Anda di halaman 1dari 7

PEMERIKSAAN

BERAT ISI AGREGAT


(SNI 03-4804-1998)

1. Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memeriksa berat isi agregat kasar dan halus serta
berat isi campuran. Berat isi adalah perbandingan antara berat material kering dengan
volumenya.

2. Teori Dasar
Berat isi atau biasa disebut berat jenis massa adalah berat dari suatu bahan ketika berada
dalam suatu wadah untuk diisikan atau dipadatkan pada kondisi tertentu yang biasanya
dinyatakan dalam satuan kg/m³.
Berat isi dari suatu agregat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jumlah air yang
dikandungnya dan besarnya pemadatan yang dilakukan sewaktu mengisi agregat ke wadah
dalam cetakan. Pengujian yang dilakukan di laboratorium ditunjukkan untuk
membandingkan sifat agregat yang berbeda dan umumnya tidaklah tepat untuk mengubah
proporsi volume di lapangan. Oleh karena itu dikenal adanya berat lepas atau yang
dipadatkan dengan tongkat atau dengan cara lain tiap m³, tergantung pada cara mengisi
kotak wadah dengan agregat kering.
Bila mana agregat ditimbun dan berisi sejumlah bahan yang dapat diterima di bawah
suatu saringan 5 mm, maka tidak hanya perlu untuk mendapatkan berat kering per m³ tetapi
juga untuk mengadakan pengujian pengembangan isi berat per m³ pasir dengan pemberatnya
kurang dari berat keringnya sampai pada harga minimum yang berkadar air tertentu, dan
kemudian bertambah kembali sampai bahan menjadi jenuh air.

3. Peralatan
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 % dari berat contoh
b. Talam dalam kapasitas yang cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat.
c. Tongkat pemadat dengan diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan ujung yang bulat,
sebaiknya dibuat dari baja yang tahan karat.

JHONNY TANDUK ALLO SELENG


18.1.05.2.1.011 Berat Isi Agregat A.06.1
d. Mistar perata (straight edge)
e. Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder dengan alat pemegang yang berkapasitas
sebagai berikut :

Gambar A-06.1 : Timbangan dan Mold

Gambar A-06.2 : Cawan

Gambar A-06.3 : Palu - Palu Karet, Sendok Agregat dan Tongkat Pemadat

JHONNY TANDUK ALLO SELENG


18.1.05.2.1.011 Berat Isi Agregat A.06.2
Tabel Kapasitas Penakar Untuk Berbagai Ukuran Agregat

No Kapasitas Diameter Tinggi Tebal Wadah Ukuran Butir


Sisi
. (liter) (mm) (mm) Minimum Dasar Maks. (mm)

1. 2,832 152,4 ± 2,5 154,9 ± 2,5 5,08 2,52 12,7


2. 4,979 185 ± 2,5 180 ± 2,5 5,08 2,52 20,1
3. 9,435 203,2 ± 2,5 292,1 ± 2,5 5,08 2,52 25,4
4. 14,158 254,0 ± 2,5 279,4 ± 2,5 5,08 3,00 38,1
5. 28,316 355,5 ± 2,5 284,4 ± 2,5 5,08 3,00 101,6
Catatan : Yang digunakan dalam pengujian ini No. 1 dan No. 2

4. Benda Uji
Masukkan agregat ke dalam talam sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas wadah
sesuai dengan daftar No. 1 kekeringan dalam oven dengan suhu (110  5) ºC hingga
beratnya tetap dan digunakan sebagai benda uji.

5. Cara Melakukan
a. Berat isi lepas
1) Menimbang dan mencatat berat wadah (W1)
2) Memasukkan benda uji dengan hati - hati agar tidak terjadi pemisahan menjadi
butir - butir dari ketinggian maksimum 5 cm diatas wadah dengan menggunakan
sendok atau sekop sampai penuh.
3) Meratakan benda uji dengan menggunakan pisau perata
4) Menimbang dan mencatat berat wadah dan benda uji (W2)
5) Menghitung berat benda uji (W3 = W2 – W1)

b. Berat isi padat agregat ukuran butir maksimum 38,1 mm (1 ½’’)


Cara penumbukan (ukuran butir maksimum 38,1 mm ≈ 1 ½’’)
1) Menimbang dan mencatat berat (W1)
2) Mengisi benda uji dalam wadah dalam tiga lapisan yang sama tebal, tiap lapis
dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata, tiap
tusukan tersebut harus masuk hingga kedasar tiap-tiap lapisan.

JHONNY TANDUK ALLO SELENG


18.1.05.2.1.011 Berat Isi Agregat A.06.3
3) Meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan pisau perata
4) Menimbang dan mencatat berat wadah dan benda uji (W2)
5) Menghitung berat benda uji

c. Berat isi padat agregat


Cara penggoyangan (ukuran butir 38,1 mm ≈ 1 ½’’ - 101,6 mm ≈ 4’’)
1) Menimbang dan mencatat berat wadah (W1)
2) Mengisi wadah dengan benda uji dalam tiga lapisan dengan sama tebal
3) Memadatkan dengan setiap lapisan dengan menggoyang - goyang wadah seperti
berikut :
a) Menempatkan wadah ditempat yang kokoh dan tidak bergoyang angkatlah
salah satu sisinya setinggi 5 cm dan lepaskan
b) Mengulangi hal ini dengan cara yang sama pada sisi sebanyak 25 kali untuk
setiap sisi.
c) Meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata
d) Menimbang dan mencatat berat wadah beserta benda uji (W2)
e) Menghitung dan mencatat berat wadah beserta benda uji (W3 = W2 – W1)

6. Perhitungan
a. Agregat Halus (Sampel I)
W
Berat isi = V (gr/cm3)
Dimana : V = isi wadah (cm3)
= ¼ · π · d2 · t
= ¼ · π · (15,3)2 · 16,5 = 3033,588 cm3
Keterangan :
d = Diameter Mold = 15,3 cm
t = Tinggi Mold = 16,5 cm

1) Contoh Perhitungan Berat Isi Lepas


Diketahui data – data sebagai berikut :
Berat Mold (W1) = 2770 gram

JHONNY TANDUK ALLO SELENG


18.1.05.2.1.011 Berat Isi Agregat A.06.4
Berat Mold + Benda Uji (W2) = 7440 gram
Berat Benda Uji (W3) = W2 – W1 = 4670 gram
Volume Mold (V) = 3033,588 cm3
Sehingga :
W
4670
V
3033,588
Berat Isi Sampel = = = 1,54 gr/cm3

2) Contoh Perhitungan Berat Isi Padat


Diketahui data – data sebagai berikut :
Berat Mold (W1) = 2770 gram
Berat Mold+ Benda Uji (W2) = 8189 gram
Berat Benda Uji (W3) = W2 – W1 = 5419 gram
Volume Mold (V) = 3033,588 cm3
Sehingga :
W
5419
V
3033,588
Berat Isi Sampel = = = 1,79 gr/cm3

b. Agregat Kasar (Sampel I)


W
Berat isi = V (gr/cm3)
Dimana : V = isi wadah (cm3)
= ¼ · π · d2 · t
= ¼ · π · (18,7)2 · 18,1 = 4971,09 cm3
Keterangan :
d = Diameter Mold = 18,7 cm
t = Tinggi Mold = 18,1 cm

1) Contoh Perhitungan Berat Isi Lepas


Diketahui data – data sebagai berikut :
Berat Mold (W1) = 8186 gram
Berat Mold + Benda Uji (W2) = 21951 gram
Berat Benda Uji (W3) = W2 – W1 = 13765 gram

JHONNY TANDUK ALLO SELENG


18.1.05.2.1.011 Berat Isi Agregat A.06.5
Volume Mold (V) = 10000,93 cm3
Sehingga :
W
13765
V
10000,931
Berat Isi Sampel = = = 1,376 gr/cm3

2) Contoh Perhitungan Berat Isi Padat


Diketahui data – data sebagai berikut :
Berat Mold (W1) = 8186 gram
Berat Mold+ BendaUji (W2) = 23419 gram
Berat Benda Uji (W3) = W2 – W1 = 15233 gram
Volume Mold (V) = 10000,931 cm3
Sehingga :
W 15233
Berat Isi Sampel = V =10000,931 = 1,523 gr/cm3

7. Kesimpulan
Dari pemeriksaan yang telah dilakukan pada agregat halus, diperoleh berat isi rata - rata
benda uji dalam kondisi lepas sebesar 1,54 gr/cm3 (lihat tabel terlampir). Nilai ini bertambah
menjadi 1,787 gr/cm3 (lihat tabel terlampir) ketika benda uji mengalami pemadatan. Hal ini
terjadi juga pada agregat kasar, dimana berat isi rata - rata benda uji kondisi lepas sebesar
1,36 gr/cm3 (lihat tabel terlampir) meningkat menjadi 1,51 gr/cm3 (lihat tabel terlampir)
ketika benda uji dipadatkan.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa berat isi suatu bahan dapat berubah karena
faktor pemadatan. Disamping itu juga tetap dipengaruhi oleh jumlah air yang ada. Dengan
pemadatan yang dilakukan dapat membuat pori - pori dalam agregat terisi dengan partikel
agregat yang lebih kecil.

JHONNY TANDUK ALLO SELENG


18.1.05.2.1.011 Berat Isi Agregat A.06.6
LAMPIRAN

Proses memasukkan benda uji ke dalam mold

Penimbangan benda uji

JHONNY TANDUK ALLO SELENG


18.1.05.2.1.011 Berat Isi Agregat A.06.7

Anda mungkin juga menyukai