Bk = Berat benda uji kering oven (gr) =
Bj = Berat benda uji kering permukaan jenuh (gr)
Ba = Berat benda uji kering permukaan jenuh di dalam air (gr)

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
b. Talam
c. Oven
d. Keranjang
e. Kain penyerap
f. Sekop
g. Ember
h. Wadah yang cukup berat untuk menimbang benda uji dalam air
2. Bahan
a. Agregat kasar (kerikil) sebanyak 2kg yang telah direndam selama ±24 jam
dan dibuat dalam keadaan jenuh kering permukaan (SSD)
b. Air

D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mencuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan lain
yang melekatpada permukaan benda uji
3. Merendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama ± 24 jam
4. Mengeluarkan benda uji dari dalam air, lap dengan kain penyerap
sampai selaput pada permukaan agregat hilang (agregat ini
dinyatakan dalam kondisi jenuh permukaan kering SSD)
5. Menimbang berat benda uji di dalam air (W1)
6. Membersihkan bejana dari benda uji dan masukkan ke dalam talam
7. Mengoven benda uji selama ± 24 jam hingga berat kering tetap
8. Menimbang berat agregat kering (W2)
9. Melakukan pengujian dengan menggunakan dua sampel
untuk mengambil rata-ratanya

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

E. DATA DAN PERHITUNGAN


1. Data
Lokasi : Laboratorium Pengujian Bahan
Dikerjakan Oleh : Kelompok III dan IV
Tabel 1.1 Hasil perhitungan pengujian berat jenis agregat kasar

Sampel
Uraian Rata- rata
I II
Berat benda uji kering oven, Bk (gr)
Berat benda uji kering permukaan jenuh, Bj (gr)

Berat benda uji dalam air, Ba (gr)

Berat jenis curah = 𝐵𝑘


(𝐵𝑗−𝐵𝑎)

Berat jenis kering permukaan jenuh = 𝐵𝑗


= (𝐵𝑗−𝐵𝑎)

Berat jenis semu = 𝐵𝑘


(𝐵𝑘−𝐵𝑎) =
Penyerapan = (𝐵𝑗−𝐵𝑘)
x 100%
𝐵𝑘
=

=
2. Perhitungan :
Sampel I
Berat jenis curah =

Berat jenis kering permukaan jenuh =

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Berat jenis semu =

=
Penyerapan =
=

F. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang dilakukan dan menganalisa data yang ada,
maka didapatkan :

1. Berat jenis curah = 2,49


2. Berat jenis kering permukaan jenuh = 2,58
3. Berat jenis semu = 2,72
4. Penyerapan = 3,4%

Berat jenis SSD memenuhi syarat yakni 1,6 – 3,2 menurut ASTM C127.
Dan untuk penyerapan yang disyaratkan 0,2 – 4,6%, sehingga dari hasil
pengujian memenuhi syarat karena nilai yang diperoleh adalah 3,4%
Agregat ini memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga layak
digunakan dalamcampuran beton.

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Bahan
Politeknik Negeri Ujung Pandang

G. DOKUMENTASI

Gambar 1.2.2 Gambar 1.2.3


Gambar 1.2.1 Merendambenda uji Melap benda uji hingga SSD
Menyuci benda uji

Gambar 1.2.4 Gambar 1.2.5 Gambar 1.2.6


Menimbang benda uji Mengoven benda uji Menimbang benda
di dalam air (W1) uji yang telah dioven (W2)

Kelompok 3
Kelas 2A D4 Perancangan Bangunan Gedung

Anda mungkin juga menyukai