Anda di halaman 1dari 12

Penuntun Praktikum

Tanaman Bioenergi dan Biodiesel

Dosen Pengasuh
Dr. Odit Ferry Kurniadinata, S.P., M.Si.
Dr. Rabiatul Jannah, S.P., M.P
Ali Zainal Abidin Alaydrus, S.TP., M.P
Dr. Ir. Zulkarnain., M.S.
Ir. Alvera Prihatini DN., M.Si.
Dr. Ir. Syakhril., M.Si.
PEMBUATAN BRIKET BIOARANG
ACARA 1. PEMBUATAN ARANG
1. Tujuan
❑ Mengetahui proses pembuatan arang aktif dari limbah kayu, tempurung kelapa, dan Sekam Bakar.
2. Manfaat
❑ Manfaat yang akan diperoleh pada praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan arang aktif.

3. Tempat
❑ Praktikum dilakukan di P4S Puri Lesa, Betapus, Lempake Samarinda Utara.
4. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
❑ Limbah kayu
❑ Tempurung kelapa
❑ Sekam Bakar
Alat-alat yang diperlukan antara lain:
❑ -Alat pembakaran
ACARA 2. PEMBUATAN BRIKET
1. Tempat
Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman B. Pengayakan
Abu arang dilakukan pengayakan menggunakan ayakan
2. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : C. Pembuatan Bahan Perekat
a. Arang dari limbah kayu, tempurung kelapa dan sekam bakar Lakukan pemasakan tepung kanji hingga menjadi lem kanji dengan komposisi air
b. Tepung kanji 3 : 1 dengan bahan perekat. Bahan perekat berfungsi untuk mengikat partikel
c. Air kecil hasil dari pengayakan.

Alat-alat yang diperlukan antara lain: D. Pencampuran


a. Mesin Giling Timbang abu arang sebanyak 1.000 gram dan lem kanji dengan komposisi
b. Ayakan 15/20% dari berat abu sesuai dengan pembagian kelompok. Lalu campurkan abu
c. Kompor arang yang sudah dihaluskan dengan lem kanji di dalam baskom plastik hingga
d. Alat Press menyatu.
e. Baskom Plastik
f. Sendok E. Pencetakan Briket
g. Timbangan Analitik Lakukan pencetakan briket dengan alat cetak briket dengan cara memasukkan
h. Panci adonan yang telah dibuat ke dalam dengan cara dipadatkan, lalu setelah padat dan
i. Gelas Ukur berbentuk, keluarkan dari cetakan.

F. Pengeringan
Setelah dikeluarkan dari cetakan, jemur briket yang masih basah dibawah sinar
3. Cara kerja matahari sampai benar-benar kering sekitar 2-3 hari.
A. Penghancuran menjadi Abu
Hancurkan arang kayu, arang batok kelapa, arang sekam padi menjadi serbuk
yang lebih halus menggunakan Grinding
PEMBAGIAN KELOMPOK
KELOMPOK 1–2 = LIMBAH KAYU
KELOMPOK 3-4 = BATOK KELAPA
KELOMPOK 5-6 = SEKAM BAKAR

KEL. GENAP = KOMPOSISI TEPUNG KANJI 15%


KEL. GANJIL = KOMPOSISI TEPUNG KANJI 20%
ACARA 3-4. UJI KUALITAS BRIKET
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Tempat
Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian
a. Timbangan Analitik
Universitas Mulawarman b. Cawan Porselin
c. Desikator
2. Bahan dan Alat d. Penjepit
e. Stopwatch
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
f. Grinding
a. Hasil Briket dari berbagai bahan yang telah dibuat g. Thermometer
h. Alat Pembakaran
b. Air
i. Panci
Laju Pembakaran

Pengujian laju pembakaran adala proses pengujian dengan cara membakar briket untuk
mengetahui lama nyala suatu bahan bakar, kemudian menimbang massa briket yang terbakar.
Lamanya waktu penyalaan dihitung menggunakan stopwatch dan massa briket ditimbang dengan
timbangan digital. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui laju pembakaran adalah:

• Massa briket terbakar = massa briket awal - massa briket sisa (gram)………… (1)

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑟𝑖𝑘𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟


• Laju Pembakaran = (gr/menit)…………………………… (2)
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
Uji Kadar Air Briket
Analisis kadar air digunakan untuk mengetahui kandungan air yang terdapat pada briket

a. Menimbang contoh uji sebanyak 2 g (a).


b. Mengeringkan contoh uji dalam oven pada suhu 103 ± 2ºC sampai beratnya
konstan.
c. Mendinginkan contoh uji ke dalam desikator kemudian ditimbang sebagai
berat kering tanur (b).

Berdasarkan standar ASTM D-3173 dalam Alpian (2019) rumus menghitung kadar air adalah sebagai berikut.

Kadar Air (%) = 𝑎-𝑏 x 100%............................................................. (3)


𝑎
Keterangan:
a = Berat contoh uji (g)
b = Berat kering tanur (g)
Uji Kadar Abu
Penentuan kadar abu dimaksudkan untuk mengetahui bagian yang
tidak terbakar yang sudah tidak memiliki unsur karbon lagi setelah
briket dibakar.

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑤𝑎𝑙
Kadar Abu % =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 x 100 %
Uji Kalor
Nilai kalor adalah jumlah energi panas maksimum yang dilepaskan atau ditimbulkan oleh suatu bahan bakar
melalui reaksi pembakaran sempurna per satuan massa atau volume bahan bakar tersebut.

Rumus untuk menentukan nilai kalor yaitu: Air adalah jenis zat yang memiliki kalor jenis paling besar yaitu
Q = m c  T 4.200 J/kg 𝐶 𝑜
Keterangan : Angka tersebut diartikan dengan "kalor yang diperlukan untuk
Q = Jumlah Kalor (Joule) menaikkan suhu 1 kg air sebesar 4.200 J atau = 1 kal/gram 𝐶 𝑜 )
m = Massa air (kg)
c = Kalor jenis air (J/kgK) Dengan diketahuinya banyaknya jumlah kalor untuk menaikan suhu air maka dapat
T = Perubahan Suhu (K) ditentukan nilai kalor untuk masing masing bahan bakar menggunakan persamaan:

𝑄
k= mbahan bakar biomaassa

Dengan :
k = nilai kalor (kalori/kg)
Q= jumlah panas untuk mendidihkan air (kal)
m𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 = massa briket (gram)
Density
Densitas merupakan tingkat kerapatan suatu
bahan bakar yang telah mengalami tekanan

𝑚
P=
𝑉
Keterangan:
P = Kerapatan (g/cm3)
M = Massa dalam gram (g)
V = Volume (cm3)
Standar Mutu Briket di negara Jepang, Inggris, Amerika, dan Indonesia

Sifat Briket Amerika Indonesia Jepang Inggris


SNI 01-6235-2000

Kandungan Abu (%) 8,3 8 3-6 5,9

Kadar Air (%) 6,2 8 6-8 3-4


Nilai Kalor (kal/g) 6230 5000 6000-7000 7289
Kerapatan (g/cm3) 1 0,447 1,0 – 1,2 0,46
Kadar karbon (%) 60 78,35 60-80 75,3
Zat Menguap 19-28 15 15-30 16,4

Anda mungkin juga menyukai