Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIT UJI BAHAN DAN BETON


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Alamat : Jl. Daeng Tata Raya, Parang Tambung, Makassar, Tlp.(0411)864935-861507

JOB III
BERAT VOLUME AGREGAT HALUS

ABSTRAK

Berat volume agregat halus yaitu berat volume per satuan volume, maksud dari pemeriksaan berat
volume agregat halus yaitu sebagai dalam pengujian untuk menentukan berat volume dalam agregat
halus. Metode pengukuran berat volume agregat halus perlu dilakukan agar diketahui nilai berat volume
dalam agregat halus yang selanjutnya akan digunakan dalam perencanaan beton. Berat volume diperoleh
dengan membandingkan berat agregat dalam mould terhadap volume mould ditentukan dalam kilogram
per liter (Kg /ltr) dalam pemeriksaan ini dilakukan dalam dua keadaan yaitu keadaan padat dan keadaan
gembur. Berat volume diperoleh dengan merata-ratakan berat volume dari dua keadaan. Dari
pemeriksaan ini diperoleh berat volume pada kondisi padat diperoleh 1,558 kg/ltr dan pada kondisi
gembur diperoleh 1,485 kg/ltr. Standar SNI 03-4804-1998 pada berat volume agregat halus 1.4 – 1.9 kg/ltr
pada kondisi padat dan lepas.

Kata kunci ; Berat volume, agregat halus

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Agregat halus merupakan bahan pencampur berupa pasir dalam beton yang
diperoleh langsung dari sungai atau tanah galian, yang terbentuk dengan proses alami dan
dari hasil alat pemecah batu secara mekanis dan mempunyai ukuran butir sebesar 5.0 mm.
Berat volume yaitu berat per satuan volume. Metode pengukuran berat volume agregat
halus perlu diketahui nilai berat volume dalam agregat halus yang selanjutnya digunakan
dalam perencanaan beton. Nilai standar berat volume agregat halus yang diperbolehkan
adalah 1.4 -1.9 kg/ltr.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dilakukannya pemeriksaan berat volume agregat halus yaitu:
sebagai pegangan dalam pengujian berat volume agregat halus .
Tujuan dilakuakannya pemeriksaan berat volume agregat halus yaitu :
1. Untuk mengetahui nilai berat volume dalam agregat halus.
2. Agar mahasiswa mengetahui prosedur pemeriksaan berat volume agregat halus.
3. Agar mahasiswa mampu mengunakan alat –alat yang digunakan dalam
permeriksaan berat volume agregat halus.

RINI RIDWAN / 200201502003


2. ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan berat volume agregat halus adalah sebagai
berikut :
a. Timbangan = 1 buah
b. Mould = 1 buah
c. Tongkat pemadat = 1 buah
d. Wadah = 1 buah
e. Kuas = 1 buah
f. Jangka sorong = 1 buah
g. Mistar perata = 1 buah
2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan berat volume agregat halus adalah pasir
2.000 gram.
3. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Tahap Persiapan
1) Menimbang berat wadah dalam keadaan kosong.
2) Memasukkan benda uji yang telah ditimbang tadi kedalam oven selama 24 jam.
b. Tahap pelaksanaan
1. Kondisi gembur
a) Menimbang mould dalam kondisi kosong (W1)
b) Memasukkan pasir kedalam mould hingga penuh , kemudian ratakan dengan
mistar perata
c) Membersihkan sisa pasir yang melekat dipinggir mould dengan menggunakan
kuas
d) Menimbang dan mencatat berat mould dan isinya (W2)
e) Menghitung berat pasir (W3)
2. Kondisi padat
a) Menimbang mould dalam kondisi kosong
b) Memasukkan pasir kedalam mould dengan 3 lapisan yang kira-kira sama
tebalnya , masing – masing lapisan dipadatkan dengan menggunakan tongkat
pemadat sebanyak 25 kali tumbukan

RINI RIDWAN / 200201502003


c) Meratakan permukaan dengan menggunakan mistar perata, kemudian
bersihkan sisa pasir yang melekat dipinggir mould dengan menggunakan kuas
d) Menimbang dan mencatat berat volume mould dan isinya
e) Menghitung berat pasir

4. URAIAN PERHITUNGAN
Data terlampir

5. PEMBAHASAN
1. Rumus :
W3
BV = V
Keterangan :

BV = berat volume (kg/L)

W3 = berat benda uji (kg)

V = volume mould (L)

B Vr = berat volume rata-rata (kg/L)


R = rasio kepadatan (%)

1 2
Volume Bohler = 4 πD t

1 2
= 4 (3 ,14 )(10, 17 ) (11, 62)

= 943,2 cm3
= 0,94 L
2. Penyelesaian :
a. Kondisi Padat
Pemeriksaan 1

RINI RIDWAN / 200201502003


W3
BV = V
1,450
= 0,94
= 1,542 kg/L

Pemeriksaan 2
W3
BV = V
1,480
= 0,94

= 1,574 kg/L

Berat Volume Padat Rata-Rata


BV 1 +B V 2
B Vr = 2

1,542+1, 574
= 2

= 1,558 kg/L

b. Kondisi Gembur
Pemeriksaan 1
W3
BV = V
1,390
= 0,94

= 1,479 kg/L
Pemeriksaan 2
W3
BV = V

RINI RIDWAN / 200201502003


1,420
= 0,94

= 1,511 kg/L
Berat Volume Gembur Rata-Rata
BV 1 +B V 2
B Vr = 2
1,479+1,511
= 2
= 1,485 kg/L

c. Berat Volume rata – rata


BVrpadat +BVrgembur
B Vr = 2
1,558+1,485
= 2
= 1,521 kg/L

d. Rasio kepadatan
BVrgembur
×100 %
R = B Vrpadat

1,485
×100%
= 1,558
= 95,314%
6. KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan berat volume agregat halus diperoleh kesimpulan yaitu :
1. Nilai berat volume rata-rata yang diperoleh dari dua kali percobaan kondisi padat
yaitu 1,558 kg/ltr dan kondisi gembur yaitu 1,485 kg/ltr.
2. Mahasiswa telah mengetahui prosedur pemeriksaan berat volume agregat halus .
3. Mahasiswa mampu menggunakan alat –alat yang digunakan dalam pemeriksaan
berat volume agregat halus.

RINI RIDWAN / 200201502003


7. SARAN
Dari pemeriksaan ini, diharapkan :
a. Ketelitian dalam praktikum.
b. Kekompakan dalam satu kelompok.
c. Bertanggung jawab terhadap pemakaian alat
d. Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu menguasai langkah kerja praktikum

8. REFERENSI

Referensi yang digunakan dalam pemeriksaan ini, yaitu:


a. Job Sheet Praktikum Uji bahan I
b. ASTM C-33
c. ASTM C-1176
d. Kardiyono T., Ir.M.E. 1992. Buku Ajar I Teknologi Beton, Penerbit Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
e. L.J. Murdock, Brook K.M., Stefanus Hendarto: Bahan dan Praktek Beton, edisi 4.

f. SNI 03-4804-1998

9. LAMPIRAN
9.1 Hasil Pengujian
9.2 Gambar alat
9.3 Foto Alat
9.4 FotoPelaksanaan

RINI RIDWAN / 200201502003

Anda mungkin juga menyukai